3 Triosa C3H6O3
4 Tetrosa C4H8O4
5 Pentosa C5H10O5
6 Heksosa C6H12O6
dst (CH2O)n
Klasifkasi Monosakarida
Akhiran –osa digunakan dalam tata nama karbohidrat sistematik untuk menyatakan
susunan gula pereduksi, suatu gula yang mengandung suatu gugus aldehid atau suatu
gugus hidroksiketon.
Monosakarida yang mengandung gugus aldehida dirujuk sebagai aldosa. Glukosa,
galaktosa, ribose dan deoksiribosa semuanya adalah aldosa. Monosakarida seperti fruktosa
dengan rumus keton disebut ketosa.
Banyaknya atom karbon dalam suatu monosakarida dapat dinyatakan dengan tri",tert", dan
seterusnya. Misalnya suatu triosa ialah monosakarida tiga karbon,sedangkan suatu heksosa
ialah monosakrida enam karbon.
Aldosa dan Ketosa
Monosakarida dapat dibedakan menjadi aldosa dan ketosa. Monosakarida
mengandung satu gugus aldehid disebut sebagai aldosa, Contoh dari aldosa yaitu
glukosa dan galaktosa sedangkan ketosa adalah monosakarida yang mengandung
gugus keton, Contoh ketosa yaitu fruktosa.
Konfigurasi Monosakarida
Pada proyeksi ini cincin digambarkan seolah-olah planar dan dipandang dari
tepinya, dengan oksigen di kanan-atas. Substituen melekat pada cincin di atas
atau di bawah bidang.
Konformasi Kursi
Sistem kursi hampir sama dengan proyeksi Howarth. Pada bentuk α, gugus OH
pada atom karbon nomor satu berada di bawah bidang (aksial), sedangkan pada
bentuk β letak gugus OH di atas bidang (ekuatorial).
Mutarotasi
Mutarotasi merupakan perubahan sudut putar optik larutan monosakarida
secara perlahan-lahan menuju sudut putar yang tetap. α-D-glukosa apabila
dilarutkan di dalam air tidak selamanya sebagai α-D-glukosa namun cincinya
dapat terbuka dan membentuk β-D-glukosa, mengalami penyetimbangan
lambat dengan cincin terbuka.
Mutarotasi dari D-(+)-glukosa dapat dijelaskan dengan keberadaan bentuk hemiaseal
siklik dari glukosa. D-(+)-glukosa terdapat dalam dua bentuk hemiasetal siklik yang
berbeda dalam orientasi gugus hidroksil hemiasetal. Bentuk α mempunyai gugus 1-OH
trans terhadap gugus CH2OH, bentuk β mempunyai gugus 1-OH cis terhadap gugus
CH2OH. Ini berarti bahwa gugus 1-OH aksial dalam bentuk α dan ekuatorial dalam
bentuk β.
2. Bahan makanan
Polisakarida nutrisi yang lazim ditemui adalah pati yang terdapat dalam pati
dan kentang dan glikogen yang siap dipakai oleh hewan pada proses
metabolisme
3. Sebagai zat spesifik
Contohnya adalah heparin yang merupakan suatu poliskarida yang mencegah
koagulasi darah.
SELULOSA
Selulosa merupaka poliskarida yang banyak dijumpai dalam dinding sel pelindung
seperti batang, dahan, daun dan tumbuh-tumbuhan. Selulosa merupakan polimer
yang berantai panjang dan tidak bercabang. Suatu molekul tunggal selulosa
merupakan polimer rantai lurus dari 1,4’−𝛽-D-glukosa.hidrolisis selulosa dalam HCl
4% dalam air menghasilkan D-glukosa.
PATI
PATI terbentuk lebih dari 500 molekul monosakarida. Merupakan polimer dari
glukosa. Pati terdapat dalam umbi-umbian sebagai cadangan makanan pada
tumbuhan. Jika larutan dalam air panas,pati dapat dipisahkan menjadi 2 fraksi
utama yaitu amilosa dan amilopektin. Perbedaan terletak pada bentuk rantai dan
jumlah monomernya.
• Amilosa adalah polimer liner dari 𝛼-D-glukosa yang dihubungkan dengan ikatan
1,4’-𝛼. Dalam satu molekul amilosa terdapat 250 satuan glukosa atau lebih.
• Molekul amilopektin lebih besar dari amilosa. Strukturnya bercabang. Rantai
utama mengandung 𝛼-D-glukosa yang dihubungkan oleh ikatan 1,4’- 𝛼. Tiap
molekul glukosa pada titik percabangan dihubungkan oleh ikatan 1,6’- 𝛼
Amilosa
Amilopektin
GLIKOGEN
Glikogen merupaka polimer glukosa dengan ikatan 𝛼 (1-6). Polisakarida
ini merupakan cadangan energi pada hewan dan manusia yang
disimpan di hati dan otot sebagai granula.
Reaksi Pada Karbohidrat
Uji Molisch
• Prinsip reaksi ini adalah dehidrasi senyawa karbohidrat oleh asam sulfat
pekat.
• Dehidrasi heksosa menghasilkan senyawa hidroksi metil furfural,
sedangkan dehidrasi pentosa menghasilkan senyawa fulfural.
• Uji positif jika timbul cincin merah ungu yang merupakan kondensasi
antara furfural atau hidroksimetil furfural dengan alpha-naftol dalam
pereaksi molish.
Uji Seliwanoff
• Merupakan uji spesifik untuk karbohidrat yang mengandung gugus keton atau
disebut juga ketosa
• Jika dipanaskan karbohidrat yang mengandung gugus keton akan menghasikan
warna merah pada larutannya.
Uji Benedict
• Merupakan uji umum untuk karbohidrat yang memiliki gugus aldehid atau
keton bebas.
• Uji benedict berdasarkan reduksi Cu2+ menjadi Cu+ oleh gugus aldehid atau
keton bebas dalam suasana alkali.
• Biasanya ditambahkan zat pengompleks seperti sitrat atau tatrat untuk
mencegah terjadinya pengendapan CuCO3.
• Uji positif ditandai dengan terbentuknya larutan hijau, merah, orange atau
merah bata serta adanya endapan.
• Dilakukan dalam suasana basa.
Uji Barfoed