Anda di halaman 1dari 58

Agatha Paskaline Suarliak 15330113 Monika Agustin Lilian Colina 16330006

Rizky Banyu Aji 15330085 Chintya Ramadhani 16330007


Pindha Kurnia Jati 16330001 Revind Novianda 16330008
Siti Nur Fatikhah 16330002 Reka Pantiasi Putri 16330009
Indra Wahyu Ardianto 16330003 Triolanovita 16330010
Eka Arfin Yunianti 16330004 Shandy Azizah 16330011
Rasyigah Awanis Arka 16330005 EkaRamadhina 16330012
Struktur Molekul Karbohidrat

Karbohidrat dapat diwakili oleh rumus stoikiometri (CH2O)n, di mana n


adalah jumlah karbon dalam molekul. Oleh karena itu, rasio karbon
untuk hidrogen terhadap oksigen adalah 1:2:1 dalam molekul
karbohidrat.
Jenis Karbohidrat

Satuan karbohidrat yang paling sederhana adalah monosakarida,


dimana hanya mengandung satu monomer molekul gula, seperti
glukosa, galaktosa, dan fruktosa. Berdasarkan penyusunnya,
karbohidrat dibagi menjadi :
1. Monosakarida (Monomer tunggal)
2. Disakarida (2 monosakarida)
3. Oligosakarida (2-10 monosakarida)
4. Polisakarida (Lebih dari 10 monosakarida)
Monosakarida
Monosakarida merupakan karbohidrat paling sederhana karena molekulnya hanya
terdiri atas beberapa atom C dan tidak dapat diuraikan dengan cara hidrolisis
menjadi karbohidrat lain.

Penamaan Monosakarida berdasarkan jumlah atom karbon


Jumlah C Nama Rumus

3 Triosa C3H6O3

4 Tetrosa C4H8O4
5 Pentosa C5H10O5
6 Heksosa C6H12O6
dst (CH2O)n
Klasifkasi Monosakarida
Akhiran –osa digunakan dalam tata nama karbohidrat sistematik untuk menyatakan
susunan gula pereduksi, suatu gula yang mengandung suatu gugus aldehid atau suatu
gugus hidroksiketon.
Monosakarida yang mengandung gugus aldehida dirujuk sebagai aldosa. Glukosa,
galaktosa, ribose dan deoksiribosa semuanya adalah aldosa. Monosakarida seperti fruktosa
dengan rumus keton disebut ketosa.
Banyaknya atom karbon dalam suatu monosakarida dapat dinyatakan dengan tri",tert", dan
seterusnya. Misalnya suatu triosa ialah monosakarida tiga karbon,sedangkan suatu heksosa
ialah monosakrida enam karbon.
Aldosa dan Ketosa
Monosakarida dapat dibedakan menjadi aldosa dan ketosa. Monosakarida
mengandung satu gugus aldehid disebut sebagai aldosa, Contoh dari aldosa yaitu
glukosa dan galaktosa sedangkan ketosa adalah monosakarida yang mengandung
gugus keton, Contoh ketosa yaitu fruktosa.
Konfigurasi Monosakarida

Pada monosakarida golongan aldosa ataupun ketosa memiliki


konfigurasinya masing-masing sesuai jumlah atom karbon dan
posisi gugus fungsi yang dimiliki
Konfigurasi Aldosa
Konfigurasi Ketosa
Beberapa Monosakarida yang Lazim
• Glukosa kadang disebut sebagai gula darah (karena dijumpai di dalam
darah)
• Fruktosa sering disebut dengan gula buah (karena dijumpai pada
tumbuhan)
• Galaktosa merupakan salah satu gula yang terkandung pada susu
Siklisasi Monosakarida
Cincin Furan dan Piran
Suatu monosakarida dalam bentuk hemiasetal cincin segi lima disebut furanosa.
Serupa pula dengan piranosa yaitu suatu monosakarida dalam bentuk cincin enam
anggota.
Notasi D dan L
Notasi D & L dilakukan karena adanya atom C dengan konfigurasi asimetris
seperti pada gliseraldehida. Untuk gula dengan atom C asimetrik lebih dari
1, notasi D atau L ditentukan oleh atom C asimetrik terjauh dari gugus
aldehida atau keton. Gula yang ditemui di alam umumnya dalam bentuk
isomer D.
Proyeksi Fischer
Dalam rumus Fischer digunakan istilah dekstro (d) dan levo ( l ). Biasanya huruf d
atau l ditulis di depan nama gula sederhana. Bentuk l merupakan bayangan cermin
dari bentuk d. Bila gugus hidroksil pada karbon nomor 2 dari sebuah molekul
struktur linier gliseraldehida terletak di sebelah kanan, dinamakan d dan bila
berada di sebelah kiri, dinamakan l .
Selain tata nama dengan D- dan L- pada nama gula-gula sederhana, penulisan
nama sering juga dituliskan dengan penambahan (+) dan (-). Contoh pada glukosa
bisa dituliskan sebagai D(+)-glukosa. Penulisan seperti ini didasarkan pasa
kemampuan dari monosakarida untuk memutar cahaya terpolarisasi. Tanda (+)
untuk pemutar rotasi ke kanan sedangkan tanda (-) untuk pemutar rotasi ke kiri
Proyeksi Howard
Kimiawan karbohidrat Inggris WN. Howarth memperkenalkan cara proyeksi
yang dikenal dengan proyeksi Howarth. Sudut valensi antara atom karbon
bukan 180° tetapi 109,5°. Oleh karena itu, gugus aldehida pada karbon
pertama menjadi sangat dekat dengan gugus hidroksil pada atom karbon
nomor lima jika rantai dipuntir.

Pada proyeksi ini cincin digambarkan seolah-olah planar dan dipandang dari
tepinya, dengan oksigen di kanan-atas. Substituen melekat pada cincin di atas
atau di bawah bidang.
Konformasi Kursi
Sistem kursi hampir sama dengan proyeksi Howarth. Pada bentuk α, gugus OH
pada atom karbon nomor satu berada di bawah bidang (aksial), sedangkan pada
bentuk β letak gugus OH di atas bidang (ekuatorial).
Mutarotasi
Mutarotasi merupakan perubahan sudut putar optik larutan monosakarida
secara perlahan-lahan menuju sudut putar yang tetap. α-D-glukosa apabila
dilarutkan di dalam air tidak selamanya sebagai α-D-glukosa namun cincinya
dapat terbuka dan membentuk β-D-glukosa, mengalami penyetimbangan
lambat dengan cincin terbuka.
Mutarotasi dari D-(+)-glukosa dapat dijelaskan dengan keberadaan bentuk hemiaseal
siklik dari glukosa. D-(+)-glukosa terdapat dalam dua bentuk hemiasetal siklik yang
berbeda dalam orientasi gugus hidroksil hemiasetal. Bentuk α mempunyai gugus 1-OH
trans terhadap gugus CH2OH, bentuk β mempunyai gugus 1-OH cis terhadap gugus
CH2OH. Ini berarti bahwa gugus 1-OH aksial dalam bentuk α dan ekuatorial dalam
bentuk β.

Mutarotasi terjadi karena bentuk α dan bentuk β berada dalam kesetimbangan


dengan bentuk rantai tertutup. Karena larutan yang mempunyai putaran jenis
+530 adalah suatu campuran setimbang dari kira – kira sepertiga bentuk α dan dua
pertiga bentuk β. Jumlah bentuk rantai terbuka sangat sedikit dalam kesetimbangan
itu.
Glikosida
Glikosida adalah senyawa yang terdiri atas gabungan dua bagian
senyawa, yaitu gula dan bukan gula. Keduanya dihubungkan oleh suatu
bentuk ikatan berupa jembatan oksigen (O – glikosida, dioscin),
jembatan nitrogen (N-glikosida, adenosine), jembatan sulfur (S-
glikosida, sinigrin), maupun jembatan karbon (C-glikosida, barbaloin).
Bagian gula biasa disebut glikon sedangkan bagian bukan gula disebut
sebagai aglikon atau genin. Apabila glikon dan aglikon saling terikat
maka senyawa ini disebut sebagai glikosida.
Penamaan Glikosida
Glikosida sering diberi nama sesuai bagian gula yang menempel
didalamnya dengan menambahkan kata oksida. Contohnya adalah

1. Glukosida (glikosida yang mengandung glukosa)


2. Arabinosida (glikosida yang mengandung arabinosa)
3. Galakturonosida (glikosida yang mengandung galakturonat)
Jenis Glikosida
Berdasarkan aglikonnya, glikosida terbagi dalam berbagai jenis, yaitu :

1. Glikosida Saponin mengandung aglikon sapogenin


2. Glikosida Steroid mengandung aglikon steroid
3. Glikosida Antarkinon mengandung aglikon turunan antarkinon
(oksantron,antranol, dan antron).
4. Glikosida Sianofora mengandung aglikon asam sianida (HCN).
5. Glikosida Thiosianat mengandung aglikon thiosianat.
6. Glikosida Flavonol mengandung aglikon flavonoid.
7. Glikosida alkohol mengandung aglikon dari gugus hidroksi

8. Glikosida aldehid mengandung aglikon dari gugus aldehida

9. Glikosida lakton mengandung aglikon kumarin

10. Glikosida fenol mengandung aglikon dari senyawa fenol


Manfaat Glikosida
Glikosida memiliki banyak peranan penting bagi makhluk hidup, fungsinya adalah

• Sebagai obat untuk jantung


• Sebagai obat pencahar
• Pengiritasi lokal
• Analgetikum
• Antiseptik
• Antikarsinogenik
• Cadangan gula
• Pengatur tekanan turgor
• Dll.
DISAKARIDA
Disakarida merupakan senyawa karbohidrat yang terbentuk ketika dua
monosakarida mengalami reaksi kondensasi yang melibatkan terlepasnya
suatu molekul kecil, seperti air dari bagian gugus fungsi saja. Seperti
monosakarida, disakarida membentuk larutan berair ketika dilarutkan
dalam air.
Jenis dan Struktur
Maltosa
Maltosa adalah suatu disakarida dan merupakan hasil hidrolisis dari persial
(amilum). Maltosa tersusum dari α-D-glukosa dan β-D-glukosa. Dari struktur
maltosa, terlihat bahwa –O– sebagai penghubung antarunit yaitu menghibungkan C
1 α-D-glukosa dengan C 4 β-D-glukosa. Konfigurasi ikatan glikosida pada maltosa
selalu α karena maltosa terhidrolisis oleh α-glukosidase. Satu molekul maltosa
terhidrolisis menjadi dua molekul glukosa.
Sukrosa
Sukrosa terdapat dalam gula tebu dan gula bit. Dalam kehidupan sehari-hari sukrosa
dikenal dengan gula pasir. Sukrosa tersusun oleh molekul glukosa dan fruktosa.
Sukrosa terhidrolisis dengan enzim invertase dengan menghasilkan α-D-glukosa dan
β-D-fruktosa. Campuran ini disebut dengan gula inversi.
Laktosa
Laktosa dalah komponen utama yang terdapat pada air susu. Laktosa tersusun dari
molekul β-D-galaktosa dan α-D-glukosa yang di hubungkan dengan ikatan 1,4’-β.
Hidrolisis dari laktosa dengan bantuan enzim galaktase yang dihasilkan dari
pencernaan, akan memberikan jumlah ekivalen yang sama dari α-D-glukosa dan β-
D-galaktosa. Apabila enzim ini kurang atau terganggu, bayi tidak dapat mencerna
susu. Keadaan ini dikenal dengan galaktosemia yang bisa menyerang bayi.
POLISAKARIDA
Polisakarida adalah senyawa dalam mana molekul-molekul mengandung banyak
satuan monosakarida yang dipersatukan dengan ikatan glukosida. Reaksi hidrolisis
lengkap akan mengubah suatu polisakarida menjadi monosakarida.
JENIS –JENIS POLISAKARIDA
Polisakarida dalam sistem kehidupan terbagi menjadi 3, yaitu:
1. Sebagai bahan bangunan
Contohnya adalah selulosa yang memberikan kekuatan pada pokok kayu dan dahan
bagi tumbuhan

2. Bahan makanan
Polisakarida nutrisi yang lazim ditemui adalah pati yang terdapat dalam pati
dan kentang dan glikogen yang siap dipakai oleh hewan pada proses
metabolisme
3. Sebagai zat spesifik
Contohnya adalah heparin yang merupakan suatu poliskarida yang mencegah
koagulasi darah.
SELULOSA
Selulosa merupaka poliskarida yang banyak dijumpai dalam dinding sel pelindung
seperti batang, dahan, daun dan tumbuh-tumbuhan. Selulosa merupakan polimer
yang berantai panjang dan tidak bercabang. Suatu molekul tunggal selulosa
merupakan polimer rantai lurus dari 1,4’−𝛽-D-glukosa.hidrolisis selulosa dalam HCl
4% dalam air menghasilkan D-glukosa.
PATI
PATI terbentuk lebih dari 500 molekul monosakarida. Merupakan polimer dari
glukosa. Pati terdapat dalam umbi-umbian sebagai cadangan makanan pada
tumbuhan. Jika larutan dalam air panas,pati dapat dipisahkan menjadi 2 fraksi
utama yaitu amilosa dan amilopektin. Perbedaan terletak pada bentuk rantai dan
jumlah monomernya.
• Amilosa adalah polimer liner dari 𝛼-D-glukosa yang dihubungkan dengan ikatan
1,4’-𝛼. Dalam satu molekul amilosa terdapat 250 satuan glukosa atau lebih.
• Molekul amilopektin lebih besar dari amilosa. Strukturnya bercabang. Rantai
utama mengandung 𝛼-D-glukosa yang dihubungkan oleh ikatan 1,4’- 𝛼. Tiap
molekul glukosa pada titik percabangan dihubungkan oleh ikatan 1,6’- 𝛼
Amilosa

Amilopektin
GLIKOGEN
Glikogen merupaka polimer glukosa dengan ikatan 𝛼 (1-6). Polisakarida
ini merupakan cadangan energi pada hewan dan manusia yang
disimpan di hati dan otot sebagai granula.
Reaksi Pada Karbohidrat
Uji Molisch
• Prinsip reaksi ini adalah dehidrasi senyawa karbohidrat oleh asam sulfat
pekat.
• Dehidrasi heksosa menghasilkan senyawa hidroksi metil furfural,
sedangkan dehidrasi pentosa menghasilkan senyawa fulfural.
• Uji positif jika timbul cincin merah ungu yang merupakan kondensasi
antara furfural atau hidroksimetil furfural dengan alpha-naftol dalam
pereaksi molish.
Uji Seliwanoff
• Merupakan uji spesifik untuk karbohidrat yang mengandung gugus keton atau
disebut juga ketosa
• Jika dipanaskan karbohidrat yang mengandung gugus keton akan menghasikan
warna merah pada larutannya.
Uji Benedict
• Merupakan uji umum untuk karbohidrat yang memiliki gugus aldehid atau
keton bebas.
• Uji benedict berdasarkan reduksi Cu2+ menjadi Cu+ oleh gugus aldehid atau
keton bebas dalam suasana alkali.
• Biasanya ditambahkan zat pengompleks seperti sitrat atau tatrat untuk
mencegah terjadinya pengendapan CuCO3.
• Uji positif ditandai dengan terbentuknya larutan hijau, merah, orange atau
merah bata serta adanya endapan.
• Dilakukan dalam suasana basa.
Uji Barfoed

• Digunakan untuk menunjukkan adanya monosakarida dalam sampel.


• Uji positif ditunjukkan dengan terbentuknya endapan merah orange.
• Hampir serupa dengan uji Benedict, hanya saja dilakukan pada suasana asam
dan perlu melakukan proses pemanasan.
RCHO + 2Cu2+ + 2H2O → RCOOH + Cu2O↓ + 4H+
Uji Iodin
• Digunakan untuk menunjukkan adanya polisakarida.
• Amilum dengan iodine dapat membentuk kompleks biru.
• Amilopektin dengan iodin akan memberi warna merah ungu.
• Sedangkan dengan glikogen dan dekstrin akan membentuk warna merah
coklat.
Uji Fehling
• Digunakan untuk menunjukkan adanya karbohidrat pereduksi
(monosakarida, laktosa, maltosa, dll)
• Uji positif ditandai dengan warna merah bata
Daftar Pustaka
https://klinikgizi.com/2015/09/13/klasifikasi-dan-penggolongan-karbohidrat/
www.academia.edu/26569770/Klasifikasi_monosakarida
https://id.wikipedia.org/
http://sule-gratis.blogspot.co.id/2013/04/struktur-karbohidrat.html
https://lordbroken.wordpress.com/2013/06/05/karbohidrat/
http://daushalogen.blogspot.co.id/2011/03/karbohidrat.html
http://shintaakmal.blogspot.co.id/2012/11/karbohidrat_5296.html
http://salsabila-ravina.blogspot.co.id/2013/04/mutarotasi-glukosa.html
http://ilmufarmasetika.blogspot.co.id/2013/12/uraian-glikosida.html
http://mardhyatialbanjari18.blogspot.co.id/2016/03/disakarida-dan-polisakarida.htm
https://ladangsantri.wordpress.com/ilmu-pengetahuan/biologi/karbohidrat-dan-uji-karbohidrat/
Google Images

Anda mungkin juga menyukai