Kelompok 2A
DAFTAR ISI.................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1
A. Latar Belakang............................................................................... 1
B. Tujuan Praktikum ......................................................................... 1
C. Manfaat Praktikum........................................................................ 1
A. Dasar Teori...................................................................................... 2
A. Hasil Pengamatan.......................................................................... 7
B. Pembahasan................................................................................... 7
BAB V PENUTUP........................................................................................... 10
A. Kesimpulan.................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Laporan praktikum ini dibuat untuk memenuhi tugas Praktikum
Biokimia Klinis. Dalam praktikum ini membahas tentang Metabolisme –
Glikolisis Anaerob (Peragian) dengan ragi yang mengandung bakteri
Sacharomyces cerevisae. Metabolisme adalah suatu proses reaksi kimia yang
terjadi di dalam makhluk hidup, mulai dari makhluk bersel satu yang sangat
sederhana seperti bakteri, jamur, tumbuhan, hewan sampai manusia.
Metabolisme makhluk hidup dapat terjadi secara aerob dan anaerob.
Dalam praktikum ini akan dibahas mengenai metabolisme karbohidrat secara
anaerob. Salah satu metabolisme karbohidrat secara anaerob dapat dilakukan
melalui glikolisis anaerob. Glikolisis adalah serangkaian reaksi biokimia
dimana glukosa dioksidasi menjadi molekul asam piruvat. Glikolisis anaerob
terjadi dalam keadaan tanpa oksigen. Proses glikolisis anaerob sendiri
menghasilkan lebih sedikit energi per molekul glukosa dibandingkan dengan
oksidasi aerobik yang sempurna. Dengan mempelajari proses glikolisis
anaerob diharapkan mahasiswa dapat memahami reaksi yang berlangsung
selama proses glikolisis anaerob.
B. Tujuan Praktikum
Praktikum ini dilakukan untuk mengetahui reaksi oksidasi karbohidrat
oleh sel ragi menghasilkan CO2 dan etanol dalam keadaan anaerob.
C. Manfaat Praktikum
Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami reaksi oksidasi
karbohidrat oleh sel ragi menghasilkan CO2 dan etanol dalam keadaan
anaerob.
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Dasar Teori
Pada dasarnya metabolisme glukosa dapat dibagi dalam dua bagian yaitu
yang tidak menggunakan oksigen atau anaerob dan yang menggunakan oksigen
atau aerob. Reaksi anaerob terdiri atas serangkaian reaksi yang mengubah
glukosa menjadi asam laktat. Proses ini disebut glikolisis.
2
Glikolisis dimulai dengan penambahan satu gugus fospat ke glukosa,
sehingga menjadi lebih reaktif. Satu gugus fospat yang lainnya di tambahkan
ke senyawa glukosa-fospat yang baru terbentuk yang kemudian dipecah
menjadi senyawa karbon yang mengandung tiga atom karbon. Senyawa ini
diubah melalui serangkaian tahapan menjadi dua molekul piruvat. Maka dalam
glikolisis sebuah sel memulai dengan satu molekul glukosa dan menghasilkan
dua molekul yang mengandung tiga atom karbon yakni piruvat. Di dalam
proses ini empat hidrogen(mengandung total empat elektron) dikeluarkan dan
empat ATP terbentuk. Elektrondan hidrogen ditangkap oleh pembawa (carrier)
dalam hal ini NAD. Setiap NAD (bentuk teroksidasi) menerima dua elektorn
dan satu ion hidrogen, menghasilkan NADH + H+ (bentuk tereduksi). Maka
salah satu hasil akhir dari glikolisis adalah juga sintesa dari dua NADH + H+,
dengan pelepasan dua ion hydrogen.
3
(=C=0 ) jika oksigen karbonil berkaitan dengan deoksi dan amino. Dalam
alam, karbohidrat terdapat sebagai monosakarida ( gula individual dan
sederhana ), oligosakarida, dan polisakarida. Oligosakarida umumnya
didefinisikan sebagai suatu molekul yang mengandung dua hingga sepuluh unit
monosakarida, beberapa di antaranya mempunyai berat molekul beberapa juta
(Armstrong, 1995 ).
A. Glukosa
B. Laktosa
C. Sukrosa
Sukrosa atau gula tebu merupakan disakarida yang paling manis yang
terdiri dari glukosa dan fruktosa. Sukrosa bukan merupakan gula pereduksi
karena sukrosa tidak mempunyai atom karbon hemiasetal dan hemiaketal.
Sukrosa tidak memilliki atom karbon monomer bebas karena karbon
anomer glukosa dan fruktosa berikatan satu dengan yang lain. Sukrosa
juga mudah dihidrolisis menjadi D-glukosa dan D-fruktosa.
4
Ragi merupakan starter/inokulum tradisional Indonesia untuk membuat
berbagai macam makanan fermentasi seperti tape ketan/singkong. brem
cair/padat dll. Mikroba yang terkandung dalam ragi umumnya berupa kultur
campuran (mixed culture) terdiri dari kapang, khamir dan bakteri. Beragamnya
bumbu rempah yang digunakan dalam pembuatan ragi menjadikan jenis,
populasi dan keaktifan mikroba dalam ragi sangat beragam, sehingga sulit
untuk mendapatkan ragi dengan kualitas yang seragam. Salah satu cara
mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan membuat ragi menggunakan
mikroba murni yang diketahui memiliki aktivitas amilolitik dan berperan
dalam proses fermentasi.( tita rialita, 2004).
5
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
6
BAB IV
A. Hasil Pengamatan
B. Pembahasan
Pada praktikum kali ini dilakukan percobaan yang
bertujuan untuk mempelajari atau mengamati proses
glikolisis di dalam sel ragi dengan mengukur tinggi kolom
CO2 yang terbentuk. Glikolisis merupakan proses penguraian
atau kata bolis mekarbohidrat (glukosa) menjadi asam
piruvat. Glikolisis dapat berlangsung secara aerob
(memerlukan oksigen) dan juga anaerob (tanpa oksigen).
Dalam kondisi aerob, piruvat yang terbentuk akan dioksidasi
menjadi CO2 dan H2O. Sedangkan dalam kondisi anaerob,
karbohidrat seperti glukosa dan sukrosa akan diuraikan oleh
enzim dalam ragi menjadi alkohol dan CO2 sebagai produk
akhir. Namun, jika glikolisis anaerob terjadi pada otot
manusia yang sedang berkontraksi, piruvat akan berubah
menjadi asam laktat, yang pada akhirnya akan menimbulkan
rasa lelah.
Pada percobaan ini, kami akan membandingkan
perbedaan hasil reaksi oksidasi yang terjadi antara
monosakarida glukosa serta disakarida yakni glukosa, laktosa
dan sukrosa dengan sel ragi. Fungsi sel ragi ini adalah
sebagai tempat berlangsungnya proses glikolisis. Ragi yang
digunakan yaitu Saccharomyces cereviceae. Ragi
(Saccharomyces cereviceae) merupakan zat yang
7
menyebabkan fermentasi. Ragi biasanya
mengandung mikroorganisme yang melakukan fermentasi
dan media biakan bagi mikroorganisme tersebut.
Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam
keadaan anaerobik (tanpa oksigen). Sama halnya dengan
proses glikolisis secara aerob, proses fermentasi pada
percobaan ini juga membutuhkan enzim untuk mengubah
glukosa menjadi alkohol dan CO2, enzim tersebut yaitu enzim
simase yang diperoleh dari ragi. Enzim merupakan senyawa
protein yang berfungsi sebagai katalis (senyawa yang
mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi) dalam
suatu reaksi kimia.
Pada percobaan ini, pertama-tama dilakukan
menyiapkan suspensi ragi cara menambahkan 20 ml
aquades. Perlakuan selanjutnya yaitu memasukkan 5 mL
larutan glukosa 2% kedalam tabung peragian tersebut secara
bersamaan dan dengan segera menutup tabung tersebut
agar tidak ada oksigen yang masuk, hal ini bertujuan agar
proses glikolisis dalam sel ragi dapat berjalan sempurna
dalam keadaan anaerob sehingga menghasilkan etanol dan
gas CO2. Adapun tujuan penambahan larutan glukosa 2%
secara bersamaan yaitu untuk membuat proses glikolisis
dalam sel ragi ini berjalan secara bersamaan sehingga
pengamatan terhadap hasil perlakuan ini dapat diperoleh
secara tepat. Larutan glukosa ini berfungsi sebagai substrat
yang akan diubah oleh enzim (enzimsimase) dalam ragi
menjadi etanol dan gas CO2. Setelah itu, membolakbalikkan
keempat tabung tersebut sebanyak 4 kali dengan tujuan
untuk menghomogenkan larutan yang berada di dalamnya,
lalu mengukur tinggi kolom tabung tersebut sebelum
terbentuk gas. Perlakuan selanjutnya yaitu mendiamkan
tabung selama 15menit. Dimana proses pendiaman ini
8
bertujuan untuk memaksimalkan proses glikolisis yang terjadi
dalam sel ragi. Setelah 15 menit didiamkan di teteskan
larutan NaOH. Kemudian amati adanya hisapan pada ibu jari.
9
Namun pada percobaan daya hisap ibu jari, praktikan tidak
merasakan adanya hisapan yang kuat. Padahal adanya
hisapan pada ibu jari menandakan terbentuknya gas CO2
yang kemudian bereaksi dengan kulit.
Berdasarkan hasil tersebut, terlihat bahwa proses
glikolisis berjalan lebih baik pada suspensi glukosa dan
sukrosa, terlihat dengan adanya tinggi kolom udara pada
tabung peragian, semakin tinggi kolom maka gas CO2 yang
terbentuk semakin banyak yang berarti proses hidrolisis
berjalan dengan baik.
10
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Glukosa memiliki kolom udara yang paling tinggi yaitu 2,3 cm dan
kemudian sukrosa 2 cm serta laktosa 0 cm. Hal ini dikarenakan glukosa
adalah monosakarida dan sukrosa merupakan disakarida yang tersusun atas
glukosa dan fruktosa. Glukosa dan sukrosa memerlukan enzim untuk dipecah
menjadi gula sederhana. Karena glukosa dan fruktosa tidak memiliki gugus
hemiasetal maka proses penguraiannya lebih sederhana. Sementara pada
laktosa tidak terdapat enzim spesifik yang bekerja. Dimana enzim yang
bekerja pada saat praktikum adalah enzim amilase dari bakteri
Saccharomyces cereviceae sementara laktosa merupakan substrat alami
Lactobacillus bulgaricus yang memiliki enzim laktase untuk memecah
laktosa.
11
DAFTAR PUSTAKA
12