TEORI BILANGAN
BILANGAN PRIMA
AFRIYANTO (19205002)
ELZA NORA YULIANI (19205045)
DOSEN PEMBIMBING:
Drs. Hendra Syarifuddin, M.Si, Ph.D
Contoh 4.1 :
Karena (5 , 8 , 9)=1 , maka 5, 8 dan 9 dikatakan tiga bilangan yang saling
prima dan sekaligus saling prima sepasang demi sepasang, karena
(5 , 8)=( 5 ,9)=(8 , 9)=1
Definisi 4.1 :
Bilangan bulat positif yang lebih besar dari 1 dan tidak mempunyai faktor
bulat positif kecuali 1 dan bilangan bulat itu sendiri disebut bilangan
prima. Bilangan bulat positif yang lebih besar dari 1 dan bukan bilangan
prima disebut bilangan komposit (tersusun)
Teorema 4.1 :
Setiap bilangan bulat positif yang lebih besar dari 1 dapat dibagi oleh
suatu bilangan prima.
Bukti :
Ambil sembarang bilangan bulat positif n>1. Apabila n suatu bilangan
prima, maka n|n, berarti teorema telah terbukti.
1
positif n1 sedemikian hingga
Jika n1 suatu bilangan prima, maka n1|n, sehingga teorema terbukti. Tetapi
jika n1 suatu bilangan komposit, maka n1 mempunyai faktor bulat positif
selain 1 dan n1, misalnya d 2|n1 . Sehingga ada bilangan bulat positif n2
sedemikian hingga.
Jika n2 suatu bilangan prima, maka n2|n1. Dan karena n1|n, maka n2|n. Jadi
nterbagi oleh bilangan prima n2 , berarti teorema terbukti. Tetapi jika n2
suatu bilangan komposit, maka n2 mempunyai faktor bulat positif selain 1
dan n2 , misalnya d 3, yaitu d 3|n2 . Ini berarti ada bilangan bulat positif n3
sedemikian hingga
Jika n3 suatu bilangan prima, maka n3|n2. Karena n2|n1 dan n1|n, maka
n3|n. Jadi n terbagi oleh bilangan prima n3 , berarti teorema terbukti. Tetap
jika n3 suatu bilangan komposit, maka proses seperti di atas dapat
dilanjutkan sedemikian hingga diperoleh suatu barisan:
Teorema 4.2 :
Setiap bilangan bulat positif yang lebih besar dari 1 adalah suatu bilangan
prima atau bilangan itu dapat dinyatakan sebagai perkalian bilangan-
bilangan prima.
2
Bukti :
Ambil n ∈ Z +¿¿ dengan n>1. Menurut teorema 4.1, maka ada suatu
bilangan prima p1 sedemikian hingga p1|n . Sehingga ada suatu bilangan
positif n1, sehingga
n= p1 ⋅ n 1 dengan 1 ≤n 1< n.
Jika n1 =1, maka n= p1 sehingga nsuatu bilangan prima. Tetapi jika n1 >1,
maka menurut teorema 4.1, ada suatu bilangan prima p2 sedemikian
Contoh 4.2 :
5544 = 2.2.2.3.3.7.11 dapat ditulis 5544 = 23.32.7.11
Teorema 4.2 sangat memudahkan untuk menentukan FPB dan KPK dari
dua bilangan bulat atau lebih, yaitu dengan menyatakan masing-masing bilangan
bulat itu dalam bentuk kanoniknya.
3
Misalkan m , n dan t adalah bilangan-bilangan bulat positif yang lebih
besar dari 1 yang bentuk kanoniknya berturut-turut sebagai berikut :
[m, n , t]= pe1 pe2 p3e … p ek dengan ei = maks (a1, b1, c1) untuk i = 1, 2, 3, …, k.
1 2 3 k
Contoh 4.3 :
Tentukan FPB dan KPK dari 198, 216 dan 252
Penyelesaian :
Apabila tiga bilangan tersebut diuraikan atas factor-faktor prima maka
diperoleh :
198 = 2.32. 11
216 = 23.33
252 = 22.32.7
Uraian dari factor-faktor prima tersebut dapat ditulis sebagai berikut :
198 = 2.32. 70.11
216 = 23.33.70.110
252 = 22.32.7.110
(198, 216, 252) = 2min(1,2,3)3min(2,3,2)7min(0,0,1)11min(1,0,0)
= 21. 32. 70. 110
= 18
[198, 216, 252] = 2maks(1,2,3)3maks(2,3,2)7maks(0,0,1)11maks(1,0,0)
= 23.33.71.111
= 16632
Teorema 4.3
Jika n suatu bilangan komposit, maka n memiliki faktor k dengan 1<k ≤ √ n
4
Bukti :
Ambil n ∈ bilangan komposit
Akan ditunjukkan n memiliki faktor k dengan 1<k ≤ √ n
Karena n bilangan komposit, maka n memiliki faktor lain selain 1 dan
dirinya sendiri yaitu ada k , m∈ Z +¿ ¿, sedemikian sehingga km=n dengan
1<k < n dan 1<m<n
Andaikan kedua faktor n> √n
Maka k . m> √ n . √ n
n=k . m> √ n . √ n=n
n> n
Terdapat n> n, hal ini tidak mungkin. Oleh karena itu, haruslah sekurang-
kurangnya satu faktor n lebih kecil atau sama dengan √ n , misalnya k
yaitu 1 < k ≤ √ n .
Ini berarti n memiliki faktor k dengan 1 < k ≤ √ n
5
Teorema 4.4
Jika bilangan bulat positif n tidak memiliki faktor prima p dengan 1 < p ≤ √ n
, maka n suatu bilangan prima
Akan dibuktikan kontraposisi dari teorema 4.4 yaitu, jika n suatu bilangan
komposit maka n memiliki faktor prima p dengan 1 < p ≤ √ n
Bukti :
Ambil n ∈ bilangan komposit
Akan ditunjukka n memiliki faktor prima p dengan 1 < p ≤ √ n
Karena n bilangan komposit, menurut teorema 4.3, n memiliki faktor k
dengan 1 < k ≤ √ n
Kasus 1
k bilangan prima I ( teorema terbukti )
Kasus 2
k bilangan komposit
karena k bilangan komposit, maka menurut teorema 4.2 ada bilangan
prima p1, p2 … pk sehingga k = p1.p2.p3. … pk dengan 1 < pi ≤ √ n , dengan i
= 1,2,3…
karena k factor-faktor dari n maka p1, p2 … pk adalah faktor dari n
ini berarti, n memiliki faktor prima p yaitu p1, p2 … pk dengan 1 < pi ≤ √ n
6
DAFTAR PUSTAKA