Disusun oleh :
Fitriani 20.23.022389
Hasanah Putri Nurani 20.23.022496
Ika Puji Rahayu 20.23.022857
Rio Susanto 20.23.022845
Syarifah Fadilla 20.23.022508
i
DAFTAR ISI
Cover......................................................................................................................................i
Daftar Isi................................................................................................................................ii
Materi Inti..............................................................................................................................1
A. Pengertian logika matematika....................................................................................1
B. Negasi/lingkaran........................................................................................................2
C. Logika matematika kalimat majemuk........................................................................4
D. Ekuivalensi kalimat majemuk....................................................................................5
E. Implikasi, konvers, invers, kontraposisi....................................................................6
F. Penarik kesimpulan....................................................................................................7
Soal dan Pembahasan.............................................................................................................9
Daftar Pusaka.........................................................................................................................15
ii
MATERI INTI
B. Negasi / Ingkaran
Ingkaran/Negasi dari suatu pernyataan adalah pernyataan lain yang diperoleh dengan
menambahkan kata ”tidak” atau menyisipkan kata ”bukan” pada pernyataan semula.
Negasi dari suatu pernyataan p disajikan dengan lambang ~p, dan dibaca: ”tidak p”.
Bila peryataan p bernilai benar, maka ingkarannya bernilai salah dan sebaliknya. Negasi
atau ingkaran dari suatu pernyataan adalah pernyataan yang nilai kebenarannya
berlawanan dengan pernyataan asalnya, negasi dari pernyataan p dinotasikan dengan ~p.
Jika pernyataan p bernilai benar maka pernyataan ~p bernilai salah, begitu pun
sebaliknya. Negasi dari suatu pernyataan berbeda-beda tergantung dari jenis
pernyataannya. Negasi dari pernyataan tunggal cukup sederhana. Kita cukup
membubuhkan kata "tidak" atau "bukan" untuk menyangkal atau mengingkari pernyataan
asalnya. Sedangkan untuk negasi pernyataan majemuk dan negasi dari pernyataan
berkuantor ada aturan tertentu untuk menentukan negasinya. Mari kita bahas satu persatu
bagaimana menentukan negasi dari suatu pernyataan.
1
2. Negasi Pernyataan Majemuk
Negasi dari pernyataan majemuk adalah pernyataan majemuk yang nilai
kebenarannya sama dengan negasi dari pernyataan majemuk asalnya. Contohnya,
negasi dari pernyataan majemuk p v q adalah ~p^~q karena nilai kebenaran ~p ^ ~q
sama dengan nilai kebenaran ~(p v q) [negasi pernyataan p v q]. Berikut ini adalah
negasi dari masing-masing pernyataan majemuk disjungsi, konjungsi, implikasi, dan
biimplikasi.
~(p v q) ≡ ~p ^ ~q
~(p ^ q) ≡ ~p v ~q
~(p → q) ≡ p ^ ~q
~(p ↔ q) ≡ (p ^ ~q) v (q ^ ~p)
2
"Fahmi makan nasi." dan sekaligus "Fahmi minum kopi."
Contohnya : 1. Suatu segitiga adalah segitiga siku-siku jika dan hanya jika luas persegi pada
hipotenusanya sama dengan jumlah luas dari persegi-persegi pada kedua sisi
yang lain.
2. Suatu segitiga adalah segitiga sama sisi bila dan hanya bila ketiga sisinya
sama.
3
harga 1 kilogram beras ekuivalen dengan 1 kilogram singkong. Notasi yang digunakan untuk
menyatakan bentuk ekuivalen pernyataan majemuk adalah ≡ (dibaca: identical to/setara).
Dalam bahasan logika matematika, terdapat pernyataan yang saling ekuivalen. Perhatikan
pernyataan Saya mampu mengerjakan soal matematika. Selanjutnya perhatikan pernyataan Saya
bukan tidak mampu mengerjakan soal matematika. Kedua pernyataan tersebut terlihat berbeda,
namu sebenarnya memiliki pernyataan yang sama. Contoh lain pada pernyataan majemuk: Jika
saya pergi ke sekolah naik bus maka saya sampai sekolah tepat waktu dan Jika saya tidak sampai
sekolah tepat waktu maka saya pergi ke sekolah tidak naik bus atau. Dua pernyataan tersebut
merupakan bentuk ekuivalen pernyataan majemuk.
F. Penarikan Kesimpulan
5
Contoh modus ponens :
𝑝1 : Jika seseorang menjadi pengusaha, maka dia punya banyak karyawan.
𝑝2 : Alif seorang pengusaha
∴ : Alif punya banyak karyawan
Silogisme
𝑝1 : Jika seseorang menjadi :
pengusaha, maka dia punya banyak karyawan.
𝑝2 : Jika dia punya banyak karyawan, maka dia orang kaya
∴ : Jika seseorang menjadi pengusaha, maka dia orang kaya
6
Tes Potensi Akademik atau TPA. Dalam TPA, terdapat satu jenis soal yang memerlukan
kemampuan berlogika yaitu soal penalaran logis. Berikut contoh soalnya beserta
penyelesaiannya menurut logika matematika.
Jika saya ke kampus, saya akan bertemu Heru dan Joni. Hari ini saya ke kampus.
Simpulan yang tepat …
a.Saya dan Heru bertemu Joni.
b. Saya bertemu Heru karena Joni tidak di kampus.
c. Saya ke kampus untuk bertemu Heru dan Joni.
d.Saya akan bertemu Heru dan Joni.
e. Saya, Heru dan Joni bertemu di kampus.
Penyelesaian : Soal ini bisa diselesaikan dengan metode penarikan kesimpulan Modus
Ponens.
Soal tersebut memiliki dua pernyataan, yaitu Pernyataan 1 : Jika saya ke kampus, saya
akan bertemu Heru dan Joni. Pernyataan 2 : Hari ini saya ke kampus.
Kedua pernyataan tadi apabila ditulis dalam kalimat logika matematika adalah sebagai
berikut.
Premis 1 : P => Q
Premis 2 : P
Berdasarkan metode penarikan kesimpulan Modus Ponens, jika diketahui Premis 1
adalah P => Q dan Premis 2 adalah P, maka kesimpulannya adalah Q.
Jadi, apabila kesimpulan tersebut dibuat dalam bentuk kalimat, maka kesimpulannya
adalah SAYA AKAN BERTEMU HERU DAN JONI sehingga jawaban yang benar
adalah D.
Selain model soal diatas, masih ada beberapa model soal lainnya dan tidak semuanya
menggunakan metode penarikan kesimpulan Modus Ponens. Ada model soal yang
menggunakan metode penarikan kesimpulan Modus Tolens dan juga Silogisme,
disesuaikan dengan apa yang diketahui dan apa permasalahannya. Selain membantu
dalam hal memecahkan permasalahan dalam mengerjakan soal TPA, ilmu Logika
Matematika dapat juga diimplementasikan dalam bidang lainnya, seperti dalam bidang
teknologi, informasi, dan komputer.
Beberapa contoh penerapan Logika matematika dalam teknologi informasi dan computer
antara lain :
1. Logika Metematika memiliki peran penting dalam bidang elektronika dan computer
semisal dalam pembuatan PLC (Programmable Logic Controller) yang merupakan
suatu unit khusus dibuat untuk pengontrol berbasis mikroprosesor yang
memanfaatkan memori yang dapat diprogram untuk menyimpan instruksi– instruksi
dan untuk mengimplementasikan fungsi–fungsi semisal logika, sequencing, pewaktu
(Timing), pencacahan (counting) dan aritmatika guna untuk mengontrol mesin -mesin
dalam industri
7
2. Penerapan pada sistem digital yang didasari oleh logika matematika untuk membuat
gerbang logika (logic gates) dan arsitektur komputer sebagai inti mikroprosesor, otak
komputer atau central processing unit. Logika matematika (mathematical logic)
adalah cabang ilmu di bidang matematika yang memperdalam masalah logika, atau
lebih tepatnya memperjelas logika dengan kaidah-kaidah matematika.
