T.A 2021/2022
BAHAN AJAR PERTEMUAN 9
KAJIAN KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI
Keterampilan berpikir tingkat tinggi (bahasa Inggris: Higher order thinking skill, disingkat HOTS)
adalah kemampuan berpikir yang menerapkan pengolahan dalam kegiatan mengingat, menyatakan
kembali, atau merujuk sesuatu hal. Kemampuan berpikir tingkat tinggi termasuk kemampuan untuk
menyelesaikan masalah, keterampilan berpikir kritis dan berdaya cipta, dan
kemampuan berargumen serta kemampuan mengambil keputusan terhadap sesuatu
hal. Keterampilan berpikir tingkat tinggi dilatar-belakangi oleh strategi pembelajaran yang spesifik
pada suatu kondisi belajar, paradigma kecerdasan sebagai suatu sistem, pergeseran pandangan ke
arah multidimensi dan interaktif, serta keterampilan berpikir yang lebih spesifik. Istilah Keterampilan
Berpikir Tingkat Tinggi (HOTS) pertama kali diperkenalkan oleh Benjamin S. Bloom dkk. melalui buku
berjudul Taxonomy of Educational Objectives: The Classification of Educational Goals (1956).
Program Penilaian Pelajar Internasional ( Program for International Student Assessment, disingkat
PISA) adalah penilaian tingkat dunia yang diselenggarakan tiga-tahunan, untuk menguji performa
akademis anak-anak sekolah yang berusia 15 tahun, dan penyelenggaraannya dilaksanakan
oleh Organisasi untuk Kerjasama dan Pengembangan Ekonomi (OECD). Tujuan dari studi PISA
adalah untuk menguji dan membandingkan prestasi anak-anak sekolah di seluruh dunia, dengan
maksud untuk meningkatkan metode-metode pendidikan dan hasil-hasilnya.
Contoh Soal Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Pada bagian ini disajikan contoh-contoh soal
yang mengukur keterampilan berpikir tingkat tinggi pada beberapa mata pelajaran disertai dengan
informasi mengenai kompetensi, materi, dan level kognitif.
Jenjang SD-MI
Matematika
Mata Pelajaran/ Matematika/ SD-MI
Jenjang
Kelas Kurikulum VI/2013
Kompetensi dasar 3.9 Menjelaskan dan menentukan keliling dan luas persegi, persegi
panjang, dan segitiga, serta hubungan pangkat dua dan akar pangkat
dua
Materi Keliling dan Luas Bangun Datar
Indikator soal Disajikan pemasalahan sehari-hari yang berkaitan dengan keliling
bangun datar dan ada hubungannya dengan luas, peserta didik dapat
menentukan ukuran bangun datar sesuai syarat-syarat tertentu
Level kognitif Penalaran (L3)
Bentuk soal Uraian
Rumusan Butir Soal Pak Basuki mempunyai pekarangan rumah yang akan ditanami tanaman
tomat. Lahan yang akan ditanami berbentuk persegi panjang dengan pembatas berupa papan
kayu. Panjang papan kayu yang tersedia 18 m. Menurut Pak Adi, tetangganya, dengan panjang
papan 18 meter Pak Basuki dapat membentuk pagar dengan 4 ukuran yang berbeda, dengan
catatan panjang dan lebar merupakan bilangan bulat.
Menurutmu, apakah pernyataan Pak Adi tersebut benar? Tunjukkan cara penyelesaian soal untuk
mendukung pendapatmu. Berapa ukuran pagar yang kamu sarankan kepada Pak Basuki agar
lahan dapat ditanam tanaman tomat dalam jumlah yang paling banyak?
Keterampilan berpikir tingkat tinggi (bahasa Inggris: Higher order thinking skill, disingkat HOTS)
adalah kemampuan berpikir yang menerapkan pengolahan dalam kegiatan mengingat, menyatakan
kembali, atau merujuk sesuatu hal. Kemampuan berpikir tingkat tinggi termasuk kemampuan untuk
menyelesaikan masalah, keterampilan berpikir kritis dan berdaya cipta, dan
kemampuan berargumen serta kemampuan mengambil keputusan terhadap sesuatu
hal. Keterampilan berpikir tingkat tinggi dilatar-belakangi oleh strategi pembelajaran yang spesifik
pada suatu kondisi belajar, paradigma kecerdasan sebagai suatu sistem, pergeseran pandangan ke
arah multidimensi dan interaktif, serta keterampilan berpikir yang lebih spesifik. Istilah Keterampilan
Berpikir Tingkat Tinggi (HOTS) pertama kali diperkenalkan oleh Benjamin S. Bloom dkk. melalui buku
berjudul Taxonomy of Educational Objectives: The Classification of Educational Goals (1956).
Program Penilaian Pelajar Internasional ( Program for International Student Assessment, disingkat
PISA) adalah penilaian tingkat dunia yang diselenggarakan tiga-tahunan, untuk menguji performa
akademis anak-anak sekolah yang berusia 15 tahun, dan penyelenggaraannya dilaksanakan
oleh Organisasi untuk Kerjasama dan Pengembangan Ekonomi (OECD). Tujuan dari studi PISA
adalah untuk menguji dan membandingkan prestasi anak-anak sekolah di seluruh dunia, dengan
maksud untuk meningkatkan metode-metode pendidikan dan hasil-hasilnya.
Pada bab ini akan diuraikan secara rinci penulisan soal keterampilan berpikir tingkat tinggi dan
contoh soal.
A. Langkah Penulisan Soal Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi
1. Menentukan kompetensi dasar dan materi yang akan dinilai.
Pendidik harus menganalisis proses kognitif, dimensi pengetahuan, dan materi pada
kompetensi dasar dalam kurikulum yang memungkinkan dapat dibuatkan soal keterampilan
berpikir tingkat tinggi.
2. Menyusun kisi-kisi.
Pendidik harus memastikan seluruh komponen yang terdapat dalam kisi-kisi konsisten, selaras,
dan dapat dibuatkan soal keterampilan berpikir tingkat tinggi.
3. Merumuskan indikator soal.
Untuk menghasilkan soal yang mengukur keterampilan berpikir tingkat tinggi, rumusan
indikator perlu memenuhi prinsip penilaian pada keterampilan ini yaitu perlunya stimulus,
konteks baru, dan proses berpikir tingkat tinggi. Konteks stimulus disarankan berkenaan
dengan kehidupan nyata sehari-hari dan sesuai dengan tingkat perkembangan kognitif peserta
didik. Stimulus yang kontekstual akan memudahkan peserta didik untuk mentransfer hal-hal
yang telah dipelajari sehingga timbul sikap positif dan mengapreasiasi hal-hal yang telah
dipelajari. Stimulus dengan konteks yang tidak sesuai dengan perkembangan peserta didik
akan sulit dicerna sehingga tidak mendukung berkembangnya keterampilan berpikir tingkat
tinggi.
4. Menulis soal sesuai dengan kaidah penulisan soal.
Untuk memastikan kualitas soal sehingga memberi informasi yang valid, soal perlu memenuhi
kaidah penulisan soal dari aspek konstruksi, substansi, dan bahasa.
Prinsip ini sama dengan prinsip penulisan soal secara umum (kaidah penulisan soal dan
contoh-contoh soal level 1, 2, dan 3 bisa dilihat pada buku Panduan Tes Tertulis.
Aspek lain yang perlu dipertimbangkan adalah isu sensitif. Soal hendaknya tidak menyinggung
suku, agama, ras, antargolongan, dan tidak mengandung unsur pornografi, politik praktis,
kekerasan, dan komersialisasi produk.
Contoh Soal Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Pada bagian ini disajikan contoh-contoh
soal yang mengukur keterampilan berpikir tingkat tinggi pada beberapa mata pelajaran disertai
dengan informasi mengenai kompetensi, materi, dan level kognitif.
