BIOLOGI DALAM
PENELITIAN
KELOMPOK 5
Anggota:
ANIS FITRIANA P./ 140341606809
ATIKA EKA R. / 160341606084
FARIDA SULVIANA D. / 160341606046
BIOINFORMATIKA
Annealing
Selanjutnya, suhu diturunkan untuk penempelan primer oligonukleotida pada sekuens
yang komplementer pada molekul DNA cetakan. Tahap ini disebut annealing. Suhu
campuran diturunkan sampai mencapai ~55C atau sesuai melting temperature (Tm)
dari primer oligonukleotida (Glick & Pasternak, 2003). Selama tahap ini, primer
berpasangan dengan sekuens komplementernya di dalam DNA cetakan. Primer
oligonukleotida melekat pada masing-masing utas tunggal DNA dengan arah yang
berlawanan; satu primer melekat pada ujung untai DNA sense, sedangkan primer yang
lain melekat pada ujung utas DNA antisense.
Ekstensi
Tahap selanjutnya adalah tahap ekstensi yang dilakukan pada suhu 72C. Suhu ini
merupakan suhu optimum untuk kerja enzim Taq DNA polimerase. Pada tahap ini enzim
Taq DNA polimerase mengkatalis reaksi penambahan mononukleotida pada primer yang
sesuai dengan utas DNA komplemen yang berada di sebelahnya. Suhu pada setiap
tahap diatur sedemikian rupa sehingga dihasilkan amplifikasi sekuens target DNA yang
efisien.
Selain ketiga proses tersebut, secara umum PCR
didahului dan diakhiri oleh tahapan berikut:
a). Pra-Denaturasi
Dilakukan selama 1-9 menit di awal reaksi untuk
memastikan kesempurnaan denaturasi dan mengaktifasi
DNA Polymerase (jenis hot-start alias baru aktif kalau
dipanaskan terlebih dahulu).
b). Final Elongasi
Biasanya dilakukan pada suhu optimum enzim (70o C
-72oC) selama 5-15 menit untuk memastikan bahwa
setiap utas tunggal yang tersisa sudah diperpanjang
secara sempurna. Proses ini dilakukan setelah siklus
PCR terakhir.
Aplikasi teknik PCR
Isolasi Gen
DNA Sequencing
Forensik
Diagnosa Penyakit