DISUSUN OLEH:
Tak lupa penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada berbagai pihak
yang telah membantu dalam penulisan makalah ini yang tidak dapat penulis
sebutkan satu persatu sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat pada
waktunya.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I .................................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN .............................................................................................................. 4
1.1 Latar Belakang ......................................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................... 5
1.3 Tujuan ....................................................................................................................... 5
1.4 Manfaat ..................................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................... 6
2.1 Pembelahan sel pada prokariotik .............................................................................. 6
2.2 Pembelahan sel pada eukariotik ................................................................................ 7
2.3 Siklus sel ................................................................................................................... 7
2.4 Bagian Tipe Pembelahan Sel .................................................................................... 9
BAB III ............................................................................................................................. 12
PENUTUP ........................................................................................................................ 12
3.1 Kesimpulan ............................................................................................................. 12
3.2 Saran ....................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 12
BAB I
PENDAHULUAN
Pembelahan sel adalah suatu proses dimana material seluler dibagi kedalam dua
sel anak. Ada dua macam pembelahan sel, yaitu pembelahan secara langsung
’amitosis’ dan pembelahan secara tidak langsung ’mitosis dan meiosis’. Sel-sel
mengalami pembelahan melalui serangkaian proses yang terjadi berulang kali
darin pertumbuhan ke pembelahan, yang dikenal sebagai siklus sel, siklus sel
terdiri atas lima fase utama : G1, S, G2, mitosis, dan sitokinesis.
Sel-sel tersebut juga memiliki kemampuan yang berbeda-beda melakukan
pembelahannya, ada sel-sel yang mampu melakukan pembelahan secara cepat,
ada yang lambat dan ada juga yang tidak mengalami pembelahan sama sekali
setelah melewati masa pertumbuhan tertentu, misalnya sel-sel germinatikum kulit
mampu melakukan pembelahan yang sangat cepat untuk menggantikan sel-sel
yang rusak atau mati. Akan tetapi sel-sel yang ada pada organ hati melakukan
pembelahan dalam waktu tahunan, atau sel-sel saraf pada jaringan saraf yang
sama sekali tidak mampu melakukan pembelahan setelah usia tertentu. Sementara
itu beberapa jenis bakteri mampu melakukan pembelahan hanya dalam hitungan
jam, sehingga hanya dalam waktu beberpa jam saja dapat dihasilkan ribuan, bahan
jutaan sel bakteri. Amitosis adalah pembelahan inti secara langsung diikuti
dengan pembelahan sitoplasma. Proses pembelahan sel pada sel prokariotik
berbeda dengan pembelahan sel pada eukariotik. Pada prokariotik pembelahan sel
berlangsung secara sederhana yang meliputi proses pertumbuhan sel, duplikasi
materi genetic, pembagian kromosom, dan pembelahan sitoplasma yang didahului
dengan pembentukan dinding sel baru. Proses pembelahan yang demikian
dinamakan amitosis, amitosis adalah pembelahan sel secara langsung tanpa
melibatkan kromosom, contohnya pada sel bakteri.
Mitosis adalah proses pembagian genom yang telah digandakan oleh sel ke
dua sel identik yang dihasilkan oleh pembelahan sel. Meiosis hanya terjadi pada
fase reproduksi seksual atau pada jaringan nuftah. Diferensiasi sel adalah suatu
perubahan sel dimana sel yang telah mencapai volume pertumbuhan akhir
menjadi terspesialisasi sesuai fungsinya menghasilkan jenis jaringan, organ atau
organisme baru. Diferensiasi meliputi 2 hal :
1. Perubahan struktur dan aktivitas biokimia.
2. Perubahan aktivitas fisiologis. Diferensiasi sel terjadi karena :
Semua informasi genetik yang dimiliki oleh suatu organisme akan diwariskan
kepada sel anak pada saat pembelahan sel. Artinya : Informasi genetik yang tepat
perlu diterima oleh setiap sel, sehingga setiap organ pada organisme dapat
berkembang pada jalur yang tepat. Dalam perjalanan proses perkembangan, setiap
informasi genetik yang tidak relevan atau tidak dibutuhkan atau disimpan dan
tidak digunakan.
Semua sel anak mula-mula memperoleh semua informasi genetik, tetapi
bila pada jaringan tertentu tidak diperlukan lagi akan mengalami
degenerasi. Semua informasi genetik diwariskan sama banyak, tetapi pada
jaringan tertentu informasi tersebut dilipat gandakan.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pembelahan sel prokariotik dan sel eukariotik.
2. Untuk mengetahui pembelahan sel secara amitosis, mitosis, dan meiosis.
3. Untuk mengetahui siklus sel
1.4 Manfaat
1. Agar mengetahui pembelahan sel prokariotik dan sel eukariotik.
2. Agar mengetahui pembelahan sel secara amitosis, mitosis, dan meiosis.
3. Agar mengetahui siklus sel
BAB II
PEMBAHASAN
Sel yang mempunyai kemampuan membelah adalah sel "muda" atau sel
immature yang belum memiliki fungsi tertentu. Pada kondisi lingkungan yang
mendukung sel akan memasuki siklus sel dan menghasilkan 2 sel identik. Sel
yang tidak lagi membelah akan keluar dari siklus dan berdeferensiasi menjadi sel
yang mature dengan struktur dan fungsi tertentu.
Pada dasarnya siklus sel terdapat 2 fase utama yaitu fase S (DNA sintesis)
dan fase M (Mitosis). Pada fase S terjadi duplikasi kromosom, organele dan
protein interseluler dan pada fase M terjadi pemisahan kromosom dan pembelahan
sel. Sebagian besar sel memerlukan waktu ekstra untuk proses sintesis sehingga
pada siklus sel terdapat ekstra fase Gap yaitu Gap 1 antara fase M dan fase S serta
Gap 2 antara fase S dan Mitosis. Hal ini mendasari pembagian fase menjadi 4 fase
yaitu Fase G1, Fase S, Fase G2 (ketiganya disebut Interfase) dan fase M (mitosis
dan sitokinesis). Interfase adalah fase istirahat, sel ini sebenarnya sangat aktif
secara biokimia walaupun terlihat tidak ada perubahan morfologi (waktu lama, 23
jam dalam 1 siklus 24 jam). M phase (mitosis) merupakan inti dari siklus sel dan
secara morfologi terjadi perubahan yang jelas teramati berupa kromosom yang
tertarik ke kutub, sitogenesis dan akhirnya sel terbagi menjadi dua (waktu cepat, 1
jam dalam 1 siklus 24 jam). Fase Gi dan G2 bukan hanya sebagai ekstra waktu
proses sintesis namun juga berperan sebagai ekstra waktu bagi sel untuk
memonitor kondisi lingkungan internal dan eksternal sebelum masuk ke fase S
dan M. Jika kondisi lingkungan tidak mendukung maka sel berhenti berprogress
pada G1 dan bahkan memasuki kondisi resting state pada Go (G zero). Go ini
dapat berlangsung selama berhari-hari, bertahun-tahun atau sampai sel mati. Jika
kondisi lingkungan mendukung dan terdapat sinyal untuk tumbuh maka sel akan
memulai proses pada suatu titik akhir G1 yang disebut titik "Start". Setelah
melalui titik ini sel akan mulai masuk fase S ditandai dengan Replikasi DNA yang
terus berlangsung bahkan walau signal pertumbuhan dan pembelahan sudah tidak
ada.
2.4 Bagian Tipe Pembelahan Sel
1. Amitosis
2. Mitosis
Mitosis adalah proses pembagian genom yang telah digandakan oleh sel ke dua
sel identik yang dihasilkan oleh pembelahan sel. Mitosis umumnya diikuti
sitokinesis yang membagi sitoplasma dan membran sel. Proses ini menghasilkan
dua sel anak yang identik, yang memiliki distribusi organel dan komponen sel
yang nyaris sama. Mitosis dan sitokenesis merupakan fasa mitosis (fase M) pada
siklus sel, di mana sel awal terbagi menjadi dua sel anakan yang memiliki genetik
yang sama dengan sel awal.
Hasil utama dari mitosis adalah pembagian genom sel awal kepada dua sel
anakan. Genom terdiri dari sejumlah kromosom, yaitu kompleks DNA yang
berpilin rapat yang mengandung informasi genetik vital untuk menjalankan fungsi
sel secara benar. Karena tiap sel anakan harus identik secara genetik dengan sel
awal, sel awal harus menggandakan tiap kromosom sebelum melakukan mitosis.
Proses penggandaan terjadi pada pertengahan intefase, yaitu fase sebelum fase
mitosis pada siklus sel.
Hasil mitosis :
1) Satu sel induk yang diploid (2n) menjadi 2 sel anakan yang masing-
masing diploid.
3. Meiosis
Meiosis adalah salah satu cara sel untuk mengalami pembelahan. Ciri pembelahan
secara meiosis adalah:
Meiosis hanya terjadi pada fase reproduksi seksual atau pada jaringan nuftah.
Pada meiosis, terjadi perpasangan dari kromosom homolog serta terjadi
pengurangan jumlah kromosom induk terhadap sel anak. Disamping itu, pada
meiosis terjadi dua kali periode pembelahan sel, yaitu pembelahan meiosis I dan
pembelahan meiosis II.
Hasil meiosis :
1) Satu sel induk yang diploid (2n) menjadi 4 sel anakan yang masing-
masing haploid (n).
1. mitosis : regenerasi
3.1 Kesimpulan
Dari uraian makalah ini, diperoleh kesimpulan bahwa sel merupakan unit
kehidupan makhluk hidup. Setiap sel melakukan aktivitasnya masing-masing
layaknya individu. Sel melakukan reproduksi layaknya makhluk hidup. Baik
secara amitosis, mitosis, meiosis. Banyak sekali kegunaan reproduksi ini seperti,
pada sel meristem tumbuhan berfungsi untuk pertumbuhan, sedangkan pada sel
epitel manusia untuk menggantikan sel-sel yang rusak atau sudah tua dan lainnya.
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA