PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berkembangnya ilmu pengetahuan di era modernisasi ini baik dalam bentuk media
cetak ataupun elektronik , memungkinkan orang-orang untuk lebih giat dalam memahami ilmu
tersebut. Makalah yang kami bahas ini yaitu tentang Rekombinan DNA dan Rekayasa
Genetika.
Rekayasa genetika dapat diartikan memanipulasikan gen untuk mendapatkan galur baru
dengan cara penyisipan bagian gen. Rekayasa genetika juga dinamakan pencangkokan gen
atau DNA rekombinan. Peneiltian rekayasa telah dimulai awal tahun 1950-an, oleh Dr. Paul
Berg dan Stanford University of California (USA). Namun hasil yang memuaskan diperoleh 20
tahun kemudian. Pada awalnya, rekayasa genetika merupakan khayalan masa depan dalam
cerita ilmiah. tetapi sekarang kemampuan untuk mencangkokkan bahan genetik dan
membongkar kembali informasi genetika membenikan hash yang sangat nyata dan telah terbukti
sangat bermanfaat.
Rekayasa genetika dapat memberikan basil yang sangat menguntungkan. Misalnya
memaksa suatu mikro orgarusme. yaitu bakteri untuk membentuk Insulin yang mirip sekali
dengan insulin yang dihasilkan oleh manusia sendini. Kini para pendenta diabetes dapat
rnenerima insulin manusia yang dibuat melalui bakteri. Penehitian selanjutnya dapat
membuktikan bahwa insulin manusia tiruan ini bahkan lebih baik daripada Insulin hewani
(insulin yang diperoleh dan hewan) dan dapat diterima lebih baik oleh tubuh manusia.
Bioteknologi yang boleh dikatakan paling baru saat ini adalah rekayasa genetik. Dengan
mengutak-utik gen mikroba, yaitu dengan teknik kloning (pencangkokan) DNA gen-gen
mikroba, menyebabkan perubahan aspek genetik dan proses biokimia mikroba. Unsur-unsur
dalam teknologi ini adalah plasmid, transformasi, dan beberapa enzim baru. Dengan rekayasa
genetika juga dikembangkan tumbuhan yang kebal terhadap penyakit dan dapat menambat
nitrogen dari udara secara baik.
Dengan dipelajarinya Bioteknologi modern ini yakni rekombinan DNA dan rekayasa
genetika, mudah-mudahan kami selaku mahasiswa dapat memahami ilmu yang kami dapatkan
yang tertuang dalam makalah ini dan mengambil manfaatnya serta bias dimanfaatkan untuk
banyak orang.
Karena rekayasa genetika dapat memberikan basil yang sangat menguntungkan ini sehingga
sangat menarik untuk dikaji.
D. Sistematika Penulisan
Makalah yang kami susun ini didapat dari sumber-sumber baik itu buku ataupun media
social, Sumber buku yang kami ambil yaitu karya Ir. Suryo dengan judul Genetika Manusia.
Dan sebagian informasi yang kami ambil yaitu dari media internet.
PEMBAHASAN
DNA rekombinan, atau lebih dikenal dengan istilah kloning DNA. Kloning
merupakan metode yang digunakan untuk membuat replika genetik dari satu segmen DNA,
sel atau organisme secara keseluruhan. Dengan demikian, kloning DNA digunakan untuk
menghasilkan kopi gen atau segmen DNA. Kloning pertama kali dilakukan adalah domba
Dolly di Skotlandia pada tahun 1997 yang menghasilkan domba yang identik dengan
induknya.
DNA rekombinan (rDNA) adalah bentuk DNA buatan yang dibuat dengan
menggabungkan dua atau lebih sekuens yang tidak akan biasanya terjadi bersama-
sama. Dalam hal modifikasi genetik, itu adalah diciptakan melalui pengenalan DNA
yang relevan ke dalam DNA organisme yang ada, seperti plasmid bakteri, untuk
kode untuk atau mengubah sifat berbeda untuk tujuan tertentu, seperti resistensi
antibiotik. Ini berbeda dari rekombinasi genetika dalam hal itu tidak terjadi melalui
proses alam dalam sel, tetapi direkayasa.
Genetika disebut juga dengan ilmu keturunan, berasal dari kata genos (bahasa latin)
yang artinya bersukusuku bangsa atau asal-usul. Secaraetimologi artinya asal mula
kejadian. Genetika adalah ilmu yang mempelajari tentang seluk beluk alih informasi hayati
dari generasi ke generasi. Rekayasa genetika merupakan salah satu teknik yang
dilakukan untuk mengkombinasikan gen yang sudah ada dalam suatu makhluk hidup
sehingga susunan gennya menjadi berubah.Gen yang telah direkayasa susunanya
tersebut dapat menyebabkan suatu makhluk hidup menghasilkan suatu senyawa /
produk tertentu yang diinginkan kita.
Kloning atau DNA rekombinan dilakukan dengan menyisipkan gen dari DNA target
ke dalam suatu vektor. DNA target dan vektor dipotong dengan enzim retriksi endonuklease
kemudian digabungkan kembali dengan enzim ligase. DNA rekombinan kemudian
dimasukkan dalam sel bakteri supaya dapat menghasilkan protein target yang diinginkan.
1. Pemilihan vektor
4. Transformasi
Mengisolasi DNA
Mengisolasi DNA untuk memilih dan memisahkan DNA maupun gen yang
dikehendaki. Pemisahan gen menggunakan enzim endonuklease restriksi.
Segmen DNA yang diperoleh kemudian dimasukkan dalam suatu vektor berupa
plasmid. Plasmid yaitu rantai DNA melingkar di luar kromosom bakteri.
Zaman rekayasa genetika dimulai ketika Dr. Paul Berg dari Stranford
University di California USA dan usaha sekelompok peneliti lainnya, yaitu Dr
Stanley Cohen dan Dr Annie Chang dari Stranford University serta Dr Herbert
Boyer dan Dr Robert Helling dari University of California di San Fransisco
menemukan bahwa bahan-bahan tertentu yang dinamakan enzim pembatas mampu
bertindak sebagai gunting biologi, yaitu dapat mengenal dan kemudian secara
kimia memotong tempat-tempat khusus sepanjang molekul DNA. Enzim-enzim
yang mampu menggunting suatu gen dari DNA suatu makhluk tersebut ternyata
dapat pula memotong tempat-tempat serupa dalam molekul DNA dari mahkluk
berkaitan.
6. Pemanenan produk.
1. Pemuliaan Tanaman
Bedanya, pada zaman Mendel, kode genetik belum terungkap. Proses pemuliaan
dilakukan dengan mata tertutup sehingga sifat-sifat yang tidak diinginkan
kembali bermunculan di samping sifat yang diharapkan. Cara konvensional tidak
mempunyai ketelitian pemindahan gen. Sedangkan pada new biotechnology
pemindahan gen dapat dilakukan lebih presisi dengan bantuan bakteri,
khususnya sekarang dengan dikembangkannya metode-metode DNA
rekombinan.
2. Varietas baru
Apa yang ingin dilakukan oleh para ahli genetika ialah memasukkan gen-
gen spesifik tunggal ke dalam varietas-varietas tanaman yang bermanfaat. Hal
ini akan meliputi dua langkah pokok. Pertama, memperoleh gen-gen tertentu
Langkah yang pertama bukan lagi menjadi masalah. Dengan teknik DNA
rekombinan sekarang, ada kemungkinan untuk menumbuhkan setiap segmen dari
setiap DNA pada bakteri. Tidak mudah untuk mengidentifikasi segmen khusus yang
bersangkutan di antara koleksi klon. Khususnya untuk mengidentifikasi segmen
tertentu yang bersangkutan di antara koleksi klon, apalagi untuk mengidentifikasi
gen-gen yang berpengaruh pada sifat-sifat seperti hasil produksi tanaman.
10 | R e k o m b i n a n D N A d a n R e k a y a s a G e n e t i k a
hidup atau bahkan dalam sel germinal. Disamping menghemat waktu dan tenaga,
mutasi genetik mampu mengkonstruksi mutan yang secara praktis tidak dapat
dibuat dengan berbagai cara.
Salah satu aplikasi PCR yang mencengangkan adalah dalam bidang kedokteran
forensik. Teknik PCR dapat digunakan untuk mengamplifikais DNA dari suatu
sampel yang jumlahnya sangat sedikit, misalnya sehelai rambut, cairan tubuh
seperti sperma atau darah bahkan dari tulang manusia yang sudah berumur
ratusan tahun. Hasil amplifikasi tersebut selanjutnya dapat dianalisis dengan
DNA fingerprinting (sidik jari DNA) sehingga dapat dijadikan sebagai bukti
dalam menentukan pelaku kejahatan, misalnya perkosaan.
Mempercepat Produksi Zat anti Kanker. Teknik kultivasi bioreaktor ini juga
telah berhasil dilakukan untuk memproduksi zat anti kanker dari beberapa
spesies tanaman Taxus.
11 | R e k o m b i n a n D N A d a n R e k a y a s a G e n e t i k a
Menghasilkan Anti Bodi. Prinsip rekayasa genetika merupakan terobosan
penting di dalam pembuatan serangan virus, bakteri dan bahan-bahan protein
lainnya. Anti-bodi pada umumnya diperoleh dari darah binatang, tetapi
sekarang dapat dibuat melalui cara melebur sel-sel tumor yang potensial
menghasilkan antibodi dengan sel-sel yang benar-benar bisa membuat
sebuah antibodi yang penting. Sel hibrida kemudian melanjutkan
pembelahan dan membentuk sebuah klona sel-sel yang berkembang cepat
(seperti layaknya sel-sel tumor) menghasilkan antibodi yang dibutuhkan.
Teknik hibrida ini menghasilkan antibodi monoklonal. Antibodi monoklonal
ini sangat berguna untuk mengembangkan produk diagnostik,
immunoterapetik dan uji kehamilan
12 | R e k o m b i n a n D N A d a n R e k a y a s a G e n e t i k a
Gbr. Proses produksi insulin manusia dengan rekayasa genetika
13 | R e k o m b i n a n D N A d a n R e k a y a s a G e n e t i k a
mempengaruhi segi-segi metabolisme sel yaitu dari replikasi DNA sampai
kepada pembentukan protein. Sekurangnya ada tiga saluran penerapan DNA
rekombinan dalam produksi antibiotik: melalui penyempurnaan produk,
modifikasi invivo, dan anti- biotik hibrida
Penyediaan Vaksin. Vaksin juga adalah suatu produk dalam bidang kesehatan
yang bisa didekati dengan rekayasa genetik. Kegiatan penelitian terhadap
hepatitis B adalah sebuah contoh. Melalui rekayasa genetik gen dari virus
hepatitis B telah diklonakan, dan strukturnya telah diketahui pada tingkat
nukleotida, kendatipun virusnya belum dapat dikembangkan di dalam sel
jaringan biakan. Antigen permukaan yang diperlukan untuk memproduksi
vaksin ini adalah suatu masalah yang sulit untuk dipecahkan, dalam arti sulit
mencapai modifikasi yang cocok dari antigen, dan itu tidak akan terjadi pada
pembawa prokariotik. Jalan untuk mengelakkan diri dari masalah yang
muncul akibat penggunaan sistem pembawa eukariotik, adalah dengan
menggunakan ragi atau sel binatang sebagai pembawa, yang dalam beberapa
segi lebih menguntungkan.
14 | R e k o m b i n a n D N A d a n R e k a y a s a G e n e t i k a
BAB III
SIMPULAN
Rekombinan DNA merupakan metode yang digunakan untuk membuat replika genetik dari
satu segmen DNA, sel atau organism secara keseluruhan. Dengan demikian, kloning DNA
digunakan untuk menghasilkan kopi gen atau segmen DNA. Kloning pertama kali dilakukan adalah
domba Dolly di Skotlandia pada tahun 1997 yang menghasilkan domba yang identik dengan
induknya.
Rekayasa genetika selain memberikan banyak manfaat, juga memberikan dampak negatif
terhadap makhluk hidup dan lingkungan. Rekayasa genetika dapat memberikan keuntungan
dan kerugian bagi kehidupan.
15 | R e k o m b i n a n D N A d a n R e k a y a s a G e n e t i k a