Anda di halaman 1dari 16

Karbohidrat

A. Definisi Karbohidrat merupakan senyawa organik yang paling banyak tedapat di alam. Hampir seluruh tanaman dan hewan mensintesis dan memetabolisme karbohidrat. Senyawa karbohidrat seperti gula dan pati (starch) berada dalam makanan sedangkan selulosa terdapat dalam kayu, kertas, dan katun. Karbohidrat adalah polihidroksi aldehid atau polihidroksi keton dan meliputi kondensat polimer-polimer yang terbentuk. Nama karbohidrat dipakai dalam senyawa tersebut karena rumus empirisnya yang berupa CnH2nOnatau Cn(H2O)n yaitu karbon yang mengalami hidratasi. Namun nama tersebut kurang tepat karena hidrat yang terikat pada gugus karbon bukanlah sebagai hidrat yang sebenarnya, misal tidak dapat dipisahkan atau dikristalkan tersendiri yang terlepas dari gugusnya. Karbohidrat adalah kelompok senyawa yang mengandung unsure C, H, dan O. senyawa-senyawa karbohidrat memiliki sifat pereduksi karena adanya gugus karbonil dalam bentuk aldehid atau keton. Senyawa ini juga memiliki banyak gugus hidroksil. Karena itu, karbohidrat merupakan suatu polihidroksi aldehid atau polihidroksi keton, atau turunan suatu polihidroksi aldehid atau polihidroksi keton. B. Fungsi Karbohidrat Karbohidrat mempunyai beberapa fungsi yakni: 1. Sumber bahan bakar. 2. Sumber energi utama dan dapat diganti dengan sumber energy yang lain pada beberapa organ tubuh manusia, yaitu otak, lensa mata dan sel saraf. 3. Bahan sintesis senyawa organic lainnya. 4. Pati dan glikogen berperan sebagai cadangan makanan. 5. Menjaga keseimbangan asam dan basa dalam tubuh. 6. Membantu proses penyerapan kalsium. 7. Sebagai materi pembangun. 8. Berperan penting dalam penurunan sifat, misalnya karbohidrat dengan atom C lima buah merupakan komponen asam nukleat (DNA dan RNA).

9. Polimer karbohidrat yang tidak larut berperan sebagai unsur struktural dan penyangga dalam dinding sel bakteri dan tanaman. 10. Sebagai pelumas sendi kerangka.

C. Klasifikasi Karbohidrat Karbohidrat dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok besar seperti dibawah ini : a. Karbohidrat sederhana (monosakarida) b. Karbohidrat kompleks (disakarida, polisakarida) Monosakarida adalah suatu karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisis menjadi molekul yang lebih sederhana lagi. Glukosa dan fruktosa termasuk kedalam golongan monosakarida. Karbohidrat kompleks adalah karbohidrat yang terbentuk dari dua atau lebih monosakarida. Sukrosa merupakan disakarida yang terdiri dari dua molekul monosakarida. Selulosa merupakan polisakarida karena terbentuk dari bebrapa ribu molekul glukosa yang berikatan bersama-sama. Jika dihidrolisis polisakarida akan terurai menjadi molekul-molekul monosakaridanya. Dalam disakarida, terdapat satu ikatan glikosida yang menghubungkan dua monosakarida. Sedangkan dalam trisakarida terdapat dua ikatan monosakarida yang menghubungkan tiga buah monosakarida. Karbohidrat yang memiliki beberapa unit monosakarida disebut

oligoskarida, sedangkan yang memiliki banyak unit monosakarida disebut sebagai polisakarida. a. Monosakarida Monosakarida adalah suatu karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisis menjadi molekul yang lebih sederhana lagi. Berdasarkan letak gugus karbonilnya, dapat dibedakan jenis monosakarida, yakni : 1. Aldosa, mengandung gugus aldehid (R-CHO), 2. Ketosa mengandung gugus keton (R-CO_R). Monosakarida juga dapat dikelompokan menurut jumlah atom yang dimilikinya, yaitu : 1. Triosa, yakni jenis monosakarida yang memiliki 3 atom C.

