Anda di halaman 1dari 19

Proposal Penelitian

JUDUL : ANALISIS KEMAMPUAN


REPRESENTASI MATEMATIS
PADA MATERI PELUANG
DITINJAU DARI GAYA BELAJAR

O L E H : I N D R AYA N A I K A S A N J AYA
LATAR BELAKANG

• Matematika merupakan salah satu bidang pendidikan yang


sangat penting. Peranan matematika di dalam dunia
pendidikan sebagai sumber ilmu dari ilmu yang lain. Menurut
Kline (dalam Susanti, 2013) bahwa “matematika itu bukanlah
pengetahuan menyendiri yang dapat sempurna karena dirinya
sendiri, tetapi adanya matematika itu terutama untuk
membantu manusia dalam memahami dan menguasai
permasalahan sosial, ekonomi, dan alam”.
• Siswa melalui pembelajaran matematika di berikan
pengalaman belajar melalui serangkaian kegiatan yang
terencana sehingga siswa memperoleh kompetensi tentang
bahan matematika yang dipelajari. Dalam proses
pembelajaran matematika, kemampuan representasi adalah
hal yang sangat penting dalam menunjang keberhasilan
tercapainya proses pembelajaran.
• Representasi yang muncul dari siswa merupakan ungkapan-
ungkapan dari gagasan atau ide-ide matematika yang
disampaikan siswa dalam upayanya untuk mencari suatu
solusi dari masalah yang sedang dihadapinya(NCTM, 2000).
• Kemampuan representasi siswa dapat kita lihat dari gaya
belajar siswa itu sendiri. Melalui gaya belajar yang dijalani
siswa, siswa dapat meningkatkan kemampuan representasi
matematisnya. Salah satu gaya belajar yang sesuai adalah
gaya belajar kolb, gaya belajar ini mengajak siswa untuk
memiliki pengalaman yang nyata dalam proses belajar.
BATASAN MASALAH

Penelitian ini merupakan penelitin kualitatif, untuk menghindari


perluasan permasalahan dalam penelitian ini maka permasalahan
dibatasi sebagai berikut:
• penelitian dilaksanakan pada siswa kelas XI IPA semester 2
SMA 2 Ungaran.
• pokok bahasan yang diteliti adalah pokok bahasan peluang.
• Setiap siswa memiliki gaya belajar yang berbeda-beda, gaya
belajar yang akan digunakan adalah gaya belajar converger,
diverger, assimilator, dan accommodator.
• kemampuan representasi matematis siswa juga dibatasi pada
hasil tes, setelah siswa mengikuti proses pembelajaran pada
materi peluang.
• analisis data diambil dari hasil angket, tes, dan wawancara.
RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang dapat diajukan beberapa


pertanyaan penelitian sebagai berikut :
• Bagaimanakah klasifikasi gaya belajar siswa kelas XI IPA SMA
N 2 UNGARAN?
• Bagaimana kemampuan pemecahan masalah matematika
siswa kelas XI IPA dalam menyelesaikan soal pada materi
peluang ditinjau dari gaya belajar siswa?

TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka
tujuan penelitian ini:
• mengetahui klasifikasi gaya belajar siswa kelas XI IPA.
• menganalisis kemampuan representasi matematis siswa kelas
XI IPA dalam menyelesaikan soal pada peluang di tinjau dari
gaya belajar siswa.
MANFAAT

• Manfaat teoritis
Secara Teoritis diharapkan penelitian ini dapat memberikan
konstribusi pengetahuan atau informasi yang bermanfaat dalam
dunia pendidikan, terutama terhadap kemampuan representasi
matematis dalam menyelesaikan soal peluang ditinjau dari
gaya belajar siswa.