Jenjang SD-MI
Matematika
Mata Pelajaran/ Matematika/ SD-MI
Jenjang
Kelas Kurikulum VI/2013
Kompetensi dasar 3.9 Menjelaskan dan menentukan keliling dan luas persegi, persegi
panjang, dan segitiga, serta hubungan pangkat dua dan akar pangkat
dua
Materi Keliling dan Luas Bangun Datar
Indikator soal Disajikan pemasalahan sehari-hari yang berkaitan dengan keliling
bangun datar dan ada hubungannya dengan luas, peserta didik dapat
menentukan ukuran bangun datar sesuai syarat-syarat tertentu
Level kognitif Penalaran (L3)
Bentuk soal Uraian
Rumusan Butir Soal Pak Basuki mempunyai pekarangan rumah yang akan ditanami tanaman
tomat. Lahan yang akan ditanami berbentuk persegi panjang dengan pembatas berupa papan
kayu. Panjang papan kayu yang tersedia 18 m. Menurut Pak Adi, tetangganya, dengan panjang
papan 18 meter Pak Basuki dapat membentuk pagar dengan 4 ukuran yang berbeda, dengan
catatan panjang dan lebar merupakan bilangan bulat.
Menurutmu, apakah pernyataan Pak Adi tersebut benar? Tunjukkan cara penyelesaian soal
untuk mendukung pendapatmu. Berapa ukuran pagar yang kamu sarankan kepada Pak Basuki
agar lahan dapat ditanam tanaman tomat dalam jumlah yang paling banyak?
Catatan: Setiap mengisi ukuran lebar, panjang, dan luas dengan benar diberi 1
skor 1.
b. Ukuran panjang dan lebar yang dapat ditanami tanaman tomat paling
banyak adalah panjang = 5 meter dan lebar = 4 meter.
Skor maksimum 13
Penjelasan: Soal ini termasuk soal HOTS karena anak perlu mengolah informasi, menganalisis
informasi dan masalah untuk dapat menentukan rumus yang digunakan dalam penyelesaian
masalah.
Sumber Referensi.
Buku Pegangan Pembelajaran Berorientasi pada Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi.
Program Peningkatan Kompetensi Pembelajaran Berbasis Zonasi. Direktorat Jenderal
Pendidikan Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
2018.
Mengembangkan HOTS (High Order Thinking Skills), melalui Matematika. Oleh: Abdur
Rahman As’ari Muhammad Ali Hasan Basri Dian Kurniati Swasti Maharani. Percetakan
Universitas Negeri Malang Anggota IKAPI No. 059/JTI/89 Anggota APPTI No.
002.103.1.09.2019 Jl. Semarang 5 (Jl. Gombong 1) Malang, Kode Pos 65145.
Panduan Penulisan Soal HOTS-Higher Order Thinking Skills. Moch. Abduh, Kepala Pusat
Penilaian Pendidikan Pusat Penilaian Pendidikan. Badan Penelitian dan Pengembangan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, 2019.
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
Dosen Pengampu I : Prof. Dr. P. Siagian, M.Pd
Kelas : B-1
Matakuliah / SKS : Kajian Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi/ 2 (Dua) SKS
Kode Matakuliah : 3MAT57002
1. Tugas rutin yang dikerjakan
No Tugas yang diselesaikan Materi Tingkat
1 Keterampilan berpikir kritis (K1) Permutasi dan Kombinasi SMA
2 Keterampilan berpikir kreatif (K2) Pola bilangan SMP*
3 Keterampilan pemecahan masalah (K3) Himpunan SMA*
4 Keterampilan berpikir spasial (K4) Kubus dan Balok SMA*
5 Keterampilan pemahaman konsep (K4) Fungsi SMA*
6 Keterampilan visual thinking (K5) Persegi SMP*
Sesuai dengan indicator yang ada*
TR: Tugas rutin yang harus masuk dalam sipda, penulisan soal HOTS di tingkat SMP, dan SMA
pada Mata Pelajaran Matematika, pada Topik Tertentu.
2. Peserta Program
No NIM Nama Tugas yang Diemban
1 8216172017 Sri Wahyuni K1, K2, K3, K4, K5, dan K6
2 8216172022 Mhd Ricky Murtadha K1, K2, K3, K4, K5, dan K6
3 8216172020 Aica Wiraislami K1, K2, K3, K4, K5, dan K6
4 8216172014 Nur Irmaniyanti K1, K2, K3, K4, K5, dan K6
5 8216172016 Dhiena K1, K2, K3, K4, K5, dan K6
6 8216172021 Ribka K. Simanjuntak K1, K2, K3, K4, K5, dan K6
7 Shahna Harahap K1, K2, K3, K4, K5, dan K6
8 8216172015 Eka Nurbenny K1, K2, K3, K4, K5, dan K6
9 8216172013 Azizah Hayati Ritonga K1, K2, K3, K4, K5, dan K6
10 8216172018 Fathul Jannah K1, K2, K3, K4, K5, dan K6
3. Contoh Soal Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Pada bagian ini disajikan contoh-contoh
soal yang mengukur keterampilan berpikir tingkat tinggi pada beberapa mata pelajaran disertai
dengan informasi mengenai kompetensi, materi, dan level kognitif.
Jenjang SD-MI
Matematika
Mata Pelajaran/ Matematika/ SD-MI
Jenjang
Kelas Kurikulum VI/2013
Kompetensi dasar 3.9 Menjelaskan dan menentukan keliling dan luas persegi, persegi
panjang, dan segitiga, serta hubungan pangkat dua dan akar pangkat
dua
Materi Keliling dan Luas Bangun Datar
Indikator soal Disajikan pemasalahan sehari-hari yang berkaitan dengan keliling
bangun datar dan ada hubungannya dengan luas, peserta didik dapat
menentukan ukuran bangun datar sesuai syarat-syarat tertentu
Level kognitif Penalaran (L3)
Bentuk soal Uraian
Rumusan Butir Soal Pak Basuki mempunyai pekarangan rumah yang akan ditanami tanaman
tomat. Lahan yang akan ditanami berbentuk persegi panjang dengan pembatas berupa papan kayu.
Panjang papan kayu yang tersedia 18 m. Menurut Pak Adi, tetangganya, dengan panjang papan 18
meter Pak Basuki dapat membentuk pagar dengan 4 ukuran yang berbeda, dengan catatan panjang
dan lebar merupakan bilangan bulat.
Menurutmu, apakah pernyataan Pak Adi tersebut benar? Tunjukkan cara penyelesaian soal untuk
mendukung pendapatmu. Berapa ukuran pagar yang kamu sarankan kepada Pak Basuki agar lahan
dapat ditanam tanaman tomat dalam jumlah yang paling banyak?
Catatan: Setiap mengisi ukuran lebar, panjang, dan luas dengan benar diberi skor 1. 1
b. Ukuran panjang dan lebar yang dapat ditanami tanaman tomat paling banyak adalah
panjang = 5 meter dan lebar = 4 meter.
Skor maksimum 13
Penjelasan: Soal ini termasuk soal HOTS karena anak perlu mengolah informasi, menganalisis
informasi dan masalah untuk dapat menentukan rumus yang digunakan dalam penyelesaian
masalah.
Buku Pegangan Pembelajaran Berorientasi pada Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi. Program
Peningkatan Kompetensi Pembelajaran Berbasis Zonasi. Direktorat Jenderal Pendidikan Guru dan
Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2018.
Mengembangkan HOTS (High Order Thinking Skills), melalui Matematika. Oleh: Abdur Rahman
As’ari Muhammad Ali Hasan Basri Dian Kurniati Swasti Maharani. Percetakan Universitas Negeri
Malang Anggota IKAPI No. 059/JTI/89 Anggota APPTI No. 002.103.1.09.2019 Jl. Semarang 5
(Jl. Gombong 1) Malang, Kode Pos 65145.
Panduan Penulisan Soal HOTS-Higher Order Thinking Skills. Moch. Abduh, Kepala Pusat
Penilaian Pendidikan Pusat Penilaian Pendidikan. Badan Penelitian dan Pengembangan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, 2019.
Jenjang : SMP/SMA
HOTS : Kemampuan Berpikir Kritis
Matematika
Mata Pelajaran/
Jenjang
Kelas Kurikulum
Kompetensi dasar
Materi
Indikator soal
Level kognitif
Bentuk soal
Rumusan Butir Soal: …
6. Kemampuan Visual Thinking (Berfikir Visual)
Pengertian Berfikir Visual (Visual Thinking)
Arends (2008: 43) mengemukakan beberapa hal tentang berfikir yaitu
a. Berfikir adalah sebuah proses yang melibatkan operasi-operasi mental, seperti induksi, deduksi,
klasifikasi, dan penalaran
b. Berfikir adalah sebuah representasi secara simbolis (melalui bahasa) berbagai objek dan
kejadian riil dan menggunakan representasi simbolis itu untuk menemukan prinsip-prinsip
esensial objek dan kejadian tersebut. Representasi simbolis (abstrak) itu biasanya
diperbandingkan dengan operasi-operasi mental yang didasarkan pada fakta dan kasus tertentu
di tingkat konkret
c. Berfikir adalah kemampuan untuk menganalisis, mengkritik dan mencapai kesimpulan
berdasarkan infensi atau judgement yang baik.
Sword (2005:1) mendefinisikan “Thinking is taking in information from the outside world
and from within ourselves and processing it with our brain. Visual thinking uses pictures, colours,
abstract plans, diagrams etc”. Dari paparan Sword bahwa berfikir merupakan kegiatan otak dalam
memproses informasi yang berasal dari dunia luar dan diri sendiri, pemikiran visual melibatkan
penggunaan gambar, warna, unsur-unsur abstrak, diagram dan sebagainya.
Menurut Zhukovskiy V.I & Pivovarov D.P (2008 : 150) dalam tulisannya yang berjudul
The Nature of Visual Thinking bahwa “berfikir visual merupakan salah satu bentuk pemikiran yang
tidak verbal (pemikiran yang tidak mampu dijelaskan dengan tepat melalui kata-kata) yang
membolehkan seseorang individu melihat sesuatu yang berbentuk abstrak dan kemudian menjadi
suatu terjemahan yang bersifat ilmiah”. Selanjutnya Zhukovzky (2008:9) memaparkan bahwa
informasi yang diperoleh seseorang tidak dapat disampaikan kepada orang lain secara langsung
tanpa merepresentasikan informasi tersebut ke dalam bentuk struktur dengan jelas.
Sedangkan menurut Surya, E (2010:3) “Visual Thinking merupakan sesuatu pemikiran
yang aktif dan proses analitis untuk memahami, menafsirkan dan memproduksi pesan visual,
interaksi antara melihat, membayangkan, dan menggambarkan sebagai tujuan dapat digunakan,
dan canggih seperti berpikir verbal”. Berfikir visual merupakan pemikiran yang bersifat abstrak
ke bentuk pemikiran yang ilmiah dan merupakan jembatan kognitif antara pemikiran verbal dan
aktivitas praktis antara kata dan kegiatan (Zhukovsky, 2008:150).
Paparan
Desain Kegiatan
Pengembangan
Pembelajaran
Pengantar Pembelajaran
Berorientasi
Berorientasi
HOTS
HOTS
Simulasi
Kegiatan
Penguatan Pembelajaran
Berorientasi
HOTS
Pengertian
Keterampilan yang memiliki keinginan kuat Keterampilan yang dikerahkan dalam memecahkan
untuk dapat memecahkan masalah muncul permasalahan yang muncul, mengambil keputusan,
pada kehidupan sehari-hari. menganalisis, menginvestigasi, dan menyimpulkan.
Peta kompetensi keterampilan 4Cs sesuai dengan P21
(Indonesian Partnership for 21 Century Skill Standard )
Framework 21st
IP-21CSS Aspek
Century Skills
Creativity • Berpikir secara kreatif
Thinking and • Bekerja kreatif dengan lainnya
innovation • Mengimplementasikan inovasi
4Cs • Penalaran efektif
Critical Thinking
• Menggunakan sistem berpikir
and Problem
• Membuat penilaian dan keputusan
Solving
• Memecahkan masalah
Communication and • Berkomunikasi secara jelas
Collaboration • Berkolaborasi dengan orang lain
Information, Media • Mengakses dan mengevaluasi informasi
and Technology ICTs • Menggunakan dan menata informasi
Skills • Menganalisis dan menghasilkan media
• Mengaplikasikan teknologi secara efektif
Life and Career • Menunjukkan perilaku scientific attitude (hasrat ingin tahu, jujur, teliti,
Skills Character terbuka dan penuh kehati-hatian)
Building • Menunjukkan penerimaan terhadap nilai moral yang berlaku di
masyarakat
• Menghayati konsep ke-Tuhanan melalui ilmu pengetahuan
Spiritual • Menginternalisasikan nilai-nilai spiritual dalam kehidupan sehari-hari
Values
Dimensi Pengetahuan
Dimensi Definisi
Pengetahuan
Faktual pengetahuan tentang elemen-elemen terpisah dan memiliki cirinya tersendiri, meliputi
pengetahuan tentang terminologi dan detail dan elemen yang lebih spesifik.
3. Jika perlu, guru bisa menyuruh kerja sama antar kelompok. Siswa disuruh
keluar dari kelompoknya dan bergabung bersama beberapa siswa bernomor
sama dari kelompok lain. Dalam kesempatan ini siswadengan tugas yang
sama bisa saling membantu atau mencocokkan hasil kerja sama mereka
4. Laporkan hasil dan tanggapan dari kelompok yang lain
5. Kesimpulan
TIM SISWA KELOMPOK PRESTASI
(SLAVIN, 1995)
Langkah-langkah :
1. Membentuk kelompok yang anggotanya = 4 orang secara heterogen
(campuran menurut prestasi, jenis kelamin, suku, dll)
2. Guru menyajikan pelajaran
3. Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota- anggota
kelompok. Anggotanya tahu menjelaskan pada anggota lainnyasampai semua
anggota dalam kelompok itu mengerti.
4. Guru memberi kuis/pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada saat menjawabkuis
tidak boleh saling membantu
5. Memberi evaluasi
6. Kesimpulan
(ARONSON, BLANEY, STEPHEN, SIKES, AND
SNAPP, 1978)
Langkah-langkah :
1. Siswa dikelompokkan ke dalam kelompok 2 - 5 anggota tim
2. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeda
3. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang ditugaskan
4. Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian/sub bab yangsama
bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk mendiskusikan sub bab
mereka
5. Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke kelompok asal dan
bergantian mengajar teman satu tim mereka tentang sub bab yangmereka kuasai dan
tiap anggota lainnya mendengarkan dengan sungguh- sungguh
6. Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi
7. Guru memberi evaluasi
8. Penutup
(PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH)
Langkah-langkah :
1. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran. Menjelaskan logistik yang dibutuhkan.
Memotivasi siswa terlibat dalam aktivitas pemecahan masalahyang dipilih.
2. Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajaryang
berhubungan dengan masalah tersebut (menetapkan topik, tugas, jadwal, dll.)
3. Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai,
eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah,
pengumpulan data, hipotesis, pemecahan masalah.
4. Guru membantu siswa dalam merencanakan menyiapkan karya yang sesuaiseperti
laporan dan membantu mereka berbagi tugas dengan temannya
5. Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap
penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan
Langkah-langkah :
1. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
2. Guru menyajikan materi sebagaimana biasa
3. Untuk mengetahui daya serap siswa, bentuklah kelompok berpasangan duaorang
4. Suruhlan seorang dari pasangan itu menceritakan materi yang baru diterimadari
guru dan pasangannya mendengar sambil membuat catatan-catatan kecil, kemudian
berganti peran. Begitu juga kelompok lainnya
5. Suruh siswa secara bergiliran/diacak menyampaikan hasil wawancaranya dengan
teman pasangannya. Sampai sebagian siswa sudah menyampaikanhasil
wawancaranya
6. Guru mengulangi/menjelaskan kembali materi yang sekiranya belum
dipahami siswa
7. Kesimpulan/penutup
Sangat baik digunakan untuk pengetahuan awal siswa atau untukmenemukan alternatif jawaban
Langkah-langkah :
1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
2. Guru mengemukakan konsep/permasalahan yang akan ditanggapi oleh
siswa/sebaiknya permasalahan yang mempunyai alternatif jawaban
Langkah-langkah :
1. Guru menyampaikan inti materi dan kompetensi yang ingin dicapai
2. Siswa diminta untuk berfikir tentang materi/permasalahan yang disampaikanguru
3. Siswa diminta berpasangan dengan teman sebelahnya (kelompok 2 orang)
dan mengutarakan hasil pemikiran masing-masing
3. Setelah selesai membaca materi. Guru menunjuk salah satu anggotanya kelompok pro
untuk berbicara saat itu ditanggapi atau dibalas oleh kelompokkontra demikian
seterusnya sampai sebagian besar siswa bisa mengemukakan pendapatnya.
4. Sementara siswa menyampaikan gagasannya guru menulis inti/ide-ide darisetiap
pembicaraan di papan tulis. Sampai sejumlah ide yang diharapkan guru terpenuhi
5. Guru menambahkan konsep/ide yang belum terungkap
6. Dari data-data di papan tersebut, guru mengajak siswa membuat
kesimpulan/rangkuman yang mengacu pada topik yang ingin dicapai
Langkah-langkah :
1. Guru menyusun/menyiapkan skenario yang akan ditampilkan
2. Menunjuk beberapa siswa untuk mempelajari skenario dua hari sebelum kbm
3. Guru membentuk kelompok siswa yang anggotanya 5 orang
4. Memberikan penjelasan tentang kompetensi yang ingin dicapai
5. Memanggil para siswa yang sudah ditunjuk untuk melakonkan skenario yangsudah
dipersiapkan
6. Masing-masing siswa duduk di kelompoknya, masing-masing sambil
memperhatikan mengamati skenario yang sedang diperagakan
7. Setelah selesai dipentaskan, masing-masing siswa diberikan kertas sebagailembar
kerja untuk membahas
8. Masing-masing kelompok menyampaikan hasil kesimpulannya
9. Guru memberikan kesimpulan secara umum
10.Evaluasi
11.Penutup
(SHARAN, 1992)
Langkah-langkah :
1. Guru membagi kelas dalam beberapa kelompok heterogen
2. Guru menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas kelompok
3. Guru memanggil ketua-ketua untuk satu materi tugas sehingga satu kelompok
mendapat tugas satu materi/tugas yang berbeda dari kelompok lain
4. Masing-masing kelompok membahas materi yang sudah ada secara
kooperatif berisi penemuan
5. Setelah selesai diskusi, lewat juru bicara, ketua menyampaikan hasil
pembahasan kelompok
6. Guru memberikan penjelasan singkat sekaligus memberi kesimpulan
7. Evaluasi
8. Penutup
Langkah-langkah :
1. Guru menyiapkan sebuah tongkat
2. Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari, kemudian memberikan
kesempatan kepada siswa untuk membaca dan mempelajarimateri pada
pegangannya/paketnya
3. Setelah selesai membaca buku dan mempelajarinya mempersilahkan siswauntuk
menutup bukunya
4. Guru mengambil tongkat dan memberikan kepada siswa, setelah itu guru memberikan
pertanyaan dan siswa yang memegang tongkat tersebut harus menjawabnya, demikian
seterusnya sampai sebagian besar siswa mendapatbagian untuk menjawab setiap
pertanyaan dari guru
5. Guru memberikan kesimpulan
6. Evaluasi
7. Penutup
Langkah-langkah :
1. Setiap siswa mendapat satu pasangan (guru biasa menunjukkan
pasangannya atau siswa menunjukkan pasangannya
2. Guru memberikan tugas dan siswa mengerjakan tugas dengan pasangannya
3. Setelah selesai setiap pasangan bergabungdengan satu pasangan yang lain
4. Kedua pasangan tersebut bertukar pasangan masing-masing pasangan yangbaru ini
saling menanyakan dan mengukuhkan jawaban mereka
5. Temuan baru yang didapat dari pertukaran pasangan kemudian dibagikankepada
pasangan semula
Langkah-langkah :
1. Guru menyampaikan materi yang akan disajikan
2. Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing-masing ketuakelompok
untuk memberikan penjelasan tentang materi
3. Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing, kemudian
menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya
4. Kemudian masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja, untuk menuliskan satu
pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudahdijelaskan oleh ketua kelompok
5. Kemudian kertas tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu siswa kesiswa yang lain
selama ± 15 menit
6. Setelah siswa dapat satu bola/satu pertanyaan diberikan kesempatan kepadasiswa untuk
menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian
7. Evaluasi
8. Penutup
Siswa/peserta mempresentasikan ide/pendapat pada rekan
peserta lainnya
Langkah-langkah :
1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
2. Guru mendemonstrasikan/menyajikan materi
3. Memberikan kesempatan siswa/peserta untuk menjelaskan kepada peserta untuk
menjelaskan kepada peserta lainnya baik melalui bagan/peta konsep maupun yang
lainnya
4. Guru menyimpulkan ide/pendapat dari siswa
5. Guru menerangkan semua materi yang disajikan saat itu
6. Penutup
Langkah-langkah :
1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
2. Guru mendemonstrasikan/menyajikan materi
3. Memberikan kesempatan siswa tanya jawab
4. Untuk menguji pemahaman, siswa disuruh membuat kotak 9/16/25 sesuai dengan
kebutuhan dan tiap kotak diisi angka sesuai dengan seler masing- masing siswa
5. Guru membaca soal secara acak dan siswa menulis jawaban di dalam kotakyang
nomornya disebutkan guru dan langsung didiskusikan, kalau benar diisi tanda
benar () dan salan diisi tanda silang (x)
6. Siswa yang sudah mendapat tanda vertikal atau horisontal, atau diagonal
harus berteriak horay … atau yel-yel lainnya
7. Nilai siswa dihitung dari jawaban benar jumlah horay yang diperoleh
8. Penutup
(PENGAJARAN LANGSUNG)
(ROSENSHINA & STEVENS, 1986)
Pembelajaran langsung khusus dirancang untuk mengembangkan belajarsiswa tentang pengetahuan proseduran dan pengetahuan deklaratif yang dapat diajarkan
dengan pola selangkah demi selangklah
Langkah-langkah :
1. Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa
2. Mendemonstrasikan pengetahuan dan ketrampilan
3. Membimbing pelatihan
4. Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik
5. Memberikan kesempatan untuk latihan lanjutan
KOOPERATIF TERPADU MEMBACA DAN MENULIS
(STEVEN & SLAVIN, 1995)
Langkah-langkah :
1. Membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang yang secara heterogen
2. Guru memberikan wacana/kliping sesuai dengan topik pembelajaran
3. Siswa bekerja sama saling membacakan dan menemukan ide pokok dan
memberi tanggapan terhadap wacana/kliping dan ditulis pada lembar kertas
1. Model Penemuan/Penyingkapan
a. Discovery Learning
Model pembelajaran penyingkapan (Discovery Learning) adalah
memahami konsep, arti, dan hubungan, melalui proses intuitif
untuk akhirnya sampai kepada suatu kesimpulan.
b. Inquiry Learning
Model pembelajaran yang dirancang membawa peserta didik dalam
proses penelitian melalui penyelidikan dan penjelasan dalam setting
waktu yang singkat.
Sintak/tahap model inkuiri meliputi:
1) Orientasi masalah;
2) Pengumpulan data dan verifikasi;
3) Pengumpulan data melalui eksperimen;
4) Pengorganisasian dan formulasi eksplanasi, dan
5) Analisis proses inkuiri.
Model-Model Pembelajaran (3)
METAKOGNITI
Tentang SKL Pendidikan Dasar dan
(Permendikbud No. 20 Tahun 2016
Mengelompokka n
PROSEDUR Menganalisis
(mana bulat mana
PENGETAHUAN
AL segiempat) -
Menjelaska
KONSEPTU n (benda
AL
DIMENSI
bulat)
Menangah)
Menyebutkan
FAKTUAL (nama2
benda)
C3 C4 C5
C1 C2 C6
MENGAPLIKASI MENGANALI MENGEVALU
MENGINGAT MEMAHAMI MENCIPTA
KAN SIS ASI
DIMENSI PROSES BERPIKIR
Ranah Kognitif (C1 – C6) Taksonomi Bloom
4. Perumusan Indikator Pencapaian Kompetensi dapat dilakukan dengan
mengikuti langkah sebagai berikut.
a. Perhatikan dimensi proses kognitif dan dimensi pengetahuan yang
menjadi target yang harus dicapai peserta didik.
b.Tentukan KD yang akan diturunkan menjadi IPK
c. Menggunakan Kata Kerja Operasional yang sesuai untuk perumusan
IPK agar konsep materi dapat tersampaikan secara efektif. Gradasi
IPK di Identifikasi dari Low Order Thinking Skill (LOTS) menuju High
Order Thinking Skill (HOTS)
d.Merumuskan IPK penunjang dan IPK kunci, sedangkan IPK pengayaan
dirumuskan apabila kompetensi minimal KD sudah dipenuhi oleh
peserta didik.
Format Perumusan IPK
INDIKATOR
TINGKAT KOMPETENSI PROSES BERIFIKIR MATERI
KD PENCAPAIAN
KD (C1-C6) DAN SUB
KOMPETENS
MATERI
I
KD Pengetahuan
Dimensi Pengetahuan: Proses Berpikir IPK
dan dimensi Penunjang:
Proses Berpikir: pengetahuan:
<Gradasi dimensi IPK Kunci:
proses berpikir>
IPK
Pengayaan :
KD Keterampilan
IPK
Pengayaan:
5. Merumuskan tujuan pembelajaran, apakah
peningkatan kognitif, psikomotor atau afektif.
Perumusan tujuan pembelajaran harus jelas dalam
menunjukkan kecakapan yang harus dimiliki
peserta didik.
Tujuan pembelajaran mengisyaratkan bahwa ada
beberapa karakter kecakapan yang akan
dikembangkan guru dalam pembelajaran. Selain
itu, tujuan pembelajaran ini juga bertujuan untuk
menguatkan pilar pendidikan.
6. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran berdasarkan model pembelajaran:
a. Pahami KD yang sudah dianalisis
b. Pahami IPK dan materi pembelajaran yang telah dikembangkan
c. Pahami sintak-sintak yang ada pada model pembelajaran, rumuskan kegiatan
pendahuluan yang meliputi Orientasi, Motivasi, dan Apersepsi
d. Rumuskan kegiatan inti yang berdasarkan pada:
• IPK
• Karakteristik peserta didik
• Pendekatan saintifik
• 4C (creativity, critical thinking, communication, collaboration)
• PPK dan literasi
e. Rumuskan kegiatan penutup yang meliputi kegiatan refleksi baik individual maupun
kelompok.
• memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
• melakukan kegiatan tindak lanjut
• menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.
• Kegiatan penutup dapat diberikan penilaian akhir sesuai KD bersangkutan
f. Tentukan sumber belajar berdasarkan kegiatan pembelajaran
g. Rumusan penilaian (formatif dan sumatif) untuk pembelajaran yang mengaju kepada
IPK
Rambu-rambu PengembanganButir Soal – Pilihan Ganda
No. Aspek
A. Materi
1. Soal sesuai dengan indikator.
2. Soal tidak mengandung unsur SARAPPPK (Suku, Agama, Ras, Anatargolongan, Pornografi, Politik, Propopaganda,
dan Kekerasan).
3. Soal menggunakan stimulus yang menarik (baru, mendorong peserta didik untuk membaca).
4. Soal menggunakan stimulus yang kontekstual (gambar/grafik, teks, visualisasi, dll, sesuai dengan dunia nyata)*
5. Soal mengukur level kognitif penalaran (menganalisis, mengevaluasi, mencipta). Sebelum menentukan pilihan,
peserta didik melakukan tahapan-tahapan tertentu.
6. Jawaban tersirat pada stimulus.
7. Pilihan jawaban homogen dan logis.
8. Setiap soal hanya ada satu jawaban yang benar.
B. Konstruksi
8. Pokok soal dirumuskan dengan singkat, jelas, dan tegas.
9. Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban merupakan pernyataan yang diperlukan saja.
10. Pokok soal tidak memberi petunjuk ke kunci jawaban.
11. Pokok soal bebas dari pernyataan yang bersifat negatif ganda.
12. Gambar, grafik, tabel, diagram, atau sejenisnya jelas dan berfungsi.
13. Panjang pilihan jawaban relatif sama.
14. Pilihan jawaban tidak menggunakan pernyataan "semua jawaban di atas salah” atau “semua jawaban di atas benar"
dan sejenisnya.
15. Pilihan jawaban yang berbentuk angka/waktu disusun berdasarkan urutan besar kecilnya angka atau kronologisnya.
16. Butir soal tidak bergantung pada jawaban soal lain.
C. Bahasa
17. Menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia, untuk bahasa daerah dan bahasa asing
sesuai kaidahnya.
18. Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/tabu.
19. Soal menggunakan kalimat yang komunikatif.
20. Pilihan jawaban tidak mengulang kata/kelompok kata yang sama, kecuali merupakan satu kesatuan pengertian.
Rambu-rambu Pengembangan
Butir Soal – Tes Uraian
No. Aspek
A. Materi
1. Soal sesuai dengan indikator (menuntut tes tertulis untuk bentuk Uraian).
2. Soal tidak mengandung unsur SARAPPPK (Suku, Agama, Ras, Anatargolongan, Pornografi,
Politik, Propopaganda, dan Kekerasan).
3. Soal menggunakan stimulus yang menarik (baru, mendorong peserta didik untuk membaca).
4. Soal menggunakan stimulus yang kontekstual (gambar/grafik, teks, visualisasi, dll, sesuai
dengan dunia nyata)*
5. Soal mengukur level kognitif penalaran (menganalisis, mengevaluasi, mencipta). Sebelum
menentukan pilihan, peserta didik melakukaan tahapan-tahapan tertentu.
6. Jawaban tersirat pada stimulus.
B. Konstruksi
6. Rumusan kalimat soal atau pertanyaan menggunakan kata-kata tanya atau perintah yang menuntut
jawaban terurai.
7. Memuat petunjuk yang jelas tentang cara mengerjakan soal.
8. Ada pedoman penskoran/rubrik sesuai dengan kriteria/kalimat yang mengandung kata kunci.
9. Gambar, grafik, tabel, diagram, atau sejenisnya jelas dan berfungsi.
10. Butir soal tidak bergantung pada jawaban soal lain.
C. Bahasa
11. Menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia, untuk bahasa daerah dan
bahasa asing sesuai kaidahnya.
12. Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/tabu.
13. Soal menggunakan kalimat yang komunikatif.
Mengapa asesmen di Indonesia
diarahkan ke model asesmen
Higher Order Thinking Skills
(HOTS) dan Contextual
Assessment?
Kecakapan Abad 21yang dibutuhkan
1 2 3
Anak-anak kita tidak akan berdaya saing bila di sekolah mereka tidak dilatih kecakapan hidup abad 21,
misalnya: untuk membuat perbandingan, membuat penilaian data, berpikir kritis, membuat
kesimpulan, memecahkan masalah dan menerapkan pengetahuan mereka pada konteks kehidupan
nyata serta pada situasi yang masih asing
Matematika Membaca
75% siswa di bawah kompetensi minimum 56% siswa di bawah kompetensi minimum
Source: Rodrigo, World Bank, Extracted from OECD. Pisa 2012 Results in Focus: What Students Know and What They Can DoWith What They Know.
Permasalahan sehari-hari:
1. Bank A menggunakan sistem anuitas untuk pencicilan hutang,
sedangkan Bank B menggunakan sistem bunga menurun.
Manakah yang lebih ringan bunganya?
2. Ada 2 desa yang berdekatan sedang dilanda konflik adat. Apa
yang harus dilakukan, jika Anda menjadi salah satu kepala desa
tersebut?