Contohnya ialah Gliserosa, Gliseraldehid, Dihidroksi aseton 2. Tetrosa, yakni jenis monosakarida yang memiliki 4 atom C. Contoh dari tetrosa adalah threosa, Eritrosa, xylulosa 3. Pentosa jenis monosakarida yang memiliki 5 atom C. Contoh pentose ialah Lyxosa, Xilosa, Arabinosa, Ribosa,Ribulosa 4. Hexosa jenis monosakarida yang memiliki 6 atom C. Contoh Hexosa ialah Galaktosa, Glukosa, Mannosa, fruktosa diantara keempatnya ini yang amat dikenal dalam kehidupan sehari-hari ialah galaktosa, fruktosa dan glukosa.

Glukosa, terkadang orang menyebutnya gula anggur ataupun dekstrosa. Banyak dijumpai di alam, terutama pada buah-buahan, sayur-sayuran, madu, sirup jagung dan tetes tebu. Di dalam tubuh glukosa didapat dari hasil akhir pencemaan amilum, sukrosa, maltosa dan laktosa.

Fruktosa, disebut juga gula buah ataupun levulosa. Merupakan jenis sakarida yang paling manis, banyak dijjumpai pada mahkota bunga, madu dan hasil hidrolisa dari gula tebu.

Galaktosa, tidak dijumpai dalam bentuk bebas di alam, galaktosa yang ada di dalam tubuh merupakan hasil hidrolisa dari laktosa.

5. Heptosa, yakni monosakarida yang memiliki 7 atom C. Contohnya ialah Sedoheptulosa. 1. gliseraldehid

Grisealdehid merupakan aldosa yang paling sederhana :

Gliseraldehid memiliki sifat pereduksi karena merupakan suatu aldehid. Atom C-2 pada molekul ini adalah pusat kiral (disebut juga pusat asimetris), sehingga terdapat dua isomer yang dikenal sebagai enansiomer. Enansiomer adalah bayangan cermin satu sama lain. Pemberian lambang D atau L berkaitan dengan gugus OH yang terikat pada atom C yang mengikat gugus karbonil (C=O) Bila gugus OH berada disisi kanan maka senyawa tersebut berkonfigurasi D (dexter). Bila gugus OH berada di sisi kiri maka senyawa tersebut berkonfiguurasi L (levo).

2. aldosa sederhana Aldosa sederhana diturunkan dari gliseraldehid, yakni dengan memasukkan atom karbon kiral terhidroksilasi (CHOH) diantara karbon C-1 dan C-2 pada molekul gliseraldehid. Gliseraldehid akan menurunkan dua aldotetrosa, yaitu L-eritrosa dan L-treosa, dari masingmasing aldotertrosa diturunkan dua aldopentosa dan dari molekul-molekul aldopentosa diturunkan 16 aldoheksosa. Aldotetrosa memiliki dua pusat kiral, aldopentosa memiliki tiga pusat kiral, dan aldoheksosa memiliki empat pusat kiral. Setiap pusat kiral ini memberikan aktivitas optik. Empat buah stereoisomer dari aldotetrosa yaitu, D-Erithrosa, L-erithrosa, D-Threosa dan LThreosa

Dua dari aldotetrosa, D-erithrosa dan D-threosa mempunyai gugusan hidroksil kiral yang terakhir( gugusan hidroksil pada atom karbon 3) diproyeksikan ke kanan. Karbon kiral ini mempunyai konfigurasi yang sama seperti karbon kiral dalam D-gliseraldehid. Dua aldotetrosa yang lain mempunyai gugusan hidroksil pada atom karbon 3 diproyeksikan ke kiri, konfigurasinya sama seperti pada L-gliseraldehid. 3. Ketosa sederhana Ketosa sederhana diturunkan dari dihidroksiaseton, yang merupakan suatu isomer dari gliseraldehid.

