Skill
Kelompok 3 - P. IPA C 2018
1. Adanya interaksi yang baik antar siswa dan interaksi antara guru dan siswa dalam
menyelesaikan suatu masalah.
2. Adanya dialog matematis dan konsensus antar siswa dan antar siswa dengan guru
dalam menyelesaikan suatu masalah.
3. Guru menyediakan sebuat informasi yang cukup untuk siswa mengenai masalah
yang belum terpecahkan, dan siswa mengklarifikasi, menginterpretasi, dan
mencoba mengkonstruksi penyelesaian masalah tersebut.
4. Guru menerima jawaban “ya” atau “tidak” dan tujuannya bukan untuk mengevaluasi.
5. Guru membimbing, melatih, dan menanyakan dengan pertanyaan-pertanyaan
berwawasan dan berbagi solusi dalam proses pemecahan suatu masalah.
Aspek atau
Indikator
Problem Solving
Skills
Aspek-aspek kemampuan problem solving
Menurut Barkman, S., dan Matctmes, K (2002)
Melalui pendekatan inkuiri siswa mempunyai kesempatan yang luas untuk mencari
dan menemukan sendiri apa yang dibutuhkannya kemudian memecahkan
permasalahan tersebut melalui pengamatan, eksplorasi, dan prosedur penelitian.
(Mulyasa, 2007:109)
2. Pendekatan Inkuiri
Langkah-langkah pelaksanaan model inquiry meliputi :
1) Orientasi;
2) Merumuskan masalah;
3) Merumuskan hipotesis;
4) Mengumpulkan data;
5) Menguji hipotesis; dan
6) Merumuskan kesimpulan (Damayanti, 2014).
3. Pendekatan Heuristik
Pendekatan Heuristik merupakan suatu pendekatan yang tujuannya adalah
untuk mengajarkan keterampilan pemecahan masalah tertentu, yang dapat
digunakan siswa ketika mereka mengatasi masalah tertentu (Zulfah, 2017:
3).
Model pembelajaran Search, Solve, Create, and Share (SSCS) Problem Solving
menekankan aktivitas pemecahan masalah. Model pembelajaran SSCS ini dapat
mengembangkan keterampilan pemecahan masalah siswa karena memberikan
kesempatan bagi siswa untuk saling berinteraksi melalui kelompok kecil dan
kelompok besar untuk memecahkan suatu masalah (Pizzini & Shepardson, 1992).
4. Pendekatan Search, Solve,
Create, and Share (SSCS) Problem
Solving
Sintaks : (Pizzini & Shepardson, 1992).
1. Fase Search pemunculan ide-ide untuk mengidentifikasi dan
mengembangkan pertanyaan yang dapat diselidiki atau masalah pada sains.
2. Fase Solve permasalahan spesifik yang ditetapkan pada fase search dan
mengharuskan siswa untuk menghasilkan dan menerapkan rencana mereka
untuk memperoleh suatu jawaban.
3. Fase Create menghasilkan suatu produk terkait dengan permasalahan,
membandingkan data dengan masalah, melakukan generalisasi, jika
diperlukan memodifikasi.
4. Fase Share mengkomunikasikan jawaban terhadap permasalahan atau
jawaban pertanyaan.
5. Pendekatan Metakognitif
Pendekatan Metakognitif adalah secara harfiah, metakognitif bisa
diterjemahkan sebagai kesadaran berpikir, berpikir tentang apa yang
dipikirkan dan bagaimana proses berpikirnya, yaitu aktivitas individu untuk
memikirkan kembali apa yang telah terpikir serta berpikir sebagai akibat
dari buah pikiran terdahulu (Kunandar, 2007).
Barkman,S dan Machtmes, K. 2002. Solving Problems Survey. Youth Life Skills
Evaluation Project at Penn State. Instrument Also Cited by the CYFAR Life
Skills Project at Texas A&M University. JURNAL dalam Skripsi yang berjudul
Efikasi Diri Terhadap Kemampuan Problem Solving Siswa Kwlas XI IPA MA
Miftahul Ulum Jatiroto Lumajang oleh M.Ilham Akbar Hasin UIN Maulana
Malik Ibrahim Malang diunduh dari http://etheses.uin-
malang.ac.id/11928/1/13410093.pdf pada 21 Febuari 2021 pukul 08.54 WIB.
Gulo, W. 2002. Strategi Belajar-Mengajar. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana
diunduh darihttps://eprints.uny.ac.id/62643/2/BAB%20II.pdf pada 21 Febuari
2021 pukul 08:06 WIB.
Bambang Suteng Sulasmono. 2010. Problem Solving: Signifikansi, Pengertian, dan
Ragamnya. Jurnal Satya Widya. Vol. 28, No.2. Desember 2012: 156-165
diunduh dari https://core.ac.uk/download/pdf/234028813.pdf pada 20
Februari 2021 pukul 19.38 WIB.
Girl, T.A., Wah, L.K.M., Kang, G.Ng., & Sai, C.L. 2002. New Paradigm for Science
Education. A Perspective of Teaching Problem-Solving, Creative Teaching
and Primary Science Education. Singapore: Prentice Hall.
Marzano, R.J. et all, 1988. Dimension of Thinking: A Framework for Curriculum and
Instruction. Viginia: Association for Supervision and Curriculum
Development.
Gagne, R.M. & Briggs, L.J. 1979. Principles of Instructinal Design. Second Edition.
New York: Holt, Rinehart and Winston.
Hamiyah , N dan M Jauhar. 2014. Strategi Belajar Mengajar Di Kelas. Yogyakarta:
Prestasi Pustaka diunduh dari
https://eprints.uny.ac.id/62643/2/BAB%20II.pdf pada 21 Febuari 2021 pukul
08:06 WIB.
Alif Reza Nurhadi, dkk. 2018. Pengaruh Model Project Based Learning
dan Gaya Berpikir terhadap Kemampuan Memecahkan Masalah
Mahasiswa Geografi. Jurnal Penelitian. Volume: 3 Nomor: 7 Bulan
Juli Tahun 2018 Halaman: 974—979 diakses 21 Februari 2021
07.54
Dewi Nur Azizah, dkk. 2018. Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa
melalui Pendekatan Conceptual Problem Solving pada Materi
Termodinamika. Jurnal Penelitian. Volume: 3 Nomor: 11 Bulan
November Tahun 2018Halaman: 1458—1462. diakses 21 Februari
2021 03.44
Sarifah Nur Isra Jairina, dkk. 2020. Pengaruh Model Pembelajaran
Problem Based Learning Terhadap Kemampuan Pemecahan
MasalahMitigasi Bencana. Jurnal Penelitian. Volume: 5 Nomor: 2
Bulan Februari Tahun 2020. diakses 21 Februari 2021 05.54
Resti Ajeng Pramestika, dkk. 2020. Model Pembelajaran Creative
Problem Solving pada Kemampuan Berpikir Kreatif dan Hasil
Belajar Tematik Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Penelitian. Volume: 5
Nomor: 3 Bulan Maret Tahun 2020 Halaman: 361—366. diakses 21
Februari 2021 07.25
Atsnan, M.F, dan Gazali, Rahmita Yuliana. (2008). Penerapan Pendekatan
Scientific dalam Pembelajaran Matematika SMP Kelas VII Materi
Bilangan (Pecahan). Makalah disampaikan dalam Seminar
Matematika Dan Pendidikan Matematika FMIPA. Yogyakarta,
Universitas Negeri Yogyakarta tanggal 9 November 2013.
Damayanti, I. (2014). Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran IPA di Sekolah
Dasar.
Jurnal Penelitian Pendidikan Guru Sekolah Dasar UNESA, Volume 2,
No 5.
Kunandar. 2007. Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingat Satuan
Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru, Jakarta: PT Raja
Grafindo).
Mulyasa. (2007). Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Nasution, Khairiah. (2013). Aplikasi Model Pembelajaran dalam Perspektif
Pendekatan Saintifik. Makalah tidak dipublikasikan, Medan,
Widyaswara Mandala tanggal 27 Desember 2013.
Periartawan, Eka, I Gst Ngr Japa, and Wayan Widiana. (2014). Pengaruh
Model Pembelajaran SSCS Terhadap Kemampuan Pemecahan
Maslah
Matematika Siswa Kelas IV Di Gugus XV Kalibukbuk.‖ Journal Mimbar
PGSD Universitas Pendidikan Ganesha 2 (1).
Pizzini, E., & Shepardson, D. 1992. A Comparison of the Classroom
Dynamics of a Problem-Solving and Traditional Laboratory Model of
Instruction Using Path Analysis. Journal of Research in Science
Teaching, 29(3), 243–258.
Zulfah. 2017. Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think
Pair
Share dengan Pendekatan Heuristik terhadap Kemampuan
Pemecahan
Masalah Matematis Siswa MTs Negeri Naumbai Kecamatan Kampar.
Jurnal
Cendekia vol 1 no 2.