• Manfaat praktis
1. Bagi Siswa
Memberikan kesempatan siswa untuk mengoptimalkan
kemampuan dan potensi kreatifnya dalam menyelesaikan
masalah matematika menggunakan gaya belajar yang sesuai,
Refleksi siswa untuk mengetahui kemampuan representasi
dalam menyelesaikan masalah matematika sampai mana.
2. Bagi Guru
Mengetahui gaya belajar siswa, Mengetahui tingkat kemampuan
representasi matematis matematika pada siswa.
3. Bagi sekolah
Diharapkan memberikan manfaat dalam pengembangan
pembelajaran khususnya dalam mata pelajaran matematika.
4. Bagi peneliti
Diharapkan peneliti dapat menambah wawasan dan
pengetahuan mengenai gaya belajar dan kemampuan
representasi matematis siswa sehingga mampu memberikan
pembelajaran yang efektif dan berkualitas.
Pengertian
Representasi

Kemampuan
Representasi
Matematis
KAJIAN
PUSTAKA Indikator
kemampuan
Representasi

Gaya Belajar

Penelitian yang
Relevan

Kerangka Berfikir
PENGERTIAN
REPRESENTASI
• Pengertian representasi adalah sebuah proses ataupun
keadaan yang di tempatkan sebagai suatu perwakilan
terhadap masalah dapat direpresentasikan dengan obyek,
gambar, kata-kata, atau simbol matematika. Dalam NCTM
(2000) dinyatakan bahwa representasi merupakan cara yang
digunakan seseorang untuk mengkomunikasikan jawaban atau
gagasan matematik yang bersangkutan.
• Representasi adalah bentuk interpretasi pemikiran siswa
terhadap suatu masalah, yang digunakan sebagai alat bantu
untuk menemukan solusi dari masalah tersebut. Bentuk
interpretasi siswa dapat berupa kata-kata atau verbal, tulisan,
gambar, tabel, grafik, benda konkrit, simbol matematika dan
lain- lain, sabirin muhamad (2014).
REPRESENTASI
MATEMATIS
• Kemampuan matematis adalah kemampuan untuk menghadapi
permasalahan baik dalam matematika maupun kehidupan
nyata. Berdasarkan tujuan pembelajaran matematika di
Indonesia tersirat bahwa kemampuan matematis meliputi: 1.
Kemampuan pemecahan masalah (problem solving), 2.
Kemampuan berargumentasi (reasonning), 3.Kemampuan
berkomunikasi (communication), 4.Kemampuan membuat
koneksi (connection), 5.Kemampuan representasi
(representation).
• Representasi yang dimunculkan oleh siswa merupakan
ungkapan- ungkapan dari gagasan-gagasan atau ide-ide
matematika yang ditampilkan siswa dalam upayanya untuk
mencari suatu solusi dari masalah yang sedang dihadapinya
.NCTM( 2000).
• Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kemampuan
representasi matematis adalah kemampuan siswa
menggunakan ungkapan-ungkapan dari ide matematika yang
ditampilkan siswa sebagai model atau cara menyelesaikan
masalah yang sedang dihadapinya sebagai hasil dari
interpretasi pikirannya. Suatu masalah dapat direpresentasikan
melalui gambar, kata-kata (verbal), tabel, benda konkrit, atau
simbol matematika. Hiebert dan Carpenter mengemukakan
bahwa pada dasarnya representasi dapat dinyatakan sebagai
representasi internal dan representasi eksternal.
INDIKATOR KEMAMPUAN
REPRESENTASI

No
Representasi Bentuk bentuk Operasional
1
Representasi ·  Menyajikan kembali data atau informasi
visual dari suatu representasi ke representasi
a) Diagram, tabel, diagram, grafik, atau tabel
atau grafik · Menggunakan representasi visual untuk
menyelesaikan masalah
b) Gambar ·   Membuat gambar pola-pola geometri
· Membuat gambar untuk memperjelas
masalah dan memfasilitasi
penyelesaiannya
2
Persamaan atau · Membuat persamaan atau model
ekspresi matematika dari representasi lain yang
matematis diberikan
· Membuat konjektur dari suatu pola
bilangan
· Menyelesaikan masalah dengan
melibatkan ekspresi matematis
3
Kata-kata atau · Membuat situasi masalah berdasarkan
teks tertulis data atau representasi yang diberikan
· Menuliskan interpretasi dari suatu
representasi
· Menuliskan langkah-langkah penyelesaian
masalah matematika dengan kata-kata
- menyusun cerita yang sesuai dengan
suatu representasi yang disajikan
·      Menjawab soal dengan menggunakan
kata-kata atau teks tertulis
GAYA BELAJAR

