DAYA MATEMATIS
Evaluasi Pembelajaran Matematika
Kelompok 6 - Kelas VB
Pendidikan Matematika
UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Di susun oleh :
Muludin Rofik
NIM. 1192050066
Komalasari Permas Puspa Aryanti
NIM. 1192050054 NIM. 1192050076
1
Menurut Bayer Sebagaimana dikutip oleh Zakaria, pemecahan
masalah adalah mencari jawaban atau penyelesaian sesuatu yang
menyulitkan.
Menurut NCTM (2000), ada beberapa alasan mengapa problem solving sangat
penting dalam pembelajaran saat ini, yaitu :
5. Problem solving merupakan bagian dari matematika
6. Matematika memiliki aplikasi dan penerapan
7. Adanya motivasi intrinsik yang melekat dalam persoalan matematika
8. Persoalan pemecahan masalah bisa menyenangkan
9. Mengajarkan siswa untuk mengembangkan teknik memecahkan masalah
PEMECAHAN MASALAH
INDIKATOR SOAL
Siswa mampu menyelesaikan model matematika dari suatu masalah
yang berkaitan dengan persamaan kuadrat.
SOAL
Sebuah bilangan positif 2 lebih besar dua kali bilangan lainnya. Hasil
kali kedua bilangan itu sama dengan 1.200. Tentukan kedua bilangan
itu!
PENYELESAIAN
Analisis soal berdasarkan langkah-langkah menentukan pemecahan masalah.
Sehingga yang dipilih adalah karena pada soal yang diminta adalah bilangan positif. Jadi,
bilangan itu adalah
Langkah keempat, memeriksa jawaban
Dari hasil yang diperoleh mendapat hasil , jika dikembalikan pada yang diketahui pada soal
bilangan kedua lebih besar dari dua kali bilangan lainnya. Hasil kali kedua bilangan itu
sama dengan 1.200, dan (sesuai dengan yang diketahui pada soal).
Menurut Uno (2008), kemampuan adalah merujuk pada
kinerja seseorang dalam suatu pekerjaan yang bisa dilihat dari
pikiran, sikap, dan perilakunya.
2
suatu pernyataan baru berdasarkan pada beberapa pernyataan yang
diketahui benar ataupun yang dianggap benar yang disebut premis
(Fajar Shadiq, 2007).
Ditanyakan :
Ditanyakan :
3
bertanya, dan menginterpretasikan antara ide satu dengan
ide-ide yang lain dalam memecahkan masalah baik itu pada
kelompok diskusi maupun di kelas. Melalui komunikasi, ide-
ide menjadi objek yang dapat direfleksikan, diperbaiki,
didiskusikan, dan dikembangkan. Proses komunikasi juga
membantu membangun makna dan mempermanenkan ide-
ide serta dapat memperumum atau menjelaskan ide-ide
(NCTM, 2000).
Kemampuan komunikasi matematis siswa adalah
KOMUNIKASI kemampuan siswa dalam mengekspresikan dimana siswa
MATEMATIS dapat menyatakan ide-ide matematika menggunkan sismbol
atau bahasa matematika secara tertulis sebagai representasi
dari suatu ide atau gagasan, dapat melukiskan atau
menggambarkan dan membaca gambar, diagram, grafik
maupun table, serta pemahaman matematika dimana siswa
dapat menjelaskan masalah dengan memberikan argument
terhadap permasalahan matematika yang diberikan.
KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS
Adapun indikator kemampuan komunikasi matematis menurut NCTM:
a. Kemampuan mengekspresikan ide-ide matematika melalui lisan, tulisan,
dan mendemonstrasikannya serta menggambarkan secara visual.
b. Kemampuan memahami, menginterpretasikan dan mengevaluasi ide-ide
matematika baik secara lisan, tulisan maupun dalam bentuk visual
lainnya.
c. Kemampuan dalam menggunakan istilah-istilah, bahasa atau symbol-
simbol matematika, dan struktur-strukturnya untuk memodelkan situasi
atau permasalahan matematika.
KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS
4
sendiri dan keterkaitan antara matematika dengan kehidupan
sehari-hari.
Menurut Adirakasiwi (2018) koneksi matematika dapat
diartikan sebagai keterkaitan secara internal dan eksternal.
Keterkaitan secara internal adalah keterkaitan antara
konsepkonsep matematika yaitu berhubungan dengan
matematika itu sendiri dan keterkaitan secara eksternal, yaitu
keterkaitan antara matematika dengan kehidupan sehari-hari.
KONEKSI Koneksi matematis merupakan salah satu kemampuan
MATEMATIS standar yang sudah ditetapkan oleh NCTM serta sudah
diadopsi dan digunakan dalam pembelajaran matematika
oleh banyak Negara, termasuk Indonesia.
KONEKSI MATEMATIS
Indikator koneksi matematis siswa menurut NCTM (2000) adalah
penekanan pembelajaran matematika pada kemampuan siswa yang
meliputi:
(1) Mengenali dan menggunakan hubungan antara ide-ide matematika.
(2) Memahami bagaimana ide-ide matematika saling berhubungan dan
membangun satu ide ke ide lain untuk menghasilkan suatu kesatuan yang
utuh.
(3) mengenali dan mengaplikasikan konsepkonsep matematika di luar
matematika.
Tahapan Koneksi Matematis Setiawan, Suyitno, & Susilo (2017)
mengemukakan bahwa aspek-aspek yang berkaitan dengan koneksi
matematis diasumsikan ada tiga. Ketiga aspek yang dimaksud yaitu:
(1) unifying themes,
(2) mathematical processes,
(3) mathematical connectors.
KONEKSI MATEMATIS
INDIKATOR SOAL
Disajikan soal mengenai belah ketupat. Peserta didik dapat menggunakan
hubungan antara materi belah ketupat dengan trigonometri untuk menentukan
panjang sisi belah ketupat.
SOAL
Jumlah panjang diagonal-diagonal belah ketupat adalah cm, dan besar salah
satu sudutnya . Hitunglah panjang sisi belah ketupat tersebut.
●
Penyelesaian:
Misal belah ketupat yang diketahui adalah belah ketupat ABCD dan titik tengahnya O,
sehingga panjang diagonal dan panjang diagonal . Kita ambil salah satu segitiga yang
terbentuk dari diagonal yaitu segitiga AOB. Panjang panjang
●
●
• Untuk mengetahui panjang diagonal • Panjang AB
belah ketupat, kita gunakan definisi
sinus.
5
mengkomunikasikan ide-ide matematika.