Anda di halaman 1dari 10

Metode Pemecahan Masalah Dalam Kasus Klinik

KLP IV
EGIDIA YULIANI
NURFITRAH SYAMSUDDIN MAHARANI AYU
RIMA AMALIAH WINDA AMALIA
Metode Pemecahan
Masalah Dalam
Kasus Klinik

Metode SOAP
Metode PAM
Metode FARM
Problem bisa merupakan
Problem?
 Keluhan pasien (gejala penyakit)
 Hasil abnormal dari test lab atau uji
fisik (tanda-tanda)
 Situasi finansial dan sosial
 Keterbatasan fisik
 Masalah psikologis

Problem kesehatan diidentifikasi dari data-data


yang tersedia berupa catatan medik
Metode pemecahan masalah dalam kasus klinik

Subjective berupa data tentang apa yang dirasakan pasien


atau apa yang dapat diamati tentang pasien, merupakan
gambaran yang bersifat apa adanya mengenai pasien, yang
diperoleh dengan cara mengamati berbicara dan berespon
Metode SOAP dengan pasien

(Subjective, Objective,
Assessment, Plan) Objective berupa riwayat pasien yang terdokumentasi pada
catatan medik dan hasil berbagai uji dan evaluasi klinik seperti
tanda-tanda vital, hasil tes lab, hasil uji fisik, hasil radiogrfi, CT
Scan, EGC, dll.
obat yang digunakan sekarang (riwayat pengobatan,
riwayat alergi) termasuk dalam data obyektif yang harus
dikaitkan dengan problem kesehatan pasien
Metode pemecahan masalah dalam kasus klinik
Assesment :
Farmasis harus dapat menginterpretasikan data subyektif
dan obyektif setiap problem untuk:
 mengembangkan rekomendasi terapi
Metode SOAP  mengikuti/memonitor respon terhadap suatu terapi
 mendokumentasikan adanya adverse drug reaction
(Subjective, Objective,
Assessment, Plan) Plan:
Hal-hal yang akan dilakukan terhadap pasien, meliputi:
 macam terapi yang diberikan, termasuk obat yang harus
dihindari
 parameter pemantauan (efikasi terapi dan toksisitas/efek
samping) dan endpoint therapy
 informasi pada pasien, keluarga pasien, atau perawat
Metode PAM (Problem, Assessment/ Action, Monitoring)
Problem, mengumpulkan dan menginterpretasikan
semua informasi yang relevan untuk
mengidentifikasikan masalah yang aktual dan
potensial

Assessment/ action PowerPoint


 Mendaftar dan membuat
Presentation prioritas semua masalah
(aktual dan potensial)
Berhubungan dengan staf medis, perawat, pasien
untuk menetapkan hasil yang diharapkan
Menetapkan dan melaksanakan semua tindakan
yang perlu dilakukan

Monitoring, menilai hasil yang diperoleh dari intervensi


yang telah dilakukan
Metode FARM (Findings, Assessment,
Resolution,Monitoring
Langkah pertama dalam mengidentifikasi masalah terkait obat seperti:
 obat berlebihan
Tidak mendapat obat yang diperlukan
Obat tidak efektif
Dosis obat terlalu rendah
Reaksi efek samping obat yang tidak diinginkan
Dosis obat terlalu tinggi
Pasien tidak patuh Metode FARM suatu pendekatan
alternatif khususnya bagi farmasi

Findings Assessment Resolution Monitoring

Objective Subjective Assessment Plan


Tahap-tahap dalam FARM

01 Finding 02 Assessment
Identifikasi problem, khusunya DRP a. Berisi evaluasii farmasi
seperti: b. Perlu menunjukan urgensi suatu
a. Unrated indication problem, misalnya dengan menyatakan
b. Imporer drug selection bahwa suatu intervensi harus dilakukan
c. Subtherapeutic dosage dalam hitungan hari, minggu atau bulan
d. Failure to receive drug c. Perlu menyatakan outcome terapi yang
e. Overdosage diharapkan baik jangka pendek
f. Adverse drug reation (misalnya BP > 140/90 mmHg) atau
g. Drug interaction jangka panjang (misalnya mencegah
kekambuhan stroke)
Tahap-tahap dalam FARM

03 Resolution 04 Monitoring
a. Berisi tindakan yang diusulkan untuk mengatasi a. Dalam semangat pharmaceutical care pasien tidak
DRP (kepada dokter, pasien atau caregiver) boleh dibiarkan begitu saja setelah dilakukan
b. Rekomendasi bisa berupa terapi non farmakologi intervensi, perlu monitoring
atau terapi farmakologi jika terapi obat : harus b. Meliputi : bertanya pada pasien, mendapat data lab,
dinyatakan secara spesifik cara pemberiannya : memantau kondisi fisik pasien
nama obat, dosis, rute, waktu. c. Parameter pemantauan harus jelas terhadap outcome
c. Perlu juga menyatakan alasan pemilihan regimen terapi maupun ADR
obat tersebut d. Misalnya: “monitor GI complaint” kurang spesifik,
d. Perlu diberikan juga terapi alternatif lebih baik ditanyai pasien tentang kemungkinan
e. Jika merekomendasikan konseling isi konseling terjadinya dispepsia, diare atau konstipasi
perlu dinyatakan
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai