Tentang
PROBLEM SOLVING LEARNING
Disusun Oleh
Nama : Anggia Melinda
Nim : 2084204001
B. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penulisan ini adalah:
1. Untuk memahami pengertian problem solving
2. Untuk mengetahui mengetahui ciri-ciri problem solving.
3. Agar menyadari benar, tujuan dan manfaat penggunaan problem solving.
4. Untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan dari pembelajaran problem solving.
5. Agar dapat mengetahui secara umum langkah-langkah dalam model pembelajaran
problem solving.
6. Agar dapat menerapkan model pembelajaran problem solving dalam pembelajaran
matematika.
PEMBAHASAN
A. Pengertian Problem Solving
Secara bahasa problem solving berasal dari dua kata yaitu problem dan solves. Makna
bahasa dari problem yaitu “a thing that is difficult to deal with or understand” (suatu hal yang
sulit untuk melakukannya atau memahaminya), dapat jika diartikan “a question to be
answered or solved” (pertanyaan yang butuh jawaban atau jalan keluar), sedangkan solve
dapat diartikan “to find an answer to problem” (mencari jawaban suatu masalah).
Sedangkan secara terminologi problem solving seperti yang diartikan Syaiful Bahri
Djamarah dan Aswan Zain adalah suatu cara berpikir secara ilmiah untuk mencari pemecahan
suatu masalah.1 Sedangkan menurut istilah Mulyasa problem solving adalah suatu pendekatan
pengajaran menghadapkan pada peserta didik permasalahan sebagai suatu konteks bagi siswa
untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan keterampilan permasalahan, serta untuk
memperoleh pengetahuan dan konsep esensial dari materi pembelajaran. 2 Metode problem
solving yang dimaksud adalah suatu pembelajaran yang menjadikan masalah kehidupan
nyata, dan masalah-masalah tersebut dijawab dengan metode ilmiah, rasional dan sistematis.
Mengenai bagaimana langkah-langkah dalam menjawab suatu masalah secara ilmiah,
rasional dan sistematis ini akan penulis dalam sub bab di bawah.
Pembelajaran dengan problem solving ini dimaksud agar siswa dapat menggunakan
pemikiran (rasio) seluas-luasnya sampai titik maksimal dari daya tangkapnya. Sehingga siswa
terlatih untuk terus berpikir dengan menggunakan kemampuan berpikirnya.3 Pada umumnya
siswa yang berpikir rasional akan menggunakan prinsip-prinsip dan dasardasar pengertian
dalam menjawab pertanyaan dan masalah. Dalam berpikir rasional siswa dituntut
menggunakan logika untuk menentukan sebabakibat, menganalisa, menarik kesimpulan, dan
bahkan menciptakan hukum-hukum (kaidah teoritis) dan ramalan-ramalan.
Dari berbagai pendapat di atas metode problem solving atau sering juga disebut
dengan nama metode pemecahan masalah merupakan suatu cara mengajar yang merangsang
seseorang untuk menganalisa dan melakukan sintesa dalam kesatuan struktur atau situasi di
mana masalah itu berada, atas inisiatif sendiri. Metode ini menuntut kemampuan untuk dapat
melihat sebab akibat atau relasi-relasi diantara berbagai data, sehingga pada akhirnya dapat
menemukan kunci pembuka masalahnya.
DAFTAR PUSTAKA
Arif, A. (2002). Pengantar Ilmu dan Metodelogi Pendidikan Islam. Jakarta: Ciputat
Pers. Gulo, w. (2002). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Gramedia Widiasarana.
Mulyasa, E. (2004). Implementasi Kurikulum 2004 Panduan Pembelajaran KBK. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.
Sudjana, N. (2009). Dasar-daar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Algensindo. Zain, S. B. (2002). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.