Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II

REAKSI OKSIDASI REDUKSI (2) PENGARUH ASAM DAN BASA TERHADAP


LOGAM

DISUSUN OLEH
KELOMPOK: 6
ANGGOTA:
1. YULIANA

06101181320009

2. AHMAD IRFAN

06101181320001

3. IZZATI ZAHIDAH

06101181320009

4. NURUL HAKIMA

06101181320003

5. NURUL MAWADDAH

06101181320004

6. SITI MARDLIYA

06101181320009

7. YULIN OKTARIANI SAFITRI

06101181320009

DOSEN PEMBIMBING:

Drs. M. Hadeli L., M. Si.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2016

I.
II.

Percobaan ke

: III

Tanggal Praktikum

: 10 Februari 2016

III.
IV.
V.

Judul : Reaksi Oksidasi Reduksi (2) Pengaruh Asam Dan Basa


Terhadap Logam.
Tujuan

: Mempelajari Pengaruh Asam dan Basa terhadap logam.

Dasar Teori
Senyawa yang terbentuk dari hasil reaksi dengan oksigen dinamakan oksida
sehingga reaksi antara oksigen dan suatu unsur dinamakan reaksi oksidasi. Karat
besi adalah senyawa yang terbentuk dari hasil reaksi antara besi dan oksigen
(besi oksida). Perkaratan besi merupakan salah satu contoh dari reaksi oksidasi.
Pada reaksi tersebut, besi mengalami oksidasi dengan cara mengikat oksigen
menjadi besi oksida. Kebalikan dari reaksi oksidasi dinamakan reaksi reduksi, reaksi
reduksi terjadi pelepasan oksigen.
Dalam konsep redoks, peristiwa pelepasan elektron dinamakan oksidasi,
sedangkan peristiwa penerimaan elektron dinamakan reduksi. Pada reaksi
tersebut, enam elektron dilepaskan oleh dua atom besi dan diterima oleh tiga
atom oksigen membentuk senyawa Fe2O3, Oleh karena itu, peristiwa oksidasi selalu
disertai peristiwa reduksi. Pada setiap persamaan reaksi, massa dan muatan harus
setara antara ruas kanan dan ruas kiri (ingat kembali penulisan persamaan
reaksi). Persamaan reaksi redoks tersebut memiliki muatan dan jumlah atom yang
sama antara ruas sebelah kiri dan sebelah kanan persamaan reaksi. Oksidasi besi
netral melepaskan elektron yang membuatnya kehilangan muatan. Dengan
menyamakan koefisiennya maka muatan pada kedua ruas persamaan reaksi
menjadi sama. Penyetaraan pada reaksi reduksi oksigen juga menggunakan cara
yang sama.
Dalam reaksi redoks, pereaksi yang dapat mengoksidasi pereaksi lain
dinamakan

zat

pengoksidasi

atau

oksidator.

Sebaliknya,

zat

yang

dapat

mereduksi zat lain dinamakan zat pereduksi atau reduktor. Pada Contoh diatas,
Magnesium melepaskan elektron yang menyebabkan klorin mengalami reduksi.
Dalam hal ini, magnesium disebut zat pereduksi atau reduktor. Sebaliknya,
atom klorin berperan dalam mengoksidasi magnesium sehingga klorin disebut
oksidator.

Asam
secara umum merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan
menghasilkan larutan dengan pH lebih kecil dari 7. Dalam definisi modern, asam adalah
suatu zat yang dapat memberi proton (ion H+) kepada zat lain (yang disebut basa), atau
dapat menerima pasangan elektron bebas dari suatu basa. Suatu asam bereaksi dengan
suatu basa dalam reaksi penetralan untuk membentuk garam. Contoh asam adalah asam
asetat (ditemukan dalam cuka) dan asam sulfat (digunakan dalam baterai atau aki mobil).
Asam umumnya berasa masam; walaupun demikian, mencicipi rasa asam, terutama asam
pekat, dapat berbahaya dan tidak dianjurkan.
Logam
Logam adalah unsur kimia yang mempunyai sifat-sifat kuat, liat, keras,
penghantar listrik dan panas, serta mempunyai titik cair tinggi. Bijih logam ditemukan
dengan cara penambangan yang terdapat dalam keadaan murni atau bercampur. Bijih
logam yang ditemukan dalam keadaan murni yaitu emas, perak, bismut, platina, dan ada
yang bercampur dengan unsur- unsur seperti karbon, sulfur, fosfor, silikon, serta kotoran
seperti tanah liat, pasir, dan tanah. Bijih logam yang ditemukan dengan cara
penambangan terlebih dahulu dilakukan proses pendahuluan sebelum diolah dalam dapur
pengolahan logam dengan cara dipecah sebesar kepalan tangan, dipilih yang mengandung
unsur logam, dicuci dengan air untuk mengeluarkan kotoran, dan terakhir dikeringkan
dengan cara dipanggang untuk mengeluarkan uap yang mengandung air.
Alkali
alkali adalah nama yang diberikan kepada basa kuat yang mepunyai rumus
M(OH)n dimana M adalah logam alkali (misalnya Na, K) atau logam alkali tanah.
beberapa logam akan bereaksi dengan larutan alkali. reaksi dengan alkali adalah untuk
menunjukkan bahwa suatu elemen memiliki sifat sebagai apa yang dikenal dengan istilah
semi logam, sifat tersebut merupakan kombinasi antara logam dan non logam. dalam
beberapa hal ditemukan bahwa oksida logam akan bereaksi dengan asam dan basa. logam
tersebut dinamakan oksida amfoterik. elemen yang mempunyai oksida amfoterik juga
akan bereaksi dengan larutan alkali sama seperti halnya dnegan larutan asam
menghasilkan H2.