Dihidroksiaseton tidak memiliki pusat kiral, tetapi turunannya memiliki atom karbon kiral di antara gugus keto dan salah satu gugus hidroksimetil. Terdapat dua ketotetrosa, empat ketopentosa, dan delapan ketoheksosa. Dula gula berikut memiliki nama sistematik yang tepat yakni L-Treo-pentulosa, umumnya disebut L-xilulosa, D-arabino-heksulosa, umumnya disebut D-fruktosa. D-fruktosa adalah ketosa yang paling banyak ditemukan. Ketosa ini memiliki enam atom karbon. Nama system untuk monosakarida ketosa selalu diakhiri dengan ulosa, selain fruktosa dan nama trivial lainnya.

L-xilulosa 4. Struktur D-glukosa

D-fruktosa

D-Glukosa adalah monosakarida yang paling banyak ditemukan. Monomer D-glukosa terdapat dalam darah, sedangkan polimernya terdapat dalam tepung maupun selulosa. Struktur D-glukosa dapat membentuk 2 bentuk rantai, yaitu : 1. Proyeksi Fischer (bentuk rantai terbuka) 2. Rumus proyeksi Haworth (bentuk rantai lingkaran) Proyeksi Fischer (bentuk rantai terbuka) molekul D-glukosa adalah sebagai berikut :

D-glukosa dalam bentuk Kristal memiliki 2 macam struktur ( dan ) keduanya berupa molekul lingkaran, juga dikenal sebagai rumus proyeksi Haworth :

Ketika -D-glukosa atau -D-glukosa dilarutkan dalam air, struktur lingkaran akan terbuka sehingga terbentuk struktur rantai terbuka. Struktur terbuka D-glukosa membentuk dua hemiasetal yaitu -D-glukosa dan -D-glukosa, disebut sebagai anomer dan C-1 pada struktur lingkaran disebut karbon anomerik. D-glukosa lingkar enam disebut glukopiranosa (mirip dengan piran), dan D-glukos lingkar lima disebut glukofuranosa (mirip dengan furan). Biasanya furanosa kurang stabil karena besarnya halangan sterik antara gugus H, hidroksil, dan hidroksimetil pada karbon-karbon yang berbeda. 5. Konformasi Glukosa

Konformasi dalam struktur Haworth dapat berupa bentuk lingkar-5 dan lingkar-6. Atom-atom karbon dalam molekul D-glukopiranosa membentuk sudut 109 di tiap atom. Tekukan ini membuat molekul lebih stabil. Konformasi sikloheksana telah diketahui ada dua jenis, yaitu konformasi chair (kursi) yang stabil dan konformasi boat (perahu) yang kurang stabil. Gugus-gugus yang terikat pada atom karbon bisa berada pada posisi ekuatorial, yakni jika gugus tersebut berada pada bidang datar, atau posisi aksial yakni bila tegak terhadap bidang. Pada sikloheksana, perbedaan energi antara konformer perahu dengan konformer kursi adalah sekitar 25 kJmol-1 yang berarti terdapat 1 konformasi perahu dari 1000 molekul pada 25C. Monosakarida memiliki gugus hidroksil dan hidroksimetil pada atom-atom karbon cincin. Hal ini menyebaban gugus-gugus ini cenderung berada pada posisi ekuatorial. Pada posisi aksial gugus-gugus ini akan mengganggu kestabilan cincin karena besarnya halangan sterik. Pada siklopentana, bentuk konformasinya adalah setengah kursi (half chair), sehingga konformasinya bukan lagi aksial dan ekuatorial melainkan menjadi konformasi ekso dan endo. 6. Monosakarida selain Glukosa

Terdapat dua aldoheksosa yang merupakan isomer dari glukosa, yakni manosa dan galaktosa:

Berikut adalah anomer (struktur Haworth) dari D-Manosa dan D-Galaktosa :

Fruktosa merupakan suatu ketoheksosa, dengan struktur rantai bentuk terbuka dan bentuk siklis sebagai berikut:

Aldopentosa yang paling umum dikenal adalah D-ribosa, yakni gula yang ada dalam RNA. Dalam bentuk Kristal hanya terdapat -D-piranosa, tetapi dalam larutan akan terbentuk juga anomer dan dari D-ribosa, baik piranosa maupun furanosa.

