Insulin Rekombinan
Disusun Oleh :
1
DAFTAR ISI
Daftar Isi…………………………………………………………………………………………………2
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………………………………………………….3
B. Rumusan Masalah ……………………………………………………………………………...4
C. Tujuan Penulisan Makalah…………………………………………………………………… 4
D. Manfaat Penulisan Makalah…………………………………………………………………...4
BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian insulin rekombinan………………………………………………………………...5
2. Prosedur pembuatan insulin rekombinan…………………………………………………….6
3. Keunggulan insulin rekombinan………………………………………………………………8
BAB III PENUTUP
1. Kesimpulan……………………………………………………………………………………..10
2. Saran……………………………………………………………………………………………10
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………………..11
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan zaman yang semakin berkembang membuat manusia semakin
berusaha untuk memperbaharui apa yang diinginkannya. Salah satunya adalah insulin,
dahulu sebelum ditemukan insulin, penyakit kencing manis pupus harapan, akan tetapi
karena adanya insulin rekombinan hasil sintesis insulin dengan teknik plasmid
menggunakan bakteri membuat penyakit kencing manis bisa teratasi.
Sebelum ditemukan teknik sintesis insulin, hormon ini hanya bisa diperoleh dari
ekstrak pankreas babi atau sapi, dan sangat sedikit insulin bisa diperoleh. Setelah
ditemukan teknik sintesis insulin di bidang bioteknologi inilah, harga insulin bisa ditekan
dengan sangat drastis sehingga bisa membantu para penderita diabetes mellitus.
Insulin adalah salah satu protein pertama yang mengkristal dalam bentuk murni,
pada tahun 1926. Bentuk kristal memungkinkan peneliti untuk mempelajari struktur
dengan teknik yang disebut x-ray kristalografi dan perkiraan bentuk tiga dimensi.
Mengetahui bentuk molekul membantu memahami cara kerjanya dalam tubuh dan sejak
itu para ilmuwan telah mencoba untuk memilah-milah bagaimana insulin bertindak dan
apa molekul lain mungkin berinteraksi dengan.
Banyak protein memiliki lebih dari satu rantai, bergabung bersama dengan cara
tertentu. Insulin manusia memiliki dua peptida. Sebuah rantai (untuk asam) memiliki 21
asam amino dan rantai B (untuk dasar) memiliki 30 asam amino. Dua rantai yang
dihubungkan oleh dua jembatan disulfida, obligasi terbentuk antara atom belerang dalam
asam amino yang sistin. Rantai A juga memiliki sebuah jembatan disulfida internal yang
ketiga. Jembatan disulfida memegang molekul bersama-sama. Tanpa mereka, protein
mungkin tidak akan aktif dalam tubuh (Riza,et all,2012:2).
Para peneliti diabetes awal tidak tahu betapa beruntungnya mereka. Ternyata
urutan asam amino insulin hampir persis sama pada spesies hewan yang berbeda,
sehingga insulin dari sapi dan babi juga bekerja pada manusia. Struktur dasar insulin -
dua rantai peptida dengan tiga jembatan disulfida - dikonservasi dalam semua hampir 100
spesies yang berbeda diselidiki sejauh ini.
3
Melihat enzim secara lebih rinci, urutan babi (babi) insulin dan insulin manusia
hampir identik, tetapi tidak benar - itu berbeda dengan satu asam amino. Bovine (sapi)
insulin yang berbeda dengan tiga asam amino dari manusia. Inilah sebabnya mengapa
orang mampu menggunakan insulin dari sapi di tahun 1920, meskipun mereka tidak tahu
pada saat itu (Riza,et all,2012:2).
Setelah itu, insulin mulai berkembang sesuai dengan perkembangan zaman dan
unculanteknik insulin menggunakan dna rekombinan, yang dikenal dengan insulin
rekombinan yang akan dibahas dalam makalah ini.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian dari insulin rekombinan?
2. Bagaimana proses pembuatan insulin rekombinan?
3. Apa saja keunggulan dari insulin rekombinan?
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
Insulin rekombinan adalah proses mengkloning gen plasmid yang disisipkan ke
plasmid yang mengandung gen lacZ (mengkode ß-galaktosidase). Hal ini sudah sesuai
dengan teori insulin rekombinan dibuat dengan mengklon gen insulin ke dalam plasmid
yang terdapat gen lacZ (mengkode ß-galaktosidase) (Lili,2018:8).
Gen setiap unit akan diklon ke dalam plasmid yg berbeda yang terdapat gen lacZ
mengkode enzim ß-gal. Plasmid rekombinan kemudian ditransformasikan ke dalam
E.coli untuk menghasilkan protein fusi ß-gal-insulin.
