Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Berkembangnya ilmu pengetahuan di era modernisasi ini baik dalam bentuk media
cetak ataupun elektronik , memungkinkan orang-orang untuk lebih giat dalam memahami ilmu
tersebut. Makalah yang kami bahas ini yaitu tentang Rekombinan DNA dan Rekayasa
Genetika.
Rekayasa genetika dapat diartikan memanipulasikan gen untuk mendapatkan galur baru
dengan cara penyisipan bagian gen. Rekayasa genetika juga dinamakan pencangkokan gen
atau DNA rekombinan. Peneiltian rekayasa telah dimulai awal tahun 1950-an, oleh Dr. Paul
Berg dan Stanford University of California (USA). Namun hasil yang memuaskan diperoleh 20
tahun kemudian. Pada awalnya, rekayasa genetika merupakan khayalan masa depan dalam
cerita ilmiah. tetapi sekarang kemampuan untuk mencangkokkan bahan genetik dan
membongkar kembali informasi genetika membenikan hash yang sangat nyata dan telah terbukti
sangat bermanfaat.
Rekayasa genetika dapat memberikan basil yang sangat menguntungkan. Misalnya
memaksa suatu mikro orgarusme. yaitu bakteri untuk membentuk Insulin yang mirip sekali
dengan insulin yang dihasilkan oleh manusia sendini. Kini para pendenta diabetes dapat
rnenerima insulin manusia yang dibuat melalui bakteri. Penehitian selanjutnya dapat
membuktikan bahwa insulin manusia tiruan ini bahkan lebih baik daripada Insulin hewani
(insulin yang diperoleh dan hewan) dan dapat diterima lebih baik oleh tubuh manusia.
Bioteknologi yang boleh dikatakan paling baru saat ini adalah rekayasa genetik. Dengan
mengutak-utik gen mikroba, yaitu dengan teknik kloning (pencangkokan) DNA gen-gen
mikroba, menyebabkan perubahan aspek genetik dan proses biokimia mikroba. Unsur-unsur
dalam teknologi ini adalah plasmid, transformasi, dan beberapa enzim baru. Dengan rekayasa
genetika juga dikembangkan tumbuhan yang kebal terhadap penyakit dan dapat menambat
nitrogen dari udara secara baik.
Dengan dipelajarinya Bioteknologi modern ini yakni rekombinan DNA dan rekayasa
genetika, mudah-mudahan kami selaku mahasiswa dapat memahami ilmu yang kami dapatkan
yang tertuang dalam makalah ini dan mengambil manfaatnya serta bias dimanfaatkan untuk
banyak orang.
Karena rekayasa genetika dapat memberikan basil yang sangat menguntungkan ini sehingga
sangat menarik untuk dikaji.

B. Ruang Lingkup Masalah

1 | Rekombinan DNA dan Rekayasa Genetika


1. Definisi Rekombinan DNA dan Rekayasa Genetika
2. Prinsif Rekombinan DNA dan Rekayasa Genetika
3. Langkah Rekayasa Genetika
4. Hasil Rekayasa Genetika
C. Tujuan Pembuatan Makalah
Memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen dikarenakan metode yang digunakan adalah
SCL (Students Center Learning)
Menjadikan mahasiswa lebih aktif dalam setiap pembelajarannya
Berbagi ilmu dan menggali ilmu dalam pembelajaran

D. Sistematika Penulisan
Makalah yang kami susun ini didapat dari sumber-sumber baik itu buku ataupun media
social, Sumber buku yang kami ambil yaitu karya Ir. Suryo dengan judul Genetika Manusia.
Dan sebagian informasi yang kami ambil yaitu dari media internet.

2 | Rekombinan DNA dan Rekayasa Genetika


BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Rekombinan DNA Dan Rekayasa Genetika


a. Definisi Rekombinan DNA

DNA rekombinan, atau lebih dikenal dengan istilah kloning DNA. Kloning
merupakan metode yang digunakan untuk membuat replika genetik dari satu segmen DNA,
sel atau organisme secara keseluruhan. Dengan demikian, kloning DNA digunakan untuk
menghasilkan kopi gen atau segmen DNA. Kloning pertama kali dilakukan adalah domba
Dolly di Skotlandia pada tahun 1997 yang menghasilkan domba yang identik dengan
induknya.

DNA rekombinan (rDNA) adalah bentuk DNA buatan yang dibuat dengan
menggabungkan dua atau lebih sekuens yang tidak akan biasanya terjadi bersama-
sama. Dalam hal modifikasi genetik, itu adalah diciptakan melalui pengenalan DNA
yang relevan ke dalam DNA organisme yang ada, seperti plasmid bakteri, untuk
kode untuk atau mengubah sifat berbeda untuk tujuan tertentu, seperti resistensi
antibiotik. Ini berbeda dari rekombinasi genetika dalam hal itu tidak terjadi melalui
proses alam dalam sel, tetapi direkayasa.

b. Definisi rekayasa genetika

Genetika disebut juga dengan ilmu keturunan, berasal dari kata genos (bahasa latin)
yang artinya bersukusuku bangsa atau asal-usul. Secaraetimologi artinya asal mula
kejadian. Genetika adalah ilmu yang mempelajari tentang seluk beluk alih informasi hayati
dari generasi ke generasi. Rekayasa genetika merupakan salah satu teknik yang
dilakukan untuk mengkombinasikan gen yang sudah ada dalam suatu makhluk hidup
sehingga susunan gennya menjadi berubah.Gen yang telah direkayasa susunanya
tersebut dapat menyebabkan suatu makhluk hidup menghasilkan suatu senyawa /
produk tertentu yang diinginkan kita.

Rekayasa genetika dapat diartikan memanipulasikan gen untuk mendapatkan galur


baru dengan cara penyisipan bagian gen. Rekayasa genetika juga dinamakan pencangkokan
gen atau DNA rekombinan. Penelitian rekayasa telah dimulai awal tahun 1950-an, oleh

3 | Rekombinan DNA dan Rekayasa Genetika


Dr. Paul Berg dan Stanford University of California (USA). Namun hasil yang memuaskan
diperoleh 20 tahun kemudian. Pada awalnya, rekayasa genetika merupakan khayalan masa
depan dalam cerita ilmiah. Tetapi sekarang kemampuan untuk mencangkokkan bahan
genetik dan membongkar kembali informasi genetika memberikan hasil yang sangat nyata
dan telah terbukti sangat bermanfaat.

Rekayasa genetika dapat memberikan hasil yang sangat menguntungkan. Misalnya


memaksa suatu mikro organisme. yaitu bakteri untuk membentuk Insulin yang mirip sekali
dengan insulin yang dihasilkan oleh manusia sendiri. Kini para penderita diabetes dapat
rnenerima insulin manusia yang dibuat melalui bakteri. Penelitian selanjutnya dapat
membuktikan bahwa insulin manusia tiruan ini bahkan lebih baik daripada Insulin hewani
(insulin yang diperoleh dan hewan) dan dapat diterima lebih baik oleh tubuh manusia.
Bioteknologi yang boleh dikatakan paling baru saat ini adalah rekayasa genetik. Dengan
mengutak-utik gen mikroba, yaitu dengan teknlk kloning (pencangkokan) DNA gen-gen
mikroba, menyebabkan perubahan aspek genetik dan proses biokimia mikroba. Unsur-unsur
dalam teknologi ini adalah plasmid, transformasi, dan beberapa enzim baru.

B. Prinsif DNA Rekombinan dan Rekayasa Genetika

a. Prinsip DNA Rekombinan

Kloning atau DNA rekombinan dilakukan dengan menyisipkan gen dari DNA target
ke dalam suatu vektor. DNA target dan vektor dipotong dengan enzim retriksi endonuklease
kemudian digabungkan kembali dengan enzim ligase. DNA rekombinan kemudian
dimasukkan dalam sel bakteri supaya dapat menghasilkan protein target yang diinginkan.

