Anda di halaman 1dari 27

OKSIDASI-REDUKSI

ELEKTROKIMIA
REDOKS & ELEKTROKIMIA
REAKSI REDOKS
SEL ELEKTROKIMIA
POTENSIAL SEL
ELEKTROLISIS
KOROSI
Reduksi & oksidasi
No Reduksi Oksidasi
1 Melepas oksigen Menangkap oksigen
2Fe2O3 4Fe + 3O2 4Fe + 3O2  2Fe2O3
2 Menangkap elektron Melepas elektron
Cl + e  Cl- Na  Na+ + e
3 Menangkap hidrogen Melepas hidrogen
H2 + O2H2O H2O H2 + O2
4 Penurunan bilangan Kenaikan bilangan
oksidasi oksidasi
Cl  Cl- Na  Na+
BILANGAN OKSIDASI
Bilangan
oksidasi
Aturan Bilangan Oksidasi
(Biloks):
1. Biloks unsur = 0
2. Jumlah biloks dalam senyawa = 0
3. Jumlah biloks dalam ion = muatan
ion
4. Biloks unsur Gol. IA = +1, Gol IIA =
+2, Gol IIIA = +3 (dalam senyawanya
Reduksi

5. Biloks H umumnya = +1 (kadang-


Oksidasi

kadang -1 dalam senyawa hidrida)


6. Biloks O umumnya = -2 (kadang-
kadang -1 dalam peroksida dan -½
dalam superoksida)
7. Biloks unsur lain dalam suatu
senyawa ditetapkan dengan kaidah
No. 2 dan 3
OKSIDATOR-REDUKTOR
Bilangan
• Oksidator (pengoksidasi): oksidasi

senyawa yang memungkinkan


terjadinya proses oksidasi,
dan unsur dalam senyawa itu
sendiri mengalami penurunan
tingkat oksidasi (reduksi)
• Reduktor (pereduksi):

Reduksi
Reduktor Oksidator

Oksidasi
senyawa yang memungkinkan
terjadinya proses reduksi dan
unsur dalam senyawa ini
sendiri mengalami kenaikan
tingkat oksidasi (oksidasi)
Latihan
Hitunglah biloks N dari
NaNO3 NO2- NH4+
Hitunglah biloks Cr dari
Cr(OH)3 CrO4- Cr2O72-
Hitunglah biloks S dari
H2S H2SO4 SO32-

Tentukan mana oksidator dan reduktor?


a. MnO2(s) + H2(g)  Mn2O3(s) + H2O(l)
b. Ca(s) + Cl2(g)  CaCl2(s)
c. 2HNO2 + 2HBr  2NO + Br2 +2H2O
d. Fe2O3 + 3CO2Fe + 3CO
e. Cl2 + 2KOHKCl + KClO + H2O
f. MnO2 + 2H2SO4 + 2NaIMnSO4 + Na2SO4 + 2H2O + I2
Latihan
Setarakan persaman reaksi redoks dibawah ini
CN- + MnO4-MnO2 + CNO- (larutan asam)
H2O2 + Fe2+  Fe3+ + H2O (larutan asam)
Cu + HNO3  Cu2+ + NO + H2O (larutan asam)
CN- + MnO4-  CNO- + MnO2 (larutan basa)
S2O32- + I2  I- + S4O62- (larutan asam)
Fe2+ + MnO4-  Fe3+ + Mn2+ (Larutan asam)
Cl2 Cl- + ClO3- (Larutan basa)
Sel Elektrokimia
Elektrokimia

Sel Galvanik
Elektrolisis
Reaksi kimia (redoks
diubah menjadi energi Energi listrik diubah menjadi
listrik energi kimia

Reaksi spontan
Esel > 0 Reaksi tidak
spontan Esel <0
KRAO
KRAO
KPAN
KNAP
Contoh Sel galvanik
Sel primer ; tidak bisa diisi ulang Sel sekunder ; bisa diisi ulang
Contoh batubaterai Contoh akki
Sel Galvanik/ Sel volta
Jembatan Garam

• Potensial sel standar (E°sel) dihitung dari potensial


setengah reaksi reduksi pada katode (E°katode) dikurangi
potensial setengah reaksi reduksi pada anode (E°anode)

E°sel = E°katode - E°anode


Potensial standar

Dalam keadaan standar


tekanan gas H2 1 atm suhu
25C dan konsentrasi HCl 1M,
potensial reduksi H+ adalah
tepat 0, dengan demikian
disebut potensial elektroda
standar (SHE)
2H+ + 2e- H2 E = 0 V
Potensial Setengah Sel Standar
Potensial Setengah Sel Standar
Latihan