2. Prosedur pembuatan insulin rekombinan
Teknologi rekayasa genetika dalam proses ini menggunakan Teknik Plasmid yaitu :
Salah satu rekayasa genetika yang rekombinasi gen Escherichia coli dengan gen
tanaman padi sehingga dihasilkan varietas baru berupa beras berinsulasi. Bakteri
Agrobacterium tumefaciens digunakan sebagai sektor untuk disisipkan pada tanaman padi
sehingga menghasilkan padi berinsulasi.
Adapun penjelasan proses pembuatan beras insulin adalah sebagai berikut :
A. Proses pembuatan insulin pada E.Coli dengan menggunakan Teknologi DNA
Rekombinan sebagai suplayer insulin dari bakteri E.Coli
6
kode insulin dengan plasmid bakteri yang disebut DNA Rekombinan. Langkah
selanjutnya yaitu plasmid yang sudah mengandung DNA insulin disisipkan kembali ke
sel bakteri. Bakteri E.coli mengandung insulin dari Teknik plasmid dengan
menggunakan teknologi DNA rekombinan.
7
tumefaciens yang mengandung insulin dapat masuk melalui proses difusi). Langkah
kelima memastikan DNA yang masuk ke nukleus diinjeksikan dalam bentuk transfer
plasmid-Ti yang dipindah ke kromosom dan menjadi satu dalam DNA tanaman padi,
selanjutnya memberi kejutan listrik dan injeksi, sel membran plasma terbentuk
kembali, dinding sel juga terbentuk kembali melalui prose pembalik.
Caranya dengan memberi sinyal pada sel lemak, otot, dan hati untuk mengambil
glukosa dari darah dan mengubahnya menjadi glikogen (gula otot) di sel otot,
trigliserida di sel lemak, dan keduanya di sel hati. Ini merupakan bentuk sumber
energi yang disimpan oleh tubuh.
8
c. Penggunaan insulin rekombinan secara tepat tidak menyebabkan penyakit diabetes
mellitus.
Penyakit dimana kadar gula dalam darah menjadi terlalu tinggi akibat
ketidakmampuan tubuh untuk menggunakan glukosa menjadi energi. Glukosa tidak
bisa diubah karena jumlah insulin dalam tubuh tidak cukup, atau sel tubuh tidak
bereaksi terhadap insulin
d. Tanpa insulin rekombinan, sel-sel akan kekurangan energi dan harus mencari sumber
tenaga alternatif. Akibatnya komplikasi yang mengancam jiwa bisa terjadi.
9
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah dijelaskan dapat ditarik kesimpulan yaitu:
a. Insulin rekombinan adalah proses mengkloning gen plasmid yang disisipkan ke
plasmid yang mengandung gen lacZ (mengkode ß-galaktosidase). Gen setiap unit
akan diklon ke dalam plasmid yg berbeda yang terdapat gen lacZ mengkode enzim ß-
gal. Plasmid rekombinan kemudian ditransformasikan ke dalam E.coli untuk
menghasilkan protein fusi ß-gal-insulin.
b. Proses pembuatan insulin rekombinan yaitu dengan teknik plasmid dengan tahapan
sebagai berikut:
1) Mengisolasi plasmid dari bakteri E.coli.
2) Memotong plasmid yang telah diisolir dengan enzim restriksi.
3) DNA yang berasal dari sel pankreas dipotong pada suatu segmen pengkodean
insulin.
4) DNA yang terbentuk lalu disisipkan ke bakteri E.coli.
5) Bakteri pembawa gen DNA insulin yang selanjutnya disisipkan ke dalam bakteri
Agrobacterium tumefaciens sebagai sektor.
c. Keunggulan dari insulin rekombinan antara lain:
1) Insulin rekombinan membantu mengontrol kadar gula darah (glukosa) dalam
tubuh.
2) Insulin rekombinan merupakan pengatur kadar glukosa dalam darah.
3) Penggunaan insulin rekombinan secara tepat tidak menyebabkan penyakit
diabetes mellitus.
4) Tanpa insulin rekombinan, sel-sel akan kekurangan energi dan harus mencari
sumber tenaga alternatif. Akibatnya komplikasi yang mengancam jiwa bisa
terjadi.
2. Saran
10
Saran untuk makalah berikutnya yaitu menambahkan berbagai macam contoh produk
dari insulin rekombinan lainnya selain padi serta prosedur pembuatannya pada masing-
masing contoh produk.
DAFTAR PUSTAKA
Edy Purnawijaya, I Putu. 2015. Pembuatan Beras Insulin melalui Rekayasa Genetika
sebagai Alternatif Pencegahan Penyakit Diabetes Melitus. Jurnal Kajian
Pendidikan Widya Accarya FKIP Universitas Dwijendra ISSN No. 2085-0018.
Riza, et all. 2012. DNA Rekombinan Dalam Bidang Kesehatan (Pembuatan Insulin).
Jambi: FKIP Universitas Jambi.
11