Anda di halaman 1dari 7

NAMA : TEKAD BUDI WIBOWO

NIM : 530081937

DISKUSI 4 ANALISIS KURIKULUM MATEMATIKA


KOMPETENSI PEMECAHAN MASALAH DAN REPRESENTASI

a. Kaitkan konsep kurikulum dengan substansi dalam inisiasi?


Jawab :
Dalam KTSP SD-MI dikatakan bahwa mata pelajaran Matematika yang merupakan ilmu
universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting
dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat di
bidang teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan
matematika di bidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori peluang dan matematika
diskrit. Untuk menguasai dan mencipta teknologi di masa depan diperlukan penguasaan
matematika yang kuat sejak dini. Mata pelajaran Matematika perlu diberikan kepada
semua peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali peserta didik dengan
kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan
bekerjasama. Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik dapat memiliki
kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan
hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif. Standar
kompetensi dan kompetensi dasar matematika disusun sebagai landasan pembelajaran
untuk mengembangkan kemampuan tersebut di atas. Selain itu dimaksudkan pula
untuk mengembangkan kemampuan menggunakan matematika dalam pemecahan
masalah dan mengomunikasikan ide atau gagasan dengan menggunakan simbol, tabel,
diagram, dan media lain.

Pendekatan pemecahan masalah merupakan fokus dalam pembelajaran matematika


yang mencakup masalah tertutup dengan solusi tunggal, masalah terbuka dengan
solusi tidak tunggal, dan masalah dengan berbagai cara penyelesaian. Untuk
meningkatkan kemampuan memecahkan masalah perlu dikembangkan keterampilan
memahami masalah, membuat model matematika, menyelesaikan masalah, dan
menafsirkan solusinya. 10 KTSP untuk SD Dalam setiap kesempatan, pembelajaran
matematika hendaknya dimulai dengan pengenalan masalah yang sesuai dengan situasi
(contextual problem). Dengan mengajukan masalah kontekstual, peserta didik secara
bertahap dibimbing untuk menguasai konsep matematika. Untuk meningkatkan
keefektifan pembelajaran, sekolah diharapkan menggunakan teknologi informasi dan
komunikasi seperti komputer, alat peraga, atau media lainnya.

Mata pelajaran matematika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai
berikut:
a. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan
mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat,
dalam pemecahan masalah.
b. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika
dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan
pernyataan matematika.
c. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang
model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh.
d. Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk
memperjelas keadaan atau masalah.
e. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu
memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika,
serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
Selain dalam KTSP SD-MI , pada jurnal yang disampaikan Misel, Erna Suwaningsih
dikatakan bahwa National Council of Taecher of Mathematics (NCTM) 2000 mengatakan
bahwa dalam pembelajaran matematika di sekolah, guru harus mampu memperhatikan
lima kemampuan matematis, yaitu kemampuan memecahkan masalah, penalaran,
komunikasi, koneksi dan representasi. Kemampuan memecahkan masalah matematis
siswa sangat berhubungan dengan kemampuan representasi matematis.Konstruksi
representasi matematis yang tepat akan memudahkan siswa dalam melakukan pemecahan
masalah.
NCTM menegaskan bahwa kemampuan representasi merupakan salah satu kemampuan
yang penting untuk dikembangkan dan harus dimiliki oleh siswa terutama siswa SD yang
sedang memasuki fase operasional konkret.
Standar representasi (NCTM,2000), menetapkan bahwa program pembelajaran dari pra-
taman kanak-kanak sampai kelas 12 harus memungkinkan siswa untuk:
1. Menciptakan dan menggunakan representasi untuk mengorganisir, mencatat dan
mengkomunikasikan ide-ide matematis;
2. Memilih, menerapkan dan menterjemahkan representasi matematis untuk
memecahkan masalah;
3. Menggunakan representasi untuk memodelkan dan menginterpretasi fenomena fisik,
sosial dan fenomena matematis.
Kemapuan standar dalam representasi matematis harusnya tidak terpisah dengan materi
matematika. Pada Jurnal dikatakan bahwa kemampuan representasi seolah-olah berdiri
sendiri tanpa ada kaitannya dengan matematika. Oleh karena itu, sebagai guru harus
mampu meningkatkan kemampuan matematis khususnya adalah kemampuan representasi
serta menciptakan suasana belajar yang mampu membuat siswa memiliki respon positif.
Ditinjau dari perubahan kurikulum yang saat ini sedang diberlakukan pendekatan
matematika realistik merupakan salah satu pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan
perubahan tersebut.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa perubahan kurikulum yang terjadi sangat menekankan agar
kemampuan pemecahan masalah dan representasi menjadi point penting yang harus
diperhatikan oleh guru dalam pembelajaran matematika agar tujuan kurikulum pun
tercapai secara maksimal. Seperti yang dicontohkan pada jurnal PTK Misel, Erna
Suwaningsih dalam judul “Penerapan Pendekatan Matematika Realistik untuk
Meningkatkan Kemampuan Representasi Matematis Siswa” dengan hasil penelitian
bahwa penerapan pendekatan matematika realistic dalam pembelajaran dapat
meningkatkan kemmapuan representasi matematis siswa dan aktivitas siswa kelas IV SDN
17 Nagri Kaler.