Gula yang tereduksi akan membentuk gula deoksi, gula deoksi merupakan senyawa dimana gugus hidroksil melekat pada bangunan cincin telah digantikan oleh atom hydrogen. Gula deoksi yang paling banyak adalah 2-deoksi-D-ribosa yang ada dalam DNA. Gula deoksi lainnya yang juga banyak ditemukan adalah L-fukosa dalam binatang, dan L-ramnosa dalam tumbuhan dan bakteri. 7. Ikatan Glikosida

Monosakarida dalam bentuk lingkar memiliki karbon pereduksi yang disebut karbon anomerik. Gugus hidroksil pada karbon anomerik jauh lebih reaktif daripada alkohol primer atau sekunder biasa. Reaktivitas ini dipengaruhi tarikan elektron oleh atom oksigen pada cincin.

Gugus hidroksil anomerik sangat mudah bereaksi dengan alkohol (OH) atau amina (NH2). Proses ini dikenal sebagai glikosilasi, dan produknya disebut O-glikosida (reaksi dengan alkohol) dan N-glikosida (reaksi dengan amina). Gugus R dalam kedua glikosida diatas dinamakan aglikon. Nama lain dari glikosida adalah asetal. Istilah glikosida adalah nama generik, glikosida yang berasal dari glukosa, fruktosa, dan ribose dikenal sebagai glukosida, fruktosida, ribosida, dan sebagainya. Akhiran oksida diberikan pada glikosida. Ikatan glikosida banyak ditemukan dalam senyawa-senyawa biologis. Bila aglikon juga merupakan suatu monosakarida, maka ikatan glikosida yang terjai akan membentuk senyawa yang dinamakan disakarida. Ikatan glikosida yang terbentuk dengan monosakarida berikutnya akan menghasilkan trisakarida dan seterusnya. Sejumlah besar monosakarida yang terhubung oleh ikatan glikosida dinamakan polisakarida. 8. Reaksi-reaksi Monosakrida a) Reaksi oksidasi dengan Br/H2O (hanya untuk aldosa) b) Reaksi dengan Fehling dan Tollens c) Reaksi dengan HNO3 d) Reaksi oksidasi dengan HIO4 ( pemutusan ikatan C-C diol pada aldosa/ketosa) e) Reaksi reduksi f) Pembentukan hidrazon dan osazon g) Reaksi estifikasi dan reasksi alkilasi

b. Disakarida Disakarida merupakan karbohidrat yang pada hidrolisis menghasilkan 2 molekul monosakarida yang sama atau berlainan, misalnya maltosa, sellobiosa, sukrosa dan laktosa. Kedua monosakarida bergabung dengan ikatan glikosida.

1. Maltosa Maltosa, dimer dari glukosa, adalah disakarida yang dihasilkan dari hidrolisa sebagian dari amilum atau glikogen. Maltosa juga terdapat di alam, tetapi tidak berlimpah. Sumber yang paling baik dari maltose adalah hidrolisa dengan menggunakan enzim dari amilum. Pada maltosa, satu molekul glukosa terikat oleh satu ikatan glikosidik dari karbon 1 dari unit pertama glukosa ke gugusan hidroksil pada posisi 4 dari molekul glukosa yang kedua. Menurut perjanjian, unit glukosa dengan ikatan glikosidik merupakan bagian dari rumus sebelah kiri dan unit glukosa dengan karbon anumerik bebas digambarkan disebelah kanan. Ikatan Pada maltose terdapat 2 anomer yaitu -maltosa dan -maltosa, kedua-duaya menunjukkan mutarotasi. Maltosa adalah gula pereduksi sebab anomernya juga dalam kesetimbangan dengan bentuk aldehid rantai terbuka yang mudah dioksidasi. 2. Sellobiosa Sellobiosa adalah disakarida yang terbentuk pada hidrolisa sebagian dari sellulosa. Sellubiosa terdiri dari dua unit glukosa. Mata rantai yang menghubungkan dua unit glukosa tersebut adalah ikatan -glikosidik, lebih baik daripada ikatan -glikosidik dari maltosa. Seperti halnya maltosa, unit glukosa yang kedua dari sellobiosa bias alfa atau beta. Sebagai akibatnya, sellobiosa dapat beada sebagai anomer atau anomer. Anomer ini mempertunjukkan mutarotasi, dan sellobiosa merupakan gula mereduksi. 3. Sukrosa Sukrosa, gula pasir, adalah suatu disakarida yang ada di perdangangan berasal dari gula tebu dan gula beet. Sukrosa terjadi dari satu unit glukosa dan stu unit fruktosa. Ikatan yang menghubungkan kedua monosakarida dalamsukrosa terbentuk dari dua karbon anomerik.

Sebagai akibatnya, sukrosa tidak mempunyai anomer. Sukrosa bukan gula mereduksi dan tidak mengalami mutarotasi apanila dilarutkan dalam air. 4. Laktosa Laktosa (gula susu), gula utama yang ada dalam susu sapid an susu ibu, terdiri dari satu unit D-galaktosa digabungkan dengan mata rantai beta ke posisi 4 dari - atau -D-glukosa. Laktosa didapat dalam perdagangan sebagai hasil tambahan pada pembuatan keju. c. Oligosakarida

1. Trisakarida Trisakarida, merupakan oligosakarida yang terdiri atas tiga molekul monosakarida. Contoh dari trisakarida adalah rafinosa. Rafinosa adalah suatu trisakarida yang penting, terdiri atas 3 molekul monosakarida yang berikatan,yaitu galaktosa-glukosa-fruktosa. Atom karbon 1 pada galtosa berikatan dengan atom karbon 6 pada glukosa, selanjutnya aom karbon 1 pada glukosa berikatan dengan atom karbon 2 pada fluktosa. 2. Tetrasakarida Tetrasakarida, merupakan oligosakarida yang terbentuk dari empat molekul

monosakarida.Stakiosa adalah suatu tetra sakarida. Dengan jalan hidrolisis sempurna, stakiosa menghasilkan 2 molekul galaktosa, 1 molekul glukosa dan 1 molekul fruktosa. Pada hidrolisis parsial dapat dihasilkan fruktosa dan monotriosa suatu trisakarida.Stakiosa tidak mempunyai sifat mereduksi. d. Polisakarida

Polisakarida adalah polimer yang terbentuk dari penggulungan unit monosakarida terikat bersama oleh ikatan glikosidik. Amilum dan glikogen terbentuk dari mata rantai molekul

glukosa, dan sellukosa terbentuk dari mata rantai- glukosa. Khitin, polisakarida dari otot luar serangga dan siput, dibentuk dari unit mata-rantai- N-asetil-D-glukosamin. Polisakarida dapat dibedakan atas : 1. Homopolisakarida, yang pada hidrolisisnya menghasilkan satu macam

karbohidrat. Polisakarida yang pada hidrolisisnya menghasilkan heksosa disebt heksosan, pentose disebut pentosan, misalnya gummi arabikum. 2. Heteropolisakarida, yang menghasilkan beberapa macam karbohidrat.

Berikut adalah Polisakarida yang penting : 1. Amilum Amilum adalah gudang-energi karbohidrat yang utama tanaman. Amilum adlah homopolimer (suatu polimer yang dibentuk oleh hanya satu macam unit monomerik) dari glukosa yang digabung oleh mata rantai alfa, mata rantai yang sama dengan maltosa. Dua macam amilum utama adalah amilosa dan amilopektik. Amilosa dipisahkan dari amilopektik dengan jalan menambahkan pentanol-1 kedalam larutan amilum dalam air. Amilosa kurang larut dibandingkan dengan amilopektin sehingga tidak dapat larut ketika alkohol ditambahkan, sedangkan amilopektin larut. Bila dilarutkan dalam air panas, amilosa larut sedangkan amilopektin tidak. Amilosa terdiri dari rantai tidak bercabang yang panjang dari glukosa terikat bersama oleh ikatan , 1-4. Panjang rantainya bermacam-macam, yaitu antara 100 sampai 100.000 unit glukosa. Amilopektin, seperti amilosa, adalah suatu polimer dari glukosa yang mempunyai mata rantai , 1-4. Berat molekul berkisar antara 50.000 sampai beberapa juta. 2. Glikogen Glikogen adalah karbohidrat yang menjadi gudang-energi pada binatang. Glikogen disimpan dihati (sampai 10% dari berat basah) dan di otot. Glikogen dipecah oleh binatang untuk mendapatkan glukosa guna memelihara kadar gula darah dan untuk memberi energi guna aktivitas otot. Glikogen adalah polimer dari glukosa mata rantai , 1-4 dengan cabang

, 1-6. Glikogen mempunyai lebih banyak cabang daripada amilopektin. Molekul glikogen mempunyai berat formula yang sangat berbeda, mulai dari 270.000 sampai 100.000.000. 3. Sellulosa Sellulosa adalah struktur polisakarida utama dalam tanaman. Katun terdiri dari kurang lebih 90% sellulosa. Kayu mengandung campuran sellulosa dan lignin, terdiri dari polimer yang terbentuk dari hasil oksidasi koniferil alkohol (konifer) atau dari hasil oksidasi campuran konifer alkohol dan siringenin (pohon deciduous). Polimer sellulosa terdiri dari rantai glukosa tidak bercabang dari mata rantai , 1-4. Sellulosa tidak larut dalam air, berat molekulnya antara 50.000 sampai 40.000 dan ini sesuai dengan 300-2500 molekul glukosa. Dengan iodium, selulosa tidak member warna. 4. Inulin Zat ini terdapat dalam akar tumbuh-tumbuhan tertentu. Polisakarida ini termasuk golongan fruktosan yang pada hidrolisis menghasilkan fruktosa. Dengan iodium inulin tidak member warna. Dalam air panas ia mudah larut. Inulin digunakan untuk penetapan glomerular filtration rate. 5. Kitin Polisakarida ini membentuk struktur sel avertebrata, banyak terdapat misalnya pada kulit kerang. Kitin terdiri dari molekul-molekul N-asetil-D-glukosamin yang berikatan dengan ikatan glukosida , 1-4. 6. Dekstrin. Dekstrin Merupakan zat antara dalam pemecahan amilum. Molekulnya lebih sederhana, lebih mudah larut di dalam air, dengan iodium akan berubah menjadi warna merah. 7. Mukopolisakarida Zat ini banyak terdapat dalam jaringan dengan berbagai fungsi. Beberapa contoh adalah : a) Kondroitin sulfat yang tedapat dalam jaringan ikat, dan merupakan polimer dari satuan disakarida asam glukuronat dan N-asetil-galaktosamin-sulfat. b) Asam hialuronat terdapat antara lain dalam cairan sinoval dan terdiri dari satuan asam glukoronat dan N-asetil-glukosamin.

c) Heparin terdapat dalam darah dan terdiri dari glukosamin dan asam uronat (glukoronat dan iduronat). Glikoprotein juga disebut mukoprotein ialah senyawa yang terdiri dari protein dan polisakarida dan terdapat dalam jaringan maupun getah pancreas. Bagian polisakarida ternyata tidak mengandung asam uronat, tetapi aseitl-heksosamin, heksosa, L-fruktosa dan asam sialat (turunan asam neuraminat). e. Uji Kuantitatif Karbohidrat Beberapa sifat sakarida dan reaksi kimia yang spesifik, karbohidrat dapat dinalisis secara kualitatif 1. Reaksi Molisch 2. Uji Benedict : Karbohidrat + larutan naftol + H2SO4 furfural/ungu

: Dalam 5 ml pereaksi larutan kupri sulfat, natrium sulfat, endapan

natrium karbonat + 8 tetes larutan contoh dipanaskan selama 5 menit

warna hijau, kuning/merah orange yang menunjukan adanya gula tereduksi. 3. Uji seliwanoff, membentuk warna merah cerry yang menunjukkan adanya fruktosa.

DAFTAR PUSTAKA Ngili, Y. 2009. Biokimia: Struktur dan Fungsi Biomolekul. Edisi pertama. Graha Ilmu. Yogyakarta Riswiyanto, 2009. Kimia organik. penerbit Erlangga. Jakarta Iswari, R.S., Yuniastuti, A. 2006. Biokimia. Edisi pertama. Graha Ilmu. Yogyakarta
Poedjiadi,Anna.2006. Dasar-Dasar Biokimia. Universitas Indonesia. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai