Anda di halaman 1dari 3

ANALISIS JURNAL INTERNASIONAL

Oleh: Dwi Setyorini Anandari/ 7A NIM 162140059

Judul: Tahapan Imajinasi Matematika Siswa dalam Menyelesaikan Masalah


Matematika. (Teguh Wibowo,dkk. https://doi.org/10.5539/ies.v10n7p48)

Latar Belakang

Penelitian Nemirovsky dan Ferrara (2008) pada imajinasi matematika menunjukkan


bahwa imajinasi matematika dan perwakilan kognisi siswa melibatkan aktivitas
gerakan (gesture tangan, pidato, dan kegiatan lain motor sensorik) pada
pembelajaran sangat penting dalam mengembangkan kreativitas dan inovasi
mahasiswa dalam memecahkan masalah matematika. Demikian pula penelitian
yang dilakukan oleh Swirski (2010), Samli (2011), Kotsopoulos dan Cordy (2009),
Van Alphen (2011), mereka menunjukkan studi ini mendukung keterlibatan
imajinasi dalam proses pembelajaran. Wilke (2010) dan Chapman (2008)
menekankan pentingnya imajinasi dalam proses pembelajaran dan membantu siswa
dalam memecahkan masalah. Imajinasi matematika sensorik dapat dilihat melalui
munculnya persepsi siswa berbasis masalah rangsangan dalam hal ini. Imajinasi
matematika Kreatif diwujudkan melalui munculnya ide-ide yang relevan atau tidak
relevan dalam memecahkan masalah. Imajinasi matematika rekreatif diwujudkan
melalui munculnya generalisasi ide pemecahan masalah matematika. penelitian ini
adalah untuk menentukan tahap imajinasi matematika siswa dalam memecahkan
masalah matematika. Jadi tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan tahap
imajinasi matematika siswa dalam memecahkan masalah matematika.

Metodologi Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Responden diambil dari Siswa kelas VIII
SMPIT Logaritma Kebumen, Jawa Tengah, Indonesia, yang berjumlah 12 siswa.
Kemudian, diambil sampel sebanyak 3 siswa untuk menjadi subjek penelitian, yaitu
subjek 1 yang kemudian disebut S1, subjek 2 yang kemudian disebut S2, dan subjek
3 yang kemudian disebut S3. Subjek tersebut dipilih berdasarkan kemampuan siswa
untuk memecahkan masalah matematika dalam penelitian ini dan mampu
menampilkan imajinasi matematika. Untuk melihat imajinasi matematika siswa
dalam memecahkan masalah tersebut dilihat melalui representasi visual dari siswa
dalam memecahkan masalah. Instrumen utama dalam penelitian ini adalah peneliti
sendiri, karena peneliti yang merencanakan, merancang, mengimplementasikan,
mengumpulkan data, menganalisis data, menarik kesimpulan dan membuat laporan.
Para peneliti juga menggunakan tes (masalah sheet) sebuah wawancara terstruktur
untuk mengumpulkan data. Masalah lembar terdiri dari item soal yang berkaitan
dengan pemecahan masalah matematika.

Untuk mengumpulkan data, menggunakan lembar masalah, rekaman dan


wawancara. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data deskriptif
(data lisan) kemudian dianalisis dengan cara induktif. Untuk menentukan akurasi
data, peneliti melakukan metode triangulasi (membandingkan data dengan siswa
berpikir keras hasil, lembar masalah, catatan lapangan dan wawancara).

Hasil Penelitian

Tahap imajinasi matematika siswa dalam memecahkan masalah matematika


menunjukkan imajinasi matematika sensorik (tahap pertama), imajinasi matematika
kreatif (tahap kedua) dan imajinasi matematika rekreatif (ketiga tahap). S1 hanya
melalui satu tahap imajinasi matematika dalam memecahkan masalah matematika,
yang merupakan tahap imajinasi matematika sensorik. S2 bisa melalui dua tahap
imajinasi matematika dalam memecahkan masalah matematika, melalui imajinasi
matematika sensorik dan imajinasi matematika kreatif. Siswa yang dapat
menunjukkan imajinasi matematika kreatif (tahap kedua), mereka akan
menunjukkan imajinasi matematika sensorik (tahap pertama). Sementara S3 dapat
melalui tiga tahap imajinasi matematika dalam memecahkan masalah matematika,
imajinasi matematika sensorik pada awalnya, kemudian imajinasi matematika
kreatif, dan imajinasi matematika rekreatif pada akhirnya. Siswa yang dapat
menunjukkan imajinasi matematika rekreatif, mereka akan menunjukkan imajinasi
matematika sensorik dan kreatif. Tapi itu tidak bekerja pada cara lain, siswa dapat
menunjukkan imajinasi matematika sensorik tetapi mereka tidak dapat selalu
mengeluarkan imajinasi matematika kreatif dan rekreatif. Siswa yang dapat muncul
imajinasi matematika sensorik dan kreatif, tetapi mereka tidak bisa serta merta
mengeluarkan imajinasi matematika rekreatif.

Anda mungkin juga menyukai