Anda di halaman 1dari 20

KEMAMPUAN MATEMATIS

ENAM KOMPETENSI UTAMA


KEMAMPUAN MATEMATIS
1. REPRESENTASI MATEMATIS
2. KONEKSI MATEMATIS
3. KOMUNIKASI MATEMATIS
4. PEMAHAMAN MATEMATIS
5. PENALARAN MATEMATIS
6. PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS
REPRESENTASI MATEMATIS (Penyajian)

• Simbol, bagan, grafik, dan diagram merupakan


metode sangat baik untuk menyajikan ide-ide dan
hubungan dalam matematika
• Simbol bersama dengan alat peraga seperti bagan dan
grafik harus dipahami oleh siswa sebagai cara untuk
mengkomunikasikan ide-ide dalam matematika
kepada orang lain
• Mengubah satu penyajian kedalam bentuk penyajian
lainnya yang lain merupakan cara yang penting
untuk menambah pemahaman terhadap ide
STANDAR REPRESENTASI MATEMATIS

• Membuat dan menggunakan penyajian untuk


mengorganisasikan, merekam dan
mengkomunikasikan ide-ide matematika
• Memilih, menerapkan dan mewujudkan
penyajian matematika untuk menyelesaikan
soal
• Menggunakan penyajian untuk menafsirkan
fenomena fisik, sosial, dan matematika
KONEKSI MATEMATIS (HUBUNGAN)

A. Hubungan didalam dan antar ide matematika.


Contoh: pecahan dihubungkan dengan desimal
dan persen, siswa harus dibantu melihat
bagaimana suatu ide dalam matematika
dibangun diatas ide lainnya.
B. Matematika harus dihubungkan dengan dunia
nyata dan mata pelajaran lainnya.
STANDAR KONEKSI MATEMATIS

 Mengenal dan menggunakan hubungan antara


ide-ide matematika
 Memahami bagaimana ide-ide matematika
berhubungan dan saling berkaitan sehingga
merupakan satu sistem yang utuh
 Mengenal dan menerapkan matematika pada
bidang lain
PEMAHAMAN MATEMATIS
• Pemahaman merupakan cara berfikir logis
yang membantu kita memutuskan apakah dan
mengapa jawaban kita logis.
• Siswa perlu mengembangkan kebiasaan
memberikan argumen atau penjelasan sebagai
bagian utuh dari setiap alasan
• Menyelidiki jawaban merupakan proses yang
dapat meningkatkan pemahaman konsep
KOMUNIKASI MATEMATIS
• Menitikberatkan pada pentingnya dapat berbicara,
menulis, menggambarkan, dan menjelaskan konsep-
konsep matematika
• Berkomunikasi dalam matematika membantu
perkembangan interaksi dan pengungkapan ide-ide di
dalam kelas karena siswa belajar dalam suasana yang
aktif
• Cara terbaik untuk berhubungan dengan suatu ide
adalah mencoba menyampaikan ide tersebut kepada
orang lain
STANDAR KOMUNIKASI MATEMATIKA

• Mengatur dan menggabungkan pemikiran


matematis mereka melalui komunikasi
• Mengkomunikasikan pemikiran matematika
mereka secara koheren dan jelas kepada teman,
guru, dan orang lain
• Menganalisa dan menilai pemikiran dan strategi
matematis orang lain
• Menggunakan bahasa matematika untuk ide
matematika dengan tepat
Kemampuan pemecahan masalah
(problem solving)

Pemecahan masalah matematik merupakan


suatu proses memecahkan masalah tidak
secara langsung melainkan harus melalui
cara lain terlebih dahulu
Polya (Sumarmo, 2002) merinci langkah-
langkah memecahkan masalah
• Memahami masalah: mengidentifikasi konsep
matematika, mengidentifikasi hubungan
antarkonsep, menyatakan hubungan konsep yang
bersangkutan dalam bentuk model matematika. 
• Merencanakan atau merancang strategi
pemecahan masalah
• Melaksanakan perhitungan
• Memeriksa kembali kebenaran hasil atau solusi.
STANDAR PEMECAHAN MASALAH

• Membangun pengetahuan matematis baru


melalui pemecahan soal
• Menyelesaikan soal yang dalam matematika
dan bidang yang lain
• Menerapkan dan menyesuaikan berbagai
strategi yang cocok untuk memecahkan soal
• Mengamati dan mengembangkan proses
pemecahan masalah matematis
Kemampuan Penalaran Matematika

Penalaran adalah proses berfikir yang


dilakukan dengan satu cara untuk menarik
kesimpulan dari mengamati suatu pola.
• Siswa harus didorong untuk
mempertahankan keingintahuan alami mereka
untuk pembenaran saat mereka berbagi ide
matematika mereka satu sama lain.
Penalaran untuk Membuat Generalisasi

• Penalaran matematika melibatkan pengamatan


pola
Contoh:
Siswa TK dengan bangga dan percaya diri
pertanyaan ibunya 2 triliun ditambah 3 triliun
sama dengan 5 triliun
Karena dia ingat 2 apel + 3 apel = 5 apel,
2 ratus + 3 ratus = 5 ratus
Contoh lain
• Ada teman katie percaya bahwa faktor dari pasangan
120 adalah 3 x 42
• Menurut katie salah, karena dia menemukan salah
satu faktor pasangannya 6 x 20, karena dia sudah
tahu, jika anda memiliki 1 faktor, anda harus
menggandakan faktor lainya untuk menjaga agar
hasil tetap sam a
• Menurut katie yang benar 3 X 40, bukan 3 x 42.
karena dari 6 x 20, 6 dibagi 2 dapat 3 dan 20 x 2
dapat 40.
penalaran pemikiran untuk suatu jaringan dari
generalisasi

• mereka memiliki pemahaman yang jauh lebih luas


tentang fakta tersebut bahwa ¾ antara ½ dan 1
• ketika mereka juga mengerti hubungan dalam bentuk
pecahan (1/2, ¾, 1), dan bentuk pecahan senilai (2/4,
¾, 4/4). Dalam bentuk-bentuk desimal (0.5, 0.75, dan
1.00) dan dengan visualisasi potongan-potongan dari
lingkaran atau bagian-bagian dari suat kumpulan dari
kartu-kartu perdagangan.
• Ketika siswa salah mengklaim bahwa 0.25 > 0.5. bisa
di visualisaikan dengan gambar perseratus
Penalaran mengarah ke memori matematika
dibangun pada hubungan

Dengan mudah ditemukan


area dari 100 X 101 persegi
panjang (100 X 101 = 10100),
jumlah yang anda inginkan ½
dari (100 X 101/2, atau 5050)
karena persegi panjang
terbuat dari 2 buah tangga
karena yang asli hanya 1
tangga. Sehingga 1 + 2 + 3
+ ... + 100 = 100 x 101/2.
Belajar melalui penalaran mengharuskan
melakukan kesalahan dan belajar darinya
• Seorang siswa mungkin mengamati bahwa
Anda dapat mengatasi masalah 29 + 95 lebih
mudah dilakukan secara mental dengan
menambahkan 29 dan 100, dengan mengurangi
5 (mendapatkan jumlah yang benar, 124).
• Bisa kah jalan pintas ini digunakan untuk
masalah 29 X 95 lebih muda dengan melakukan
secara mental 29 X 100 dan kemudian di
kurangi 5. Ternyata itu tidak benar. Mengapa?
Visualiasasi 29 × 95 dan 29 × 100 membantu
siswa berpikir mengapa 29 × 95 ≠ (29 × 100) - 5
Referensi
• Reys, Robert E. 2012. Helping
Children Learn Mathematics.
Australia: National Library Of
Australia.

Anda mungkin juga menyukai