Tahap-tahap pembuatan DNA rekombinan:

1. Pemilihan vektor

2. Pemotongan DNA target dan vektor

3. Penyisipan DNA target pada vektor

4. Transformasi

5. Seleksi hasil transformasi

4 | Rekombinan DNA dan Rekayasa Genetika


Teknologi DNA rekombinan melibatkan bakteri atau virus sebagai perantara.
Tahapannya sebagai berikut.

Mengisolasi DNA
Mengisolasi DNA untuk memilih dan memisahkan DNA maupun gen yang
dikehendaki. Pemisahan gen menggunakan enzim endonuklease restriksi.
Segmen DNA yang diperoleh kemudian dimasukkan dalam suatu vektor berupa
plasmid. Plasmid yaitu rantai DNA melingkar di luar kromosom bakteri.

Transplantasi Gen/ DNA


Transplantasi dilakukan dengan cara menyambung gen yang telah diisolasi
kedalam DNA plasmid vektor. Setelah penyambungan ini maka vektor
mengandung DNA asli dan DNA sisipan (asing)

Memasukkan DNA ke dalam sel hidup


Pemasukan DNA ke dalam vektor bakteri maupun virus dilakukan melalui
pemanasan dalam larutan NaCl atau melalui elektroporasi. Selanjutnya, bakteri
ini melakukan replikasi dengan cara membelah diri. Melalui proses ini, diperoleh
plasmid-plasmid hsil transplantasi gen (DNA rekombinan).

b. Prinsip- prinsip Dasar Rekayasa Genetika

Prinsip rekayasa genetika sama dengan pemuliaan tanaman, yaitu


memperbaiki sifat-sifat tanaman dengan menambahkan sifat-sifat ketahanan
5 | Rekombinan DNA dan Rekayasa Genetika
terhadap cekaman mahluk hidup pengganggu maupun cekaman lingkungan yang
kurang menguntungkan serta memperbaiki kualitas nutrisi makanan. Rekayasa
genetika adalah kelanjutan dari pemuliaan secara tradisional. Dalam arti paling luas
merupakan penerapan genetika untuk kepentingan manusia akan tetapi masyarakat
ilmiah sekarang lebih bersepakat dengan batasan yang lebih sempit, yaitu penerapan
teknik-teknik genetika molekuler untuk mengubah susunan genetik dalam
kromosom atau mengubah sistem ekspresi genetik yang diarahkan pada kemanfaatan
tertentu.

Obyek rekayasa genetika mencakup hampir semua golongan organisme,


mulai dari bakteri, fungi, hewan tingkat rendah, hewan tingkat tinggi, hingga
tumbuh-tumbuhan. Bidang kedokteran dan farmasi paling banyak berinvestasi di
bidang yang relatif baru ini. Sementara itu bidang lain, seperti ilmu pangan,
kedokteran hewan, pertanian (termasuk peternakan dan perikanan), serta teknik
lingkungan juga telah melibatkan ilmu ini untuk mengembangkan bidang masing-
masing.

Zaman rekayasa genetika dimulai ketika Dr. Paul Berg dari Stranford
University di California USA dan usaha sekelompok peneliti lainnya, yaitu Dr
Stanley Cohen dan Dr Annie Chang dari Stranford University serta Dr Herbert
Boyer dan Dr Robert Helling dari University of California di San Fransisco
menemukan bahwa bahan-bahan tertentu yang dinamakan enzim pembatas mampu
bertindak sebagai gunting biologi, yaitu dapat mengenal dan kemudian secara
kimia memotong tempat-tempat khusus sepanjang molekul DNA. Enzim-enzim
yang mampu menggunting suatu gen dari DNA suatu makhluk tersebut ternyata
dapat pula memotong tempat-tempat serupa dalam molekul DNA dari mahkluk
berkaitan.

