Anda di halaman 1dari 4

A.

Sejarah pendidikan kejuruan di China

Secara historis, filsafat pendidikan Cina telah didominasi oleh Konfusianisme sejak tahun 1949
oleh Marxisme. Namun, industrialisasi yang pesat, tuntutan ideologis, dan loyalitas kepada
tradisi telah menyebabkan situasi dimana berbagai filosofi Barat telah diadopsi ke dalam
pendidikan kejuruan dengan harapan menuju menjadi negara maju tanpa menantang status quo
terlalu keras. Hasilnya adalah bahwa Cina saat ini tidak memiliki landasan filosofis yang jelas
yang dapat membantu negara membuat keputusan yang solid tentang bagaimana pendidikan
kejuruan akan memberikan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi dan perbaikan
sosial. Kesadaran mengenai filsafat penting bagi seorang pendidik kejuruan, sehingga mereka
dapat membuat keputusan beralasan tentang mengajar. Penulis berharap bahwa dengan
menyajikan gambaran tentang filsafat yang diadopsi di masa lalu dapat mempengaruhi mereka,
para praktisi dan pembuat kebijakan. Akademisi dapat terlibat dalam debat dimana filsafat
pendidikan kejuruan dapat membantu melatih tenaga kerja China secara efektif dan mendukung
kelanjutan pertumbuhan ekonomi.

Secara singkat, sejarah panjang Filosofi Pendidikan Kejuruan di China akan dijabarkan pada
tulisan di bawah ini.

1. Masa Konfusianisme dan Strukturalisasi-Fungsionalisme

 Ideologi ini sudah berakar di masyarakat pra-industri sebelum abad ke-19.

 Pendidikan pada masa itu didasarkan pada ideologi ini sampai pada awal abad ke-20.
Tujuan pendidikan adalah untuk menciptakan sebuah tatanan sosial yang ideal dimana
orang bisa hidup dalam harmoni, rasa hormat dan ketulusan (konfusianisme).

 Pendidikan Kejuruan diajarkan oleh orang tua masyarakat kelas bawah. Spesialis teknisi
bukan cita-cita yang diinginkan.

 Filsafat Pendidikan Kejuruan diperkenalkan oleh Mo Tzu(476 – 390 SM). Ia berpendapat


bahwa pendidikan kejuruan jangan hanya fokus pada keahlian melainkan juga pada ilmu
pengetahuan, moral, dan bagaimana menciptakan makna.

 Akan tetapi pemikiran ini menghilang sejak awal Dinasti Han (202 SM) sehingga
kembali kepada pendidikan klasik.

2. Masa Tahun Idealisme

 Akhir abad ke-19 Pendidikan Kejuruan China mulai mengadopsi ide-ide demokratis dari
barat.
 Para reformis seperti Yan Fu, Kang Youwei, dan Liang Qichaomengkritik Imperial
tradisional (konfusianisme). Liang bahkan merancang sistem pendidikan nasional
berdasarkan pada model Barat, termasuk sekolah industri menengah dan atas.

 Gubernur Qing pada tahun 1902 mengadopsi pemikiran Jerman (JF Herbart). Herbart
berpendapat bahwa pelatihan kejuruan terbaik yang disampaikan dalam lembaga negara.
Selain itu ia percaya bahwa pendidikan harus membangun minat siswa dan
mengembangkat karakter/ moralitas, pendidikan juga harus dapat menempatkan
seseorang sesuai kepribadian dan kemampuannya.

 Ide Herbart ini masuk ke dalam kerangkan pemikiran konfusianisme.

3. Masa Pragmatisme

 Pendidikan kejuruan dianggap gagal karena tidak dapat menghasilkan tenaga kerja yang
terampil. Oleh karena itu pada tahun 1915 Huang Yanpeimendukung ide pragmatisme.
Ia menyatakan bahwa pendidikan kejuruan bertujuan untuk mempersiapkan individu agar
dapat bertahan hidup (bekerja), melayani masyarakat, dan produktif.

 Pendidikan Kejuruan dipandang sebagai salah satu jalan untuk mengeksplorasi dan
menemukan bakat siswa, serta menyempurnakan keahlian siswa agar dapat melayani
masyarakat.

 Untuk memajukan pelatihan tenaga kerja di China, didirikanlah Asosiasi Pendidikan


Kejuruan (VEA) pada tahun 1917. VEA di bawah kepemimpinan Huang Yanpei dan Tao
Xingzhi dipengaruhi oleh pragmatisme dan ide John Dewey.

 Pada tahun 1922 pendidikan kejuruan masuk ke dalam sistem pendidikan nasional China
dan inilah awal pendidikan kejuruan modern di China.

 Namun muncul permasalahan, ada jurang pemisah antara pendidikan di kota dan di desa.
Mereka beranggapan bahwa pendidikan kejuruan hanya sebagai langkah awal menjadi
pegawai pemerintah, pendidikan dianggap sebagai alat yang menguntungkan pribadi,
bukan untuk kepentingan masyarakat.

 Di bawah kepemimpinan Guomindang, filosofi pendidikan kejuruan lebih fokus dengan


kebudayaan dan nasionalis China. Guomindang mengecam pragmatisme sebagai
imperialis dan sebagai ancaman terhadap budaya asli China.
4. Masa Mao Zedong

 Tahun 1949 komunis menguasai China, pendidikan kejuruan dimasukkan ke dalam


tujuan-tujuan politik.

 Mao Zedong menganggap bahwa membangun masyarakat proletar (kelas bawah) melalui
pendidikan moral, politik dan mengembangkan cinta tanah air akan mungkin dilakukan
dengan kerja kerja keras dan produktif. Pengembangan seperti itu, terbaik dicapai dengan
menggabungkan teori dan praktek, belajar di sekolah kejuruan, sekaligus untuk
mengkampanyekan layanan dan politik.

 Revolusi yang digagas oleh Mao lebih bersifat filsafat materialis yang berarti bahwa
bukan gagasan tetapi produk yang paling penting.

 Tahun 1951 tujuan resmi pendidikan menengah kejuruan adalah untuk mengembangkan
sebagian besar teknisi di kelas rendah dan menengah sambil terus menekankan pada
budaya dan ilmu pengetahuan, teknologi modern , dan fisik kebugaran serta keinginan
untuk melayani masyarakat sepenuh hati.

5. Masa Reformasi Marxisme

 Setelah kematian Mao, usaha dilakukan untuk menggabungkan Konfusianisme dengan


ide-ide Marxis.

 Pada konteks ini tujuan dan tugas sekolah teknik menengah yaitu mencitakan tenaga ahli
teknis yang memiliki pengetahuan dasar pada ilmu dan budaya serta teknologi modern.

 Pertengahan tahun 1980, pendidikan kejuruan mulai lebih didefinisikan dengan baik.
Tahun 1985 pendidikan kejuruan dikembangkan untuk membuat tenaga kerja
teknis kapasitas produksi yang akan membantu memperkuat pembangunan sosial.

 Tahun 1991 Menteri Pendidikan, Li Tieying menekan bahwa pendidikan kejuruan jangan
hanya mendidik kualitas tenaga kerja tetapi harus dapat memberikan kesejahteraan dan
kebahagiaan dalam hidup rakyat.

 Kurikulum saat itu masih cenderung ditulis oleh birokrat di tingkat nasional, yang
mempertahankan fokus pada kogniti, dan tidak memperhitungkan kondisi
setempat. Situasi tersebut kemudia memunculkan konflik di jantung reformasi pendidikan
kejuruan.
 Pada perkembangannya pendidikan kejuruan kurang difokuskan pada manufaktur,
keinginan ini bertentangan dengan pendekatan materialis bahwa pendidikan untuk
membantu mengembangkan masyarakat yang lebih baik melalui pekerjaan produksi.
Akibatnya, sejumlah besar pekerja kurang memiliki keterampilan teknis lanjutan yang
semakin penting dalam mengubah ekonomi Cina ekonomi, dan semakin sulit menemukan
pekerja berkualitas.

6. Masa saat ini

 Pendidikan Kejuruan di China saat ini masih terfokus pada kegiatan belajar kognitif dan
masih ada pemisah yang jauh antara sekolah dengan industri. Sehingga sering diadakan
pelatihan keterampilan di luar sekolah.

 Flowers berpendapat bahwa tujuan pendidikan kejuruan dapat dicapai dengan lebih
baik dengan fokus besar pada prinsip-prinsip Taodan mengintegrasikannya dengan
pemikiran Barat.

7. Masa yang akan datang

 Selama ini pendidikan di China pada umumnya dipengaruhi olehKonfusianisme,


Marxisme, Maoisme, Leninisme, liberalisme, progresivisme, dan behaviorisme dan juga
menggunakan unsur-unsur radikalisme dan humanisme.

 Wang memberikan beberapa rekomendasi agar pendidikan kejuruan Cina melangkah ke


arah yang benar, namun keinginannya jelas kembali ke pragmatisme.

Anda mungkin juga menyukai