Anda di halaman 1dari 10

PEMANFAATAN BIOTEKNOLOGI

UNTUK PEMBUATAN INSULIN

Nur Afiah Alfrianti Nur


70100117022
Farmasi B
Bioteknologi
Bioteknologi sendiri merupakan cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk
hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim,
alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Dengan kata lain,
bioteknologi adalah ilmu yang berhubungan dengan penerapan sistem biologis dan
organisme untuk proses teknis dan industri untuk kesejahteraan manusia.
Di bidang medis, penerapan cabang ilmu ini pada masa lalu dibuktikan dengan
ditemukannya vaksin, antibiotik, dan insulin walaupun masih dalam jumlah yang
terbatas akibat proses fermentasi yang tidak sempurna. Perubahan signifikan terjadi
setelah penemuan bioreaktor oleh Louis Pasteur. Dengan alat ini, produksi antibiotik
maupun vaksin dapat dilakukan secara massal.
Pada masa ini, bioteknologi berkembang sangat pesat, terutama di negara-negara maju.
Kemajuan ini ditandai dengan ditemukannya berbagai macam teknologi semisal
rekayasa genetika, kultur jaringan, DNA rekombinan, pengembangbiakan sel induk,
kloning, dan lain-lain. Teknologi ini memungkinkan kita untuk memperoleh
penyembuhan penyakit-penyakit genetik maupun kronis yang belum dapat
disembuhkan, seperti kanker ataupun AIDS.
Rekayasa Genetika
Rekayasa genetika (transgenik) atau juga yang lebih dikenal dengan Genetically Modified Organism
(GMO) dapat diartikan sebagai manipulasi gen untuk mendapatkan galur baru dengan cara
menyisipkan bagian gen ke tubuh organisme tertentu. Rekayasa genetika juga merupakan
pencangkokan gen atau DNA rekombinan. Penelitian rekayasa genetika telah dimulai awal tahun
1950-an, oleh Dr. Paul Berg dari Stanford University of California (USA), namun hasil yang
memuaskan baru diperoleh setelah 20 tahun kemudian. Pada tahun 1973 Stanley Cohen dan Herbert
Boyer menciptakan bakteri melalui rekayasa genetika untuk pertama kalinya. Kemudian tahun 1981,
pertama kali di kembangkan tikus dan lalat buah produk rekayasa genetika, menyusul pada tahun
1985 Plant Genetic Systems (Ghent, Belgium), sebuah perusahaan yang didirikan oleh Marc Van
Montagu dan Jeff Schell, merupakan perusahaan pertama yang mengembangkan tanaman tembakau
toleran terhadap hama dengan mengambil protein insektisida dari bakteri Bacillus thuringiensis.
Rekayasa genetika adalah proses mengidentifikasi dan mengisolasi DNA dari suatu sel hidup atau
mati dan memasukkannya dalam sel hidup lainnya. Rekayasa genetika merupakan suatu cara
memanipulasikan gen untuk menghasilkan makhluk hidup baru dengan sifat yang diinginkan.
Rekayasa genetika disebut juga pencangkokan gen atau rekombinasi DNA.
Rekayasa Genetika pada mikroba bertujuan untuk meningkatkan efektivitas kerja mikroba tersebut
(misalnya mikroba untuk fermentasi, pengikat nitrogen udara, meningkatkan kesuburan tanah,
mempercepat proses kompos dan pembuatan makanan ternak, mikroba prebiotik untuk makanan
olahan), dan untuk menghasilkan bahan obat-obatan dan kosmetika, serta Pembuatan insulin
manusia dari bakteri ( Sel pancreas yang mempu mensekresi Insulin digunting , potongan DNA itu
disisipkan ke dalam Plasmid bakteri ) DNA rekombinan yang terbentuk menyatu dengan Plasmid
diinjeksikan lagi ke vektor, jika hidup segera di kembangbiaakan
Prinsip
Prinsip dasar teknologi rekayasa genetika adalah memanipulasi atau melakukan
perubahan susunan asam nukleat dari DNA (gen) atau menyelipkan gen baru ke
dalam struktur DNA organisme penerima. Gen yang diselipkan dan organisme
penerima dapat berasal dari organisme apa saja. Pada proses rekayasa genetika
organisme yang sering digunakan adalah bakteri Escherichia coli.
Bakteri Escherichia coli dipilih karena paling mudah dipelajari pada taraf
molekuler.
Proses Rekayasa Genetika

1. Vektor, yaitu pembawa gen asing yang akan disisipkan, biasanya berupa
plasmid, yaitu lingkaran kecil AND yang terdapat pada bakteri. Plasmid diambil
dari bakteri dan disisipi dengan gen asing.
2. Bakteri, berperan dalam memperbanyak plasmid. Plasmid di dalam tubuh
bakteri akan mengalami replikasi atau memperbanyak diri, makin banyak
plasmid yang direplikasi makin banyak pula gen asing yang dicopy sehingga
terjadi cloning gen.
3. Enzim, berperan untuk memotong dan menyambung plasmid. Enzim ini
disebut enzim endonuklease retriksi, enzim endonuklease retriksi yaitu enzim
endonuklease yang dapat memotong ADN pada posisi dengan urutan basa
nitrogen tertentu.
Peranan Mikroorganisme terhadap Rekayasa Genetika

Dalam bidang rekayasa genetika bakteri  dapat digunakan sebagai sarana


pencangkokan gen dari berbagai makhluk hidup. Dengan ini dapat dihasilkan suatu
varietas makhluk hidup yang memilik satu sifat gabungan sesuai dengan yang
diingainkan manusia. Disamping itu, sekarang telah dikembangkan produksi asam
amino berkualitas tinggi dengan menggunakan jasa bakteri. Sealain itu bakteri
berperan sebagai sebagai  vektor yaitu  beberapa mikroba yang membawa gen yang
diinginkan ke genom target. DNA rekombinan vektor disebut DNA plasmid. Bakteri
juga berguna sebagai alat yang digunakan dalam modifikasi genetik. Melalui
penggunaan plasmid, bagian melingkar DNA bakteri dipertukarkan, organisme,
seperti bakteri lainnya, dapat diubah secara genetik. Hal ini merupakan metode
dasar yang melibatkan penggunaan bakteri untuk rekayasa genetika dari organisme
lain( Budiyanto, 2010).
Rekayasa Genetika Bakteri Escherichia coli dalam Pembuatan
Insulin
Insulin pertama kali di ekstraksi dari jaringan pankreas anjing pada tahun 1921 oleh
para ahli fisiologi asal kanada Sir Federick Glant Banting dan Charles Hebert Best serta
ahli fisiologi asal Inggris John James Richard Macleod. Seorang ahli boikimia James
Betram Collip kemudian memproduksi dengan tingkat kemurnian yang cukup baik
untuk digunakan sebagai obat pada manusia. Pada tahun 1965 insulin manusia telah
berhasil disintesis secara kimia. Insulin merupakan protein manusia pertama yang
disintesis secara kimia. Secara tradisional, insulin untuk pengobatan pada manusia
diisolasi dari pankreas sapi atau babi. Walaupun insulin hewan secara umum cukup
memuaskan tetapi untuk penggunaan pada manusia dapat menimbulkan dua masalah.
Insulin adalah suatu hormon polipetida yang diproduksi dalam sel-sel β kelenjar
Langerhaens pankreas. Insulin berperan penting dalam regulasi kadar gula darah
(kadar gula darah dijaga 3,5-8,0 mmol/liter). Hormon insulin yang diproduksi oleh
tubuh kita dikenal juga sebagai sebutan insulin endogen. Namun, ketika kalenjar
pankreas mengalami gangguan sekresi guna memproduksi hormon insulin, disaat
inilah tubuh membutuhkan hormon insulin dari luar tubuh, dapat berupa obat buatan
manusia atau dikenal juga sebagai sebutan insulin eksogen.
Proses Pembuatan Insulin
1. Tahap pertama dalam membuat bakteria yang bisa menghasilkan insulin adalah dengan
mengisolasi plasmid pada bakteri tersebut yang akan direkayasa. Plasmid adalah materi
genetik berupa DNA yang terdapat pada bakteria namun tidak tergantung pada
kromosom karena tidak berada di dalam kromosom.
2. Kemudian plasmid tersebut dipotong dengan menggunakan enzim di tempat tertentu
sebagai calon tempat gen baru yang nantinya dapat membuat insulin.
3. Gen yang dapat mengatur sekresi (pembuatan) insulin diambil dari kromosom yang
berasal dari sel manusia.
4. Gen yang telah dipotong dari kromosom sel manusia itu kemudian ‘direkatkan’ di
plasmid tadi tepatnya di tempat bolong yang tersedia setelah dipotong tadi.
5. Plasmid yang sudah disisipi gen manusia itu kemudian dimasukkan kembali ke dalam
bakteria.
6. Bakteria yang telah mengandung gen manusia itu selanjutnya berkembang biak dan
menghasilkan insulin yang dibutuhkan. Dengan begitu diharapkan insulin dapat
diproduksi dalam jumlah yang tidak terbatas di pabrik-pabrik.
Setelah tumbuh membentuk koloni, bakteri yang mengandung DNA rekombinan
diidentifikasi menggunakan probe. Probe adalah rantai RNA atau rantai tunggal
DNA yang diberi label bahan radioaktif atau bahan fluorescent dan dapat
berpasangan dengan basa nitrogen tertentu dari DNA rekombinan. Pada langkah
pembuatan insulin ini probe yang digunakan adalah ARNd dari gen pengkode
insulin pankreas manusia.
Untuk memilih koloni bakteri mana yang mengandung DNA rekombinan, caranya
adalah menempatkan bakteri pada kertas filter lalu disinari dengan ultraviolet.
Bakteri yang memiliki DNA rekombinan dan telah diberi probe akan tampak
bersinar. Nah, bakteri yang
bersinar inilah yang kemudian diisolasi untuk membuat strain murni DNA
rekombinan. Dalam metabolismenya, bakteri ini akan memproduksi hormon
insulin(Isharmanto, 2009).
S E L E S A I MIIIIII

Anda mungkin juga menyukai