Secara singkat prinsip rekayasa genetika dapat dijelaskan sebagai suatu


proses penyematan segmen DNA dari organisme apapun ke dalam genom plasmid
atau replikon virus untuk membentuk rekombinan DNA baru. Sebagai sel inang
molekul baru ini dapat berupa sel prokariotik atau sel eukariotik tergantung dari
titik awal replikasi yang ada pada vektor. Enzim endonuklease restriksi
memungkinkan pemotongan rantai DNA, yang menghasilkan ujung-ujung bersifat

6 | Rekombinan DNA dan Rekayasa Genetika


lekat atau kohesif dan dapat digabungkan lagi dengan perantaraan enzim ligase
DNA.

7 | Rekombinan DNA dan Rekayasa Genetika


C. Langkah-langkah Rekayasa Genetika

Rekayasa Genetika adalah teknik yang dilakukan manusia mentransfer (memindahkan )


gen (DNA) yang dianggap menguntungkan dari satu organisme kepada susunan gen (DNA) dari
organisme lain. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam rekayasa genetika secara
sederhana urutannya sebagai berikut :

1. Mengindetifikasikan gen dan mengisolasi gen yang diinginkan.

2. Membuat DNA/AND salinan dari ARN Duta.

3. Pemasangan cDNA pada cincin plasmid

4. Penyisipan DNA rekombinan kedalam tubuh/sel bakteri.

5. Membuat klon bakteri yang mengandung DNA rekombinan

6. Pemanenan produk.

Gbr. Pembuatan plasmid dan mekanisme penyisipan gen

D. Hasil Rekayasa Genetika

a. Rekayasa Genetika dalam Aspek Pertanian

Pada dasarnya rekayasa genetika di bidang pertanian bertujuan untuk


menciptakan ketahanan pangan suatu negara dengan cara meningkatkan produksi,
kualitas, dan upaya penanganan pascapanen serta prosesing hasil pertanian.
Peningkatkan produksi pangan melalui revolusi gen ini ternyata memperlihatkan
hasil yang jauh melampaui produksi pangan yang dicapai dalam era revolusi hijau.

8 | Rekombinan DNA dan Rekayasa Genetika


Di samping itu, kualitas gizi serta daya simpan produk pertanian juga dapat
ditingkatkan sehingga secara ekonomi memberikan keuntungan yang cukup nyata.
Adapun dampak positif yang sebenarnya diharapkan akan menyertai penemuan
produk pangan hasil rekayasa genetika adalah terciptanya keanekaragaman hayati
yang lebih tinggi.

Aplikasi teknologi DNA rekombinan di bidang pertanian berkembang pesat


dengan dimungkinkannya transfer gen asing ke dalam tanaman dengan bantuan
bakteri Agrobacterium tumefaciens. Melalui cara ini telah berhasil diperoleh
sejumlah tanaman transgenik seperti tomat dan tembakau dengan sifat-sifat yang
diinginkan, misalnya perlambatan kematangan buah dan resistensi terhadap hama
dan penyakit tertentu.

1. Pemuliaan Tanaman

Pada dasarnya prinsip pemuliaan tanaman, baik yang modern melalui


penyinaran untuk menghasilkan mutasi maupun pemuliaan tradisional sejak
zaman Mendel, adalah sama, yakni pertukaran materi genetik. Baik seleksi
tanaman secara konvensional maupun rekayasa genetika, keduanya
memanipulasi struktur genetika tanaman untuk mendapatkan kombinasi sifat
keturunan (unggul) yang diinginkan.

Bedanya, pada zaman Mendel, kode genetik belum terungkap. Proses pemuliaan
dilakukan dengan mata tertutup sehingga sifat-sifat yang tidak diinginkan
kembali bermunculan di samping sifat yang diharapkan. Cara konvensional tidak
mempunyai ketelitian pemindahan gen. Sedangkan pada new biotechnology
pemindahan gen dapat dilakukan lebih presisi dengan bantuan bakteri,
khususnya sekarang dengan dikembangkannya metode-metode DNA
rekombinan.

2. Varietas baru

Apa yang ingin dilakukan oleh para ahli genetika ialah memasukkan gen-
gen spesifik tunggal ke dalam varietas-varietas tanaman yang bermanfaat. Hal
ini akan meliputi dua langkah pokok. Pertama, memperoleh gen-gen tertentu

9 | Rekombinan DNA dan Rekayasa Genetika


dalam bentuk murni dan dalam jumlah yang berguna. Kedua, menciptakan cara-
cara untuk memasukkan gen-gen tersebut ke kromosom-kromosom tanaman,
sehingga mereka dapat berfungsi.

Langkah yang pertama bukan lagi menjadi masalah. Dengan teknik DNA
rekombinan sekarang, ada kemungkinan untuk menumbuhkan setiap segmen dari
setiap DNA pada bakteri. Tidak mudah untuk mengidentifikasi segmen khusus yang
bersangkutan di antara koleksi klon. Khususnya untuk mengidentifikasi segmen
tertentu yang bersangkutan di antara koleksi klon, apalagi untuk mengidentifikasi
gen-gen yang berpengaruh pada sifat-sifat seperti hasil produksi tanaman.

Langkah kedua, memasukkan kembali gen-gen klon ke dalam tanaman juga


bukan sesuatu yang mudah. Peneliti menggunakan bakteri Agrobacterium yang
dapat menginfeksi tumbuhan dengan lengkungan kecil DNA yang disebut plasmid
Ti yang kemudian menempatkan diri sendiri ke dalam kromosom tumbuhan.
Agrobacterium merupakan vektor yang siap pakai. Tambahkan saja beberapa gen ke
plasmid, oleskan pada sehelai daun, tunggu sampai infeksi terjadi, setelah itu
tumbuhkan sebuah tumbuhan baru dari sel-sel daun tadi. Selanjutnya tumbuhan itu
akan mewariskan gen baru kepada benih-benihnya.

Rekayasa genetika pada tanaman tumbuh lebih cepat dibandingkan dunia


kedokteran. Alasan pertama karena tumbuhan mempunyai sifat totipotensi (setiap
potongan organ tumbuhan dapat menjadi tumbuhan yang sempurna). Hal ini tidak
dapat terjadi pada hewan, kita tidak dapat menumbuhkan seekor tikus dari potongan
kepala atau ekornya. Alasan kedua karena petani merupakan potensi besar bagi
varietas-varietas baru yang lebih unggul, sehingga mengundang para pebisnis untuk
masuk ke area ini.

b. Rekayasa Genetika dalam Aspek Kesehatan

1. Sebagai alat penelitian sikuensi generasi DNA dan RNA

Teknologi rekombinasi DNA menjadi alat penelitian yang essensial


pada genetika molekul modern. Mutasi dihasilkan dalam klon gen dan
memungkinkan mengisolasi suatu gen dan memasukkan kembali dalam sel

10 | R e k o m b i n a n D N A d a n R e k a y a s a G e n e t i k a
hidup atau bahkan dalam sel germinal. Disamping menghemat waktu dan tenaga,
mutasi genetik mampu mengkonstruksi mutan yang secara praktis tidak dapat
dibuat dengan berbagai cara.

Perkembangan teknik gene cloning pada tahun 1970-an memberikan motivasi


kuat bagi dunia riset untuk mempelajari gen dan aktivitasnya dengan teknik atau
prosedur kedua terjadi pada akhir tahun 1980-an dengan ditemukannya teknologi
PCR (Polymerase Chain Reaction. Dengan teknik ini kita dapat memperbanyak
DNA dalam tabung reaksi sehinga memberikan kemudahan aplikasi di berbagai
bidang, mialnya mengamplifikasi gen tertentu untuk sequencing, cloning,
fingerprinting dan mendeteksi pathogen. Ditemukannya enzim Taq polymerase
pada bakteri termofilik (Thermus aquaticus) yang dapat bekerja pada suhu tinggi
(960C) merupakan dasar teknik PCR karena enzim ini dapat mensintesis molekul
DNA dalam tabung reaksi dengan cara mengatur temperature dari alat yang
disebut thermocycler.

Salah satu aplikasi PCR yang mencengangkan adalah dalam bidang kedokteran
forensik. Teknik PCR dapat digunakan untuk mengamplifikais DNA dari suatu
sampel yang jumlahnya sangat sedikit, misalnya sehelai rambut, cairan tubuh
seperti sperma atau darah bahkan dari tulang manusia yang sudah berumur
ratusan tahun. Hasil amplifikasi tersebut selanjutnya dapat dianalisis dengan
DNA fingerprinting (sidik jari DNA) sehingga dapat dijadikan sebagai bukti
dalam menentukan pelaku kejahatan, misalnya perkosaan.

Teknik PCR juga dapat digunakan untuk mengungkap keanekaragaman genetik


mikrobia tanpa harus melakukan kultivasi terlebih dahulu. Hal ini membawa
konsekuensi yang penting dalam ekologi mikrobia karena aktivitas populasi
mikrobia dalam suatu habitat dapat dipantau melalui DNA fingerprinting dan
sequencing terhadap DNA amplikon yang diperoleh dari sample tanah atau air.

Mempercepat Produksi Zat anti Kanker. Teknik kultivasi bioreaktor ini juga
telah berhasil dilakukan untuk memproduksi zat anti kanker dari beberapa
spesies tanaman Taxus.

11 | R e k o m b i n a n D N A d a n R e k a y a s a G e n e t i k a
Menghasilkan Anti Bodi. Prinsip rekayasa genetika merupakan terobosan
penting di dalam pembuatan serangan virus, bakteri dan bahan-bahan protein
lainnya. Anti-bodi pada umumnya diperoleh dari darah binatang, tetapi
sekarang dapat dibuat melalui cara melebur sel-sel tumor yang potensial
menghasilkan antibodi dengan sel-sel yang benar-benar bisa membuat
sebuah antibodi yang penting. Sel hibrida kemudian melanjutkan
pembelahan dan membentuk sebuah klona sel-sel yang berkembang cepat
(seperti layaknya sel-sel tumor) menghasilkan antibodi yang dibutuhkan.
Teknik hibrida ini menghasilkan antibodi monoklonal. Antibodi monoklonal
ini sangat berguna untuk mengembangkan produk diagnostik,
immunoterapetik dan uji kehamilan

Dalam bidang kesehatan, industri farmasi adalah yang pertama kali


memperkenalkan potensi bioteknologi termasuk rekayasa genetik, dan telah
membuka pendekatan bans dalam pengembangan obat. Rekayasa genetilk
mempunyai dampak terhadap perbaikan dan keamanan produk, dan
memberikan pemecahan teknis dalam penyebarluasan pemakaian obat
dengan bahan baku yang terbatas. Misalnya, sejak tahun 1982 telah
dipasarkan insulin sebagai hasil pemanfaatan rekayasa genetik dalam
industri. Dengan mengambil bagian yang mengatur pembuatan insulin pada
sel-sel Langerhans manusia, dimasukkan ke dalam kuman E.Coli. Kuman ini
dapat menghasilkan insulin yang sama dengan insulin manusia.

12 | R e k o m b i n a n D N A d a n R e k a y a s a G e n e t i k a
Gbr. Proses produksi insulin manusia dengan rekayasa genetika

Pengembangan Antibiotik. Pada segi lain penerapan DNA rekombinan untuk


pengobatan terbuka bagi pengembangan antibiotik. Kepentingan untuk
pengembangan antibiotik dengan teknik ini didukung oleh kenyataan nilai
penjualan dan keuntungan perdagangan antibiotik yang menduduki tempat
teratas dewasa ini. Suatu hal yang perlu dicatat adalah, antibiotik bukan
merupakan produk gen primer, tetapi lebih merupakan produk metabolit
sekunder, dimana pembentukan antibiotik dalam sel melalui reaksi yang
dikatalisir oleh enzim protein sebagai produk gen primer. Obat ini memiliki
struktur kimia yang berbeda satu dengan lain dan memiliki kesamaan aksi
sebagai penghambat pertumbuhan bakteri. Pada umumnya antibiotik
dihasilkan oleh mikroba golongan aktinomisetes, dan biasanya dari jenis
streptomises. Dalam perdagangan, ada beberapa kelompok besar antibiotik
yang memegang peranan seperti penisilin,sefalosporin, dan tetrasiklin.
Kelompok antibiotik lainnya adalah yang termasuk makrolida polien,
streptomisin, eritromisin, rifampisin, bleomisin dan antrasiklin yang

13 | R e k o m b i n a n D N A d a n R e k a y a s a G e n e t i k a
mempengaruhi segi-segi metabolisme sel yaitu dari replikasi DNA sampai
kepada pembentukan protein. Sekurangnya ada tiga saluran penerapan DNA
rekombinan dalam produksi antibiotik: melalui penyempurnaan produk,
modifikasi invivo, dan anti- biotik hibrida
Penyediaan Vaksin. Vaksin juga adalah suatu produk dalam bidang kesehatan
yang bisa didekati dengan rekayasa genetik. Kegiatan penelitian terhadap
hepatitis B adalah sebuah contoh. Melalui rekayasa genetik gen dari virus
hepatitis B telah diklonakan, dan strukturnya telah diketahui pada tingkat
nukleotida, kendatipun virusnya belum dapat dikembangkan di dalam sel
jaringan biakan. Antigen permukaan yang diperlukan untuk memproduksi
vaksin ini adalah suatu masalah yang sulit untuk dipecahkan, dalam arti sulit
mencapai modifikasi yang cocok dari antigen, dan itu tidak akan terjadi pada
pembawa prokariotik. Jalan untuk mengelakkan diri dari masalah yang
muncul akibat penggunaan sistem pembawa eukariotik, adalah dengan
menggunakan ragi atau sel binatang sebagai pembawa, yang dalam beberapa
segi lebih menguntungkan.

Gbr. Tahapan sintesis vaksin yang direkayasa secara genetika

14 | R e k o m b i n a n D N A d a n R e k a y a s a G e n e t i k a
BAB III

SIMPULAN

Rekombinan DNA merupakan metode yang digunakan untuk membuat replika genetik dari
satu segmen DNA, sel atau organism secara keseluruhan. Dengan demikian, kloning DNA
digunakan untuk menghasilkan kopi gen atau segmen DNA. Kloning pertama kali dilakukan adalah
domba Dolly di Skotlandia pada tahun 1997 yang menghasilkan domba yang identik dengan
induknya.

Rekayasa genetika adalah suatu penerapan teknik-teknik genetika molekular untuk


mengubah susunan genetik dalam kromosom atau mengubah sistem ekspresi genetik yang
diarahkan pada kebermanfaatan tertentu. Rekayasa genetika pertama kali ditemukan oleh
Crick dan Watson pada tahun 1953. Pada tahun 1973 Stanley Cohen dan Herbert Boyer
menciptakan bakteri melalui rekayasa genetika untuk pertama kalinya. Prinsip rekayasa
genetika dapat dijelaskan sebagai suatu proses penyematan segmen DNA dari organisme
apapun ke dalam genom plasmid atau replikon virus untuk membentuk rekombinan DNA
baru. Aplikasi rekayasa genetika dalam berbagai aspek kehidupan adalah sebagai berikut.

1. Dalam Aspek Pertanian, memanipulasi struktur genetika tanaman untuk mendapatkan


kombinasi sifat keturunan (unggul) yang diinginkan.
2. Dalam Aspek Kesehatan, rekayasa genetika dapat digunakan sebagai alat penelitian
sikuensi generasi DNA dan RNA dan koreksi kelainan genetik yang potensial pada
hewan dan terapi gen.

3. Dalam Aspek Industri, rekayasa genetika dapat digunakan dalam pembuatan


sel yang mampu mensintesis molekul yang penting secara ekonomi.

Rekayasa genetika selain memberikan banyak manfaat, juga memberikan dampak negatif
terhadap makhluk hidup dan lingkungan. Rekayasa genetika dapat memberikan keuntungan
dan kerugian bagi kehidupan.

15 | R e k o m b i n a n D N A d a n R e k a y a s a G e n e t i k a

Anda mungkin juga menyukai