Anda di halaman 1dari 35

KEMAMPUAN BERPIKIR MATEMATIS

“ KEMAMPUAN PENALARAN DAN KEMAMPUAN


KOMUNIKASI”

Oleh :
KELOMPOK 2
Dwi Ratih Listiani Yusri /19205010
Hanif Kahairi /19205016
M. Rafki Sarkawi /19205020
Rafi Putra / 19205050

Dosen Pembimbing : Dr. Elita Zusti Jamaan, MA.


A. Pengertian Penalaran
Kamus Besar Bahasa Indonesia,
a) cara (perihal) menggunakan nalar, pemikiran atau cara
berpikir logis; jangkauan pemikiran;
b) Hal yang mengembangkan atau mengendalikan sesuatu
dengan nalar dan bukan dengan perasaan atau pengalaman;
c) Proses mental dengan mengembangkan pikiran dari
beberapa fakta atau prinsip.
Fajar Shadiq (2004:2)
”Penalaran merupakan suatu kegiatan, suatu proses,
atau suatu aktivitas berpikir untuk menarik
kesimpulan atau membuat suatu pernyataan baru
yang benar berdasar pada beberapa pernyataan yang
kebenarannya telah dibuktikan atau diasumsikan
sebelumnya”.
(Ahmad Thontowi, 1993:78)
Penalaran matematika adalah proses berpikir secara
logis dalam menghadapi problema dengan mengikuti
ketentuan ketentuan yang ada
Jujun S. Suriasumantri (1999:42)
Penalaran merupakan suatu proses berpikir dalam
menarik suatu kesimpulan yang berupa pengetahuan
dan mempunyai karakteristik tertentu dalam
menemukan kebenaran
Penalaran merupakan proses berfikir matematis tingkat
tinggi untuk menarik kesimpulan berdasarkan pernyataan
yang disebut dengan premis atau anteseden, sedangkan
hasil dari suatu pernyataan baru yang merupakan
kesimpulan disebut dengan konklusi atau konsekuen.
NCTM
Penalaran matematis merupakan salah satu kemampuan
yang diharapkan untuk dimiliki siswa dalam
mempelajari matematika.
Kemampuan penalaran tersebut perlu dikuasai siswa
dalam pembelajaran matematika karena matematika
merupakan ilmu pengetahuan yang diperoleh melalui
bernalar tinggi.
Kemampun penalaran adalah kemampuan siswa
untuk mencari kebenaran dalam menggunakan aturan,
sifat-sifat dan logika matematika yang diukur dan
dievaluasi berdasarkan kemampuan cara berfikir
berdasarkan fakta, analogi, generalisasi, kondisional,
dan silogisme dengan informasi yang diberikan.
Adanya suatu pola pikir yang
B. Ciri-ciri disebut logika.

Kemampuan
Penalaran Matematis Proses berpikirnya bersifat
analitik.
C. Macam-macam
Kemampuan Penalaran
Matematis
1. Penalaran Induktif

Menurut Shadiq

penalaran induktif diartikan sebagai suatu kegiatan,


suatu proses atau suatu aktivitas berpikir untuk menarik
suatu kesimpulan atau membuat suatu pernyataan baru
yang bersifat umum berdasarkan pada beberapa
pernyataan khusus yang diketahui benar
Menurut Sumarmo

Penalaran induktif adalah sebagai penarikan kesimpulan


yang bersifat umum atau khusus yang teramati

Menurut Kelompok
Kami

Penalaran induktif merupakan suatu proses untuk menarik suatu


kesimpulan atau membuat suatu pernyataan baru yang bersifat umum
yang disebut dugaan (konjektur) dari pernyataan khusus, dimana
kesimpulan tersebut dapat bersifat benar atau salah.
Beberapa kegiatan yang tergolong pada
penalaran induktif

Transduktif

Contoh: ada persegi panjang dan juga ada sebuah


kebun berbentuk persegi panjang, untuk lebih mudah
menghitung luas kebun bisa dengan menghitung luas
persegi panjang saja.
Contoh dalam Matematika
Analogi

Contoh: ada persegi panjang dan juga ada sebuah


kebun berbentuk persegi panjang, untuk lebih mudah
menghitung luas kebun bisa dengan menghitung luas
persegi panjang saja.
Generalisasi

Contoh: Selesaikanlah deretan angka di bawah ini


sesuai dengan pola yang mendasarinya.
1, 3, 5, 7, …

Perhatikan bangun berikut.

Berapakah banyak kotak pada pola ke 6 ?


2. Penalaran Deduktif

Penalaran deduktif adalah penarikan


kesimpulan berdasarkan aturan yang
disepakati. Nilai kebenaran dalam
penalaran deduktif bersifat mutlak benar
atau salah dan tidak keduanya bersama-
sama.
Beberapa kegiatan yang tergolong pada
penalaran deduktif

1. Melaksanakan perhitungan berdasarkan aturan atau rumus tertentu.


2. Menarik kesimpulan logis berdasarkan aturan inferensi, memeriksa validitas
argumen, membuktikan, dan menyusun argumen yang valid.
3. Menyusun pembuktian langsung, pembuktian tak langsung dan pembuktian
dengan induksi matematika.
Kelompok kami

Penalaran induktif merupakan untuk menarik suatu


kesimpulan atau membuat suatu pernyataan baru yang
bersifat umum dari pernyataan khusus yang nilai
kebenarannya dapat bersifat benar atau salah, sedangkan
Penalaran deduktif adalah penarikan kesimpulan yang nilai
kebenarannya bersifat mutlak benar atau salah dan tidak
keduanya bersama-sama
C.Indikator Kemampuan Penalaran Matematika
 Tujuan pelajaran matematika menurut
Depdiknas no. 22 Tahun 2006 adalah siswa
dapat menggunakan penalaran pada pola dan
sifat, melakukan manipulasi matematis dalam
membuat generalisasi, menyusun bukti atau
menjelaskan gagasan dan pernyataan
matematis.
Indikator Kemampuan Penalaran Matematika

Menurut Sumarno;
1. Membuat analogi dan generalisasi
2. Memberikan penjelasan dengan menggunakan model,
3. Menggunakan pola dan hubungan untuk menganalisis situasi
matematika,
4. Menyusun dan menguji konjektur (dugaan),
5. Memeriksa validitas argumen,
6. Menyusun pembuktian langsung,
7. Menyusun pembuktian tidak langsung,
8. Memberikan contoh penyangkal, dan
9. Mengikuti aturan inferensi.
NCTM
1. Mengenali dan meyakini bahwa memberikan alasan
yang masuk akal (bernalar) dan bentuk pembuktian
adalah aspek yang mendasar di dalam belajar
matematika.
2. Membuat dan memeriksa kembali perkiraan
matematika yang telah diduga sebelumnya.
3. Mengembangkan dan mengevaluasi pernyataan
matematika dan pembuktiannya.
4. Memilih dan menggunakan berbagai macam bentuk
penalaran dan metode pembuktian.
 Menurut depdiknas 2006
1. Kemampuan menyajikan pernyataan matematika secara lisan, tertulis, gambar dan
diagram.

2. Kemampuan mengajukan dugaan

3. Kemampuan melakukan manipulasi matematika

4. Kemampuan meyusun bukti, memberikan alasan/bukti terhadap kebenaran solusi

5. Kemampuan menarik kesimpulan dari pernyataan

6. Memeriksa kesahihan suatu argument

7. Menemukan pola atau sifat dari gejala matematis


Kelompok kami
1. Mengamati pola atau sifat gejala matematis untuk
membuat generalisasi.
2. Memberikan penjelasan menggunakan fakta dan sifat-
sifatnya. .
3. Memberikan penjelasan dengan menggunakan konsep
dan sifat-sifatnya.
4. Mengkonstruk atau menilai konjektur/ argumen
matematika.
5. Menggambarkan konklusi logis tentang sejumlah ide
dan keterkaitannya.
D. Rubrik Kemampuan Penalaran
Matematis
B. Pengertian Komunikasi
Kemampuan komunikasi dalam matematika adalah
kemampuan siswa membaca wacana matematika dengan
pemahaman, mampu mengembangkan bahasa dan simbol
matematika sehingga dapat mengkomunikasikan secara lisan
dan tulisan, mampu menggambarkan secara visual dan
merefleksikan gambar atau diagram ke dalam ide matematika,
mampu merumuskan dan mampu memecahkan masalah melalui
penemuan.
Manfaat Komunikasi Matematika


mempertajam cara berpikir


“mengukur” pertumbuhan pemahaman

mengorganisasikan dan mengkonsolidasikan pemikiran matematika mereka



pengkonstruksian pengetahuan matematika


membentuk komunitas matematika yang inklusif
Indikator Komunikasi Matematika
Sumarmo (2013) memberikan indikator-indikator yang lebih rinci, yaitu:
• Menghubungkan benda nyata, gambar, dan diagram ke dalam ide matematika.
• Menjelaskan ide, situasi dan relasi matematik, secara lisan atau tulisan, dengan
benda nyata, gambar, grafik, dan aljabar.
• Menyatakan peristiwa sehari-hari dalam bahasa atau simbol matematika
• Mendengarkan, berdiskusi, dan menulis tentang matematika.
• Membaca presentasi matematika tertulis dan menyusun pernyataan yang relevan
• Membuat konjektur, menyusun argumen, merumuskan definisi dan generalisasi.
• Menjelaskan dan membuat pertanyaan Matematika yang telah dipelajari.
Rubrik Kemampuan Komunikasi
Matematis
E.Contoh Soal dan Rubrik Penilaian

Anda mungkin juga menyukai