3. Bagaimana cara mengetahui umur suatu pohon yang tidak
diketahui kapan ditanam, tanpa menebangnya terlebih dahulu?
4. Bagaimana cara memperlambat proses korosi pada badan kapal
laut?
5. Bagaimana cara mengembangbiakkan mangga agar buahnya
sejak kecil terasa manis?
6. Jika Anda menjadi kepala sekolah, trobosan apa yang akan
dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah
Anda, jika dana komite tidak ada?
Kurikulum 2013
Sistem evaluasi
Konten
Kemampuan berpikir yang tidak sekadar mengingat
(recall), menyatakan kembali (restate), atau merujuk
tanpa melakukan pengolahan (recite)
Soal-soal HOTS mengukur kemampuan:
1) transfer satu konsep ke konsep lainnya,
2) memproses dan menerapkan informasi,
3) mencari kaitan dari berbagai informasi yang
berbeda-beda,
4) menggunakan informasi untuk menyelesaikan
masalah,
5) menelaah ide dan informasi secara kritis.
Table of Thinking
58
Blue Print Ujian Nasional Kimia 2016
5
• Membuat daftar/list
• Mendeskripsikan/
describe
• Membuat tabulasi
• Memakai
1. PENGETAHUAN & PEMAHAMAN • Merangkum
• Menginterpretasi
• Memprediksi/menentukan
• Mengeksekusi
• Mengklasifikasi
KOGNITIF
LEVEL
• Bereksperimen (data)
2. APLIKASI • Menghitung
• Mengontrstrak
• Mengurutkan/order
• Menjelaskan
• Membedakan
• Mendapatkan
3. PENALARAN
• Mengurutkan/rank
• Menilai/menguji
• Menyimpulkan
• Bertindak
• Menggabungkan
• Merencanakan
• Menyusun, Mengaktualisasi
BLUE PRINT UJIAN NASIONAL 2016
Jenjang SMA
Mata Pelajaran Matematika IPA
Level Kompetensi Materi 1 Materi 2 Materi 3 Materi 4
Aljabar Kalkulus Geometri dan Statistika
Trigonometri
Pengetahuan dan Siswa memiliki kemampuan Siswa memiliki Siswa memiliki Siswa memiliki
pemahaman memahami konsep dasar kemampuan memahami kemampuan memahami kemampuan memahami
Mengidentifikasi pada topik: konsep dasar pada topik: konsep dasar pada topik: konsep dasar pada topik:
Mengklasifikasi data - Pangkat, akar, dan – Limit fungsi aljabar – Perbandingan - Statistika dasar
Menyimpulkan logaritma dan limit fungsi trigonometri, dan - Kaidah pencacahan
trigonometri fungsi trigonometri
Menjelaskan - Fungsi, komposisi fungsi, (perkalian permutasi,
Membandingkan dan, fungsi invers – Turunan fungsi aljabar – Aturan sinus dan kombinasi)
dan turunan fungsi kosinus - Peluang
Menentukan - Persamaan dan fungsi trigonometri
Menghitung kuadrat – Kedudukan, jarak, dan
– Titik stasioner dan sudut dari titik, garis,dan
- Sistem persamaan lineardan nilai ekstrim
sistem pertidaksamaan bidang dalam ruang tiga
linear – Integral fungsi aljabar dimensi
dan integral fungsi – Persamaan lingkaran
- Program linear trigonometri dan garis singgung
- Suku banyak lingkaran
- Matriks – Transformasi
- Barisan dan deret
Materi 1 Materi 2 Materi 3 Materi 4
Level Kompetensi Aljabar Kalkulus Geometri dan Statistika
Trigonometri
Aplikasi Siswa memiliki Siswa memiliki Siswa memiliki Siswa memiliki
Menggunakan kemampuan kemampuan kemampuan kemampuan
Memodelkan mengaplikasikan konsep mengaplikasikan mengaplikasikan mengaplikasikan
Memecahkan aljabar dalam masalah konsep kalkulus dalam konsep geometri dan konsep statistik dan
masalah kehidupan sehari-hari masalah kehidupan trigonometri dalam peluang dalam
pada topik: sehari-hari pada masalah kehidupan masalah kehidupan
– pangkat, akar, dan topik: sehari-hari pada sehari-hari pada
logaritma - limit fungsi aljabar topik: topik:
– fungsi, komposisi dan limit fungsi - perbandingan - statistika dasar
fungsi, dan, fungsi trigonometri trigonometri, dan - kaidah pencacahan
invers - turunan fungsi fungsi trigonometri (perkalian
– persamaan dan fungsi aljabar dan turunan - aturan sinus dan permutasi,
kuadrat fungsi trigonometri kosinus kombinasi)
– sistem persamaan - titik stasioner dan - kedudukan, jarak, - peluang
linear dan sistem nilai ekstrim dan sudut dari titik,
pertidaksamaan linear - integral fungsi garis, dan bidang
aljabar dan integral dalam ruang tiga
– program linear dimensi
fungsi trigonometri
– suku banyak - persamaan
– Matriks lingkaran dan garis
– barisan dan deret singgung lingkaran
- transformasi
Level Kompetensi Materi 1 Materi 2 Materi 3 Materi 4
Aljabar Kalkulus Geometri dan Statistika
Trigonometri
Penalaran Siswa memiliki Siswa memiliki Siswa memiliki Siswa memiliki
Menganalisis kemampuan bernalar kemampuan bernalar kemampuan bernalar kemampuan bernalar
pada topik: pada topik: pada topik: pada topik:
Menerapkan
gagasan - fungsi, komposisi - turunan fungsi – perbandingan – statistika dasar
fungsi, dan, fungsi aljabar dan turunan trigonometri, dan – kaidah pencacahan
Mengorganisasi invers fungsi trigonometri fungsi trigonometri
gagasan (perkalian
- persamaan dan fungsi - titik stasioner dan – aturan sinus dan permutasi,
Mensintesis kuadrat nilai ekstrim kosinus kombinasi)
Mengevaluasi - sistem persamaan - integral fungsi – kedudukan, jarak, – peluang
Merumuskan linear dan sistem aljabar dan integral dan sudut dari titik,
Menyimpulkan pertidaksamaan linear fungsi trigonometri garis, dan bidang
- program linear dalam ruang tiga
Menginterprestasi
- matriks dimensi
- barisan dan deret – transformasi
• Mengidentifikasi
• Mengklasifikasi data
• Menyimpulkan
1. PENGETAHUAN & • Menjelaskan
PEMAHAMAN • Membandingkan
• Menentukan
• Menghitung
• Menggunakan
2. APLIKASI • Memodelkan
LEVEL
KOGNITIF
• Memecahkan masalah
• Menganalisis
• Menerapkan gagasan
• Mengorganisasi gagasan
3. PENALARAN • Mensintesis
• Mengevaluasi
• Merumuskan
• Menyimpulkan
• Menginterprestasi
Hierarki Bloom Taxonomy
EVALUATION
SYNTHESIS
ANALYSIS
APPLICATION
'lower order'
66
A Higher Order Thinking
B Contextual Assessment
C PISA
67
Kemampuan berpikir kritis, logis, reflektif,
metakognitif, dan berpikir kreatif.
Ranah Kognitif:
Analisis: menspesifikasi aspek-aspek/elemendari
sebuah konteks tertentu;
Evaluasi: mengambil keputusan berdasarkan
fakta/informasi;
Mengkreasi: membangun gagasan/ide-ide.
68
Meminimalisir kemampuan mengingat kembali
informasi (recall), tetapi lebih mengukur
kemampuan:
transfer satu konsep ke konsep lainnya,
memproses dan menerapkan informasi,
mencari kaitan dari berbagai informasi yang
berbeda-beda,
menggunakan informasi untuk menyelesaikan
masalah,
menelaah ide dan informasi secara kritis.
70
Asesmen yang berbasis situasi nyata dalamkehidupan
sehari-hari;
Ruang lingkup stimulus/konteks: personal, sosial,dan global,
seperti:
kesehatan
pendidikan
pekerjaan
sumbar daya alam
lingkungan hidup
bencana alam
pemanfaatan sains dan teknologi
71
Karakteristik asesmen kontekstual (REACT):
A. kayu
L1
B. kaca
C. plastik
D. besi L2
S
1. Pengetahuan dan Pemahaman
Biologi SMA
eubacteria berikut yang dapat menimbulkansakit perut (diare) pada manusia adalah….
Di antara
A. Psedomonas sp
B. Thiobaccilus ferrooksidan
C. Clostridium botulinum
D. Escerichia coli
E. Acetobacter xylinum
2. Aplikasi
Fisika SMP
Perhatikan gambar rangkaian listrik berikut!
L1
L2
S
Pada keadaan saklar S dibuka seperti gambar, keadaanlampu-lampu yang benar adalah....
A. L1 dan L2 menyala
B. L1 dan L2 padam
C. L1 menyala, dan L2 padam
D. L1 padam, dan L2 menyala
2. Aplikasi
Ekonomi SMA
Jumlah uang yang beredar di masyarakat sebesar Rp 100 milyar, tingkat harga umum yang berlaku Rp 200.000,00 dan
jumlah barang yang diperdagangkan 5.000.000 unit, maka kecepatan uang yang beredar menurut teori kuantitas Irving
Fisher adalah …..
A. 5 kali
B. 10 kali
C. 50 kali
D. 100 kali
E. 1000 kali
3. Penalaran
PJOK SMA
Seorang pemain penyerang melakukan serangan ke gawang. Pemain yang bertahan berupaya untuk
mempertahankan daerah pertahanan dan merebut bola. Penjaga gawang berupaya agar gawangnya tidak
kemasukan bola. Perhatikan gambar berikut!
Dalam merancang strategi pertahanan, pemain-pemain manakah yang harus merebut bola untuk
menutup ruang apabila pembawa bola menuju ke arah pertahanan bagian kanan keeper?
A. 1 dan 2
B. 1 dan 4
C. 1 dan 5
D. 2 dan 4
E. 4 dan 5
3. Penalaran
Fisika SMP
Perhatikan gambar rangkaian listrik berikut!
Mula-mula saklar S dihubungkan menyebabkan arus listrik mengalir sehingga
lampu L1 dan L2 sama terangnya.
L1
A
L2
S
B
Kemudian pada kawat A - B dipasang lampu L3 yang sejenis dengan lampu L1 dan L2.
Ketika saklar S dihubungkan, bagaimana keadaan lampu-lampu tersebut?
A. L1 akan padam, sedangkan L2 menyala sama terang dengan L3 .
B. Ketiga lampu L1 , L2 , dan L3 menyala dengan sama terang.
C. Ketiga lampu menyala, namun lampu L2 lebih terang daripada L1 dan L3.
D. Ketiga lampu menyala, namun lampu L2 dan L3 lebih terang daripada L1.
Langkah-langkah Menyusun Soal HOTS
No. Kompetensi Dasar Materi Kelas/ Indikator Soal Level Bentuk No.
Semester Kognitif Soal Soal
..............................., ....................................
Mengetahui Koordinator MGMP .....................................
Kepala SMA .........................................
................................................................ ................................................................
NIP. NIP.
KARTU SOAL NOMOR 1
(PILIHAN GANDA)
Soal:
Kunci/Pedoman Penskoran:
Keterangan:
Soal ini termasuk soal HOTS karena
1. .....................................
2. .....................................
3. .....................................
KARTU SOAL NOMOR 1
(URAIAN)
Soal:
PEDOMAN PENSKORAN
No. Uraian Jawaban/Kata Kunci Skor
Total Skor
Keterangan:
Soal ini termasuk soal HOTS karena:
1. .....................................
2. .....................................
KISI-KISI SOAL
Mata Pelajaran : PPKn
No. Kompetensi Dasar Materi Kelas/ Indikator Soal Level Bentuk No.
Semester Kognitif Soal Soal
1. Menganalisis berbagai kasus Hak asasi manusiadalam XII/1 Disajikan kasus kontekstual, peserta Penalaran Uraian 1
pelanggaran HAM secara Pancasila didik mampu menganalisisberbagai
argumentatif dan saling informasi yang disajikan dalam kasus.
keterhubungan antara aspek
ideal, instrumental, dan
praksis sila-sila Pancasila.
Cerita ini tentang seorang kakek yang sederhana, hidup sebagai orang
kampung yang bersahaja. Suatu sore, ia mendapati pohon pepaya di depan
rumahnya telah berbuah. Walaupun hanya dua buah namun telah
menguning dan siap dipanen. Ia berencana memetik buah itu di keesokan
hari. Namun, tatkala pagi tiba, ia mendapati satu buah pepayanya hilang
dicuri orang.
Kakek itu begitu bersedih, hingga istrinya merasa heran. “Suamiku, jangan
hanya karena sebuah pepaya saja engkau demikian murung” ujar sang
istri. “Bukan itu yang aku sedihkan,” jawab sang kakek. “Aku berpikir,
betapa sulitnya orang itu mengambil pepaya kita. Ia harus sembunyi-
sembunyi di tengah malam agar tidak ketahuan orang. Belum lagi mesti
memanjatnya dengan susah payah untuk bisa memetik pepaya.”
“Oleh karena itu istriku...,” lanjut sang kakek. “Saya akan meminjam
tangga dan saya taruh di bawah pohon pepaya kita. Mudah-mudahan ia
datang kembali malam ini dan tidak akan kesulitan lagi mengambil pepaya
yang satunya.” Namun saat pagi kembali hadir, ia mendapati pepaya yang
tinggal sebuah itu tetap ada beserta tangganya tanpa bergeser sedikitpun.
Sang Kakek tetap menunggu. Namun di pagi berikutnya, tetap saja buah
pepaya itu masih di tempatnya.
Diambil dari
http://www.kisahinspirasi.com/2012/09/kisah
-kakek-dan-pencuri-pepaya.html
PERTANYAAN
1. Ani berpendapat bahwa sifat Kakek tersebut
dermawan. Setujukah kamu dengan pendapat
Ani tersebut? Jelaskan alasanmu!
2. Apakah pendapatmu jika pada cerita tersebut si
pencuri tetap mengambil pepaya milik Kakek
yang kedua?
3. Apakah yang membuat perasaan Kakek sedih
setelah menyadari satu buah pepaya miliknya
hilang?**)
4. Apakah yang dilakukan sang pencuri untukmenebus kesalahannya?**)
**) bukan soal HOTS
1. Menjabarkan KD Menjadi IPK dan Indikator Soal
Esensi IPK:
Menentukan tujuan pembelajaran
Menentukan materi pelajaran (faktual, konseptual,
prosedural, metakognitif)
Menentukan langkah-langkah pembelajaran
Menentukan media dan sumber belajar
Menentukan bentuk instrumen penilaian
2. Menyusun stimulus HOTS
a. Pilihlah beberapa informasi dapat berupa gambar,
grafik, tabel, wacana, dll yang memiliki keterkaitan
dalam sebuah kasus.
b. Stimulus hendaknya menuntut kemampuan
menginterpretasi, mencari hubungan, menganalisis,
menyimpulkan, atau menciptakan.
c. Pilihlah kasus/permasalahan konstekstual dan menarik
(terkini) memotivasi peserta didik untuk membaca.
Pengecualian untuk mapel Bahasa, Sejarah boleh tidak
kontekstual.
d. Terkait langsung dengan pertanyaan (pokok soal),
berfungsi.
PENGGUNA INTERNET DI DUNIA
Pengguna Internet dari hari ke hari selalu mengalami perkembangan dan salah satu cara mengetahui
pengguna Internet dunia adalah dengan melihat data ter-update. Biasanya tempat untuk mengecek atau
melihat data urutan pengguna Internet dari seluruh adalah melalui Internet World Stats (IWS). Melalui
IWS kita bisa melihat perkembangan Pengguna Internet dari tahun ke tahun. Gambar 1 berikut adalah
data pengguna Internet di dunia di berbagai wilayah.
Tabel 1.
Perkiraan jumlah penduduk.
Jumlah
No Nama Region
Penduduk
(dalam juta)
1 Asia 2.531
2 Eropa 739
3 Amerika Latin/Karibia 93
4 Amerika Utara 351
5 Afrika 1.125
6 Timur Tengah 279
7 Oceania/Australia 36
Jumlah 5.154
Pengguna Internet di Indonesia adalah 73 juta orang pengguna.
Dari data di atas, hitunglah perbandingan pengguna internet di Indonesia
terhadap negara-negara di Asia!
Kunci/Pedoman Penskoran:
Penyelesaian Skor
Jumlah pengguna internet di Asia
= 45.7% x 5.154
= 2.355 juta ................................................................................. 1
Di perpustakaan ia
tahun
tahun
104
Pertanyaan 5: RUMAH KACA
Andre tetap bertahan pada kesimpulannya bahwa kenaikan suhu rata-rata atmosfer bumi disebabkan olehpeningkatan emisi
karbondioksida. Tetapi Jeni berpendapat bahwa kesimpulan itu terlalu dini. Ia mengatakan: “Sebelum menerima
kesimpulan ini kamu harus yakin bahwa faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi efek rumah kaca tetap konstan.”
105
Level : 6
Kompetensi : Mengidentifikasi isu-isu sains dan menjelaskan fenomena ilmiah
Topik : Earth and space systems
Konteks Global
Domain Proses : Evaluasi
Kognitif
Kunci Jawaban : Menyebutkan faktor yang mengacu pada energi/radiasi yang
berasal dari matahari, sebagai contoh:
• Pemanasan matahari dan mungkin bumi mengubah posisi.
• Energi dipantulkan kembali dari Bumi.
Menyebutkan faktor mengacu pada komponen alami atau
pencemar potensial, sebagai contoh:
• Uap air di udara.
• Awan.
• Hal-hal seperti letusan gunung berapi.
• Polusi atmosfer (gas, bahan bakar).
• Jumlah gas buang.
• Jumlah mobil.
• Ozon (sebagai komponen dari udara).
106
107
Definisi
Literasi Sains: kemampuan yang dimiliki
seseorang untuk: a) memiliki pengetahuan sainsdan
menggunakan pengetahuan itu untuk menjelaskan
fenomena alam, memperoleh pengetahuan baru,
menarik kesimpulan berdasarkan bukti-bukti ilmiah;
b) memahami karakter literasi sains yang
didefinisikan.
Karakteristik penilaian literasi sains dibangun oleh 4 komponen
utama, sbb.
1. Konteks: mengenal situasi kehidupan yang melibatkan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Konteks sains terdiri atas personal,
sosial, dan global.
2. Pengetahuan: memahami alam atas dasar pengetahuan
ilmiah yang mencakup pengetahuan tentang alam, dan
pengetahuan tentang ilmu pengetahuan itu sendiri.
3. Kompetensi: menunjukkan kompetensi sains yang mencakup
mengidentifikasi isu-isu ilmiah, menjelaskan fenomena ilmiah, dan
menggunakan bukti ilmiah.
4. Sikap: menunjukkan minat dalam ilmu pengetahuan, dukungan terhadap penyelidikan ilmiah, dan motivasi untuk
bertindak secara bertanggung jawab terhadap, misalnya
sumber daya alam dan lingkungan.
Tingkat kesukaran ditentukan oleh:
1. Kompleksitas konteks.
2. Tingkat familiarity ide/gagasan/materi sains, prosesdan
terminologi yang terkait.
3. Panjang alur logika yang diperlukan untuk
menanggapi pertanyaan.
4. Sejauh mana ide-ide sains yang abstrak atau konsepyang
diperlukan dalam mengkonstruksi jawaban.
5. Tingkat penalaran, wawasan, dan kemampuan
generalisasi yang terkait dalam pengambilan
kesimpulan.
Definisi
Literasi Matematika: kemampuan seseorang
untuk memformulasi, menerapkan, dan
menginterpretasi matematika pada beragam
konteks. Termasuk bernalar matematika,
menggunakan konsep matematika, prosedur, fakta
dan alat bantu matematika untuk mendeskripsikan,
menjelaskan, dan memprediksi fenomena.
Kemampuan dasar processing matematika, sbb.
1. Formulate: kemampuan memformulasi,
mengenal dan mengidentifikasi struktur
matematika.
2. Employ: kemampuan menerapkan konsep
matematika.
3. Interpreting: kemampuan inetrpretasi dan
merefleksi penyelesaian masalah matematikadan
menafsirkan hasil tersebut kedalam konteks
masalah.
Kemampuan dasar matematika dalam PISA, sbb.
130
Level : 5
Kompetensi : Membagi ukuran panjang yang diberikan
dalam km dengan jumlah tertentu dan
menyatakan hasil bagi dalam cm.
Topik : Quantity
Proses : Employ (menggunakan): formulasi
matematika untuk menarik suatu
kesimpulan.
Domain Proses : Analisis
Kognitif
Kunci Jawaban : 40
Dimodifikasi menggunakan 7 kemampuan dasar
matematika dan banyaknya aktivitas.
Panjang dan kompleksitas stimulus yang dibaca dan
ditafsirkan, pengenalan terhadap ide-ide atauinformasi
yang disajikan dalam teks atau objek, kemampuan
menggunakan informasi seperti teks, grafik, diagram,
dan tabel.
Banyaknya langkah untuk sampai pada
penyelesaian.
a. Mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi:
problem solving, decision making, critical thinking,
creative thinking. Umumnya jawaban soal HOTS tidak
tersurat secara eksplisit dalam stimulus.
b. Berbasis permasalahan kontekstual: lingkungan
hidup, kesehatan, kebumian dan ruang angkasa,
serta pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi
dalam berbagai aspek kehidupan.
c. Menggunakan bentuk soal beragam: (1) pilihan
ganda, (2) pilihan ganda kompleks (benar/salah,
atau ya/tidak), (3) isian singkat atau melengkapi, (4)
jawaban singkat, dan (5) uraian.
Bersifat divergen, memungkinkan munculnya
beberapa alternatif respons atau jawaban
Tidak hanya mengukur kompetensi pengetahuan,
tetapi juga keterampilan proses, dan sikap
Stem soal menggunakan stimulus berupa konteks
kehidupan nyata atau fenomena yang dekat
dengan kehidupan siswa
Tidak hanya mengukur pengetahuan tentang
IPA, tetapi juga mengukur sikap dan bagaimana
menggunakan pengetahuan tersebut dalam
kehidupan nyata
Tidak cukup hanya berbentuk pilihan ganda
Tabel berikut mengklasifikasi instruksi-instruksi
yang umum digunakan dalam soal/pertanyaan sesuai
kategori Bloom taxonomy.
Mengingat Pemahaman Aplikasi Analisa Evaluasi Kreasi
(Remember) (Understand) (Application) (Analysis) (Evaluate) (Create)
•Uraikan • Berikan contoh • Aplikasikan • Analisa • Menilai • Buat
•Identifikasi Uraikan • Tunjukkan • Kategorikan • Pilih • Bangun
•Urutkan • Tentukan • Gunakan • Bandingkan • Kritik • Rancang
•Sebutkan • Jelaskan • Manfaatkan • Simpulkan • Evaluasi • Kembangkan
•Ingat kembali Ekspresikan • Ilustrasikan • Bedakan • Telaah • Hasilkan
•Kenali • Jelaskan dengan • Operasikan • Temukan • Peringkat • Susun
kata-kata sendiri
•Catat • Identifikasi • Terapkan • Gambarkan • Kaji ulang • Rakit
•Hubungkan • Artikan • Cermati • Bentuk
• Temukan
•Ulangi • Telaah • Kumpulkan
• Ulangi
•Garis bawahi • Pilih • Prediksi • Rumuskan
• Kelola
• Sebutkan
135
• Modifikasi
• Terjemahkan
• Mengubah
• Sintesa
Higher-Order Thinking Skills
Pertanyaan-pertanyaan untuk merangsang inovasi