Monosakarida adalah karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisis menjadi bentuk yang lebih
sederhana. Monosakarida meliputi glukosa, galaktosa, fruktosa, manosa, dan lain-lain.
1. Glukosa
Glukosa merupakan suatu aldoheksosa, disebut juga dekstrosa karena memutar bidang polarisasi
ke kanan. Glukosa merupakan komponen utama gula darah, menyusun 0,065- 0,11% darah kita.
Glukosa dapat terbentuk dari hidrolisis pati, glikogen, dan maltosa. Glukosa sangat penting bagi
kita karena sel tubuh kita menggunakannya langsung untuk menghasilkan energi. Glukosa dapat
dioksidasi oleh zat pengoksidasi lembut seperti pereaksi Tollens sehingga sering disebut sebagai
gula pereduksi.
-D-glukosa
-D-glukosa
D-glukosa
2. Galaktosa
Galaktosa merupakan suatu aldoheksosa. Monosakarida ini jarang terdapat bebas di alam.
Umumnya berikatan dengan glukosa dalam bentuk laktosa, yaitu gula yang terdapat dalam susu.
Galaktosa mempunyai rasa kurang manis jika dibandingkan dengan glukosa dan kurang larut
dalam air. Seperti halnya glukosa, galaktosa juga merupakan gula pereduksi.
-D-galaktosa
-D-galaktosa
D-galaktosa
3. Fruktosa
Fruktosa adalah suatu heksulosa, disebut juga levulosa karena memutar bidang polarisasi ke kiri.
Merupakan satu-satunya heksulosa yang terdapat di alam. Fruktosa merupakan gula termanis,
terdapat dalam madu dan buah-buahan bersama glukosa.
Fruktosa dapat terbentuk dari hidrolisis suatu disakarida yang disebut sukrosa. Sama seperti
glukosa, fruktosa adalah suatu gula pereduksi.
(a)
(b)
DISAKARIDA
Disakarida adalah karbohidrat yang tersusun dari 2 molekul monosakarida, yang dihubungkan
oleh ikatan glikosida. Ikatan glikosida terbentuk antara atom C 1 suatu monosakarida dengan
atom O dari OH monosakarida lain. Hidrolisis 1 mol disakarida akan menghasilkan 2 mol
monosakarida. Berikut ini beberapa disakarida yang banyak terdapat di alam.
1.Maltosa
Maltosa adalah suatu disakarida dan merupakan hasil dari hidrolisis parsial tepung (amilum).
Maltosa tersusun dari molekul -D-glukosa dan -D-glukosa.
zzStruktur maltosa
Dari struktur maltosa, terlihat bahwa gugus -O- sebagai penghubung antarunit yaitu
menghubungkan C 1 dari -D-glukosa dengan C 4 dari -D-glukosa. Konfigurasi ikatan
glikosida pada maltosa selalu karena maltosa terhidrolisis oleh -glukosidase. Satu molekul
maltosa terhidrolisis menjadi dua molekul glukosa.
2.Sukrosa
Sukrosa terdapat dalam gula tebu dan gula bit. Dalam
kehidupan sehari-hari sukrosa dikenal dengan gula pasir. Sukrosa
tersusun oleh molekul glukosa dan fruktosa yang dihubungkan
oleh ikatan 1,2 .
Sukrosa terhidrolisis oleh enzim invertase menghasilkan -Dglukosa dan -D-fruktosa. Campuran gula ini disebut gula inversi,
lebih manis daripada sukrosa.
Struktur sukrosa
Jika kita perhatikan strukturnya, karbon anomerik (karbon karbonil dalam monosakarida) dari
glukosa maupun fruktosa di dalam air tidak digunakan untuk berikatan sehingga keduanya tidak
memiliki gugus hemiasetal.
Akibatnya, sukrosa dalam air tidak berada dalam kesetimbangan dengan bentuk aldehid atau
keton sehingga sukrosa tidak dapat dioksidasi. Sukrosa bukan merupakan gula pereduksi.
