Sel merupakan unit terkecil dan struktural dari organisme atau mahluk hidup. Sel tidak akan mampu bekerja dan membentuk sebuah jaringan apabila tidak ada koordinasi antara satu dengan lainnya. Miliaran sel penyusun makhluk hidup harus membentuk komunikasi untuk mengkoordinasikan aktivitasnya. Dengan adanya koordinasi tersebut maka memungkinkan suatu organisme dapat berkembang. Mulai dari sel yang berkomunikasi terbentuk jaringan kemudian organ dan sistem yang menjalankan organisme untuk hidup (Lasinrang, 2013; Rochmayanti et al., 2014). Dalam kehidupan makhluk hidup, baik uniseluler atau multiseluler akan berinteraksi dengan lingkungannya untuk mempertahankan kehidupannya. Penyampaian sinyal-sinyal antar sel lebih sederhana daripada bentuk-bentuk pesan yang biasanya dirubah oleh manusia (Lasinrang, 2013). Ada bermacam-macam bentuk sinyal yang diterima oleh sel yang berasal dari sel lain atau dari beberapa perubahan pada lingkungan fisik organisme tersebut. Misalnya, sel dapat mengindera dan merespon sinyal elektromagnetik, seperti cahaya dan sinyal mekanis. Akan tetapi sel-sel lebih sering berkomunikasi satu sama lain dengan menggunakan sinyal kimiawi (Rochmayanti et al., 2014). Berdasarkan hal tersebut, kami selaku penulis ingin membahas lebih lanjut mengenai bentuk dan jenis sinyal yang dierima oleh sel, tahapan dan media penyampaian sinyal dalam makalah ini.
1.2 Rumusan Masalah
Dari uraian di atas didapat rumusan masalah sebagai berikut: 1.2.1 Apa yang dimaksud dengan komunikasi antar sel? 1.2.2 Apa saja tipe-tipe pengisyaratan pada tingkat sel?
1 1.2.3 Bagaimana mekanisme reseptor pada permukaan sel? 1.2.4 Bagaimana mekanisme reseptor intraseluler?
1.3 Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, adapun tujuan dalam penulisan ini adalah: 1.3.1 Untuk mengetahui pengertian komunikasi antar sel. 1.3.2 Untuk mengetahui tentang tipe-tipe pengisyaratan pada tingkal sel. 1.3.3 Untuk mengetahui mekanisme reseptor pada permukaan sel. 1.3.4 Untuk mengetahui mekanisme reseptor intraseluler.