Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

Tentang
ZAMAN NAKA

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK
1. ANDRIAWAN
2. ADI SATRIA BINTARA
3. AKBAR
4. AL MUKARAM
5. AGUSTINI

DIBIMBING OLEH:
IBU AFRA, S.Pd

SMAS KAE WOHA BIMA


TAHUN AJARAN 2019 / 2020
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb

Puji syukur kami panjatkan kepada ALLAH SWT atas rahmat dan hidayahnya yang
telah diberikan kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Kami
juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak / Ibu yang telah membimbing dalam membuat
makalah ini.
Akan tetapi, kami menyadari bahwa di dalam makalah ini, masih terdapat banyak
kekurangan yang tentunya mengakibatkan makalah ini masih dikatakan jauh dari sempurna.
Maka dari itu, kami harapkan pembaca dapat memaklumi serta memberi kritik dan saran
yang membangun demi terwujudnya makalah yang lebih baik di masa yang akan datang.

Bima, 30 Juli 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................................... i


KATA PENGANTAR ........................................................................................................ ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 1
C. Tujuan ..................................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN
A. Sejarah Jaman Naka................................................................................................. 2
B. Kehidupan Jaman Naka........................................................................................... 4
C. Kebudayaan Pada Jaman Naka ............................................................................... 6

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ............................................................................................................. 8
B. Saran ....................................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 9


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap daerah pasti memiliki asal usul yang menggambarkan perjalanan kisah suatu
daerah, kali ini saya akan coba memaparkan sejarah daerah bima.
Bima pada jaman dahulu berada diwilayah kekuasaan kesultanan bima yang berkuasa sekitar
lima atau enam abad,sebelum merdeka ataupun berdirinya republik Indonesia.sejarah
kerajaan bima yang masih dangkal, dikarnakan belanda yang tidak terlalu minat terhadap
daerah bima sehingga dijadikan sebuah jalan untuk menuju wilayah timur seperti maluku dan
papua pada saat itu, asalkan keamanan dan ktertiban tidak terganggu. Ada juga dari sumber
lain yang menjelaskan perkembangan sejarah bima. Yang pertama adalah ilmu arkeologi
hanya mengungkap segelintir peninggal yang tidak utuh.
Namun kita pun tidak bisa memungkiri bahwasanya arkeologi itulah yang
memberikan sedikit kisah tentang peradaban dan masuknya islam diwilaya bima pada saat
itu. Kedua adalah adalah sejarah dokumen dalam Bahasa melayu yang ditulis diantara abad
ke 17 sampai dengan abad 20. Sedangkan bahasa asli bima yang digunakan oleh masyarakat
untuk berkomunikasi sehari-harinya di kota dan kabupaten bima dan dompu (nggahi mbojo).
Tiga jenis akasara asli Bima pernah dikemukankan oleh pengamat asing pada abad ke19,
akan tetapi kurangnya referensi ataupu contoh yang membuktikan bahwa aksara itu pernah
digunakan. Dua prasasti ditemukan di sebelah barat teluk bima, satu dalam Bahasa sanskerta,
yang lain dalam Bahasa jawa kuno. Yang mengambarkan bagaimana kedektan kerajaan bima
dengan kerajaan kerajaan tersohor dijawa yang hampir mengusai nusantara yaitu kerajaan
majapahit. Majapahit juga diyakini sebagai pemasok senjata seperti pedang dan keris,
diceritakan juga didalam karya sastra yang ditulis dalam bentuk novel yang berjudul KING
OF MAJAPAHIT yang menceritakan bagaimana kedekatan antara kerajaan Bima dan
majapahit.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Sejarah Pada Jaman Naka?
2. Bagaimana Kehidupan Pada Jaman Naka?
3. Bahaimana Kebudayaan Pada Jaman Naka?
C. Tujuan
1. Untuk menjelaskan tentang Sejarah Pada Jaman Naka
2. Untuk menjelaskan tentang Kehidupan Pada Jaman Naka
3. Untuk menjelaskan Kebiudayaan Pada Jaman Naka
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Jaman Naka


Jaman yang paling tua dalam sejarah Mbojo Bima disebut jaman Naka.adalam ilmu
sejarah, jaman itu dinamakan jaman sebelum sejarah atau jaman pra sejarah.
Menurut ahli sejarah, kebudayaan masyarakat yang hidup pada jaman naka masih
sangat sederhana. Mereka belum mengenal ilmu pengetahuan dan teknologi, seperti kita
sekarang. Masyarakat belum megena pertanian, pertenakan, atau perindustrian serta
perniagaan dan pelayaran.
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, masyarakat mengumpulkan kekayaan alam
yang ada di sekitarnya. Mereka mencari danmengumpulkan umbi-umbian, biji-bijian dan
buah-buahan. Selain itu mereka gemar pula berburu. Karena mereka megumpulkan hasil
alam maka dinamakan masyarakat pengumpul (food gathering)
Mereka tidak tinggal menetap pada satu tempat tertentu . Melainkan selalu berpindah-
pindah. Karena itu mereka disebut masyarakat pegembara (nomaden). Kampung, desa dan
kota yang seperti kita kenal sekarang pada masa itu belum pernah, apalagi rumah mewah dan
bertingkat seperti jaman sekarang.
Pasti di antara kita yang bertanya keheranan. Kalau begitu leluhur kita tinggal
dimana ? leluhur kita tinggal di gua-gua, di atas batu-batu besar yang dilidungi oleh pohon-
pohon yang rimbun dan rindang .
Mungkin ada pula yang menyangka bahwah masyarakat Mbojo Bima sangat bodoh
dan terbeakang dibandingkan dengan masyarakat di daerah lain. Sangkaan ini keliru. Karena
bukan hanya masyarakt Mbojo Bima yang keadaannya seperti itu. tetapi masyarakat di
daerah lain yang hidup pada jaman naka (pra sejarah) , sama keadaannya dengan masyarakat
Mbojo Bima . mereka masih mundur karena belum memiliki ilmu pengetahuan dan
teknologi. Harus diingan dan diketahui oleh generasi muda, bahwa maju mundur kehidupan
masyarakat atau bangsa ikut ditentukan oleh ilmu pengetahuan dan teknologi.
Oleh sebab itu generasi muda harus rajin menuntut ilmu pengetahuan dan teknologi,
agar dapat meraih kemajuan.
Mungkin ada pula yang bertanya, apakah masyarakat yang hidup pada jaman naka
belum mengenal agama atau kepercayaan seperti masyarakat jaman sekarang ?
Masyarakat pada masa itu sudah mengenal agama atau kepercayaan. Walau harus
diakui, bahwa agama atau kpercayaan mereka tidak sama seperti yang kita anut. Leluhur kita
pada jaman naka menganut kepercayan yang disebut Makamba Makimbi, yang dalam ilmu
sejarah disebut kepercayaan animisme dan diamisme.
Menurut keyakinan mereka, alam beserta isinya diciptakan oleh yang maha kuasa,
yang disebut Marafu atau tuhan. Marafu itu bersemayam di mata air, di pohon-pohon besar
atau di batu-batu besar. Tempat bersemayam Marafu disebut parafu ro pamboro.
Pada saat-saat tertentu, mereka melakukan upacara pemujaan kepada Makamba
Makimbi, di parafu ro pamboro. Upacara itu disebut “toho dore”. Dalam upacara itu
dibacakan mantera atau doa serta persembahan, berupa sesajen dan penyembelian hewan.
Upacara dipimpin oleh seseorang pemimpin yang disebut naka.
Selain menyembah Marafu, mereka juga sangat menghormati arwah leluhur terutama
arwah naka.
Naka bukan hanya pemimpin agama, tetapi juga merupakan pemimpin dalam
kehidupan sehari-hari. Sehingga naka sangat disegani dan dihormati .
Masyarakat yang hidup pada jaman naka, sangat menjunjung tinggi asas mbolo ro
dampa (musyawarah) dan karawi kaboju (gotong-royong ). Segalah sesuatu selalu
dimusyawarakan. Sebagai pemimpin, naka tidak boleh berbuat sesuka hati. Ia harus berlaku
adil dan bijaksana.
Demikian leluhur kita pada masa naka . walau kehidupan masih sangat sederhana,
namun mereka selalu menjunjung tinggi asas musyawara dan gotong-royong.
B. Kehidupan Jaman Naka
Kehidupan masyarakat pada jaman Naka (Prasejarah) selalu berpindah-pindah dari
suatu tempat ke tempat lain. Masyarakat pada jaman Naka sudah mengenal agama atau
kepercayaan. Kepercayaan yang meraka anut pada masa itu disebut Makakamba dan
Makakimbi, yang dalam ilmu sejarah disebut kepercayaan Animisme dan Dinamisme.
Menurut kayakinan mereka pada masa itu, alam beserta isinya diciptakan oleh Maha Kuasa,
disebut Marafu atau Tuhan. Marafu tersebut merupakan tempat semayam di mata air, pohon-
pohon besar atau batu-batu besar. Dan tempat untuk bersemayamnya Marafu tersebut Parafu
Ro Pamboro.
Pada saat itu juga mereka melakukan upacara pemujaan terhadap Makakamba
Makakimbi di tempat bersemayamnya Parafu yaitu Parafu Ro Pamboro. Upacara yang
mereka lakukan disebut “Toho Dore”. Dalam upacara tersebut dibacakan mantra atau do’a
serta persembahan dan dalam tradisi upacara “Toho Dore” diberikan berupa sesajen dan
penyembelihan hewan. Upacara tersebut dipimpin oleh seorang pemimpin yang disebut
Naka.
Dengan keadaannya masyarakat Bima sekian lama semakin maju. Kehidupan
masyarakat semakin bertambah makmur dan sejahtera dan mereka hidup rukun dan damai.
Tetapi asas Mbolo Ro Dampa dan Karawi Kaboju tetap diamalkan dan falsafah Maja Labo
Dahu tetap dijunjung tinggi.
Untuk meningkatkan persatauan dan kesatuan, seluruh Ncuhi mengadakan Mbolo Ro
Dampa di sebuah Babuju di wilayah Ncuhi Dara. Dalam keputusan Mbolo Ro Dampa :
 Masyarakat dan seluruh Ncuhi, mengangkat Ncuhi Dara sebagai pemimpin masyarakat
Bima.
 Ncuhi Parewa diangkat menjadi pemimpin di wilayah Selatan, yaitu di kecamatan Belo,
Woha dan Monta sekarang.
 Ncuhi Bangga Pupa diangkat menjadi pemimpin di wilayah Utara, yaitu di kecamatan
Wera sekarang.
 Ncuhi Bolo diangkat menjadi pemimpin di wilayah Barat, yaitu di kecamatan Bolo dan
Donggo sekarang.
 Ncuhi Doro Woni diangkat menjadi pemimpin di wilayah Timur, yaitu di kecamatan
Wawo dan Sape sekarang.
C. Kebudayaan
Kebudayaan masyarakat Bima pada jaman Naka masih sangat sederhana. Masyarakat
belum mengenal sistem ilmu pengetahuan dan teknologi, pertanian, peternakan, pertukangan
atau perindustrian serta perniagaan dan pelayaran. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,
mereka mencari dan mengumpulkan kekayaan alam yang ada disekitarnya seperti umbia-
umbian, biji-bijian dan buah-buahan. Selain mencari dan mengumpulkan makanan untuk
kebutuhan sehari-hari, mereka juga sudah gemar berburu. Dalam istilah ilmu arkeologi,
karena mereka mengumpulkan makanan dari hasil kekayaan alam disebut masyarakat
pengumpul (Food Gathering).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sejarah Jaman naka adalah jaman yang paling tua dalam sejarah Mbojo Bima.
Kehidupan masyarakat pada jaman Naka (Prasejarah) selalu berpindah-pindah dari suatu
tempat ke tempat lain. Naka adalah bukan hanya sebagai seorang pemimpin agama tetapi
Naka juga merupakan pemimpin dalam kehidupan sehari-hari. Naka tersebut sangat
dihormati, sehingga masyarakat pada masa itu, selain menyembah Marafu, mereka juga
sangat menghormati arwah leluhur terutama arwah Naka. Masyarakat pada masa itu, sangat
menjunjung tinggi asas Mbolo Ro Dampa (Musyawarah) dan Karawi Kaboju (Gotong
Royong). Segala sesuatu selalu dimusyawarahkan.

B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan jauh dari
kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman pada banyak
sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan
saran mengenai pembahasan makalah dalam kesimpulan di atas.
DAFTRA PUSTAKA

https://mbojonet.blogspot.com/2012/05/sejarah-bima-dari-jaman-naka-ke-jaman.html

http://arhymark5belas.blogspot.com/p/blog-page_25.html

https://anharz.wordpress.com/2014/07/08/sejarah-dan-usul-daerah-dana-mbojo-bima/

https://mbojonet.blogspot.com/2012/05/sejarah-bima-dari-jaman-naka-ke-jaman.html

Anda mungkin juga menyukai