3. Penerapan logika matematika dalam ilmu komputer digunakan sebagai dasar dalam
belajar bahasa pemrograman, struktur data, kecerdasan buatan, teknik/sistem digital,
basis data, teori komputasi, rekayasa perangkat lunak, sistem pakar, jaringan syaraf
tiruan, dan lainlainnya yang mempergunakan logika secara intensif. Salah satu contoh
yang populer adalah sistem digital, yaitu bidang ilmu yang didasari oleh logika untuk
membuat gerbang logika (logic gates) dan arsitektur komputer sebagai inti
mikroprosesor, otak komputer atau central processing unit. Logika Informatika
didalam ilmu teknologi informasi berperan sangan penting dan hampir selalu kita
temui dalam pengembangan Hardware maupun Software. Contohnya Dalam
pengembangan di bidang software, Hampir setiap bahasa pemrograman
menggunakan dan menerapkan prinsip-prinsip logika. Oleh karena itu logika
informatika bagi dunia Teknologi Informasi merupakan dasar-dasar bagaimana
sebuah Hardware atau Software itu dibuat.
4. Perkembangan terakhir ilmu logika adalah logika fuzzy, atau di Indonesia disebut
logika kabur atau logika samar. Implementasi logika fuzzy dapat ditemui pada
pengatur suhu udara (AC), mesin pencuci, kulkas, lainnya. Dan masih banyak lagi
penerapan ilmu logika matematika dalam kehidupan sehari- hari.
8
Soal dan Pembahasan
1. q
2.
3.
9
4. Ingkaran dari pernyataan “Beberapa bilangan prima adalah bilangan genap” adalah....
A. Semua bilangan prima adalah bilangan genap.
B. Semua bilangan prima bukan bilangan genap.
C. Beberapa bilangan prima bukan bilangan genap.
D. Beberpa bilangan genap bukan bilangan prima.
E. Beberapa bilangan genap adalah bilangan prima.
(Soal UN Matematika Tahun 2008 P12)
Jawab :
p : Beberapa bilangan prima adalah bilangan genap
~p : Semua bilangan prima bukan bilangan genap
Jawab :
a) p : Hari ini Jakarta hujan
q : Hari ini Jakarta banjir
p ∧ q : Hari ini Jakarta hujan dan banjir
Kata "dan" bisa diganti dengan "tetapi", "walaupun", "meskipun" selaraskan dengan
pernyataan.
10
c) ~p ∧ q
d) ~p ∧ ~q
Jawab :
a) Hari ini Jakarta hujan lebat dan aliran listrik putus
b) Hari ini Jakarta hujan lebat dan aliran listrik tidak putus
c) Hari ini Jakarta tidak hujan lebat dan aliran listrik putus
d) Hari ini Jakarta tidak hujan lebat dan aliran listrik tidak putus
Jawab :
Ingkaran (negasi) dari konjungsi.
a) Bogor hujan lebat dan Jakarta tidak banjir.
Ingat:
~(p ∧ q ) ≅ ~p ∨ ~q
Sehingga ingkarannya adalah:
Bogor tidak hujan lebat atau Jakarta banjir.
8. Ingkaran dari pernyataan “semua makhluk hidup perlu makan dan minum” adalah ...
a. Semua makhluk hidup tidak perlu makan dan minum
b. Ada makhluk hidup yang tidak perlu makan atau minum
c. Ada makhluk hidup yang tidak perlu makan dan minum
d. Semua makhluk hidup tidak perlu makan dan minum
e. Semua makhluk hidup perlu makan tetapi tidak perlu minum
Jawab :
Ingkaran dari “semua” adalah “ada” sedangkan ingkaran “dan” adalah “atau”. Jadi,
ingkaran untuk soal di atas adalah: Ada makhluk hidup yang tidak perlu makan atau
minum.
JAWABAN: B
11
c. ( p ⇒ ~q ) ⇒ ( p ⇒ q )
d. ( ~p ⇒ ~q ) ⇒ ( p ˄ ~q )
e. ( p ˄ ~q ) ⇒ ( ~p ˄ ~q )
Jawab :
Ingat rumus ini: Kontraposisi dari a ⇒ b adalah ~b ⇒ ~a
Pada soal, a = ( ~p ⇒ q ) dan b = ( ~p ˅ q )
~a = ~( ~p ⇒ q ) = ( ~p ˄ ~q )
~b = ~( ~p ˅ q ) = ( p ˄ ~q)
Jadi, kontraposisi dari ( ~p ⇒ q ) ⇒ ( ~p ˅ q ) adalah ( p ˄ ~q) ⇒ ( ~p ˄ ~q )
JAWABAN: E
Jawab:
p: Badu rajin belajar
q: Badu patuh pada orangtua
r: Ayah membelikan bola basket
Maka, soal di atas menjadi:
(p ˄ q) ⇒ r
~r
“Badu tidak rajin belajar atau Badu tidak patuh pada orangtua”
JAWABAN: C
12
e. Kita berhasil dan kita akan kecewa.
Jawab:
p: Kita bersungguh-sungguh.
q: Kita akan berhasil.
r: Kita tidak akan kecewa.
Maka soal di atas akan menjadi:
p ⇒ q
q ⇒ r
~( p ⇒ r) = p ˄ ~r
“Kita bersungguh-sungguh dan kita akan kecewa”
JAWABAN: C
Disebut ...
a. Implikasi
b. Kontraposisi
c. Modus ponens
d. Modus tollens
e. Silogisme
Jawab:
Pada soal di atas terlihat jelas bahwa penarikan kesimpulan tersebut adalah cara
silogisme.
JAWABAN: E
13. Kontraposisi dari: “Jika sungai itu dalam maka sungai itu banyak ikannya” adalah...
a. Jika sungai itu tidak dalam maka sungai itu tidak banyak ikannya.
b. Jika sungai itu banyak ikannya maka sungai itu dalam.
c. Jika sungai itu tidak banyak ikannya maka sungai itu tidak dalam.
d. Jika sungai itu dalam maka ikannya tidak banyak.
e. Jika sungai itu dalam maka sungai itu banyak ikannya.
Jawab :
p: Sungai itu dalam
q: Sungai itu banyak ikannya
Maka soal di atas akan menjadi: p ⇒ q
13
Kontraposisi dari p ⇒ q adalah ~q ⇒ ~p
“Jika Sungai itu tidak banyak ikannya maka sungai itu tidak dalam”
JAWABAN: C
14. “Jika semua tamu tidak merokok maka lantai rumah bersih”. Pernyataan berikut yang
ekuivalen dengan pernyataan di atas adalah...
a. Jika semua tamu merokok maka lantai rumah tidak bersih.
b. Jika ada tamu merokok maka lantai rumah tidak bersih.
c. Jika tidak semua tamu merokok maka lantai rumah tidak bersih.
d. Jika lantai rumah bersih maka semua tamu tidak merokok.
e. Jika lantai rumah tidak bersih maka ada tamu merokok.
Jawab :
p: Semua tamu tidak merokok
q: Lantai rumah bersih
Maka soal di atas menjadi p ⇒ q
p ⇒ q ekuivalen dengan ~q ⇒ ~p
“Jika lantai rumah tidak bersih maka ada tamu merokok”
JAWABAN: E
14
Daftar Pusaka
http://staff.unila.ac.id/kristianto/files/2011/11/logika.pdf
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132310890/pendidikan/LOGIKA+-+NEGASI,
+DISJUNGSI,KONJUNGSI,+IMPLIKASI+DAN+BIIMPLIKASI.pdf
https://www.usd.ac.id/fakultas/pendidikan/f1l3/PLPG2017/Download/materi/matematika/BAB-
9-LOGIKA-MATEMATIKA.pdf
https://idschool.net/sma/bentuk-ekuivalen-pernyataan-majemuk/pdf
https://www.academia.edu/40703208/LOGIKA_MATEMATIKA_PENERAPAN_DALAM_KE
HIDUPAN
https://www.ajarhitung.com/2018/02/contoh-soal-dan-pembahasan-tentang_2.html
https://matematikastudycenter.com/kelas-10-sma/93-10-sma-soal-pembahasan-logika-
matematika
15