Anda di halaman 1dari 6

Persamaan Lemak dan Minyak

Minyak dan lemak sama-sama dibutuhkan oleh manusia. Keduanya memiliki


persamaan dan perbedaan satu sama lainnya. Berikut adalah persamaanpersamaan dari lemak dan minyak.
1.1. Struktur
Lemak dan minyak sama-sama tergolong dalam kategori asam karboksilat. Asam
karboksilat adalah asam organik yang mengandung gugus karboksil. Asam
karboksilat adalah senyawa polar yang membentuk ikatan satu sama lain. Asam
karboksilat memiliki titik didih yang lebih tinggi dibandingkan dengan senyawa
organik lain yang beratnya sebanding. Semakin tinggi valensi asam karboksilat
maka akan semakin sulit larut dalam air. Lemak dan minyak memiliki valensi yang
tinggi karena rantainya panjang.
1.2. Sukar larut dalam air
Sebagaimana dijelaskan sebelumnya lemak dan minyak sukar larut dalam air. Air
yang merupakan pelarut universal melarutkan berbagai zat dengan cara
membasahi atom-atom bermuatan listrik (semacam kutub) dan membungkusnya,
lalu baru melarutkannya. Minyak dan lemak tidak memiliki ujung molekul
bermuatan listrik. Oleh karena itu air tidak bisa membungkus minyak dan lemak.
1.3. Mudah larut dalam pelarut organik
Alkohol, eter, benzene, kloroform, dan CCl4 adalah contoh dari pelarut organik.
Pelarut sejenis itu akan melarutkan minyak dan lemak, kenapa? Karena minyak dan
lemak adalah salah satu jenis ester keduanya mengandung karbon dan hidrogen.
Senyawa-senyawa yang sejenis cenderung saling larut dan membentuk larutan baru
yang seimbang. Selain itu, berbeda dengan air yang tidak bisa melarutkan minyak
karena minyak dan lemak bersifat nonpolar sementara air bersifat polar saja,
alcohol memiliki molekul polar dan nonpolar secara bersamaan. Oleh karena itu
minyak dan lemak larut dalam alkohol.
1.4. Berat jenisnya lebih rendah dari air
Minyak dan lemak memiliki berat jenis yang lebih rendah daripada berat air. Air
memiliki berat jenis 1 gram per sentimeter kubik, sementara dalam satu sentimeter
kubik minyak atau lemak, beratnya adalah sekitar 0,8 gram.
Lemak dan minyak terbentuk dari molekul-molekul yang sama dan strukturnya tidak
terlalu berbeda. Begitulah kira-kira kesamaan dari keduanya. Minyak dan lemak
juga memiliki banyak perbedaan. Berikut adalah perbedaan dari minyak dan lemak.

2. Perbedaan Lemak dan Minyak


2.1. Sumber lemak dan minyak
Manusia bisa mendapatkan asupan lemak dan minyak dari sumber yang berbeda.
Minyak dan lemak adalah golongan dari lipid. Lipid jenis minyak umumnya berasal
dari tumbuhan dan dikandung dalam bentuk cair. Sementara itu lemak umumnya
berasal dari hewan dan dikandung dalam bentuk padat. Pengecualian terdapat pada
hewan laut. Hewan laut tidak memiliki lemak. Tubuhnya mengandung minyak bukan
lemak.
2.2. Kejenuhan
Keadaan jenuh dalam kimia adalah keadaan dimana partikel-partikelnya tidak ada
yang bebas dari reaksi. Setiap satu partikelnya memiliki pasangan dengan yang
lainnya. Cabang-cabang rangkaian juga terisi penuh. Minyak bersifat tidak jenuh
karena minyak memiliki ikatan rangkap. Sementara lemak umumnya bersifat jenuh
karena seluruh partikelnya berikatan dengan partikel lain.
2.3. Bentuk Olahan
Minyak dan lemak perlu diolah terlebih dahulu sebelum dapat digunakan untuk
kehidupan manusia sehari-harinya. Margarin diolah dari lemak yang diolah dari
minyak yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Sementara itu Mentega diolah dari
lemak hewan dan memiliki kandungan kolesterol tidak seperti margarin. Lemak
yang dikandung dalam minyak olahan cenderung bersifat tidak jenuh sementara
lemak pada mentega cenderung bersifat jenuh.
2.4. Ketahanan
Kerusakan makanan atau tengik adalah perubahan aroma dan rasa. Hal ini
disebabkan karena molekul-molekul yang terkandung dalam makanan terlepas ke
udara karena terpapar udara. Minyak cenderung lebih mudah rusak karena
lepasnya kandungan asam butirat di dalamnya. Sementara itu lemak cenderung
lebih sulit tengik karena ikatan antar molekulnya lebih kuat dibandingkan dengan
minyak sehingga molekulnya lebih sulit lepas ke udara.
2.5. Wujud
Pada suhu ruangan umumnya lemak memiliki wujud berupa padatan. Sedangkan
pada suhu ruangan minyak berwujud cairan. Perbedaan ini disebabkan karena
perbedaan wujud asam lemak penyusunnya. Seperti yang telah kita ketahui asam
lemak pada lemak bersifat jenuh dan ikatannya penuh, hal ini menyebabkan lemak

mengambil bentuk padatan. Sementara itu ketidakjenuhan asam lemak pada


minyak menyebabkan minyak mengambil bentuk cairan.
2.6. Titik leleh
Lemak memiliki titik leleh yang lebih tinggi dibandingkan dengan minyak. Titik leleh
adalah suhu ketika lemak atau minyak berubah dari fase padat ke fase cair. Titik
leleh asam lemak dipengaruhi oleh panjang rantai karbon dari lemak atau minyak.
Karena lemak cenderung jenuh dan memiliki atom karbon yang terikat, maka titik
lelehnya lebih tinggi dibandingkan minyak. Titik leleh minyak lebih rendah karena
ikatan rangkapnya lebih banyak dibandingkan lemak. Selain itu isomer asam lemak
minyak yang memiliki konfigurasi cis menyebabkan minyak memiliki titik leleh yang
lebih rendah dibandingkan lemak yang memiliki konfigurasi trans lebih banyak.
3. Contoh Minyak dan Lemak
Minyak dan lemak sangat mudah ditemukan dan digunakan dalam kehidupan
sehari-hari manusia. Berikut adalah contoh dari olahan minyak dan lemak yang
sering digunakan.
Minyak goreng. Digunakan sebagai penghantar panas, menambah nilai kalori
makanan, dan menambah kegurihan makanan. Minyak yang berkualitas memiliki
kadar gliserol bebas yang banyak. Semakin tinggi kadar gliserol bebas titik asapnya
semakin tinggi. Minyak goreng yang sering digunakan berasal dari kelapa sawit dan
buah zaitun.
Mentega. Mentega diperoleh dari proses pemecahan emulsi minyak dalam air yang
dikenal dengan proses churning. Mentega dibuat dari lemak susu. Lemak susu
diasamkan dengan cara dibiarkan atau diasamkan dengan membuhkan bakteri
asam laktat pada lemak susu. Respirasi akan terjadi setelah pengasaman,
Margarin. Margarin memiliki kandungan, rupa, bau, rasa, dan konsistensi yang sama
dengan mentega. Bedanya lemak yang digunakan berasal dari lemak babi atau
sapi.
Persamaan Lemak dan Minyak
Minyak dan lemak sama-sama dibutuhkan oleh manusia. Keduanya memiliki
persamaan dan perbedaan satu sama lainnya. Berikut adalah persamaanpersamaan dari lemak dan minyak.
1.1. Struktur
Lemak dan minyak sama-sama tergolong dalam kategori asam karboksilat. Asam

karboksilat adalah asam organik yang mengandung gugus karboksil. Asam


karboksilat adalah senyawa polar yang membentuk ikatan satu sama lain. Asam
karboksilat memiliki titik didih yang lebih tinggi dibandingkan dengan senyawa
organik lain yang beratnya sebanding. Semakin tinggi valensi asam karboksilat
maka akan semakin sulit larut dalam air. Lemak dan minyak memiliki valensi yang
tinggi karena rantainya panjang.
1.2. Sukar larut dalam air
Sebagaimana dijelaskan sebelumnya lemak dan minyak sukar larut dalam air. Air
yang merupakan pelarut universal melarutkan berbagai zat dengan cara
membasahi atom-atom bermuatan listrik (semacam kutub) dan membungkusnya,
lalu baru melarutkannya. Minyak dan lemak tidak memiliki ujung molekul
bermuatan listrik. Oleh karena itu air tidak bisa membungkus minyak dan lemak.
1.3. Mudah larut dalam pelarut organik
Alkohol, eter, benzene, kloroform, dan CCl4 adalah contoh dari pelarut organik.
Pelarut sejenis itu akan melarutkan minyak dan lemak, kenapa? Karena minyak dan
lemak adalah salah satu jenis ester keduanya mengandung karbon dan hidrogen.
Senyawa-senyawa yang sejenis cenderung saling larut dan membentuk larutan baru
yang seimbang. Selain itu, berbeda dengan air yang tidak bisa melarutkan minyak
karena minyak dan lemak bersifat nonpolar sementara air bersifat polar saja,
alcohol memiliki molekul polar dan nonpolar secara bersamaan. Oleh karena itu
minyak dan lemak larut dalam alkohol.
1.4. Berat jenisnya lebih rendah dari air
Minyak dan lemak memiliki berat jenis yang lebih rendah daripada berat air. Air
memiliki berat jenis 1 gram per sentimeter kubik, sementara dalam satu sentimeter
kubik minyak atau lemak, beratnya adalah sekitar 0,8 gram.
Lemak dan minyak terbentuk dari molekul-molekul yang sama dan strukturnya tidak
terlalu berbeda. Begitulah kira-kira kesamaan dari keduanya. Minyak dan lemak
juga memiliki banyak perbedaan. Berikut adalah perbedaan dari minyak dan lemak.
2. Perbedaan Lemak dan Minyak
2.1. Sumber lemak dan minyak
Manusia bisa mendapatkan asupan lemak dan minyak dari sumber yang berbeda.
Minyak dan lemak adalah golongan dari lipid. Lipid jenis minyak umumnya berasal
dari tumbuhan dan dikandung dalam bentuk cair. Sementara itu lemak umumnya
berasal dari hewan dan dikandung dalam bentuk padat. Pengecualian terdapat pada

hewan laut. Hewan laut tidak memiliki lemak. Tubuhnya mengandung minyak bukan
lemak.
2.2. Kejenuhan
Keadaan jenuh dalam kimia adalah keadaan dimana partikel-partikelnya tidak ada
yang bebas dari reaksi. Setiap satu partikelnya memiliki pasangan dengan yang
lainnya. Cabang-cabang rangkaian juga terisi penuh. Minyak bersifat tidak jenuh
karena minyak memiliki ikatan rangkap. Sementara lemak umumnya bersifat jenuh
karena seluruh partikelnya berikatan dengan partikel lain.
2.3. Bentuk Olahan
Minyak dan lemak perlu diolah terlebih dahulu sebelum dapat digunakan untuk
kehidupan manusia sehari-harinya. Margarin diolah dari lemak yang diolah dari
minyak yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Sementara itu Mentega diolah dari
lemak hewan dan memiliki kandungan kolesterol tidak seperti margarin. Lemak
yang dikandung dalam minyak olahan cenderung bersifat tidak jenuh sementara
lemak pada mentega cenderung bersifat jenuh.
2.4. Ketahanan
Kerusakan makanan atau tengik adalah perubahan aroma dan rasa. Hal ini
disebabkan karena molekul-molekul yang terkandung dalam makanan terlepas ke
udara karena terpapar udara. Minyak cenderung lebih mudah rusak karena
lepasnya kandungan asam butirat di dalamnya. Sementara itu lemak cenderung
lebih sulit tengik karena ikatan antar molekulnya lebih kuat dibandingkan dengan
minyak sehingga molekulnya lebih sulit lepas ke udara.
2.5. Wujud
Pada suhu ruangan umumnya lemak memiliki wujud berupa padatan. Sedangkan
pada suhu ruangan minyak berwujud cairan. Perbedaan ini disebabkan karena
perbedaan wujud asam lemak penyusunnya. Seperti yang telah kita ketahui asam
lemak pada lemak bersifat jenuh dan ikatannya penuh, hal ini menyebabkan lemak
mengambil bentuk padatan. Sementara itu ketidakjenuhan asam lemak pada
minyak menyebabkan minyak mengambil bentuk cairan.
2.6. Titik leleh
Lemak memiliki titik leleh yang lebih tinggi dibandingkan dengan minyak. Titik leleh
adalah suhu ketika lemak atau minyak berubah dari fase padat ke fase cair. Titik
leleh asam lemak dipengaruhi oleh panjang rantai karbon dari lemak atau minyak.
Karena lemak cenderung jenuh dan memiliki atom karbon yang terikat, maka titik

lelehnya lebih tinggi dibandingkan minyak. Titik leleh minyak lebih rendah karena
ikatan rangkapnya lebih banyak dibandingkan lemak. Selain itu isomer asam lemak
minyak yang memiliki konfigurasi cis menyebabkan minyak memiliki titik leleh yang
lebih rendah dibandingkan lemak yang memiliki konfigurasi trans lebih banyak.
3. Contoh Minyak dan Lemak
Minyak dan lemak sangat mudah ditemukan dan digunakan dalam kehidupan
sehari-hari manusia. Berikut adalah contoh dari olahan minyak dan lemak yang
sering digunakan.
Minyak goreng. Digunakan sebagai penghantar panas, menambah nilai kalori
makanan, dan menambah kegurihan makanan. Minyak yang berkualitas memiliki
kadar gliserol bebas yang banyak. Semakin tinggi kadar gliserol bebas titik asapnya
semakin tinggi. Minyak goreng yang sering digunakan berasal dari kelapa sawit dan
buah zaitun.
Mentega. Mentega diperoleh dari proses pemecahan emulsi minyak dalam air yang
dikenal dengan proses churning. Mentega dibuat dari lemak susu. Lemak susu
diasamkan dengan cara dibiarkan atau diasamkan dengan membuhkan bakteri
asam laktat pada lemak susu. Respirasi akan terjadi setelah pengasaman,
Margarin. Margarin memiliki kandungan, rupa, bau, rasa, dan konsistensi yang sama
dengan mentega. Bedanya lemak yang digunakan berasal dari lemak babi atau
sapi.

Anda mungkin juga menyukai