Anda di halaman 1dari 7

1.

Fenol

Fenol dikenal juga dengan nama asam karbolat. Turunan


benzena ini merupakan padatan kristalin yang tidak
berwarna. Rumus kimianya adalah C6H5OH Dari nama
dan rumus kimianya, dapat diduga bahwa senyawa fenol
mengandung gugus hidroksil (OH) yang terikat pada
cincin benzena. Sifat-sifat fenol di antaranya,
kelarutannya di dalam air 9,8 g/100 mL, titik leleh 40,5
C, dan titik didih 181,7 C. Perhatikanlah struktur
molekul fenol berikut.

Fenol memiliki sifat antiseptik sehingga digunakan di


dalam bidang pembedahan untuk mensterilkan alat-alat.
Fenol juga banyak digunakan dalam pembuatan obat,
resin sintetik, dan polimer. Fenol dapat menyebabkan
iritasi pada kulit.

2. Anilina

Anilina memiliki rumus kimia C6H5NH2 dan biasa dikenal


dengan nama fenilamina atau aminobenzena. Senyawa
turunan benzena ini mengandung gugus amina. Berikut
struktur molekul anilina.

Anilina banyak digunakan sebagai zat warna. Bukan


hanya itu, anilina juga digunakan sebagai bahan baku
pembuatan berbagai obat, seperti antipirina dan
antifebrin. Di balik kegunaannya, penggunaan anilina
secara berlebihan dapat mengakibatkan mual, muntah-
muntah, pusing, dan sakit kepala. Beberapa penelitian
menyebutkan bahwa penggunaan anilina dapat
menyebabkan insomnia.

3.Asam Benzoat
Penggunaan utama dari asam benzoat adalah sebagai
pengawet makanan. Berikut struktur molekul asam
benzoat.

4.Nitrobenzena

Nitrobenzena memiliki rumus kimia C6H5NO2 Turunan


benzena ini dikenal juga dengan nama nitrobenzol atau
minyak mirbane. Nitrobenzena memiliki aroma almond,
namun bersifat racun. Perhatikanlah struktur molekul
nitrobenzena berikut.
Kelarutan nitrobenzena dalam air sekitar 0,19 g/100 mL
pada 20 C, titik lelehnya 5,85 C, sedangkan titik
didihnya 210,9 C. Nitrobenzena dapat digunakan
sebagai pelarut dan bahan baku pembuatan anilina serta
digunakan juga dalam produk semir dan senyawa
insulator.

5. Parasetamol

Parasetamol atau asetaminofen merupakan zat analgesik


dan antipiretik yang paling populer. Parasetamol sering
digunakan untuk mengobati pusing dan sakit kepala.
Berikut ini struktur molekul parasetamol.

Sifat dari parasetamol antara lain titik leleh 169 C,


kelarutan dalam air 1,4 g/100 mL (20 C), serta larut di
dalam etanol. Tahukah Anda, dari manakah asal kata
asetaminofen dan parasetamol? Kedua nama tersebut
berasal dari nama kimia kedua senyawa, yaitu N-acetyl-
para-aminophenol dan para-acetyl-amino-phenol. Terlalu
banyak mengonsumsi parasetamol dapat menyebabkan
gangguan kesehatan.

6. Aspirin

Aspirin atau asam asetilsalisilat memiliki sifat analgesik,


antipiretik, antiradang, dan antikoagulan. Karena sifat-
sifat itulah aspirin biasanya digunakan sebagai obat sakit
gigi dan obat pusing. Senyawa ini memiliki titik didih 140
C dan titik leleh 136 C.
Mengonsumsi aspirin secara berlebihan dapat
menyebabkan gangguan pada kesehatan. Di antaranya
gangguan pencernaan pada lambung, seperti sakit maag
dan pendarahan lambung.

7.Trinitro Toluene (TNT)


TNT (Trinitrotoluene) merupakan senyawa turunan
benzena yang bersifat mudah meledak. Senyawa TNT
diperoleh melalui reaksi nitrasi toluena. TNT digunakan
sebagai bahan peledak untuk kepentingan militer dan
pertambangan.
Studi dan pengembangan senyawa benzena dan
turunannya dapat berakibat positif dan negatif.
Contohnya, TNT sering disalahgunakan sebagai bahan
peledak sehingga merugikan umat manusia dan
lingkungan.

8.Trinitro benzene (TNB)


Sama seperti trinitro toluene, trinitro benzene juga
dimanfaatkan sebagai bahan peledak

9.Asam Asetilsalisilat (Asetosal/Aspirin)


Asam asetilsalisilat dikenal juga sebagai aspirin atau
asetosal dimanfaatkan sebagai zat analgesic (penghilang
rasa sakit) dan zat antipiretik (zat penurun panas).
Aspirin banyak digunakan pada obat sakit kepala, sakit
gigi, dan deman. Aspirin ternyata juga bisa dimanfaatkan
sebagai obat penyakit jantung.

10. Asam Salisilat


Asam salisilat merupakan turunan benzena yang
tergolong asam karboksilat sehingga asam salisilat
memiliki gugus karboksil (COOH). Adanya gugus ini
menyebabkan asam salisilat dapat bereaksi dengan
alkohol membentuk ester. Misalnya, reaksi asam salisilat
dengan metanol akan menghasilkan metil salisilat. Asam
salisilat bersifat racun jika digunakan dalam jumlah
besar, tetapi dalam jumlah sedikit asam salisilat
digunakan sebagai pengawet makanan dan antiseptik
pada pasta gigi. Perhatikan struktur molekul asam
salisilat berikut.
11. Stirena
Berguna sebagai bahan pembuatan plastik dan karet
sintetis

12. Benzaldehida
Berguna sebagai zat aditif penambah aroma makanan

13. Halogen Benzena


Digunakan dalam industri cat, pembuatan zat-zat lain
dan pembuatan insektisida (DDT).

14. Asam Benzena Sulfonat


Diperoleh dengan mereaksikan benzena dengan asam
sulfat (sulfonasi).

Asam benzena sulfonat digunakan untuk membuat zat-


zat karena mudah larut dalam air, dan pembuatan obat-
obat sulfat dan juga dapat digunakan sebagai pemanis
buatan. Turunan asam benzena sulfonat yang terkenal
adalah sakarin.

Anda mungkin juga menyukai