3.Laktosa
Laktosa adalah komponen utama yang terdapat pada air susu ibu dan susu sapi. Laktosa tersusun
dari molekul -D-galaktosa dan -D-glukosa yang dihubungkan oleh ikatan 1,4'-.
Struktur laktosa
Hidrolisis dari laktosa dengan bantuan enzim galaktase yang dihasilkan dari pencernaan, akan
memberikan jumlah ekivalen yang sama dari -D-glukosa dan -D-galaktosa. Apabila enzim ini
kurang atau terganggu, bayi tidak dapat mencernakan susu. Keadaan ini dikenal dengan penyakit
galaktosemia yang biasa menyerang bayi.
Tetrasikaride
Garis vertikal: ikatan yang terdapat di sebelah belakang bidang kertas.
2. Rumus Haworth
Karbohidrat berasal dari kata karbo yang berarti unsur karbon (C) dan hidrat yang
berarti unsur air (H2O), jadi karbohidrat berarti unsur C yang mengikat molekul
H2O. Karbohidrat merupakan senyawa yang terbentuk dari molekul karbon, hidrogen
dan oksigen. Rumus umumnya dikenal dengan Cx(H2O)n.Secara struktur, karbohidrat
memiliki 4 gugus, yaitu gugus hidrogen (-H), gugus hidroksil (-OH), gugus keton
(C=O) dan gugus aldehida (-CHO).Karbohidrat juga didefinisikan sebagai
polihidroksi-aldehid atau polihidroksi-keton. Polihidroksi aldehida yaitu struktur
karbohidrat yang tersusun atas banyak gugus hidroksi dan gugus karbonilnya barada
di ujung rantai sedangkan polihidroksi keton yaitu struktur karbohidrat yang tesusun
atas banyak gugus hidroksi dan gugus karbonilnya berada di selain ujung rantai.
Karbohidrat yang paling sederhana adalah aldehida atau keton mempunyai dua atau
lebih gugus hidroksi. Monosakarida yang paling kecil adalah gliseraldehida dan
dihidroksiaseton senyawa-senyawa ini adalah triosa. Gliseraldehida mengandung
gugus aldehida mempunyai karbon asimetrik tunggal jadi terdapat dua streoisomer
dari aldose tiga karbon ini, D-gliseraldehida dan L-gliseraldehida. Sedangkan
dihidroksi aseton adalah ketosa karena mengandung gugus keton.
Di bawah ini digambarkan anggota deret aldose sebagai berikut :
Pada senyawa organik dikenal rumus ruang (isomer) sebagai akibat adanya atom
asimetris atau C khiral pada srtuktur molekulnya. Demikian juga monosakarida akan
memiliki banyak isomer,tergantung dari jumlah atom C khiral yang ada pada
molekulnya,rumus 2n,dimana n = jumlah C khiral. C khiral adalah karbon atom pusat
pada struktur molekul. Asimetris artinya atom C khiral memiliki empat gugus
subtituen yang berbeda.
Monosakarida bersifat aktif-optika ,artinya zat ini mampu memutar bidang sinar
terpolarisasi yaitu ke kiri atau ke kanan jika sinar ini menembus/melalui
monosakarida. Dengan demikian monosakarida memiliki lagi isomer lain yaitu isomer
aktif-optika. Satu isomer memutar bidang sinar terpolarisasi ke kanan (kanan=dekstro)
dn yang lain memutar ke kiri (kiri=levo). Dalam hal ini,gliseraldehida memiliki dua
isomer aktif-optika yaitu isomer -d (D) dan isomer-l(L).
Semua monsakarida bersifat gula pereduksi. Sifat gula pereduksi ini disebabkan
adanya gugus aldehida dan keton yang bebas, sehingga dapat mereduksi ion-ion
logam,seperti tembaga (Cu) dan Perak (Ag).
Karbon nomor dua dari gliseraldehid berbentuk chiral dengan demikian glisheraldehid
berbentuk sepasang enansiomer (bayangan cermin yang tidak dapat ditaruh
diatasnya). Enansiomer ini dinamakan (R)-2,3 dihidroksipropanal dan (S)-2,3
dihidroksipropanal. Biasanya senyawa ini ditunjukkan dengan nama klasikalnya, Dgliseraldehid digambarkan dengan gugus hidroksil pada karbon chiral, sedangkan dari
L-enansiomernya digambarkan dengan gugus hidroksildiproyeksikan kekiri.
Dua dari aldotetrosa, D-eritrosa dan D-tereosa mempunyai gugusan chiral yang
terakhir (gugus hidroksil pada atom karbon 3) diproyeksikan kekanan. Karbon chiral
ini mempunyai konfigurasi yang sama seperti karbon dalam D-gliseraldehid.
Dua aldotetrosa yang lain mempunyai gugus hidroksil pada atom karbon 3
diproyeksikan kekiri, konfigurasinya sama seperti pada L-gliseraldehid. Dengan dasar
konfigurasi dari karbon chiral, semua karbohidrat dapat digolongkan kedalam satu
dari dua subdivisi utama atau keluarga, keluarga D atau keluarga L. Semua golongan
D monoskarida mempunyai gugusan hidoksil dari atomkarbon chiral paling bawah
diproyeksi kekanan pada proyeksi fischer. Gula L justru berlawanan, gugus hidroksil
pada hidroksil atom karbon chiral paling bawah diproyeksikan kekiri.
Berdasarkan bentuk ini, maka rumus struktur glukosa yang terdapat dalam
keseimbangan antara - D- glukosa adalah sebagai berikut :
Monosakarida-monosakarida penting :
1. D-gliseraldehid (karbohidrat paling sederhana)
Karbohidrat ini hanya memiliki 3 atom C (triosa), berupa aldehid (aldosa) sehingga
dinamakan aldotriosa.
D-gliseraldehid (perhatikan bahwa gula ini hanya memiliki 3 atom C sehingga disebut
paling sederhana)
2. Dihidroksiaseton
Dihidroksiaseton adalah monosakarida sederhana yang mengandung gugus ketosa.
2. DISAKARIDA
Disakarida merupakan bagian paling umum atau paling banyak terdapat di alam dari
Oligosakarida. Oligosakarida berasal dari bahasa Yunani yaituoligos=beberapa, sedikit
dan saccharum=gula. Oligosakarida biasanya mengandung paling sedikit dua unit
monosakarida dan tidak melebihi delapan unit monosakarida. Jika hanya mengandung
dua unit monosakarida maka disebut disakarida, jika tiga unit monosakarida disebut
trisakarida dan seterusnya.
Disakarida adalah karbohidrat yang tersusun dari dua molekul monosakarida yang
berikatan kovalen dengan sesamanya. Pada kebanyakan disakarida, ikatan kimia yang
menggabung kedua unit monosakarida disebut ikatan glikosida.Ikatan glikosida
terbentuk antara atom C 1 suatu monosakarida dengan atom O dari OH monosakarida
lain atau ikatan tersebut terjadi antara karbon anomerik pada satu monosakarida dan
gugus hidroksil pada monosakarida lainnya. Ikatan glikosida segera terhidrolisa oleh
asam, tetapi tahan terhadap basa.
Jadi, disakarida dapat di hidrolisa menghasilkan komponen monosakarida bebasnya
dengan perebusan oleh asam encer. Hidrolisis satu mol disakarida akan menghasilkan
dua mol monosakarida. Berikut ini beberapa disakarida yang banyak terdapat di
alam. maltosa (gula gandum), Sukrosa (gula tebu), dan laktosa (gula susu) merupakan
anggota penting dari grup disakarida. Seperti dinyatakan oleh namanya, tiap molekul
gula ini terdiri dari dua satuan monosakarida.
a. Maltosa
Maltosa adalah suatu disakarida yang paling sederhana dan merupakan hasil dari
hidrolisis parsial tepung (amilum) dengan asam maupun enzim. Maltosa adalah
disakarida yang paling sederhana, mengandung dua residu D-gluksa yang
dihubungkan oleh suatu ikatan glikosida diantara atom karbon 1 ( karbon anomer) dari
residu glukosa yang pertama dan atom karbon 4 dari glukosa yang kedua.Konfigurasi
atom karbon anomer dalam ikatan glikosida diantara kedua residu D-glukosa adalah
bentuk , dan ikatan ini dilambangkan sebagai (14 ). Unit monosakarida yang
mengandung karbon anomer di tunjukan oleh nomor pertama atau lokan pada
lambang ini. Kedua residu glukosa pada maltosa berada dalam bentuk piranosa.
Maltosa adalah gula pereduksi karena gula ini memiliki gugus karbonil yang
berpotensi bebas, yang dapat dioksidasi.Residu glukosa dari maltosa dapat berada
dalam bentuk maupun , Bentuk dibentuk oleh kerja enzim air liur amylase
terhadap pati. Maltosa dihirolasi menjadi dua molekul D-glukosa oleh enzim usus
maltosa, yang bersifat spesifik terhadap ikatan (14) Disakarida selobiosa juga
mengandung dua residu D-glukosa, tetapi senyawa ini dihubunkan oleh ikatan
(14). Pada maltosa, sebuah molekul glukosa dihubungkan dengan ikatan glikosida
melalui atom karbonnya yang pertama dengan gugus hidroksil atom karbon keempat
pada molekul glukosa lainnya.
Dari struktur maltosa, terlihat bahwa gugus -O- sebagai penghubung antar unit yaitu
menghubungkan atom karbon 1 dari -D-glukosa dengan atom karbon 4 dari -Dglukosa. Maltosa adalah gula pereduksi karena gula ini memilki gugus karbonil yang
berpotensi bebas yang dapat dioksidasi. Satu molekul maltosa terhidrolisis menjadi
dua molekul D-glukosa oleh enzim usus maltose, yang bersifat spesifik bagi ikatan
(1-4).
b. Sukrosa
Sukrosa termasuk disakarida yang disusun oleh glukosa dan fruktosa. Gula ini banyak
terdapat dalam tanaman. Sukrosa terdapat dalam gula tebu dan gula bit. Dalam
kehidupan sehari-hari sukrosa dikenal dengan gula pasir. Sukrosa tersusun oleh
molekul glukosa dan fruktosa yang dihubungkan oleh ikatan 1,2 . Sukrosa dibentuk
oleh banyak tanaman , tetapi tidak terdapat pada hewan tingkat tinggi. Berlawanan
dengan laktosa dan maltosa, sukrosa tidak mengandung atom karbon anomer bebas,
karena karbon anomer kedua komponen unit monosakarida pada sukrosa berikatan
satu dengan yang lain, karena alasan inilah sukrosa bukan merupakan gula pereduksi.
Karena laktosa memiliki gugus karbonil yang berpotensi bebas pada residu glukosa,
laktosa adalah disakarida pereduksi. Hidrolisis dari laktosa dengan bantuan enzim
galaktase yang dihasilkan dari pencernaan, akan memberikan jumlah ekivalen yang
sama dari -D-glukosa dan -D-galaktosa. Apabila enzim ini kurang atau terganggu,
bayi tidak dapat mencernakan susu. Keadaan ini dikenal dengan penyakit
galaktosemia yang biasa menyerang bayi.
3. POLISAKARIDA
Polisakarida terdiri atas rantai panjang yang mempunyai ratusan atau ribuan unit
monosakarida yang membentuk rantai polimer dengan ikatan glikosidik.Polisakarida
Struktur homopolisakarida
Struktur heteropolisakarida
Beberapa sifat polisakarida berbeda sekali dengan
disakarida. Sifat-sifatnya antara lain sebagai berikut :
monosakarida
atau
2. Chitin
Chitin merupakan polisakarida struktural ekstraselular yang ditemukan dalam jumlah
besar pada kutikula arthropoda dan dalam jumlah kecil ditemukan dalam spons,
molusca, dan annelida. Juga telah diidentifikasi dari dinding sel fungi.
Polisakaridanya merupakan rantai tak bercabang dari polimer asetil-glukosamin dan
terdiri atas ribuan unit. Bentuknya seperti selulosa. Fungsinya sebagai substansi
penunjang pada insekta dan crustaceae (kepiting).
Kitin mempunyai rumus empiris (C6H9O4.NHCOCH3)n dan merupakan zat padat yang
tidak larut dalam air, pelarut organik, alkali pekat, asam mineral
lemah tetapi larut
dalam asam-asam mineral yang pekat. Polisakarida ini mempunyai berat molekul
tinggi dan merupakan polimer berantai lurus dengan nama lain -(1,4)-2-asetamida2-dioksi-D-glukosa (N-asetil-D-Glukosamin) (Suryanto et al., 2005).
Kitin mempunyai persamaan dengan selulosa, dimana ikatan yang terjadi antar
monomernya terangkai dengan ikatan glukosida pada posisi -1,4. Sedangkan
perbedaannya pada selulosa adalah gugus hidroksil yang terikat pada atom karbon
nomor 2, pada kitin digantikan oleh gugus asetamida (NHCOCH 3) sehingga kitin
menjadi sebuah polimer berunit N-asetil-glukosamin. Struktur kitin dapat dilihat pada
gambar.
3. Glikogen
Glikogen merupakan homopolisakarida nutrien bercabang yang terdiri atas glukosa
dalam ikatan 14 dan 16. Banyak ditemukan dalam hampir semua sel hewan dan
juga dalam protozoa serta bakteri. Glikogen merupakan cadangan karbohidrat dalam
tubuh yang disimpan dalam hati dan otot. Jumlah cadangan glikogen ini sangat
terbatas. Bila diperlukan oleh tubuh, diubah kembali menjadi glukosa.
Glikogen ini merupakan polisakarida yang penting sehingga lebih intensif
dipelajari. Pada manusia dan vertebrata, glikogen didapat dalam hati serta otot yang
merupakan cadangan karbohidrat. Glikogen dapat dengan cepat disintesis kembali
dari glukosa. Glikogen terdiri atas jutaan unit glukosil. Unit glukosil terikat dengan
ikatan 14 glikosidik membentuk rantai panjang, pada titik cabang terbentuk ikatan
16. Hal ini mengakibatkan terbentuknya struktur yang menyerupai pohon. Dalam
molekul tunggal glikogen hanya ada satu unit glukosa dimana atom karbon nomor 1
memegang satu gugus hidroksil. Semua gugus 1-OH lainnya terikat dalam formasi
ikatan 14 dan 16 glikosidik.Gugus 1-OH tunggal yang bebas dinamakan ujung
pereduksi (reducing end) dari molekul ditandai dengan R dalam gambar. Sebaliknya
ujung non-pereduksi didapat (gugus 4-OH dan 6-OH bebas) pada terminal di luar
rantai.
4. Pati
Pati merupakan polisakarida yang berfungsi sebagai cadangan energi bagi
tumbuhan.Pati merupakan polimer -D-glukosa dengan ikatan (1-4).Kandungan
glukosa pada pati bisa mencapai 4000 unit. Ada 2 macam amilum yaitu amilosa (pati
berpolimer lurus) dan amilopektin (pati berpolimer bercabang-cabang).Sebagian besar
pati merupakan amilopektin.
Pati adalah nutrien polisakarida yang ditemukan dalam sel tumbuhan dan beberapa
mikroorganisme dalam beberapa hal mempunyai kesamaan dengan glikogen
(glikogen terkadang disebut dengan pati hewani). Beberapa sifat pati adalah
mempunyai rasa yang tidak manis, tidak larut dalam air dingin tetapi di dalam air
panas dapat membentuk sol atau jel yang bersifat kental. Sifat kekentalannya ini dapat
digunakan untuk mengatur tekstur makanan, dan sifat jel nya dapat diubah oleh gula
atau asam. Pati di dalam tanaman dapat merupakan energi cadangan; di dalam bijibijian pati terdapat dalam bentuk granula. mempunyai diameter beberapa mikron,
sedangkan dalam mikroorganisme hanya berkisar 0,5-2 mikron.Pati dapat dihidrolisis
dengan enzim amylase. Pati terdiri dari amilosa dan amilopektin.
Potongan Amilosa