KARBOHIDRAT
Dibuat Oleh:
Dosen Pengampu :
JURUSAN BIOLOGI
2023
Latar Belakang
Pada tumbuhan, glukosa disintesis dari karbon dioksida (CO2) dan air (H2O) melalui
proses fotosintesis dan disimpan dalam bentuk pati atau selulosa. Binatang mensintesis
karbohidrat dari lipid gliserol dan asam amino, akan tetapi derivat karbohidrat yang digunakan
oleh binatang diambil dari tanaman. Glukosa bisa diabsorpsi langsung dalam aliran darah dan
gula bentuk lain akan diubah menjadi glukosa dalam liver sehingga glukosa merupakan jenis
karbohidrat yang penting. Sebagai sumber utama energi pada mamalia, glukosa dapat disintesis
menjadi glikogen sebagai cadangan makanan, ribosa dan deoksiribosa pada asam nukleat,
galaktosa pada laktosa susu, glikolipid dan kombinasi dengan protein (glikoprotein dan
proteoglikan).
Tujuan
Pembahasan
Karbohidrat adalah Polihidroksi aldehida dan Polihidroksi keton atau zatzat yang bila
dihidrolisis akan menghasilkan derivat senyawa-senyawa tersebut. Suatu kharbohidrat tergolong
aldehida ( CHO ), jika oksigen karbonil berikantan dengan suatu atom karbon terminal dan suatu
keton ( C = O ) jika oksigen karbonil berikatan dengan suatu karbon internal.
Pada umumnya karbohidrat merupakan zat padat berwarna putih, yang sukar larut dalam
pelarut organik, tetapi larut dalam air ( kecuali beberapa sakarida ). Sebagian besar karbohidrat
dengan berat melekul yang rendah, manis rasanya. Karena itu, juga digunakan istilah gula untuk
zat-zat yang tergolong karbohidrat.
Terdapat tiga golongan karbohidrat yang utama yaitu : monosakarida, oligosakarida dan
polisakharida. Kata sakarida diturunkan dari bahasa Yunani yang berarti gula. Monosakarida
atau gula sederhana, terdiri dari hanya satu unit polisakharida aldehida atau keton. D-glukosa
adalah monosakarida yang paling banyak dijumpai di alam. Oligosakarida (bahasa Yunani
oligos yang artinya sedikit ) terdiri dari rantai pendek unit monosakarida yang digabungkan
bersamasama oleh ikatan kovalen. Diantaranya yang paling dikenal adalah disakarida yang
mempunyai dua unit monosakarida. Teristimewa adalah sukrosa (gula tebu) yang terdiri gula D-
glukosa dan D-fruktosa yang digabungkan oleh ikatan kovalen. Kebanyakan oligo sakarida yang
mempunyai tiga atau lebih unit monosakarida tidak terdapat secara bebas, tetapi digabungkan
sebagai rantai samping polipeptida pada proteoglikan . Polisakharida terdiri dari rantai panjang
yang mempunyai ratusan atau ribuan unit monosakarida. Beberapa polisakharida seperti
selulosa, mempunyai rantai lenier, sedangkan yang lain seperti amilum (pati) dan glikogen
mempunyai rantai yang bercabang.Polisakharida yang paling banyak dijumpai pada dunia
tanaman yaitu pati dan selulosa . Nama semua monosakarida dan disakarida berakhiran -Osa.
Monosakarida
Monosakarida sering disebut gula sederhana (Simple Sugars) adalah karbohidrat yang
tidak dapat dihidrolisis menjadi bentuk yang lebih sederhana lagi. Monosakarida tidak berwarna
merupakan kristal padat, yang mudah larut dalam air, tetapi tidak larut dalam pelarut non polar.
Kebanyakan monosakarida mempunyai rasa manis, dengan rumus emperis (CH2O) n, dimana n
= 3 , atau jumlah yang lebih besar lainnya.
Berdasarkan banyaknya atom karbon (C) di dalam melekulnya, monosakarida dapat dibedakan
menjadi triosa (3 atom C), tetrosa (4 atom C), pentosa (5 atom C), heksosa (6 atom C) dan
heptosa (7 atom C). Berdasarkan gugus karbonil fungsionalnya, maka monosakarida dibedakan
menjadi aldosa, jika mengandung gugus aldehida dan ketosa, jika mengandung gugus keton.
Contoh :
Nama generik untuk ketosa adalah dengan menambahkan kata ul di depan akhiran osa, seperti
triulosa, tetrulosa, pentulosa dan heksulosa.
Masing-masing senyawa monosakarida ada dalam dua kelompok yaitu: aldotriosa dan
ketotriosa, aldotetrosa dan ketotetrosa, aldopentosa dan ketopentosa dan sebagainya. Golongan
heksosa yang mencangkup aldoheksosa, yaitu D-glukosa dan ketoheksosa yaitu, D-fruktosa
adalah monosakarida yang paling banyak dijumpai di alam. Golongan aldopentosa, yaitu D-
ribosa dan 2- deoksi-D-ribosa, adalah komponen asam nukleat.
Sterioisomer Monosakarida
Gula dengan kofigurasi D, disebut gula D, sedangkan gula dengan konfigurasi L disebut gula L.
Suatu gula konfigurasi D, kalau gugus OH yang terikat pada atom C yang berdekatan dengan
atom C alkohol primer terletak disebelah kanan, dan berkonfigurasi L, kalau gugus OH ini,
terletak disebelah kiri.
Jumlah isomer yang mungkin terdapat pada monosakarida, tergantung pada jumlah atom C yang
tak setangkup atau asimetris (n ) , yaitu : 2n . Glukosa memiliki 4 atom C asimetris, memiliki 24
= 16 isomer, yaitu 8 bentuk D dan 8 bentuk L. Ke 16 isomer tersebut yaitu : D-glukosa, D-
monosa, D- alosa, Daltrosa, D-glukosa, D-idosa, D-galaktosa, D-tolosa dan 8 lagi masing-
masing dalam bentuk L.
Adanya atom-atom karbon yang asimetris menyebabkan aktivitas optik pada senyawa
monosakarida, yaitu memutar bidang polarisasi cahaya kekanan (dekstrorotasi) (+) atau kekiri
(levorotasi) (-). Zat semacam ini disebut mempunyai keaktivan optik. Suatu senyawa dapat diberi
tanda D (-), D (+), L (-), L(+) yang menunjukkan hubungan struktural dengan D atau L
campuran isomer (+) dan isomer (-) dalam jumlah yang sama, tidak menunjukkan keaktivan
optik , karena pemutaran ke kanan dikombinasi oleh pemutaran kekiri., campuran semacam ini
disebut dengan campuran rasemis, sebab kemungkian pembentukan masing-masing isomer optik
adalah sama. Semua monosakarida mempunyai aktivitas optik, tetapi tidak semua senyawa yang
mempunyai otom C asimetris beraktivitas optik. Suatu melekul bisa saja mempunyai aktivitas
optik walaupun tidak mempunyai atom C asimetris.
Dua monosakarida yang berbeda pada konfigurasi satu atom C disebut epimer, misalnya D-
galaktosa dan D-glukosa merupakan satu pasang epimer yang berbeda pada atom C-4. Demikian
pula D-manosa dan D-glukosa, yang berbeda pada atom C-2 . Perubahan suatu monosakarida
menjadi epimernya disebut epimerisasi.
Struktur monosakarida
Bentuk α dan β dari D-glukosa dapat saling dikonversikan, bila dilarutkan dalam air, sehingga
reaksi optiknya berubah sanpai mencapai nilai tertentu. Penomena spontan ini disebut mutarotasi
, yang disebabkan oleh perubahan bentuk α menjadi β atau sebaliknya
Jika D-glukosa dikristalkan dari air, dihasilkan bentuk yang disebut α-Dglukosa
yang mempunyai rotasi spesifik +112,20 . Jika D-glukosa dikristalkan dari piridin dihasilkan β-
D-glukosa dengan rotasi spesifik +1870 , kedua bentuk memiliki komposisi kimia yang sama.
Dari berbagai pertimbangan kimia, telah disimpulkan bahwa isomer α dan β dari D-glukosa
bukan merupakan struktur rantai lurus, tetapi dua senyawa berbentuk cincin beranggotakan 6
atom C. Gula berbentuk lingkaran demikian disebut piranosa, karena senyawa ini menyerupai
senyawa cincin dengan 6 anggota yang disebut piran. Nama sistematik bagi kedua bentuk cincin
D-glukosa adalah α-D-glukopiranosa dan β-D-glukopiranosa. Ikatan hemiketal internal antara
gugus keto dari C-2 dan gugus hidroksil dari C-5 dalam D-fruktosa, menimbulkan pembentukan
suatu cincin beranggotakan lima, mirip dengan furan. Jenis struktur cincin ini disebut furanosa
dari suatu gula. Dua isomer dari D-fruktosa yaitu α-D-fruktofuranosa dan β-Dfruktofuranosa.
Menurut Haworth, rumus bangun piranosa dan furanosa ditulis sebagai segi 6 atau segi 5 yang
letaknya tegak lurus dengan bidang gambar.
Bagian yang digambarkan lebih tebal, letaknya lebih dekat dengan pembaca. Gugus OH dan H
terletak diatas dan dibawah bidang cincin. Gugus pada rumus Fischer ditulis disebelah kiri, pada
rumus bangun Haworth terletak diatas bidang cincin, sedangkan yang pada rumus bangun
Fischer ditulis disebelah kanan, pada Haworth terletak dibawah bidang cincin. Formula Haworth
beberapa monosakarida yang lain
Beberapa monosakarida lainya
1. Gula Deoksi
2. Gula Amina
3. Asam Gula
Gugus aldehida atau keton dari monosakharida dapat direduksi secara kimia atau enzimatis
menjadi gula alkohol, misalnya, D-sorbitol yang berasal dari Dglukosa dan D-manitol yang
berasal dari, D-manosa. Kedua senyawa tersebut mudah larut dalam air dan rasanya manis.
Gula alkohol lainnya adalah gliserol yang banyak dijumpai sebagai komponen lipida dan inositol
yang banyak terdapat sebagai bagian dari lipida mejemuk yaitu fosfatidil inositol.
Sifat-sifat monosakharida
Bila glukosa dilarutkan dalam basa encer / basa lemah Ba (OH)2 atau Ca(OH)2 setelah beberapa
jam akan dihasilkan campuran yang terdiri dari fruktosa, manosa dan sebagian glukosa semula.
Hal ini terjadi karena enolisasi glukosa. Perubahan aldosa menjadi ketosa ini disebut
transformasi Bruyn-Alberda Van Ekenstein. Trasnformasi ini tidak terjadi dalam larutan basa
pekat karena dalam larutan ini,
monosakharida mudah teroksidasi,
terdegrasi dan terpolimerisasi. Dalam
asam encer, monosakharida sangat stabil
tetapi jika aldoheksosa dipanaskan
dalam asam kuat, maka akan mengalami
dehidrasi membentuk hidroksimetil
furfural.
Dalam kondisi yang sama pentosa akan mengalami dehidrasi menjadi bentuk furfural
2. Gula Pereduksi
Adanya sifat pereduksi dari gula disebabkan oleh adanya gugus aldehida atau gugus keton yang
bebas, sehingga dapat mereduksi ion-ion logam seperti tembaga (Cu) dan perak (Ag) dalam
larutan basa. Dalam mereduksi Benedict yang terbuat dari campuran CuSO4, NaOH dan Na-
sitrat , gula tersebut akan
mereduksi CU2+ yang berupa
Cu(OH)2 menjadi CU+ sebagai
CuOH,selanjutnya menjadi Cu2O
yang tidak larut, berwarna kuning
atau merah bata / coklat.
3. Oksidasi
4. Pembentuk Glikosida
5. Pembentuk Ester
6. Ozason
Monosakharida dapat bereaksi dengan larutan fenilhidrazin dalam suasana asam dalam suhu
1000C, membentuk ozason. Glukosa, fruktosa dan galaktosaa membentuk ozason yang sama,
karena C3 – C6 ketiga gula ini sama, tetapi galaktosa membentuk ozason yang lain karena
galaktosa berbeda pada pada bagian melekul yang tidak berubah pada pembentukan ozason . Tes
ozasan penting untuk identifikasi gula karena ozason berbagai kharbohidrat mempunyai bentuk
kristal dan titik lebur yang berbeda. Pada pembentukan ozason haya C karbonil ( gugus aldehida
atau keton ) dan atom C yang bersebelahan letaknya turut bereaksi.
OLIGOSAKARIDA
Sukrosa ( gula tebu ) merupakan disakharida yang disusun oleh glukosa dan fruktosa karena
ikatan glikosida terbentuk dari gugus hidroksil anomerik, dari kedua satuan monosakharida,
maka sukrosa bukanlah gula pereduksi dan tidak mengalami mutarotasi .Sukrosa dapat
dihidrolisis baik secara enzimatik dan secara kimia untuk menghasilkan suatu campuran
keseimbangan dari glukosa dan fruktosa yang lebih
manis untuk berat yang sama dari pada sukrosa.
Campuran ini disebut gula invert karena hidrolisis
disertai dengan pembalikan putaran optik dari searah
jarum jam (dektrorotasi) menjadi berlawanan arah
jarum jam ( levorotasi ). Madu merupakan bentuk yang
terdapat dialam yang terdiri sebagian besar dari gula
invert.
Laktosa atau gula susu hanya terdapat dalam susu.
Laktosa bila dihidrolisis akan menghasilkan D-
galaktosa dan D-glukosa berikatan melalui ikatan α
(1 4) glikosida laktosa mempunyai atom karbon
hemiasetal sehingga termasuk gula pereduksi.
POLISAKHARIDA
2. Hetropolisakarida , yang mengandung dua atau lebih jenis monosakharida yang berbeda
misalnya asam hialuronat pada jaringan pengikat, yang mengandung N-asetil glukosamin dan
asam glukoronat.
Hidrolisis pati akan terjadi pada pemanasan dengan asam encer, dimana berturutturut akan
terbentuk amilodekstrin yang memberi warna biru dengan iodium, eritrodekstrin yang memberi
warna merah dengan iodium serta berturut-turut akhrodekstrin, maltosa dan glukosa yang tidak
memberi warna dengan iodium.
Glikogen
Glikogen merupakan sumber polisakharida utama pada hewan seperti pati pada sel
tanaman. Glikogen merupakan polisakharida bercabang dari D-glukosa dengan ikatan α (1 → 4),
tetapi memiliki percabangan yang lebih banyak dengan struktur yang lebih kompak
dibandingkan dengan amilopektin. Ikatan pada percabangan adalah α (1 → 6 ). Glikogen
terutama banyak terdapat dalamhati. Glikogen tidak mereduksi larutan Benedict dan dengan
iodium memberi warna merah.
Selulosa
Asam hialuronat
Asam hialuronat merupakan heteropolisakharida yang merupakan unsur penting dari jaringan
penghubung pada hewan. Struktur satuan pengulang dari asam hialuronat adalah asam D-
glukoronat dan N-asetil-D-glukosamin secara berganti-ganti. Hialuronidase, suatu enzim yang
dikeluarkan oleh beberapa bakteri patogen (penyebab penyakit) dapat menghidrolisis ikatan
glikosida dan asam hialuronat, membuat jaringan menjadi lebih rapuh terhadap serangga bakteri.
Khitin
Merupakan polisakharida utama pada proteoglikan tulang rawan mengandung unit asam
D-glukoronat dan N-asetil D-galaktosamin secara berganti-ganti. Polisakharida asam yang
penting lainnya adalah heparin yang dihasilkan oleh jenis sel tertentu, terutama banyak terdapat
pada dinding pembuluh darah arteri. Heparin mengandung unit berulang dari enam residu gula,
masing-masing terdiri dari suatu sekuen berganti dari senyawa turunan sulfat Nasetil –D-
glukosamin dan D-iduronat. Heparin adalah penghambat ampuh terhadap penggumpalan darah
dan membantu mencegah pembentukan gumpalan di dalam aliran darah.
Inulin
Inulin adalah pati yang ditemukan pada ubi dan dahlia, artichokes dan bunga dandelions.
Inulin dapat dihidrlisi menjadi fruktosa dan karena itu inulin adalah fruktosan. Tidak memberi
warna bila ditambahkan iodium dalam larutan inulin. Inulin dipakai pada penyelidikan fisiologis
untuk menetapkan laju filtrasi glomerulurs (glomerular filtration rate).
Kesimpulan
Pada umumnya karbohidrat merupakan zat padat berwarna putih, yang sukar larut dalam
pelarut organik, tetapi larut dalam air ( kecuali beberapa sakarida ). Sebagian besar karbohidrat
dengan berat melekul yang rendah, manis rasanya. Karena itu, juga digunakan istilah gula untuk
zat-zat yang tergolong karbohidrat. Karbohidrat adalah Polihidroksi aldehida dan Polihidroksi
keton atau zatzat yang bila dihidrolisis akan menghasilkan derivat senyawa-senyawa tersebut.
Terdapat tiga golongan karbohidrat yang utama yaitu : monosakarida, oligosakarida dan
polisakharida.
DAFTAR PUSTAKA
Amstrong, F. B. 1995. Buku Ajar Biokimia. Edisi ketiga alih bahasa dr. R. F.
Maulany, MSc. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.
Bagiada, A., Mika dan K. Isnuwardani. 1991. Diktat Biokimia Enzim. Fakultas
Kedokteran UNUD.
Conn, E.E and P. K. Stump. 1976. Outline of Biochemistry 4th Edition, Jhon
Wiley and Sons, Inc. New York, London, Sidaeg, Toronto.
Strayer, L. 2000. Biokimia. Cetkan I. Edisis 4 Volume I. Alih Bahasa dr. Ani
Retno Prijanti, dkk. Penerbit Buku Kedokterrran EGC, Jakarta.
White, A., P. Handler, E. L. Smith, R. L. Hill and I. R. Lehman. 1978. Principles
of Biochemistry Sixth Edition. Kosaido Printing Co. LTD. Tokyo, Japan.
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_1_dir/7ef6b6bab5224263afe23dd815764
08d.pdf