Anda di halaman 1dari 5

NAMA : TEKAD BUDI WIBOWO

NIM : 530081937

DISKUSI 5 ANALISIS KURIKULUM MATEMATIKA


Diskusikan tentang tujuan dan fungsi pembelajaran matematika di sekolah!

Jawab:

TUJUAN DAN FUNGSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH

Berdasarkan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 mengenai tujuan pembelajaran


matematika di SMP yakni:

a) memahami konsep matematika, mendeskripsikan bagaimana keterkaitan antar konsep


matematika dan menerapkan konsep atau logaritma secara efisien, luwes, akurat, dan
tepat dalam memecahkan masalah,
b) menalar pola sifat dari matemematika, mengembangkan atau memanipulasi
matematika dalam menyusun argumen, memecahkan masalah matematika
merumuskanbukti, atau mendeskripsikan argumen dan pernyataan matematika,
c) yang meliputi kemampuan memahami masalah, menyusun model penyelesaian
matematika, menyelesaikan model matematiaka, dan memberi solusi yang tepat, dan
d) mengkomunikasikan argumen atau gagasan dengan diagram, tabel, simbol, atau
media lainnya agar dapat memperjelas permasalahan atau keadaan.

Berdasarkan Lampiran Permendikbud nomor 59 tahun 2014, pembelajaran


matematika SMA memiliki tujuan sebagai berikut:

a. Dapat memahami konsep matematika, yaitu menjelaskan keterkaitan antar konsep


dan menggunakan konsep maupun algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat,
dalam pemecahan masalah.
b. Menggunakan pola sebagai dugaan dalam penyelesaian masalah, dan mampu membuat
generalisasi berdasarkan fenomena atau data.
c. Menggunakan penalaran pada sifat, melakukan manipulasi matematika baik dalam
penyederhanaan, maupun menganalisa komponen yang ada dalam pemecahan masalah.
d. Mengomunikasikan gagasan, penalaran serta mampu menyusun bukti matematika
dengan menggunakan kalimat lengkap, simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk
memperjelas keadaan atau masalah.
e. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki
rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, sikap ulet dan
percaya diri dalam pemecahan masalah.
f. Memiliki sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai dalam matematika dan
pembelajarannya, seperti taat azas, konsisten, menjunjung tinggi kesepakatan, toleran,
menghargai pendapat orang lain, santun, demokrasi, ulet, tangguh, kreatif, menghargai
kesemestaan (konteks, lingkungan), tanggung jawab, adil, jujur, teliti, dan cermat.
g. Melakukan kegiatan motorik menggunakan pengetahuan matematika.
h. Menggunakan alat peraga sederhana maupun hasil teknologi untuk melakukan
kegiatan-kegiatan matematik.

Matematika yang diajarkan di sekolah membawa misi yang sangat penting, yaitu
mendukung ketercapaian tujuan pendidikan nasional. Secara umum tujuan pendidikan
matematika di sekolah dapat digolongkan menjadi :

1. Tujuan yang bersifat formal, menekankan kepada menata penalaran dan membentuk
kepribadian siswa
2. Tujuan yang bersifat material menekankan kepada kemampuan memecahkan masalah dan
menerapkan matematika.

Secara lebih terinci, tujuan pembelajaran matematika dipaparkan pada buku standar
kompetensi mata pelajaran matematika sebagai berikut:

1. Melatih cara berpikir dan bernalar dalam menarik kesimpulan, misalnya melalui kegiatan
penyelidikan, eksplorasi, eksperimen, menunjukkan kesamaan, perbedaan, konsistensi dan
inkonsistensi.
2. Mengembangkan aktivitas kreatif yang melibatkan imajinasi, intuisi, dan penemuan
dengan mengembangkan pemikiran divergen, orisinil, rasa ingin tahu, membuat prediksi
dan dugaan, serta mencoba-coba.
3. Mengembangkan kemampuan memecahkan masalah.
4. Mengembangkan kemampuan menyampaikan informasi atau mengkomunikasikan
gagasan antara lain melalui pembicaraan lisan, grafik, peta, diagram, dalam menjelaskan
gagasan.

Berdasarkan PERMENDIKNAS No. 22 Tahun 2006, Mata pelajaran


matematika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan berikut:
1. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan
mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam
pemecahan masalah.
Contoh ilustrasi hasil belajar lingkup pemahaman konsep sebagai berikut:
Ketika siswa belajar KD 2.3 Kelas VII Semester 1 yaitu ‘Menyelesaikan persamaan linear
satu variabel’, maka ia harus terampil menyelesaikan persamaan linear satu variable
(PLSV). Agar memiliki kemampuan seperti itu maka siswa harus paham konsep PLSV
dan algoritma menyelesaikan PLSV atau memahami prinsip (dalil) kesetaraan. Bila itu
terwujud maka ia dikatakan mampu menyelesaikan PLSV. Kemampuan itu lingkupnya
adalah pemahaman konsep.
2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam
membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan
pernyataan matematika.
Contoh hasil penalaran:
a. Jika besar dua sudut dalam segitiga 60° dan 100° maka besar sudut yang ketiga adalah
20°.
b. Jika (x − 1)(x + 10) = 0 maka x = 1 atau x = −10
c. Sekarang Ani berumur 15 tahun. Umur Dina 2 tahun lebih tua dari Ani. Jadi, sekarang
umur Dina 17 tahun.
3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model
matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh.
Contoh soal pemecahan masalah
Tentukan dua bilangan yang belum diketahui pada pola bilangan berikut ini.
a) 1, 8, 27, 64, ..., ...
b) 2. 9, 61, 52, 63, ..., ...
4. Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk
memperjelas keadaan atau masalah.
Contoh:
1. Notasi 30 × 3 antara lain menyatakan:
2. Luas permukaan kolam dengan ukuran panjang 30 meter dan lebar 3 meter.
3. Banyak roda pada 30 becak/bemo.
4. Banyaknya pensil dalam 30 kotak yang masing-masing kotak berisi 3 pensil.
5. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa
ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya
diri dalam pemecahan masalah.

Fungsi matematika adalah sebagai media atau sarana siswa dalam mencapai
kompetensi. Dengan mempelajari materi matematika diharapkan siswa akan dapat menguasai
seperangkat kompetensi yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, penguasaan materi matematika
bukanlah tujuan akhir dari pembelajaran matematika, akan tetapi penguasaan materi
matematika hanyalah jalan mencapai penguasaan kompetensi. Fungsi lain mata pelajaran
matematika sebagai: alat, pola pikir, dan ilmu atau pengetahuan. Ketiga fungsi matematika
tersebut hendaknya dijadikan acuan dalam pembelajaran matematika sekolah.

Dengan mengetahui fungsi-fungsi matematika tersebut diharapkan kita sebagai guru


atau pengelola pendidikan matematika dapat memahami adanya hubungan antara matematika
dengan berbagai ilmu lain atau kehidupan. Sebagai tindaklanjutnya sangat diharapkan agar
para siswa diberikan penjelasan untuk melihat berbagai contoh penggunaan matematika
sebagai alat untuk memecahkan masalah dalam mata pelajaran lain, dalam kehidupan kerja
atau dalam kehidupan sehari-hari. Namun tentunya harus disesuaikan dengan tingkat
perkembangan siswa, sehingga diharapkan dapat membantu proses pembelajaran matematika
di sekolah.

Siswa diberi pengalaman menggunakan matematika sebagai alat untuk memahami


atau menyampaikan suatu informasi misalnya melalui persamaan-persamaan, atau tabel-tabel
dalam model-model matematika yang merupakan penyederhanaan dari soal-soal cerita atau
soal-soal uraian matematika lainnya. Bila seorang siswa dapat melakukan perhitungan, tetapi
tidak tahu alasannya, maka tentunya ada yang salah dalam pembelajarannya atau ada sesuatu
yang belum dipahami. Belajar matematika juga merupakan pembentukan pola pikir dalam
pemahaman suatu pengertian maupun dalam penalaran suatu hubungan di antara pengertian-
pengertian itu.
Dalam pembelajaran matematika, para siswa dibiasakan untuk memperoleh
pemahaman melalui pengalaman tentang sifat-sifat yang dimiliki dan yang tidak dimiliki dari
sekumpulan objek (abstraksi). Dengan pengamatan terhadap contoh-contoh diharapkan siswa
mampu menangkap pengertian suatu konsep. Selanjutnya dengan abstraksi ini, siswa dilatih
untuk membuat perkiraan, terkaan, atau kecenderungan berdasarkan kepada pengalaman atau
pengetahuan yang dikembangkan melalui contoh-contoh khusus (generalisasi). Di dalam
proses penalarannya dikembangkan pola pikir induktif maupun deduktif. Namun tentu
kesemuanya itu harus disesuaikan dengan perkembangan kemampuan siswa, sehingga pada
akhirnya akan sangat membantu kelancaran proses pembelajaran matematika di sekolah.

Fungsi matematika yang ketiga adalah sebagai ilmu pengetahuan, oleh karena itu,
pembelajaran matematika di sekolah harus diwarnai oleh fungsi yang ketiga ini. Sebagai guru
harus mampu menunjukkan bahwa matematika selalu mencari kebenaran, dan bersedia meralat
kebenaran yang telah diterima, bila ditemukan kesempatan untuk mencoba mengembangkan
penemuan-penemuan sepanjang mengikuti pola pikir yang sah.

Anda mungkin juga menyukai