VI.

Alat dan Bahan


Alat :

Bahan:

Tabung Reaksi

Logam Fe, Zn, Cu

Rak Tabung reaksi

Larutan Na2S2O3

Paku besi

Larutan HNO3 5 M

Pipet pencet

Larutan HCl 5M

Gelas kimia

VII.

Cara Kerja

1. Siapkan sepotong kecil logam Fe, Zn, dan Cu. Bersihkan logam tersbut
menggunakan sabut baja (ampelas) dan tempatkan sample tersebut ke dalam
tabung-tabung scara berpisah.
2. Tambahkan 3 ml larutan HCl 5 M ke dalam tabung tes dan catat perubahan
yang terjadi pada table 4.2 lembar kerja.Tulis persamaan reaksinya.
3. Jika tidak terjadi reaksi, panaskan tabung-tabung tes tersebut secara hati-hati
dan catat perubahan yang terjadi.
4. Ulangi langkah-langkah tersebut untuk logam-logam lain.
5. Ulangi cara kerja pada langkah 1-4 dengan menggunakan larutan HNO3 5 M
sebagai pengganti larutan HCl. Catat semua pengamatan dan tulis pula
persamaan reaksinya pada tabel 4.2.
6. Ulangi cara kerja pada langkah 1-4 dengan menggunakan larutan HCl. Catat
hasil pengamatan dan tulis persamaan reaksinya pada tabel 4.2.
7. Ke dalam tabung tersebut, tambahkan 2 ml Na2S2O3 amati perubahan yang
terjadi.

VIII.

Hasil Pengamatan

Asam

Logam

HCl

Zn

Pengamatan
Dingin
Timbul gas. Zn larut dalam

Persamaan Reaksi
Panas
-

HCl dan menghasilkan panas,


Fe

ZnCl2 (s) + H2(g)

reaksi berlangsung cepat.


Timbul gas, Fe larut dalam

HCl tetapi reaksi lebih lambat


Cu

Zn(s) + 2HCl(aq)

Fe(s) + 2HCl (aq)


Fe2+ + 2Cl- (s) + H2(g)

dibandingkan dengan Zn.


Tidak bereaksi, tidak terjadi

larutan berubah

Cu(s) + 2HCl(aq)

perubahan.

menjadi kuning,

CuCl(s) +H2(g)

reaksiberlangsung
cepat.
HNO3

Zn

Fe

Timbul gas, reaksi

3Zn (s) +8HNO3 (aq)

berlangsung lambat

3Zn 2+ + 2NO + 6NO3- +

menghasilkan panas.
Bereaksi lebih cepat dari HCl.

4H2O (g)
Fe(s) +HNO3 (aq) Fe+

Terdapat gelembung gas.

+ NO +2H2O(g)

Larutan berwarna coklat.


Terdapat gelembung Cu(s) + HNO3 (aq)

Cu

gas dan berubah

Cu(NO3)2 (s) + H2 (g)

warna menjadi biru.

NaOH

Zn

Logam

Tidak terjadi perubahan

Menghasilkan

Fe

Tidak tejadi perubahan

gelembung gas
Menghasilkan

Cu

Tidak terjadi perubahan

gelembung gas
-

Zn

Pengamatan dan Persamaan Reaksi


Pngaruh alkali
Pengaruh Sulfida
Zn + NaOH menghasilkan gelembung. Zn +NaOH +Na2S2O3

Fe

tidak bereaksi
Fe + NaOH +Na2S2O3

Fe +NaOH menghasilkan gekembung.

Cu + NaOH tidak terjadi perubahan.

Cu

tidak bereaksi
Cu + NaOH + Na2S2O3
larutan kuning.

Logam

Pengaruh sulfida

Zn

Pengamatan
Berubah warna menjadi
kuning.

Fe

HCl + Na2S2O3

Berubah warna menjadi


kuning,terdapat endapan

Cu

Terdapat endapan coklat dan


larutan kuning

Zn

Berubah warna menjadi


kuning

HNO3 + Na2S2O3
Fe

Larutan coklat, terdapat


endapan.

Cu

Larutan kuning, terdapat


endapan.

Zn

Fe

NaOH + Na2S2O3

Cu

IX.

Persamaan Reaksi
Dengan HCl

Zn (s) + 2HCl (aq) ZnCl2 (s) + H2 (g)

Fe (s) + 2HCl (aq) Fe2+ + 2Cl- (s) +H2 (g)

Cu (s) + 2HCl (aq) CuCl (s) +H2 (g)

Dengan HNO3

3Zn (s) +8HNO3 (aq) 3Zn 2+ + 2NO + 6NO3- + 4H2O (g)

Fe (s) +HNO3 (aq) Fe3++NO +2H2O (g)

Cu (s) + HNO3 (aq) Cu(NO3)2 (s) + H2 (g)

Dengan sulfida

X.

Zn2+ (s) + S2- (aq) ZnS(s)

Cu2+ (s) + S2- (aq) CuS (s)

Fe(s) +2OH- (aq) Fe(OH)2

Cu2+ (s) +2OH- (aq) Cu(OH)2

Zn(s) +2OH- (aq) Zn(OH)2

Pembahasan
Pada praktikum kali ini yaitu mengenai Reaksi Oksidasi Reduksi (2) Pengaruh
Asam Dan Basa Terhadap Logam dilakukan untuk mengetahui Pengaruh Asam
terhadap logam dan pengaruh alkali terhadap logam. bahan yang digunakan yaitu
Zn,Fe dan Cu.
Percobaan pertaman dengan logam Zink (Zn) adalah logam putih kebiruan,
ketika praktikan melakukan percobaan dengan menggunakan logam Zn murni yang
direaksikan dengan larutan HCl bereaksi sangat cepat dan menghasilkan gas dan
bereaksi lambat dengan larutan HNO3, tetapi tidak bereaksi jika direaksikan dalam
larutan alkali (NaOH) karena ketika Zn direaksikan dengan NaOH tidak terjadi
perubahan apapun selanjutnya praktikan coba untuk panaskan larutan tersebut
menghasilkan gas dan uap dari larutan tersebut. menurut teori yang praktikan baca
bahwa zink larut dalam hidroksi alkali, terbentuk tetra hidroksozinkat(II) , zink
bereaksi dengan NaOH menghasilkan endapan.
Percobaan kedua dengan logam besi (Fe) yaitu paku. paku ketika praktikan
reaksikan dengan larutan HCl maka bereaksi lebih lambat dibandingkan dengan Zn,
sedangkan paku direaksikan dengan larutan HNO3 maka paku bereaksi sangat cepat,
menghasilkan gas hidrogen dan larutan berwarna kecoklatan kemudian paku besi
direaksikan dengan larutan NaOH maka tidak ada reaksi yang dihasilkan ketika
praktikan panaskanpun tidak ada perubahan. menurut teori yang praktikan baca
bahwa Asam nitrat (HNO3) pekat yang panas melarutkan besi dengan membentuk gas
nitrogen oksida dan ion besi(III). Besi bereaksi dengan NaOH menghasilkan endapan
putih besi(II) hidroksida bila tak terdapat udara.

Percobaan ketiga dengan logam tembaga (Cu). pada dasarnya untuk percobaan
dengan logam Cu menghasilkan reaksi negatif, Cu di reaksikan dengan larutan asam
dan larutan alkali tidak bereaksi, karena logam Cu merupakan potensial eleltroda
standar positif. tembaga (Cu) tidak dapat larut dalam suasana asam melainkan larutan
asam tersebut memiliki konsentrasi yang sangat tinggi makan larutan tersebut akan
dengan mudah melarutkan tembaga, sedangan tembaga dengan larutan NaOH tidak
bereaksi juga, bila dipanaskan juga tidak bereaksi.
Setelah itu ketiga logam praktikan reaksikan dengan larutan asam dan larutan
basa, logam bereaksi positif dengan larutan asam dan bereaksi negatif dengan larutan
basa. selanjutnya pengaruh sulfida terhadap logam tersebut setelah praktikan coba
bahwa larutan ketika direaksikan dengan sulfida maka larutan berubah warna menjadi
kuning dan sebagian menghasilkan endapan tetapi Cu tidak bereaksi ketika
ditambahkan larutan sulfida.

XI.

Kesimpulan
1. Logam Zn larut dengan mudah pada larutan HCl dan menghasilkan gas
hidrogen.
2. Logam Fe (Paku) larut dengan mudah pada larutan HNO3 ,menghasilkan gas
hidrogen dan menghasilkan panas.
3. logam Cu merupakan potensial eleltroda standar positif sehingga tembaga
(Cu) tidak dapat larut dalam larutan asam klorida.
4. Pengaruh Asam terhadap logam Zn,Fe, Cu menghasilkan gas Hidrogen dan
tidak ada pengaruh dari larutan alkali.
5. Larutan Asam nitrat pekat, dingin membuat besi menjadi pasif.

XII.

Daftar Pustaka

Gulo, Fakhili.2006. Petunjuk Praktikum Kimia Anorganik II. Inderalaya : FKIP UNSRI.
Vogel.1985. Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro. Jakarta: PT.
Kalman Media Pusaka.

Zulaiha.2011. pengaruh asam pada reaksi oksidai reduksi.(online)


http://zilazulaiha.blogspot.co.id/2011/10/reaksi-oksidasi-reduksi-2-pengaruhasam.html. diakses tanggal 13 februari 2016

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai