Anda di halaman 1dari 4

Bab I

Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
Kemajuan di bidang bioteknologi yang lain diantaranya adalah sintesis
insulin dengan bantuan bakteri yang biasa terdapat di usus besar, namanya
Escherichia coli. Teknologi dasar proses ini disebut dengan teknologi plasmid.
Insulin adalah hormon yang mengubah glukosa menjadi glikogen, dan
berfungsi mengatur kadar gula darah bersama hormon glukagon. Kekurangan
insulin karena cacat genetik pada pankreas, menyebabkan seseorang menderita
diabetes melitus (kencing manis) yang berdampak sangat luas terhadap kesehatan,
mulai kebutaan hingga impotensi.
Sebelum ditemukan teknik sintesis insulin, hormon ini hanya bisa
diperoleh dari ekstraksi pankreas babi atau sapi, dan sangat sedikit insulin bisa
diperoleh. Setelah ditemukan teknik sintesis insulin di bidang bioteknologi inilah,
harga insulin bisa ditekan dengan sangat drastis sehingga bisa membantu para
penderita diabetes melitus.
Rekayasa genetika adalah proses mengidentifikasi dan mengisolasi DNA
dari suatu sel hidup atau mati dan memasukkannya dalam sel hidup lainnya.
Rekayasa genetika merupakan suatu cara memanipulasikan gen untuk
menghasilkan makhluk hidup baru dengan sifat yang diinginkan. Rekayasa
genetika disebut juga pencangkokan gen atau rekombinasi DNA. Dalam rekayasa
genetika digunakan DNA untuk menggabungkan sifat makhluk hidup. Hal itu
karena DNA dari setiap makhluk hidup mempunyai struktur yang sama, sehingga
dapat direkombinasikan. Selanjutnya DNA tersebut akan mengatur sifat-sifat
makhluk hidup secara turun-temurun. Rekayasa Genetika pada mikroba bertujuan
untuk meningkatkan efektivitas kerja mikroba tersebut (misalnya mikroba untuk
fermentasi, pengikat nitrogen udara, meningkatkan kesuburan tanah, mempercepat
proses kompos dan pembuatan makanan ternak, mikroba prebiotik untuk makanan
olahan), dan untuk menghasilkan bahan obat-obatan dan kosmetika, serta
Pembuatan insulin manusia dari bakteri ( Sel pancreas yang mempu mensekresi
Insulin digunting , potongan DNA itu disisipkan ke dalam Plasmid bakteri ).
DNA rekombinan yang terbentuk menyatu dengan Plasmid diinjeksikan lagi ke
vektor, jika hidup segera di kembangbiaakan. Prinsip dasar teknologi rekayasa
genetika adalah memanipulasi atau melakukan perubahan susunan asam nukleat
dari DNA (gen) atau menyelipkan gen baru ke dalam struktur DNA organisme
penerima. Gen yang diselipkan dan organisme penerima dapat berasal dari
organisme apa saja. Pada proses rekayasa genetika organisme yang sering

digunakan adalah bakteri Escherichia coli. BakteriEscherichia coli dipilih karena


paling mudah dipelajari pada taraf molekuler.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Insulin
Insulin pertama kali di ekstraksi dari jaringan pankreas anjing pada tahun
1921 oleh para ahli fisiologi asal kanada Sir Federick Glant Banting dan Charles
Hebert Best serta ahli fisiologi asal Inggris John James Richard Macleod. Seorang
ahli boikimia James Betram Collip kemudian memproduksi dengan tingkat
kemurnian yang cukup baik untuk digunakan sebagai obat pada manusia. Pada
tahun 1965 insulin manusia telah berhasil disintesis secara kimia. Insulin
merupakan protein manusia pertama yang disintesis secara kimia. Secara
tradisional, insulin untuk pengobatan pada manusia diisolasi dari pankreas sapi
atau babi. Walaupun insulin hewan secara umum cukup memuaskan tetapi untuk
penggunaan pada manusia dapat menimbulkan dua masalah.
2.2. Struktur Insulin
Secara kimia, insulin adalah protein kecil sederhana yang terdiri dari 51
asam amino, 30 di antaranya merupakan satu rantai polipeptida, dan 21 lainnya
yang membentuk rantai kedua. Kedua rantai dihubungkan oleh ikatan disulfida.
Kode genetik untuk insulin ditemukan dalam DNA di bagian atas lengan pendek
dari kromosom kesebelas yang berisi 153 basa nitrogen (63 dalam rantai A dan 90
dalam rantai B). DNA yang membentuk kromosom, terdiri dari dua heliks terjalin
yang dibentuk dari rantai nukleotida, masing-masing terdiri dari gula
deoksiribosa, fosfat dan nitrogen. Ada empat basa nitrogen yang berbeda yaitu
adenin, timin, sitosin dan guanin. Sintesis protein tertentu seperti insulin
ditentukan oleh urutan dasar tersebut yang diulang.
2.3. Fungsi Insulin
Insulin berperan dalam penggunaan glukosa oleh sel tubuh untuk
pembentukan energi. Apabila tidak ada insulin maka sel tidak dapat menggunakan
glukosa sehingga proses metabolisme menjadi terganggu.
Glukosa juga disimpan dalam hati dalam bentuk glikogen kemudian
diubah dalam jaringan adiposa menjadi lemak dan trigliserida. Insulin
memfasilitasi proses tersebut. Insulin akan meningkatkan pengikatan glukosa oleh

jaringan, meningkatkan level glikogen dalam hati, mengurangi pemecahan


glikogen (glikogenolisis) di hati, meningkatkan sintesis asam lemak, menurunkan
pemecahan asam lemak menjadi badan keton, dan membantu penggabungan asam
amino menjadi protein.
2.4. Bakteri Escherichia Coli
Escherichia coli ( E-coli) merupakan salah satu jenis spesies utama bakteri
gram negatif. E. coli merupakan bakteri berbentuk batang dengan panjang sekitar
2 micrometer dan diamater 0.5 micrometer. Volume sel E. coli berkisar 0.6-0.7
micrometer kubik. Bakteri ini termasuk umumnya hidup pada rentang 20-40
derajat C, optimum pada 37 derajat. Bakteri yang ditemukan oleh Theodor
Escherich pada 1885 ini dapat ditemukan dalam usus besar manusia. Di usus
besar manusia terkandung sejumlah E-coli yang berfungsi membusukkan sisa-sisa
makanan. Di samping berfungsi membantu membusukkan sisa pencernaan, E-coli
juga menghasilkan vitamin B12 dan vitamin K yang penting dalam proses
pembekuan darah. Sedangkan fungsi E-coli dalam organ pencernaan hewan,
semisal kuda, adalah membantu mencernakan selusosa rumput menjadi zat yang
lebih sederhana agar dapat diserap oleh dinding usus.
2.5. Proses Pembuatan Insulin
Proses pembuatan insulin dengan teknik DNA recombinan adalah sebagai
berikut:
1. Mengidentifikasi dan mengisolasi gen penghasil insulin dari sel pancreas
manusia, mula-mula mRNA yang telah disalin dari gen penghasil insulin diekstrak
dari sel pancreas.Kemudian enzim transcriptase ditambahkan pada mRNA
bersamaan dengan nukleotida penyusun DNA. Enzim ini menggunakan mRNA
sebagai cetekan untuk membentuk DNA berantai tunggal. DNA ini kemudian
dilepaskan dari mRNA. Enzim DNA polymirase digunakan untuk melengkapi
DNA rantai tunggal menjadi ranati ganda,disebut DNA komplementer (c- DNA),
yang merupakan gen penghasil insulin.
2. Melepaskan salinan gen penghasil insulin tersebut dengan cara memotong
kromosom secara khusus menggunakan enzim retrikasi.
3. Mengekstrak plasmid dari sel bakteri, kemudian membuka plasmid dari sel
bakteri dengan menngunakan enzim retrikasi lain. Sementara itu, di dalam
serangkain tabung reaksi atau cawan petri, gen penghasil insulin manusia (dalam
bentuk c- DNA disiapkan untuk dipasangkan pada plasmid yang terbuka tersebut.
4. Memasang gen penghasil insulin kedalam cincin plasmid. Mula-mula ikatan
yang terjadi masih lemah, kemudian enzim DNA ligase memperkuat ikatan ini
sehingga dihasilkan molekul DNA recombinan/plasmid recombinan yang bagus.

5. Memasukkan plasmid recombinan kedalam bakteri E.coli.Di dalam sel bakteri


ini plasmid mengadakan replikasi.
6. Mengultur bakteri E.coli yang akan berkembang biak dengan cepat
menghasilkkan klon-klon bakteri yang mengandung plasmid recombinan
penghasil insulin.Melalui rekayasa genetika dapat dihasilkan E.coli yang
merupakan penghasil insulin dalam jumlah banyak dan dalam waktu yang singkat.
Escherrichia coli (E. coli), penghuni saluran pencernaan manusia, adalah pabrik
yang digunakan dalam rekayasa genetika insulin. Ketika bakteri bereproduksi, gen
insulin direplikasi bersama dengan plasmid. E. coli seketika memproduksi enzim
yang dengan cepat mendegradasi protein asing seperti insulin. Hal tersebut dapat
dicegah dengan cara menggunakan E. coli strain mutan yang sedikit mengandung
enzim ini. Pada E. coli, B-galaktosidase adalah enzim yang mengontrol transkripsi
gen. Untuk membuat bakteri memproduksi insulin, gen insulin perlu terikat pada
enzim ini.
Enzim restriksi secara alami diproduksi oleh bakteri. Enzim restriksi bertindak
seperti pisau bedah biologi, hanya mengenali rangkaian nukleotida tertentu, misal
salah satunya rangkaian kode untuk insulin. Hal tersebut memungkinkan peneliti
untuk memutuskan pasangan basa nitrogen tertentu dan menghapus bagian DNA
yang berisi kode genetik dari kromosom sebuah organisme sehingga dapat
memproduksi insulin. Sedangkan DNA ligase adalah suatu enzim yang berfungsi
sebagai perekat genetik dan pengelas ujung nukleotida. Maka dari itu perlu dibuat
humulin, yang memiliki rantai insulin A dan B. Gen sintetik rantai A dan B
kemudian secara terpisah dimasukkan ke dalam gen untuk enzim bakteri, Bgalaktosidase, yang dibawa dalam plasmid vektor tersebut. Plasmid rekombinan
tersebut kemudian dimasukkan ke dalam sel E. coli.
Protein yang terbentuk, sebagian terdiri dari B-galaktosidase, bergabung
ke salah satu rantai insulin A atau B. Rantai insulin A dan rantai B kemudian
diekstraksi dari fragmen B-galaktosidase dan dimurnikan.
Kedua rantai dicampur dan dihubungkan kembali dalam reaksi yang
membentuk jembatan silang disulfida, menghasilkan Humulin murni (insulin
manusia sintetis).

Anda mungkin juga menyukai