DOSEN PEMBIMBING :
Ir. Lucky Indrati Utami, MT
DISUSUN OLEH :
Cindy Saskia Damayanti
19031010029
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
JAWA TIMUR
SURABAYA
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Sulfur Diokssida (SO₂)” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
yang diberikan oleh Ibu Ir. Lucky Indrati Utami, MT selaku dosen pembimbing
dalam mata kuliah. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang sulfur dioksida bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ir. Lucky Indrati Utami, MT
yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
ini. Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
I.2. Tujuan........................................................................................................2
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
I.2. Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami tentang Sulfur dioksida.
2. Untuk mengetahui dampak adanya Sulfur dioksida bagi makhluk hidup.
3. Untuk mengetahui cara menanggulangi pencemaran oleh Sulfur
dioksida.
4. Untuk memahami proses pembentukan Sulfur dioksida.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
Entropi molar standar (So) 248.223 J K−1 mol−1
4
antropogenik, pembakaran bahan bakar fosil yang mengandung sulfur,
pabrik pembakaran, pertambangan dan pengolahan logam, pemanasan
domestik dan pemanasan distrik.
5
Jumlah SO₂ yang teroksidasi menjadi SO₃ dipengaruhi oleh beberapa faktor
termasuk jumlah air yang tersedia, intensitas, waktu dan distribusi spektrum
sinar matahari, jumlah bahan katalik, bahan sorptif dan alkalin yang
tersedia. Pada malam hari atau kondisi lembab atau selama hujan SO₂ di
udara diaborpsi oleh droplet air alkalin dan bereaksi pada kecepatan tertentu
untuk membentuk sulfat di dalam droplet.
6
2. Dampak bagi Tumbuhan
Sulfur dioksida juga berbahaya bagi tanaman. Adanya gas ini
pada konsentrasi tinggi dapat membunuh jaringan pada daun.
Pinggiran daun dan daerah diantara tulang-tulang daun rusak. Secara
kronis SO₂ menyebabkan terjadinya khlorosis. Kerusakan tanaman
iniakan diperparah dengan kenaikan kelembaban udara. SO₂ diudara
akan berubah menjadi asam sulfat. Oleh karena itu, di daerah dengan
adanya pencemaran oleh SO₂ yang cukup tinggi, tanaman akan rusak
oleh aerosol asam sulfat.
Kadar SO₂ yang tinggi di hutan menyebabkan noda putih atau
coklat pada permukaan daun, jika hal ini terjadi dalam jangka waktu
yang lama akan menyebabkan kematian tumbuhan tersebut. Dari
analisis daun yang terkena deposisi asam menunjukkan kadar
magnesium yang rendah. Sedangkan magnesium merupakan salah satu
nutrisi assensial bagi tanaman. Kekurangan magnesium disebabkan
oleh pencucian magnesium dari tanah karena pH yang rendah dan
kerusakan daun meyebabkan pencucian magnesium di daun.
Dalam sejumlah kasus terjadi seleksi genetik didalam beberapa
komunitas tanaman alamiah terhadap daya tahan pencemaran atmosfer.
Pengaruh sulfur dioksida dan presipitasi asam paling nyata dan buruk
dalam ekosistem hutan yang berbatasan dengan peleburan atau
beberapa sumber pusat pencemaran lainnya. Sejalan dengan penelitian
lainnya, spesies lumut bertambah dan diversivitas meningkat dengan
meningkatnya jarak dari gedung dibandingkan dengan sisi arus angin
naik. Jenis pepohonan tertentu, sweet birch dan pinus putih, diketahui
paling rentan terhadap pencemaran atmosfer.
3. Dampak bagi Hewan
Sebagaimana tumbuhan, hewan juga memiliki ambang toleransi
terhadap hujan asam. Spesies hewan tanah yang mikroskopis akan
langsung mati saat pH tanah meningkat karena sifat hewan
7
mikroskopis adalah sangat spesifik dan rentan terhadap perubahan
lingkungan yang ekstrim. Spesies hewan yang lain juga akan terancam
karena jumlah produsen (tumbuhan) semakin sedikit. Berbagai
penyakit juga akan terjadi pada hewan karena kulitnya terkena air
dengan keasaman tinggi. Hal ini jelas akan menyebabkan kepunahan
spesies.
4. Dampak bagi Lingkungan
Tingginya kadar SO₂ di udara merupakan salah satu penyebab
terjadinya hujan asam.Hujan asam disebabkan oleh belerang (sulfur)
yang merupakan pengotor dalam bahan bakar fosil serta nitrogen di
udara yang bereaksi dengan oksigen membentuk sulfur dioksida dan
nitrogen oksida. Zat-zat ini berdifusi ke atmosfer dan bereaksi dengan
air untuk membentuk asam sulfat dan asam nitrat yang mudah larut
sehingga jatuh bersama air hujan.
Air hujan yang asam tersebut akan meningkatkan kadar keasaman
tanah dan air permukaan yang terbukti berbahaya bagi kehidupan ikan
dan tanaman. Kelebihan zat asam pada danau akan mengakibatkan
sedikitnya species yang bertahan. Jenis Plankton dan invertebrate
merupakan mahkluk yang paling pertama mati akibat pengaruh
pengasaman
5. Dampak pada bangunan
Kerusakan oleh pencemaran SO₂ juga dialami oleh bangunan
yang bahan-bahannya seperti batu kapur, batu pualam, dolomit akan
dirusak oleh SO2 dari udara. Efek dari kerusakan ini akan tampak pada
penampilannya, integritas struktur, dan umur dari gedung tersebut.
Ancaman serius juga dapat terjadi pada bagunan tua serta monument
termasuk candi dan patung. Hujan asam dapat merusak batuan sebab
akan melarutkan kalsium karbonat, meninggalkan kristal pada batuan
yang telah menguap. Seperti halnya sifat kristal semakin banyak akan
merusak batuan.
8
5. Manfaat Sulfur dioksida (SO₂)
Gas Sulfur dioksida (SO₂) sebagian besar digunakan sebagai bahan
pengawet, menurut sejarah penggunaan SO₂ sebagai pengawet sudah
dilakukan oleh bangsa Romawi dalam proses pembuatan minuman anggur
dengan cara membakar sedikit tempat penyimpanan minuman anggur
dengan lilin yang terbuat dari belerang atau sulfur sehingga minuman
anggur akan tetap segar dan tidak membuat bau kecut atau asam.
Saat ini, penggunaan Sulfur dioksida (SO₂) dapat ditemukan pada
obat-obatan dan makanan. Dalam industri makanan, SO₂ digunakan sebagai
bahan pengawet makanan seperti acar bawang, kentang yang dikeringkan,
adonan pizza, jelly, selai, sirup maple, dan saus. Salad buah yang dikemas
dalam kaleng atau botol dapat mengandung SO₂ untuk mengawetkan warna
buah segar. Minuman beralkohol seperti beer dan lainnya dapat
mengandung sulfit sebagai bahan pengawet.
Beberapa Industri yang memanfaatkan Sulfur Dioksida adalah
petroleum, pulp and paper, gelas (kaca), pemanis buatan, minuman,
tambang, pengolahan air dan air limbah, liat, daya listrik, tekstil, pertanian
dan kimia.
9
BAB III
KESIMPULAN
II.3I.1.Kesimpulan
Dari pembahasan tentang Sulfur dioksida (SO₂) dapat disimpulkan
beberapa hal yaitu :
1. Sulfur dioksida adalah senyawa yang dibentuk dari kombinasi unsur
sulfur dan oksigen Senyawa ini merupakan gas beracun dengan bau
menyengat yang dilepaskan oleh gunung berapi dan beberapa
pemrosesan industry. Sulfur dioksida adalah salah satu spesies dari
gas-gas oksida sulfur (SOx).
2. Sumber penghasil Sulfur dioksida antara lain sumber alami yang
berasal dari gunung berapi atau panas bumi, sumber antropogenik,
pembakaran bahan bakar fosil yang mengandung sulfur,
pertambangan dan pengolahan logam, pemanasan domestik dan
pemanasan distrik, kegiatan pemangkit tenaga listrik, terutama yang
menggunakan batu bara atau pun minyak diesel sebagai bahan
bakarnya, juga gas buang dari kendaraan yang menggunakan diesel.
3. Pembentukan sulfur dioksida berasal dari proses pembakaran
bahan-bahan yang mengandung sulfur yang kemudian akan
menghasilkan kedua bentuk sulfur oksida (SO₂ dan SO₃), tetapi
jumlah relative masing-masing tidak dipengaruhi oleh jumlah
oksigen yang tersedia. Di udara SO₂ selalu terbentuk dalam jumlah
besar. Jumlah SO₃ yang terbentuk bervariasi dari 1 sampai 10%
dari total SOx.
4. Dampak pencemaran oleh Sulfur dioksida dialami oleh manusia,
tanaman, hewan, lingkungan, dan juga struktur bangunan. Secara
umum dampak bagi kehidupan makhluk hidup yaitu kesehatan
terganggu dan bahkan sampai menyebabkan kematian dan
punahnya spesies. Sedangkan pada lingkungan akan menyebabkan
10
hujam asam. Pencemaran oleh sulfur dioksida juga dapat merusak
konstruksi bangunan.
DAFTAR PUSTAKA
11