Pemecahan Masalah, Penalaran dan Komunikasi Matematika
Penalaran dalam Pembelajaran Matematika
Menurut R.G. Soekadijo penalaran adalah suatu bentuk pemikiran (Soekadijo, 1985:3). Adapun Suhartoyo Hardjosatoto dan Endang Daruni Asdi memberikan definisi penalaran sebagai berikut. Penalaran adalah proses dari budi manusia yang berusaha tiba pada suatu keterangan baru dari sesuatu atau beberapa keterangan lain yang telah diketahui dan keterangan yang baru itu mestilah merupakan urutan kelanjutan dari sesuatu atau beberapa keterangan yang semula itu (Hardjosatoto dan Endang Daruni Asdi, 1979:10). Contoh Pengapliasian Penalaran Untuk menentukan hasil dari 7 + 8, berdasar pengetahuan yang dimiliki para siswa yaitu 7 + 7 = 14, maka para siswa diharapkan dapat menyimpulkan bahwa 7 + 8 adalah sama dengan 14 + 1 atau sama dengan 15. Jenis – Jenis Penalaran Menurut Baroody (1993), penalaran matematis diklasifikasikan dalam tiga jenis penalaran yaitu intuitif, deduktif, dan induktif. a. Penalaran Intuitif, Baroody (1993) menjelaskan bahhwa penalaran intuitif merupakan penalaran yang memainkan intuisi sehingga memerlukan kesiapan pengetahuan. b. Penalaran induktif, merupakan aktivitas penarikan kesimpulan yang bersifat umum berdasarkan pada data-data berupa contoh-contoh khusus dan pola atau keteraturan yang diamati. Nilai kebenaran suatu penalaran induktif dapat benar atau salah tergantung pada argumen selama penarikan kesimpulan. c. Penalaran deduktif adalah penarikan kesimpulan berdasarkan aturan yang disepakati. Indikator – Indikator Penalaran Matematika Siswa dikatakan mampu melakukan penalaran matematika bila ia mampu menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika. Indikator siswa yang memiliki kemampuan dalam penalaran matematika adalah: a. mengajukan dugaan. b. melakukan manipulasi matematika. c. menarik kesimpulan, menyusun bukti, memberikan alasan atau bukti terhadap kebenaran solusi. d. menarik kesimpulan dari pernyataan. e. memeriksa kesahihan suatu argumen. f. menemukan sifat gejala matematis untuk membuat generalisasi. Pemecahan Masalah dalam Pembelajaran Matematika A. Pengertian Suatu pertanyaan akan menjadi masalah hanya jika pertanyaan itu menunjukkan adanya suatu tantangan (challenge) yang tidak dapat dipecahkan oleh suatu prosedur rutin (routine procedure) yang sudah diketahui si pelaku. B. Beberapa Strategi Pemecahan Masalah Beberapa strategi yang sering digunakan menurut Polya (1973) dan Pasmep (1989) yaitu: 1. Mencoba – coba 2. Membuat diagram 3. Mencobakan pada soal yang lebih sederhana 4. Membuat table 5. Menemukan pola 6. Memecah tujuan 7. Memperhitungkan setiap kemungkinan 8. Berfikir logis 9. Bergerak dari belakang 10. Mengabaikan hal yang tidak mungkin Komunikasi dalam Pembelajaran matematika KBK menyatakan bahwa kemampuan matematika yang dipilih serta ditetapkan sudah dirancang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan siswa agar dapat berkembang secara optimal, maka kompetensi yang berkait dengan komunikasi ini harus dicapai selama proses pembelajaran sedang berlangsung di kelas. Sekali lagi, kegiatan mengkomunikasikan hasil dan proses belajar dan menemukan ide-ide matematika ini akan menjadi sangat penting.