b. Jelaskan perencanaan dan pelaksanan pembelajaran pada poin a bagaimana?


Jawab:
Contoh RPP dengan pendekatan Matematika Realistik yang sesuai dengan Jurnal Misel,
Erna Suwaningsih sebagai berikut:

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)
Satuan Pendidikan : SDN 17 Nagri Kaler
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : IV / Genap
Topik : Pecahan
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (1 x pertemuan)
A. Standar Kompetensi
6. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah.

B. Kompetensi Dasar
6.5 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pecahan.

C. Indikator
Menyelesaikan persoalan sehari-hari yang berkaitan dengan penjumlahan dan
pengurangan pecahan.

D. Tujuan Pembelajaran
Menyelesaikan persoalan sehari-hari yang berkaitan dengan penjumlahan dan
pengurangan pecahan dengan benar.

E. Materi Ajar
• Pengertian Pecahan
• Menjumlahkan Pecahan
• Mengurangkan Pecahan

F. Model dan Metode Pembelajaran


Matematika Realistik atau RME

G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


Deskripsi Kegiatan Waktu
Guru Siswa
Kegiatan Pendahuluan (5 menit)
1. Membuka pelajaran dengan Siswa menjawab salam, berdoa 5 menit
memberi salam, dan meminta dan absensi.
salah satu siswa memimpin doa.
Mengecek kehadiran siswa.
2. Mengkomunikasikan tujuan dan Siswa memperhatikan penjelasan
hasil belajar yang ingin dicapai. guru
3. Mengkondisikan siswa dan Siswa memperhatikan penjelasan
menjelaskan prosedur guru serta menyesuaikan diri agar
pembelajaran sesuai RME siap menerima pelajaran
Kegiatan Inti (57 menit)
1. Guru membentuk siswa Siswa mendengarkan dan 3 menit
menjadi 6 kelompok (kelompok berkumpul sesuai kelompoknya
biru, merah, hijau, oren, kuning
dan ungu) terdiri dari 6-7 siswa
2. Guru memberikan LKS kepada Siswa menerima LKS, 2 menit
setiap kelompok memahami soal dan bertanya jika
belum mengerti
3. Guru menjelaskan situasi dan Siswa mendengarkan 2 menit
kondisi awal dengan
memberikan petunjuk/ saran
seperlunya terhadap bagian
yang belum dipahami siswa
3 Guru meminta siswa untuk Siswa secara berkelompok 10 menit
membuat alat peraga pecahan membuat alat peraga pecahan
sesuai langkah-langkah pada dengan alat-alat yang sudah
LKS disediakan oleh guru
4 Guru meminta siswa untuk Siswa menyelesaikan 15 menit
menyelesaikan masalah dalam permasalahan yang diberikan
LKS oleh guru
5 Guru meminta siswa untuk Siswa mendiskusikan jawaban 5 menit
saling membandingkan dan Bersama kelompok
mendiskusikan dengan anggota
kelompok
6 Guru meminta perwakilan satu Siswa mempresentasikan hasil 10 menit
kelompok untuk diskusinya di depan kelas. Siswa
mempresentasikan hasil diskusi lain memberikan pendapat,
pertanyaan, maupun saran.
Kegiatan Penutup (8 menit)
1. Guru membimbing siswa Siswa bersama guru membuat 4 menit
membuat rangkuman dari rangkuman dari materi yang telah
materi yang telah dipelajari. dipelajari.
2. Memberikan umpan balik Mendengarkan penjelasan guru.
terhadap proses dan hasil
pembelajaran.
3. Merencanakan kegiatan tindak Mendengarkan penjelasan guru. 4 menit
lanjut dalam bentuk
pembelajaran remidi, program
pengayaan, layanan konseling
dan/atau memberikan tugas
baik tugas individual maupun
kelompok sesuai dengan hasil
belajar peserta didik.
4. Guru mengingatkan siswa Mendengarkan penjelasan guru.
untuk mempelajari materi
berikutnya,

H. Sumber Belajar
• Buku paket yaitu buku Tematik Kelas IV SDN Semester 2
• LKS
I. Penilain Hasil Belajar
• Penilaian Harian
• Penilaian Kelompok secara tertulis pada jawaban LKS
J. Media/Alat peraga
• Tempak kue ulang tahun
• Bolu cokelat
• Penggaris yang berfungsi sebagai pisau
• Kertas origami
• Permen yuppy berbentuk pizza
• Plastisin
• Kertas fraction strips

Purwakarta, 27 Oktober 2021


Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Guru Praktikan

Tekad Budi Wibowo, S. Pd Erna Suwaningsih


NIP. 19830429 200903 1 002

LEMBAR KERJA SISWA

Mata Pelajaran : Matematika Nama: 1. ..............


Kelas / Semester : IV / Genap 2. ..............
Topik : Penjumlahan Pecahan
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (1 x pertemuan)

Diskusikan permasalahan berikut!


1. Ibu membuat sebuah kue bolu cokelat berbentuk persegi. Kue itu akan dibagikan
kepada 2 orang anaknya yang Bernama Ira dan Irend. Ira mendapat 1/4 bagian kue dan
Irend mendapat ¼ bagian kue. Berapa jumlah kue yang dibagikan kepada kedua
anaknya?
Jawab:
a. Potonglah kue menjadi 4 bagian

b. Buatlah 3 bentuk persegi dengan menggunakan kertas berwarna sesuai dengan


ukuran kue (beri nama A, B dan C) dan bagilah masing-masing kertas menjadi 4
bagian

A B C
c. Ambil ¼ potongan kue dan letakkan pada kertas A dan ¼ kue pada kertas B.
Nyatakan dalam bentuk pecahan.

…… ……
A = …… B= ……

d. Pindahkan masing-masing ¼ bagian kue dari kertas A dan kertas B ke kertas C

Digabung menjadi

…… …… ……
A = …… + B= = C = ……
……

e. Hitunglah berapa bagian kue yang berada pada kertas C

……
C=
……

……
Jadi, jumlah kue yang dibagikan kepada kedua anaknya sebanyak bagian.
……

2. Setelah kalian menyelesaikan kegiatan di atas, selanjutnya jawablah


pertanyaan di bawah ini.
a. Adakah hubungan antara pembilang pada hasil penjumlahan dengan
pembilang dari pecahan yang dijumlah?
.........................................................................................................................................
.. ................ .. .. .. .. .. .. ................. .................................................. ............................
b. Apakah penyebut hasil penjumlahan berbeda dengan penyebut dari
pecahan yang dijumlah?
.........................................................................................................................................
. ......................................................................................................................................
c. Apa yang dapat kamu simpulkan?
.........................................................................................................................................
. ......................................................................................................................................

Anda mungkin juga menyukai