• Gaya belajar dapat didefinisikan dalam berbagai cara,


tergantung pada perspektif tiap orang. Berikut ini adalah
beberapa definisi dari gaya belajar. Dunn dan Dunn,
sebagaimana dikutip oleh Cavas (2010), mendefinisikan gaya
belajar sebagai cara seseorang untuk berkonsentrasi,
memproses, dan menguasai informasi - informasi baru dan
sulit pada saat pembelajaran. Menurut Felder sebagaimana
dikutip oleh Sengul, et al. (2013), gaya belajar merupakan
kecenderungan siswa dalam mengumpulkan dan
mengorganisasikan informasi.
• Penelitian ini menggunakan gaya belajar model Kolb. Menurut
Ramadan, et al. (2011), gaya belajar ini didasarkan pada teori
belajar experiential learning dimana belajar merupakan proses
terbentuknya pengetahuan melalui transformasi pengalaman
siswa dalam pembelajaran formal yang diperoleh di sekolah.
Dengan demikian ada keterkaitan antara pengalaman belajar
dengan pembelajaran matematika di sekolah. Sehingga
setelah siswa diidentifikasi tipe gaya belajarnya menurut Kolb,
siswa diharapkan dapat menyesuaikan proses belajar sesuai
dengan gaya belajar mereka agar siswa menjadi lebih percaya
diri, sukses, dan mudah dalam belajar.
MATERI PELUANG

Kompetensi Dasar :
• Mendeskripsikan dan menerapkan berbagai aturan
pencacahan melalui beberapa contoh nyata serta menyajikan
alur perumusan aturan pencacahan (perkalian, permutasi
dankombinasi) melalui diagram atau cara lainnya.
• Menerapkan berbagai konsep dan prinsip permutasi dan
kombinasi dalam pemecahan masalah nyata.
• Mendeskripsikan konsep ruang sampel dan menentukan
peluangsuatu kejadian dalam suatu percobaan.
• Mendeskripsikan dan menerapkanaturan/rumus peluang
dalam memprediksi terjadinya suatu kejadian dunia nyata
serta menjelaskan alasan- alasannya.
• Mendeskripsikan konsep peluang dan harapan suatu kejadian
dan menggunakannya dalam pemecahan masalah.
MATERI :
Kaidah Pencacahan:
• Faktorial
• permutasi
• Kombinasi
Peluang Suatu Kejadian
• Peluang
• FrekuensiHarapan
• Peluang Komplemen Suatu Kejadian
Kejadian Majemuk
• Peluang kejadian saling lepas
• Peluang dua kejadian saling bebas 
• Peluang dua kejadian tak bebas(bersyarat/bergantungan)
 
PENELITIAN YANG
RELEVAN
• Hasil penelitian yang dilakukan Muhamad Sabirin (2014)
dalam jurnal pendidikan yang berjudul “Representasi dalam
Pembelajaran Matematika ” menunjukkan bahwa kemampuan
representasi adalah suatu kemampuan yang sangat penting
bagi siswa dan merupakan salah satu tujuan yang hendak
dicapai dalam pembelajaran matematika di sekolah.
• Hasil yang dilakukan Kartini Hutagaol (2013) dalam jurnal
pendidikan yang berjudul “Pembelajaran Konstektual untuk
Meningkatkan Kemampuan Representasi Matematis siswa
Sekolah Menengah Pertama” menunjukkan bahwa hasil dari
penelitian (1) pembelajaran konstektual secara signifikan lebih
baik dalam meningkatkan kemampuan representasi
matematis siwa SMP disbanding pembelajaran konvensional.
(2) kemampuan siswa dalam mengilustrasikan ide-ide
matematika pada kelas yang mendapat pembelajaran
konstektual, secara umum lebih baik. (3) kemampuan siswa
dalam menuliskan model matematika, secara umum lebih baik
pada kelas yang mendapat pembelajaran konstektual.
KERANGKA BERFIKIR
JENIS PENELITIAN

• Jenis penelitian ini adalah penelitian Diskriptif


kualitatif.Penelitian diskriftif kualitatif dilakukan dengan cara
observasi proses pembelajaran dan aktivitas siswa di kelas,
memberikan angket kepada siswa dan guru, serta melakukan
wawancara guru dan siswa. Sugiyono (2010) menyatakan
bahwa penelitian kualitatif merupaan penelitian yang
digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang
berkembang apaadanya, tidak dimanipulasi oleh peneliti dan
kehadiran peneliti tidak begitu mempengaruhi dinamika pada
objek.Data yang dihasilkan berupa kata tertulis sebagai data
penalaran dan pemecahan masalah dan lisan untuk
mendeskripsikan kemampuan siswa dalam menelaah dan
memecahkan masalah atas dasar data yang diperoleh
darilapangan.

TEMPAT DAN WAKTU


PENELITIAN
• Tempat Penelitian : Penelitian ini akan diadakan di sekolah
SMA N 2 Ungaran.
• Waktu Penelitian : penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 23
sampai 27 Februari2018.
SUBJEK DAN OBJEK
PENELITIAN
• Subyek penelitian adalah siswa kelas XI IPA SMA N 2 Ungaran.
Sedangkan cara pengambilan subjek penelitian dalam
penelitian ini adalah purposive sampling (sampel tujuan) yang
dipilih berdasarkan tujuan yang hendak dicapai yaitu
mengetahui kemampuan representasi matematis ditinjau dari
gaya belajar siswa.
• Objek dari penelitian ini adalah kemampuan representasi
matematis dan gaya belajar siswa dalam proses pembelajaran
matematika.

METODE PENGUMPULAN
DATA
• Metode pengumpulan data dilakukan dengan observasi pada
proses pembelajaran matematika di kelas, penyebaran angket
pada akhir pelajaran dan melakukan wawancara dengan guru
dan siswa. Metode pengumpulan data merupakan langkah yang
paling utama dalam penelitian karena tujuannya adalah untuk
mendapatkan data.
INSTRUMEN PENELITIAN

• Instrumen penelitian dalam penelitan ini yang utama adalah


peneliti sendiri, Sugiyono dalam Wulansari (2015) menyatakan
bahwa dalam penelitian kualitatif yang menjadi instrument
utama penelitian adalah peneliti itu sendiri. Namun dalam
penelitian ini terdapat instrunmen pendukung yaitu angket
gaya belajar siswa, tes kemampuan representasi matematis
dan pedoman wawancara tentang kemampuan representasi
matematis.
- Angket Gaya Belajar Siswa
- Tes Kemampuan Representasi Matematis
- pedoman wawancara
TEKNIK PENYUSUNAN
INSTRUMEN
• Langkah-langkah Penyusunan Angket dan Perangkat Tes
Langkah-langkah dalam penyusunan angket adalah sebagai
berikut:
(Menentukan validasi angket kepada para ahli, Menentukan jumlah
butir pernyataan angket, Melaksanakan pengisian angket kepada
siswa, Siswa yang digunakan untuk mengisi angket adalah siswa
kelas XI IPA , Menganalisis data hasil angket gaya belajar,
Menyusun hasil penelitian.)
• Langkah-langkah dalam penyusunan perangkat tes adalah
sebagai berikut:
(Melakukan pembatasan terhadap pokok bahasan yang diujikan,
yaitu pokok bahasan Peluang, Menentukan bentuk soal tes, Soal
tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal bentuk uraian,
Menentukan jumlah butir soal, Menyusun soal tes uji coba,
Mengujicobakan soal tes uji coba pada kelas uji coba, Menganalisis
data hasil uji coba untuk mengetahui reabilitas tes, validitas butir
soal, taraf kesukaran butir soal, dan daya pembeda, Menentukan
butir soal yang memenuhi syarat berdasarkan analisis data hasil
ujicoba, Melaksanakan tes kemampuan representasi matematis,
Menganalisis data hasil tes kemampuan representasi matematis,
Menyusun hasil penelitian.)
• Validitas Instrumen
Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk
mendapatkan data itu valid, valid berarti instrumen tersebut dapat
digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono
dalam Wulansari, 2015).
• Reliabilitas Instrumen
Konsep mengenai reliabilitas atau reliabel dapat diartikan sebagai
kepercayaan bahwa suatu soal dapat dengan ajeg atau tetap
memberikan data yang sesuai dengan kenyataan.
TEKNIK ANALISIS DATA

• Analisis data deskriptif kualitatif adalah usaha yang dilakukan


dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikannya,
memilah-milah menjadi satuan yang dapat dikelola,
mensintesiskannya, mencari dan menentukan pola, menemukan
apa yang penting dan memutuskan apa yang dapat diceritakan
kepada orang lain (Moelong dalam Wulansari, 2015). Analisis data
dilakukan melalui tahapan antara lain Reduksi Data, Penyajian
Data, Conclution Drawing / Verification (Herlambang,2013).
Click icon to add picture

SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai