Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Karbohidrat ('hidrat dari karbon', hidrat arang) atau sakarida (dari bahasa Yunani
, skcharon, berarti "gula") adalah segolongan besar senyawa organik yang paling
melimpah di bumi. Karbohidrat memiliki berbagai fungsi dalam tubuh makhluk hidup,
terutama sebagai bahan bakar (misalnya glukosa), cadangan makanan (misalnya pati pada
tumbuhan dan glikogen pada hewan), dan materi pembangun (misalnya selulosa pada
tumbuhan, kitin pada hewan dan jamur). Pada proses fotosintesis, tetumbuhan hijau
mengubah karbon dioksida menjadi karbohidrat (Anonim, 2010).
Karbohidrat menyediakan kebutuhan dasar yang diperlukan tubuh makhluk hidup.
Monosakarida, khususnya glukosa, merupakan nutrien utama sel. Misalnya, pada vertebrata,
glukosa mengalir dalam aliran darah sehingga tersedia bagi seluruh sel tubuh. Sel-sel tubuh
tersebut menyerap glukosa dan mengambil tenaga yang tersimpan di dalam molekul tersebut
pada proses respirasi seluler untuk menjalankan sel-sel tubuh. Selain itu, kerangka karbon
monosakarida juga berfungsi sebagai bahan baku untuk sintesis jenis molekul organik kecil
lainnya, termasuk asam amino dan asam lemak.

BAB II
Karbohidrat

Page 1

ISI
A. Kimia Karbohidrat
Karbohidrat adalah senyawa organik yang terdiri dari unsur karbon, hidrogen, dan
oksigen. Contoh; glukosa C6H12O6, sukrosa C12H22O11, sellulosa (C6H 10O5)n. Karbohidrat
berasal dari kata karbon dan hidrat sehingga disebut hidrat dari karbon. Karbohidrat memiliki
rumus umum Cn(H2O)m yang pada umumnya harga n = harga m. Karbohidrat merupakan
kelompok besar senyawa polihidroksialdehida dan polihidroksiketon atau senyawa-senyawa
yang dapat dihidrolisis menjadi polihidroksialdehida atau polihidroksiketon (Wahyudi,dkk,
2003:94).
Karbohidrat memiliki rumus struktur dari Fisher dan Haworth. Struktur Fisher
merupakan struktur rantai terbuka sedangkan struktur Haworth merupakan struktur tertutup
(siklik) (Partana,dkk., 2003:178).
Karbohidrat merupakan produk awal dari proses fotosintesis. Karbohidrat selalu kita
jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Karbohidrat di alam terdapat dalam jumlah yang besar,
terutama dalam tumbuh-tumbuhan, berkisar antara 60-90 % dari bahan padatnya. Pati, rayon
serat, kapas, dan bermacam-macam gula, adalah tergolong senyawaan karbohidrat.
Selain itu sumber karbohidrat sangat mudah dan banyak dijumpai di alam, terutama
dalam serelia, sayuran (kentang dan kacang-kacangan), buah-buahan susu dan gula murni
(sukrosa). Karena komposisi yang demikian, senyawa ini pernah disangka sebagai hidrat
karbon. Tetapi sejak 1880, senyawa tersebut bukan hidrat dari karbon. Nama lain dari
karbohidrat adalah sakarida, berasal dari bahasa Arab"sakkar" artinya gula. Karbohidrat
sederhana mempunyai rasa manis sehingga dikaitkan dengan gula. Melihat struktur
molekulnya, karbohidrat lebih tepat didefinisikan sebagai suatu polihidroksialdehid atau
polihidroksiketon. Contoh glukosa; adalah suatu polihidroksialdehid karena mempunyai satu
gugus aldehid dan 5 gugus hidroksil (OH) (Anonim, 2010).

B. Reaksi pada Gugus Hidroksil


Gugus-gugus hidroksil dalam karbohidrat bertabiat serupa dengan dalam gugus-gugus
alkohol lain. Gugus ini dapat diesterifikasi oleh asam karboksilat atau oleh asam anorganik
dan dapat digunakan untuk membentuk eter. Karbohidrat dapat juga bertindak sebagai diol
dan membentuk asetal atau ketal siklik dengan aldehida atau keton.
1.Pembentukan asetat
Suatu reagensia yang lazim untuk esterifikasi alkohol ialah anhidrida asam asetat,
dengan natrium asetat atau piridina sebagai suatu katalis basa. Jika reaksi itu dilakukan di
Karbohidrat

Page 2

bawah 0o C. reaksi asilasi akan lebih cepat daripada antar-pengubahan anomerik -. Pada
kondisi ini baik - ataupun -D-glukosa menghasilkan pentaasetat atau padanannya. Pada
temperatu yang lebih tinggi diperoleh suatu campuran - dan -pentaasetat, dengan pentaasetat lebih melimpah.
2.Pembentukan eter
Dimetil sulfat adalah suatu ester anorganik dengan gugus pergi yang sangat baik.
Senyawa ini digunakan untuk membentuk eter metal. Bila suatu monosakarida diolah dengan
dimetil sulfat yang berlebih dan NaOH, semua gugus hidroksil (termasuk gugus OH
hemiasetal atau hemiketal) diubah menjadi gugus metoksil. Dalam suatu sintesis eter
Williamson yang lazim,(RO- + RX ROR + X-), alkoksida itu harus dibuat dengan suatu basa
yang lebih kuat daripada NaOH. Dalam hal karbohidrat, NaOH merupakan basa yang cukup
kuat untuk menghasilkan ion alkoksida. Efek induktif dari oksigen-oksigen yang
elektronegatif pada karbon-karbon yang berdekatan membuat tiap gugus hidroksil lebih asam
daripada suatu gugus hidroksil dalam suatu alkohol biasa). Karena ikatan asetal stabil dalam
basa, konfigurasi pada karbon anomerik dai suatu glikosida tidak berubah dalam reaksi
metilasi ini.
3.Pembentukan asetal dan ketal siklik
Contoh pembentukan asetal dan ketal siklik adalah pengubahan L-sorbosa menjadi Vit.
C sebagai berikut:
Pembentukan Eter , Pengolahan suatu aldosa, seperti misalnya glukosa, dengan metanol akan
menghasilkan suatu metil glikosida.Gugus- gugus hidroksil lain dalam suatu karbohidrat
dapat diubah menjadi gugus metoksil dengan mereaksikan metil glikosida dimetil sulfat dan
NaOH.
C. Penentuan Struktur glukosa
Pada tahun 1888, diketahui bahwa glukosa adalah suatu aldoheksosa, kemudian pada
tahun 1892, seorang ahli kimia Jerman, Emil Fischer, melaporkan struktur dari aldehida
bentuk rantai-terbuka dari D-glukosa. Menurut Fischer, hanya mungkin ditetapkan konfigurasi
relatif glukosa, bukan konfigurasi mutlaknya, yang akhirnya dapat ditentukan dengan
menggunakan difraksi sinar X. Fischer membuat asumsi bahwa Oh pada karbon 2 dalam D(+)-gliseraldehid dan dengan demikian OH pada karbon 5 dalam D-(+)-glukosa diproyeksikan
ke kanan dalam proyeksi Fischer.
Fakta 1 : diketahui bahwa aldopentosa (-)arabinosa dapat diubah menjadi aldoheksosa (+)glukosa dan (+)-manosa. Heinrich Kiliani menemukan tahap pemanjangan rantai pada tahun
1886, dan pada tahun 1890 Fischer melengkapi sintesisnya dengan mereduksi lakton yang
dihasilkan untuk memperoleh aldoheksosa-aldoheksosa.
Karbohidrat

Page 3

Fakta 2 : Fischer menjumpai bahwa oksidasi dari kedua gugus ujung dari (-)-arabinosa
menghasilkan

suatu

dwiasam

yang

aktif

optis

dan

bukan

dwiasam

meso.

Fakta 3 : Fischer menjumpai bahwa baik (+)-glukosa maupun (+)-manosa dioksidasi menjadi
dwiasam aktif optis.
Fakta 4: Gula (+)-gulosa dan (+)-glukosa keduanya menghasilkan dwiasam yang sama bila
dioksidasi.
Suatu monosakarida bereaksi dengan dimetil sulfat untuk menghasilkan suatu struktur
yang termetilkan secara lengkap. Dalam larutan asam, metal glikosida termetilkan dapat
dihidrolisis dan cincinnya terbuka. Gugus-gugus metoksil, yang adalah eter, tidak dipengaruhi
oleh reaksi ini. Oleh karena itu asetal yang terhidrolisis hanya mempunyai satu gugus
hidroksil.
Penentuan posisi gugus hidroksil ini merupakan informasi yang diperlukan untuk
mengetahui ukuran cincin dari asetal aslinya. Posisi gugus OH ditentukan dengan oksidasi
kuat dalam mana gugus CHO dioksidasi menjadi CO2H dan gugus -OH tunggal dioksidasi
menjadi suatu keton.
D. Penggolongan karbohidrat
1. Monosakarida
Satuan karbohidrat yang paling sederhana dengan rumus C nH2nOn dimana n = 3 8.
Monosakarida sering disebut gula sederhana (simple sugars) adalah karbohidrat yang tidak
dapat dihidrolisis menjadi bentuk yang lebih sederhana lagi. Molekulnya hanya terdiri atas
beberapa atom karbon saja. Monosakarida dapat dikelompokkan berdasarkan kandungan atom
karbonnya, yaitu triosa, tetrosa, pentosa, dan heksosa atau heptosa.
C3H6O3 : triosa
C4H8O4 : tetrosa
C5H10O4 : pentose
C6H12O4 : heksosa
Monosakarida atau gula sederhana hanya terdiri atas satu unit polihidroksialdehida
atau keton atau hanya terdiri atas satu molekul sakarida. Kerangka monosakarida adalah rantai
karbon berikatan tunggal yang tidak bercabang. Satu diantara atom karbon berikatan ganda
terhadap suatu atom oksigen membentuk gugus karbonil, masing-masing atom karbon lainnya
berikatan dengan gugus hidroksil. Jika gugus karbonil berada pada ujung rantai karbon,
monosakarida tersebut adalah suatu aldosa, dan jika gugus karbonil berada pada posisi lain,
monosakarida tersebut adalah suatu ketosa. Berbagai jenis monosakarida aldosa dan ketosa.
Macam-macam monosakarida
a. Aldosa: monosakarida yang mengandung gugus aldehid.
Contoh: Gliseraldehid
b. Ketosa: monosakarida yang mengandung gugus keton.
Contoh: Dihidroksiaseton
2. Disakarida
Disakarida adalah karbohidrat yang terdiri dari 2 satuan monosakarida. Dua
monosakarida dihubungkan dengan ikatan glikosidik antara C-anomerik dari satu unit
Karbohidrat

Page 4

monosakarida dengan gugus OH dari unit monosakarida yang lainnya. Beberapa disakarida
yang sering dijumpai: Maltosa, Selobiosa, Laktosa, Sukrosa

Jenis disakarida:

Selubiosa -D-Glukosa + -D-Glukosa


Maltosa -D-Glukosa + -D-Glukosa
Sukrosa -D-Glukosa + -D-Fruktosa
Laktosa -D-Glukosa + -D-Galaktosa
3. Polisakarida
Polisakarida dalah senyawa yang molekul-molekulnya mengandung banyak satuan
monosakarida yang disatukan oleh ikatan glukosida. Pada hidrolisis polisalarida akan
menghasilkan monosakarida.
Polisakarida mempunyai 3 fungsi dalam kehidupan :
1.Sebagai bahan bangunan (architectural)
Selulosa

: memberi kekuatan pada pokok kayu dan dahan bagi tumbuhan.

Kitin

: komponen struktur kerangka luar serangga.

2.Sebagai bahan makanan (nutritional)


Pati

: terdapat dalam padi dan kentang.

Glikogen

: karbohidrat yang siap dipakai dalam tubuh hewan.

3.Sebagai zat spesifik


Heparin

: suatu polisakarida yang mencegah koagulasi darah.

a. Selulosa
Selulosa merupakan komponen struktural utama dari tumbuhan dan tidak dapat dicerna
oleh manusia. Molekul selulosa merupakan rantai-rantai atau mikrofibil, dari D-glukosa
sampai sebanyak 14.000 satuan yang terdapat sebagai berkas-berkas terpuntir mirip tali, yang
terikat satu sama lain oleh ikatan hidrogen. Suatu molekul tunggal selulosa merupakan
polimer lurus dari 1,4- D-glukosa. Hidrolisis lengkap dalam HCl 40% dalam-air, hanya
menghasilkan D-glukosa.
Selulosa merupakan polisakarida yang terdiri dari molekul-molekul -D-glukosa dan
mempunyai massa molekul relatif yang sangat tinggi, tersusun dari 2.000-3.000 glukosa.
Rumus molekul selulosa adalah (C6H10O5)n. Selulosa terdapat dalam tumbuhan sebagai
bahan pembentuk dinding sel dan serat tumbuhan.
Sifat fisik selulosa adalah zat yang padat, kuat, berwarna putih, dan tidak larut dalam alkohol
dan eter. Kayu terdiri dari 50% selulosa, daun kering mengandung 10-20% selulosa,
sedangkan kapas mengandung 90% selulosa. Selulosa digunakan dalam industri pulp, kertas,
dan krayon.

Karbohidrat

Page 5

Selulosa tidak dapat dihidrolisis oleh sistem pencernaan manusia. Oleh karena itu,
selulosa tidak dapat digunakan sebagai makanan. Namun, selulosa yang terdapat sebagai
serat-serat tumbuhan, sayur, dan buah-buahan berguna untuk memperlancar pencernaan
makanan.
b. Kitin
Kitin adalah polisakarida struktural yang digunakan untuk menyusun eksoskleton dari
artropoda (serangga, laba-laba, krustase, dan hewan-hewan lain sejenis). Kitin tergolong
polisakarida linear yang tersusun dari N-asetilglukosamin pada rantai beta dan memiliki
monomer berupa molekul glukosa dengan cabang yang mengandung nitrogen. Pada hidrolisis
kitin menghasilkan 2-amino-2-deoksi-D-glukosa. Kitin murni mirip dengan kulit, namun akan
mengeras ketika dilapisi dengan garam kalsium karbonat. Kitin membentuk serat mirip
selulosa yang tidak dapat dicerna oleh vertebrata.
Kitin merupakan polimer yang paling melimpah di laut. Sedangkan pada kelimpahan
di muka bumi, kitin menempati posisi kedua setelah selulosa. Hal ini karena kitin dapat
ditemukan di berbagai organisme eukariotik termasuk serangga, moluska, krustase, fungi,
alga, dan protista.
c. Pati
Pati adalah polisakarida yang terdapat dalam semua tanaman terutama dalam jagung,
kentang, biji-bijian, ubi akar, padi dan gandum. Pati bila dipanaskan dalam air akan
membentuk larutan koloidal. Dalam pati terdapat dua bagian, bagian yang larut dalam air
disebut amilosa (10-20%), yang bila ditambah iodium akan memberikan warna biru. Bagian
yang lain yaitu tak larut dalam air, disebut amilopektin (89-90%), dengan iodium memberikan
warna ungu hingga merah. Kedua bagian tersebut mempunyai rumus empiris C6H10O5.
Amilosa maupun amilopektin bila dihidrolisis menunjukan sifat-sifat karbonil , dan tersusun
atas satuan-satuan maltose.
Bila pati yang terdapat dalam sel dihidolisis oleh enzim maka pati akan pecah menjadi
bagian yang lebih kecil disebut dekstrin. Dekstrin biasanya digunakan untuk membuat lem,
pasta, dan kanji tekstil.
Amilosa
Hidrolisis lengkap amilosa menghasilkan D-glukosa, hidrolisis parsial menghasilkan
maltose sebagai satu-satunya disakarida. Amilosa adalah polimer linear dari -D-glukosa yang
dihubungkan secara-1,4.
Amilopektin
Suatu polisakarida yang jauh lebih besar daripada amilosa karena mengandung 1000
satuan glukosa atau lebih per molekul. Rantai utama amilopektin mengandung 1,4--Dglukosa, dan bercabang sehingga terdapat satu glukosa ujung untuk kira-kira tiap 25 satuan
glukosa. Ikatan pada titik percabangan ialah ikatan 1,6--D-glikosida.
Karbohidrat

Page 6

d. Glikogen
Glikogen adalah polisakarida yang digunakan sebagai tempat penyimpanan glukosa
dalam sistem hewan (terutama dalam hati dan otot). Dari segi struktur, glikogen mirip
amilopektin. Glikogen mengandung rantai glukosa yang terikat 1,4- dengan percabanganpercabangan (1,6-). Beda antara glikogen dan amilopektin ialah bahwa glikogen lebih
bercabang daripada amilopektin.
Glikogen pada tubuh manusia terdapat dalam hati dan otot dengan rumus molekul
(C6H10O5)n. Hati berfungsi sebagai tempat pembentukan glikogen dari glukosa. Apabila
kadar glukosa dalam darah bertambah, sebagian diubah menjadi glikogen sehingga kadar
glukosa dalam darah normal kembali. Sebaliknya apabila kadar glukosa darah menurun,
glikogen dalam hati diuraikan menjadi glukosa kembali, sehingga kadar glukosa darah normal
kembali. Ketika permintaan gula dalam tubuh meningkat maka glikogen akan dihidrolisis oleh
sel. Namun, cadangan energi ini tidak dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi dalam
jangka lama.Misalnya pada manusia, glikogen simpanan akan terkuras habis dalam waktu
satu hari kecuali bila dipulihkan dengan mengkonsumsi makanan. Glikogen yang ada di otot
digunakan sebagai sumber energi. Glikogen dapat memutar cahaya terpolarisasi ke kanan dan
struktur glikogen serupa dengan struktur amilopektin yaitu merupakan rantai glukosa yang
mempunyai cabang.
e. Heparin
Heparin merupakan mukopolisakarida yang terdapat dalam jaringan hewan menyusui,
tersusun dari asam D-glukoronat-2-sulfat dan D-glukosamina-2,6-disulfat dan berfungsi
sebagai antikoagulan darah.
4. Oligosakarida
Oligosakarida adalah polimer dengan derajat polimerasasi 2 sampai 10 dan biasanya
bersifat larut dalam air. Oligosakarida yang terdiri dari dua molekul disebut disakarida, bila
tiga molekul disebut triosa, bila sukrosa terdiri dari molekul glukosa dan fruktosa, laktosa
terdiri dari molekul glukosa dan galaktosa. Ikatan antara dua molekul monosakarida disebut
ikatan glikosidik. Ikatan ini terbentuk antara gugus hidroksil dari atom C nomor satu yang
juga disebut karbon anomerik dengan gugus hidroksil dan atom C pada molekul gula yang
lain.
Ikatan glikosidik biasanya terjadi antara atom C no. 1 dengan atom C no. 4 dengan
melepaskan 1 mol air. Ada tidaknya sifat pereduksi dari suatu molekul gula ditentukan oleh
ada tidaknya gugus hidroksil (OH) bebas yang reaktif.
Oligosakarida dapat diperoleh dari hasil hidrolisis polisakarida dengan bantuan enzim
tertentu atau hidrolisis dengan asam. Pati dapat dihidrolisisi dengan enzim amilase
menghasilkan maltosa, maltotriosa, dan isomaltosa. Bila pati dihidrolisis dengan enzim
transglukosidase akan dihasilkan suatu oligosakarida dengan derajat polimerisasi yang lebih
besar. Senyawa ini disebut dekstrin yang sangat larut dalam air dan dapat mengikat zat-zat
Karbohidrat

Page 7

hidrofobik sehingga dipergunakan sebagai food additive untuk memperbaiki tekstur bahan
makanan.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Karbohidrat adalah senyawa organik terdiri dari unsur karbon, hidrogen, dan oksigen.
Karbohidrat terbagi menjadi 3 kelompok yaitu monosakarida, disakarida, polisakarida.
Oligosakarida adalah polimer dengan derajat polimerasasi 2 sampai 10 dan biasanya
bersifat larut dalam air. Oligosakarida yang terdiri dari dua molekul disebut disakarida.
Disakarida merupakan karbohidrat yang terbentuk dari dua molekul monosakarida
yang berikatan melalui gugus -OH dengan melepaskan molekul air. Contoh-contoh disakarida
ialah maltosa, sukrosa, laktosa.
Sukrosa tidak mempunyai gugus OH bebas yang reaktif karena keduanya sudah saling
terikat. Maltosa adalah suatu disakarida yang terbentuk dari dua molckul glukosa. Ikatan yang
terjadi ialah antara atom karbon nomor I dan atom karbon -nomor 4, oleh karenanya maltosa
masih mempunyai gugus -OH glikosidik dan dengan demikian masih mempunyai sifat
mereduksi. Laktosa terbentuk dari gabungan 1 molekul glukosa dan 1 molekul
galaktosa.

Karbohidrat

Page 8

DAFTAR PUSTAKA
Anonim,

2009.

Makalah

Proses

Pengolahan

Pangan:

http://makalahprosespengolahanpangan.blogspot.com/2009/04/makalah-disakarida.html.
Anonim, 2010. Kimia Organik Karbohidrat: http://celakar.blogspot.com/2010/10/kimiaorganik-karbohidrat.html.
Anonim,

2010.

Kimiaku:

http://kimiashinta.blogspot.com/2010/12/kimia-organik-

karbohidrat.html.
Anonim, 2010. Kimia Organik: http://id.wikipedia.org/wiki/Kimia_organik. Anonim, 2010.
Macam-macam Karbohidrat: http://jasmansyah.50megs.com/korg1.htm.
Anonim, 2011. Karbohidrat: http://id.wikipedia.org/wiki/Karbohidrat.
Paijo 98, 2015. Karbohidrat Dalam Kimia. http://www.paijo.96.it/2015/07/KarbohidratDalam -Kimia
Fessenden, Ralph J. dan Joan S. Fessenden. 1982. Kimia Organik. Jakarta: Erlangg.
Pratana, Crys Fajar dkk. 2003. Kimia Dasar 2: Common Textbook. Malang: UM Press.
Wahjudi, dkk. 2003. Kimia Organik II. Malang: UM Press.

Karbohidrat

Page 9

Anda mungkin juga menyukai