NIM : 1192050028
Jadi, peluang Anggun mendapatkan hadiah boneka tersebut pada satu kali percobaan
1
adalah 9
Analisis Soal
Soal ini termasuk soal kemampuan pemecahan masalah karena untuk menjawab soal
ini diperlukan indikator-indikator kemampuan penalaran matematis yaitu :
(1) Kemampuan memahami masalah, yaitu siswa dapat memahami masalah
matematika yang terdapat pada soal
(2) Merancang model matematika, yaitu siswa dapat menuliskan dan merancang
model matematika yang sesuai dengan permasalahan pada soal
(3) Menyelesaikan model matematika, yaitu siwa dapat menyelesaikan model
matematika sesuai permasalahan pada soal
(4) Menafsirkan solusi yang diperoleh, yaitu siswa dapat menemukan solusi dari
permasalahan pada soal
PENALARAN & PEMBUKTIAN (Reasoning & Proof)
Dua diantara lima tujuan KTSP yang berbasiskan kompetensi dalam pelajaran
Matematika ialah : (1) menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan
manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau
menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika; dan (2) memecahkan
masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model
matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh
Untuk dapat memecahkan masalah terdapat beberapa kognitif yang seharusnya
dimiliki oleh seorang siswa yaitu pemahaman terhadap masalah, kemampuan
penalaran masalah, dan metakognitif
Penalaran matematik adalah bagian dari berpikir matematik yang meliputi
membuat perumpamaan dan menarik kesimpulan shahih tentanggagasan-
gagasan dan bagaimana gagasan-gagasan tersebut saling terkait
Curiculum and Evaluation Standards for School Mathematics memberikan
tanda-tanda proses penalaran sedang berlangsung yaitu bila : (a) menggunakan
coba-ralat dan bekerja mundur untuk menyelesaikan masalah, (b) membuat dan
menguji dugaan, (c) menciptakan argumren induktif dan deduktif, (d) mencari
pola untuk mtmbuat perumuman, dan (e) menggunakan penalaran ruang dan
logik
Guru menberikan pertanyaan-pertanyaan menyelidik kepada siswa seperti
“menagapa bisa begitu?”, “bagaimana bisa tahu bahwa itu benar?”, dan “adakan
yang punya jawaban berbeda?” yang dapat membantu siswa melakukan
penalaran untuk mengajukan argumentasi pendukung atau fakta yang
berlawanan atau berpikir alternatif (divergen). Oleh karena itu, guru dituntut
agar terampil mengajukan pertanyaan yang merangsang anak bernalar
Bukti ialah serangkaian argumen logis yang menjelaskan kebenaran suatu
pernyataan
Paling tidak terdapat enam motivasi kenapa seseorang mebuktikan, yaitu to
establish a fact with certainty, to gain understanding, to communicate an idea
to others, for the challenge, to create something beautiful,and to construct a
large mathematical theory
Penalaran sebagai konsep kemampuan matematika membutuhkan lima alur
saling terkait dan saling mempengaruhi, yaitu : (1) pemahaman konseptual,
mencakup pemahaman konsep, operasi, dan hubungan matemats; (2)
kelancaran prosedural, melibatkan keterampilan dalam menjalankan prosedur
secara fleksibel, akurat, efisien, dan tepat; (3) kompetensi strategis, yaitu
kemampuan untuk merumuskan, mewakili, dan memecahkan masalah
matematika; (4) penalaran adaptif, merupakan kapasitas pemikiran logis,
refleksi, penjelsan, dan justifikasi; dan (5) disposisi produktif, yaitu orientasi
untuk melihat matematika masuk akal, berguna, bermanfaat, dan siapa pun
dapat memberi alasan untuk memahami gagasan matematis
Kunci dalam mengajarkan penalaran matematik ialah jenis tugas yang
melibatkan peserta didik, cara mereka terlibat dalam tugas ini, dan jenis
interaksi di seputar tugas diantara peserta didik dan guru
Pembiasaan guru untuk memberikan soal yang memuat penalaran matematik
yaitu tugas tugas yang proses penyelesaiannya tidak rutin, bersifat pemecahan
masalah, memrlukan pemikiran tingkat tinggi, solusi soalnya memerlukan dua
rumus atau lebih, memuat tafsiran matematika dalam berbagai konteks, dan
mampu menumbuhkan daya kreatif peserta didik
Pembuktian matematis merupakan salah satu penanda tentang pemahaman
seseorang terhadap suatu prinsip didalam matematika
Contoh Soal Kemampuan Penalaran dan Pembuktian
Indikator Soal
Diberikan permasalahan dalam kehidupan nyata terkait peluang, peserta didik dapat
mengembangkan bukti dari berbagai argumen matematis dan memberi kesimpulan
mengenai apakah peluang terjadinya suatu kejadian dapat dihitung atau tidak
Soal
Riska memiliki 12 permen didalam sebuah kantong, yang terdiri dari 4 permen
berwarna biru, 3 permen berwarna merah, dan sisanya permen berwarna kuning. Riska
mengambil permen didalam sebuah kantong secara acak dan terambil permen berwarna
kuning. Kemudian Riska mengembalikan permen tersebut ke dalam kantong. Dapatkah
kita mengitung peluang terambilnya permen berwarna kuning secara acak ? Jika iya,
berapakah peluangnya ?
Penyelesaian
Diketehaui :
Riska memiliki 12 permen didalam sebuah kantong, 4 permen berwarna biru, 3
permen berwarna merah, dan sisanya pemen berwarna kuning
Riska mengambil permen didalam sebuah kantong secara acak dan terambil permen
berwarna kuning. Kemudian Riska mengembalikan permen tersebut ke dalam
kantong.
Ditanya :
Dapatkah kita menghitung peluang terambilnya permen berwarna kuning secara acak ?
Jika iya, berapakah peluangnya ?
Jawab :
Ruang sampel dari terambilnya suatu permen dalam kantong tersebut adalah jumlah
keseluran permen didalam kantong. Sehingga :
𝑛(𝑆) = 12
Kita dapat menghitung peluang terambilnya permen berwarna kuning secara acak,
namun terlebih dahulu kita harus mengetahui jumlah permen kuning yang terdapat di
dalam kantong, yaitu :
Julmah permen berwarna kuning = jumlah permen keseluruhan – (jumlah permen
berwarna biru+jumlah permen berwarna merah)
= 12- (4+3) = 12 – 7 = 5
Jadi, jumlah permen berwarna kuning didalam kantong adalah 5 buah.
Misalkan, A adalah kejadian terambilnya permen berwarna kuning secara acak.
Kejadian terambilnya permen berwarna kuning secara acak adalah jumlah permen
berwarna kuning didalam kantong tersebut. Sehingga :
𝑛(𝐴) = 5
Maka, peluang terambilnya permen berwarna kuning secara acak yaitu :
𝑛(𝐴) 5
𝑃(𝐴) = =
𝑛(𝑆) 12
5
Jadi, peluang terambilnya permen berwarna kuning secara acak adalah 12
Analisis Soal
Soal ini termasuk soal kemampuan penalaran dan pembuktian karena untuk menjawab
soal ini diperlukan indikator-indikator kemampuan penalaran matematis yaitu :
(1) Melakukan proses pengamatan dan identifikasi menggunakan hubungan
matematis, yaitu siswa dapat menuliskan yang diketahui dan yang ditanyakan
dari soal
(2) Mengembangkan bukti dari berbagai argumen matematis, yaitu siswa
mengetahui rumus yang digunakan untuk menghitung peluang yang ditanyakan
dan menuliskan dengan lengkap cara menghitung peluang dan mendapatkan
hasil peluang yang diharapkan
(3) Menarik kesimpulan berdasarkan alasan yang logis, siswa dapat menuliskan
kesimpulan diakhir mengenai peluang yang ditanyakan dan siswa dapat
mereview ulang jawaban yang diberikan
3 4 5 6 7
1 2
8 9 10
Berdasarkan informasi pada soal dan ilustrasi yang telah kita buat diketahui hal hal
sebagai berikut :
Berdasarkan perhitungan diatas, maka diketahui bahwa hijau merupakan warna yang
paling sulit didapatkan karena kartu berwarna hijau jumlahnya paling sedikit yaitu 2
dari 10 total keseluruhan kartu . Dengan kata lain, peluang terambilnya kartu berwarna
hijau adalah yang paling kecil.
Sedangkan, biru merupakan warna yang paling mudah didapatkan karena kartu
berwarna biru jumlahnya paling banyak yaitu 5 dari10 total keseluruhan kartu. Dengan
kata lain, peluang terambilnya kartu berwarna biru adalah yang paling besar.
Jadi, warna yang paling sulit didapatkan adalah warna hijau dan warna yang paling
mudah didapatkan adalah warna biru.
Analisis Soal
Soal ini termasuk soal kemampuan komunikasi matematis karena untuk menjawab soal
ini diperlukan indikator kemampuan komunikasi matematis yaitu :
Membaca, memahami, dan mengungkapkan kembali suatu ide matematis tertentu, baik
dalam bentuk simbol, diagram, gambar, atau tulisan dengan menggunakan gagasan
sendiri- tanpa mengurangi makna ide matematis mula-mula, yaitu siswa dapat
menggambar ilustrasi kartu sesuai informasi yang terdapat pada soal dan meyelesaikan
permasalahan yang terdapat pada soal
1 2 3 4 5
Tentukan peluang terambilnya bola dengan nomor ganjil dan berwarna biru !
Penyelesaian
Diketahui :
Berdasarkan ilustrasi pada soal diperoleh bola didalam tas tersebut memiliki ketentuan
sebagai berikut :
Bola dengan nomor 1 berwarna biru
Bola dengan nomor 2 berwarna biru
Bola dengan nomor 3 berwarna hijau
Bola dengan nomor 4 berwarna kuning
Bola dengan nomor 5 berwarna biru
Ditanya : Tentukan peluang terambilnya bola dengan nomor ganjil dan berwarna
biru !
Jawab :
Untuk menentukan peluang terambilnya bola dengan nomor ganjil dan berwarna biru,
maka kita harus mencari tahu ada berapa banyak bola dengan nomor ganjil dan
berwarna biru didalam tas tersebut.
Misalnya, A adalah bola dengan nomor ganjil dan berwarna biru
Maka, A terdiri dari : bola dengan nomor 1 dan berwarna biru, serta bola dengan nomor
5 dan berwarna biru.
Sehingga, 𝑛(𝐴) = 2
𝑛(𝑆) adalah banyaknya bola didalam tersebut, maka 𝑛(𝑆) = 5
Maka peluang terambilnya bola dengan nomor ganjil dan berwarna biru yaitu :
𝑛(𝐴) 2
𝑃(𝐴) = =
𝑛(𝑆) 5
2
Jadi, peluang terambilnya bola dengan nomor ganjil dan berwarna biru yaitu : 5
Analisis Soal
Soal ini termasuk soal kemampuan representasi matematis karena untuk menjawab soal
ini diperlukan indikator kemampuan representasi matematis yaitu :
Representasi matematis yang terdapat pada soal ini ialah representasi verbal, dimana
untuk menjawab soal ini siswa harus mampu mempresentasikan dengan kata-kata
keterangan-keterangan yang didapatkan pada ilustrasi di soal.
EPILOG : Positif dan Negatif Pembelajaran Berbasis National Council of Teachers of
Mathematics (NCTM)
Pembelajaran berbasis National Council of Teachers of Mathematics (NCTM)
lebih fokus membuat siswa tidak hanya memiliki pemahaman konsep yang kuat
terhadap suatu materi, namun juga memiliki kecakapan dalam menyelesaikan masalah
yang berkaitan dengan materi tersebut. Pembelajaran berbasis National Council of
Teachers of Mathematics (NCTM) akan melatih siswa untuk memiliki kemampuan-
kemampuan yang dibutuhkan dalam mencari solusi-solusi terhadap suatu
permasalahan.
Perkembangan zaman menuntut peningkatan sumber daya manusia (SDM) memiliki
kecakapan dalam menyelesaikan berbagai permasalahan pada akhirnya terkonversi di
bidang pendidikan. Diantaranya yaitu kurikulum pendidikan yang saat ini diterapkan
mengharuskan siswa mampu menyelesaikan berbagai permasalahan sesuai dengan usia
dan jenjang pendidikannya. Dengan demikian, dapat dilihat urgensi dari pembelajaran
matematika berbasis National Council of Teachers of Mathematics (NCTM) yakni agar
peserta didik di Indonesia memiliki kemampuan-kemampuan yang dibutuhkan sesuai
dengan perkembangan zaman. Agar pendidikan di Indonesia dapat maju dan tidak lagi
diremehkan oleh negara lain.
REFERENSI :
Maulyda, Mochamad Archi. (2020). PARADIGMA PEMBELAJARAN MATEMATIKA
BERBASIS NCTM. Malang: CV.IRDH MALANG
Al Jupri. (2016). Teori dan Contoh Pengembangan Soal-Soal Daya Matematis.(Paper,
disampaikan dalam Workshop Peningkatan Kompetensi Pedagogik Mahasiswa
Pendidikan Matematika UIN Sunan Gunung Djati Bandung, 16 Juli 2016)
https://www.slideshare.net/jajangnuralim/soal-kompetensi-matematika
https://www.scribd.com/document/386227934/Kisi-kisi-Soal-Tes-Kemampuan-
Pemecahan-Masalah
https://www.slideshare.net/NailulHimmiJNE/penalaran-matematika
https://mathcyber1997.com/soal-dan-pembahasan-peluang-tingkat-smp-sederajat/