guidance berasal kata guide yang mempunyai arti to direct, pilot, manager, or
nasehat).
Miller (I. Djumhur dan Moh. Surya, 1975) mengartikan bimbingan sebagai
sebagai : the process of helping the individual to understand himself and his
help given by one person to another in making choice and adjusment and in
solving problem.
suatu proses pemberian bantuan yang terus menerus dan sistematis kepada
adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik secara perorangan maupun
berlaku.
Dari beberapa pendapat di atas, tampaknya para ahli masih beragam dalam
merah, bahwa :
1. Bimbingan merupakan upaya untuk memberikan bantuan kepada
bersifat psikologis.
dan konseling yang bersifat klinis ditiadakan, tetapi upaya pemberian layanan
konseling di sekolah akan dapat dirasakan manfaatnya oleh seluruh peserta didik,
yaitu:
pembimbing
dan keluarga peserta didik dan orang tua; lingkungan yang lebih luas,
perkembangannya.
individu;
Konseling
didik
tua dan bila perlu dengan pihak lain yang berkewenangan dengan
menjadi sasaran layanan, yaitu data atau keterangan yang tidak boleh dan
diperuntukkan baginya.
3. Asas Keterbukaan; yaitu asas yang menghendaki agar peserta didik (klien)
maupun dalam menerima berbagai informasi dan materi dari luar yang
penyelenggaraan/kegiatan bimbingan.
6. Asas Kekinian; yaitu asas yang menghendaki agar obyek sasaran layanan
depan dilihat sebagai dampak dan memiliki keterkaitan dengan apa yang
7. Asas Kedinamisan; yaitu asas yang menghendaki agar isi layanan terhadap
dan kegiatan bimbingan dan konseling, baik yang dilakukan oleh guru
terpadukan.
profesional.
11. Asas Alih Tangan Kasus; yaitu asas yang menghendaki agar pihak-pihak
secara tepat dan tuntas atas suatu permasalahan peserta didik (klien)
12. Asas Tut Wuri Handayani; yaitu asas yang menghendaki agar pelayanan
F. Peranan Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran dan Wali Kelas dalam
Secara garis besarnya, peran, tugas dan tanggung jawab kepala sekolah,
sebagai berikut :
siswa
4. Menerima siswa alih tangan dari Guru Pembimbing, yaitu siswa yang
konferensi kasus.
lanjutnya.
Sebagai pengelola kelas tertentu dalam pelayanan bimbingan dan konseling,
tanggung jawabnya;
sekurang-kurangnya diberikan dua kali dalam satu tahun yaitu pada setiap
awal semester. Tujuan layanan orientasi adalah agar peserta didik dapat
beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan baru secara tepat dan
tepat tentang sesuatu, dalam bidang pribadi, sosial, belajar maupun karier
peserta didik mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik dalam
kecepatan dan kemampuan dirinya serta berbagai aspek tujuan dan kegiatan
belajar lainnya, dengan tujuan agar peserta didik dapat mengembangkan sikap
pengembangan.
magang, kegiatan ko/ekstra kurikuler, dengan tujuan agar peserta didik dapat
kelompok, dengan tujuan agar peserta didik dapat memperoleh bahan dan
menggunakan berbagai instrumen, baik tes maupun non tes, dengan tujuan
permasalahan peserta didik dalam suatu pertemuan yang dihadiri oleh pihak-
keterangan dan membangun komitmen dari pihak yang terkait dan memiliki
peserta didik melalui kunjungan rumah klien. Kerja sama dengan orang tua
permasalahan klien.
penanganan yang lebih tepat dan tuntas atas permasalahan yang dialami klien
seperti kepada guru mata pelajaran atau konselor, dokter serta ahli lainnya,
dengan tujuan agar peserta didik dapat memperoleh penanganan yang lebih
tepat dan tuntas atas permasalahan yang dihadapinya melalui pihak yang
lebih kompeten.
Remedial/Referal
Evaluasi/Follow Up
1. Identifikasi kasus;
peserta didik secara bergiliran sehingga dengan cara ini akan dapat ditemukan
dengan peserta didik. Hal ini dapat dilaksanakan melalui berbagai cara yang
tidak hanya terbatas pada hubungan kegiatan belajar mengajar saja, misalnya
lainnya.
bersangkutan tentang hasil dari suatu tes, seperti tes inteligensi, tes bakat,
ini bisa diketahui tingkat dan jenis kesulitan atau kegagalan belajar yang
a. Substansial material
b. Struktural fungsional
2) Diri pribadi
3) Hubungan sosial
8) Hubungan muda-mudi
1) faktor internal; faktor yang besumber dari dalam diri peserta didik itu
alternatif pemecahannya,
g. Remedial atau referal (alih tangan kasus); jika jenis dan sifat serta sumber
h. Evaluasi dan Follow Up; cara manapun yang ditempuh, evaluasi atas usaha
bimbingan dan konseling, namun perlu diingat bahwa tidak semua masalah
peserta didik harus ditangani oleh Guru Pembimbing (konselor). Dalam hal ini,
Masalah peserta
didik Sedang Guru Pembimbing
ringan dibimbing oleh wali kelas dan guru dengan berkonsultasi kepada
rumah.
2. Masalah (kasus) sedang, seperti : gangguan emosional, berpacaran,
bunuh diri, perkelahian dengan senjata tajam atau senjata api. Kasus berat
J. Proses Konseling
mendapat perhatian lebih. Karena layanan yang satu ini boleh dikatakan
1. Tahap Awal
Tahap ini terjadi dimulai sejak klien menemui konselor hingga berjalan
sampai konselor dan klien menemukan masalah klien. Pada tahap ini beberapa hal
1) Kontrak waktu, yaitu berapa lama waktu pertemuan yang diinginkan oleh
Kesepakatan yang telah dibangun pada saat kontrak tetap dijaga, baik
Pada tahap akhir ini terdapat beberapa hal yang perlu dilakukan, yaitu :
konseling
2) Perubahan perilaku klien ke arah yang lebih positif, sehat dan dinamis.
4) Adanya rencana hidup masa yang akan datang dengan program yang
jelas.
1. Perilaku Attending
2. Empati
3. Refleksi
bahwa konselor bersama dia dan berusaha untuk memahami apa yang
dikatakan klien;\
a. Mengumpulkan informasi
Tujuan dorongan minimal agar klien terus berbicara dan dapat mengarah
agar pembicaraan mencapai tujuan. Dorongan ini diberikan pada saat klien akan
memusatkan pikirannya pada pembicaraan atau pada saat konselor ragu atas
pembicaraan klien.
9. Interpretasi
dengan tujuan untuk memberikan rujukan pandangan agar klien mengerti dan
untuk :
secara bertahap
c. Meningkatkan kualitas diskusi;
konseling.
13. Fokus
pokok pembicaraan.
14. Konfrontasi
secara jujur
pesannya dengan jelas, ungkapan kata-kata yang tegas, dan dengan alasan-
mengilustrasikan perasaannya.
teknik ini untuk membuka komunikasi agar klien dengan mudah berbicara
bebas
17. Diam
komunikasi yang terjadi dalam bentuk perilaku non verbal. Tujuannya adalah:
belit
sering diam, dan kurang parisipatif. Konselor mengajak klien untuk berinisiatif
semangat
keputusan
memberi nasehat atau tidak. Sebab dalam memberi nasehat tetap dijaga agar
sebaiknya dengan jujur katakan bahwa dia mengetahui hal itu. Kalau pun konselor
21. Merencanakan
Teknik ini digunakan menjelang akhir sesi konseling untuk membantu agar
klien dapat membuat rencana tindakan (action), perbuatan yang produktif untuk
kemajuan klien.
22. Menyimpulkan
menyangkut:
kecemasan
L. Teknik-Teknik Khusus
1. Latihan Asertif; teknik ini digunakan untuk melatih klien yang mengalami
asertif ini.
klien dari ketegangan yang dialami dengan cara mengajarkan klien untuk
model hidup atau lainnya yang teramati dan dipahami jenis perilaku yang
lain.
7. Bermain Proyeksi;
Proyeksi :
9. Bertahan dengan Perasaan; teknik ini dapat digunakan untuk klien yang
10. Home work assigments; teknik yang dilaksanakan dalam bentuk tugas-
pada diri sendiri serta kemampuan untuk pengarahan diri, pengelolaan diri
13. Imitasi; teknik untuk menirukan secara terus menerus suatu model