Tentukan apa yang terjadi jika molekul Br2


ditambahkan pada larutan NaCl dan NaI suhu
25C. asumsikan semua kondisi dalam keadaan
standar.
Jawab.
Langkah pertama tuliskan potensial reduksi dari
Cl2, Br2 dan I2
Cl2 + 2e- 2Cl- E = 1.36 V
Br2 + 2e- 2Br- E = 1.07 V
I2 + 2e- 2I- E = 0.53 V
Jawaban
1. Br2 + NaCl NaBr + Cl2
Ereaksi = Ereduksi - Eoksidasi
= E Br2 - E Cl2
= 1.07 V – 1.36V
= - 29 V
E < 0, maka reaksi tidak berlangsung
2. Br2 + NaI NaBr + I2
Ereaksi = Ereduksi - Eoksidasi
= E Br2 - E I2
= 1.07 V – 0.53V
= 54 V
E > 0, maka reaksi berlangsung
Latihan

 Sel galvanik terdiri dari elektroda Mg dalam larutan


Mg(NO3)2 1,0 M dan elektroda Ag dalam larutan
AgNO3 1,0 M. Hitunglah potensial sel dari sel
galvaniknya
(Esel Mg2+/Mg = -2,356 V ; Esel Ag+/Ag = +0,80 V)

 Hitunglah potensial elektroda yang terukur pada


voltmeter yang terbuat dari elektroda Cd dalam larutan
Cd(NO3)2 1,0 M dan elektroda Cr dalam larutan
Cr(NO3)3 pada suhu 25C
(Esel Cd = +0.780, Esel Cr = -0,750)
Elektrolisis

Electrolysis digunakan untuk


melapisi logam dengan logam
lain dinamakan electroplating
Menentukan reaksi elekrolisis yang terjadi pada
elektrode yang inert (Pt dan C)
• Bila lelehan NaCl dielektrolisis, reaksi yang mungkin
terjadi hanyalah:
katoda (-) : 2Na+ + 2e- → 2Na(p) (reduksi)
Anoda (+) : 2Cl- → Cl2(g) + 2e- (oksidasi)

Bila yang dielektrolisis adalah larutan NaCl, maka


reaksi yang mungkin terjadi adalah
Reduksi: 2Na+ + 2e- → 2Na(p) E°red = -2,72 V (1)
2H2O + e- → H2(g) + 2OH- E°red = -0,83 V (2)
Oksidasi: 2Cl- → Cl2(g) + 2e- E°oks = -1,36 V (3)
2H2O → O2(g) + 4H+ + 4e- E°oks = -1,32 V (4)
(???) Reaksi mana yang sebenarnya terjadi pada
proses elektrolisis tersebut
• E°red (2) jauh lebih besar dari (1) sehingga reaksi (2)
yang terjadi
• E°oks (3) dan (4) tidak berbeda jauh, sehingga kedua
reaksi mungkin terjadi.
• E°oks reaksi (3) bergantung pada [Cl-], sedangkan
E°oks reaksi (4) bergantung pada [H+]. Bila yang
dielektrolisis adalah larutan NaCl pekat,maka
[Cl-] akan lebih tinggi, sehingga reaksi (3) terjadi.
Tetapi bila yang dielektrolisis adalah NaCl encer
berarti [Cl-] lebih kecil, maka reaksi (4) yang
terjadi
Menentukan reaksi yang terjadi pada elektrode yang
bereaksi (selain pt dan Cu)

• Reaksi di katoda sama dengan yang di elektroda inert


• Reaksi di anoda adalah elektrodanya

Latihan
Tuliskan elektrolisis
Larutan SnCl2 dengan elektroda C
Larutan Na2SO4 dengan elektroda Pt
Larutan NaCl dengan elektroda Cu
Larutan AgBr dengan elektroda Ni
Larutan Na2SO4 dengan elektroda Cu
Hukum Faraday untuk elektrolisis
1. Besarnya perubahan kimia yang dihasilkan
berbanding lurus dengan jumlah muatan yang
melalui sel
2. Dalam proses elektrolisis sejumlah aliran
listrik tertentu akan menghasilkan jumlah
ekivalen yang sama tanpa mempedulikan zat
yang terlibat dalam proses tersebut
HUKUM FARADAY
Hukum Faraday untuk elektrolisis
Massa zat tertentu yang dihasilkan atau dipakai pada
suatu elektroda berbanding lurus dengan jumlah muatan
listrik yang melalui sel
Massa ekivalen zat yang berbeda dihasilkan atau
dipakai pada elektroda dengan melewatkan sejumlah
tertentu muatan listrik melaui sel.
I = Arus listrik
Q = it T = waktu (detik)
i t
mol elektron  Q= besarnya muatan (coulomb),
F (detik),
F = tetapan faraday (96,485 C
mol-1)
Contoh
Berapakah tembaga yang diendapkan pada katoda
jika larutan CuSO4 diberi arus listrik 2A dan
waktu 965 sekon

Cu2+ + 2e- Cu


Mol e = i x t/F = 2 x 965/96500
Mol elektron = 0,02 mol
Cu2+ + 2e- Cu
0,02 0,01 mol
Massa Cu adalah = 0,01 X 64,5 = 0,645 gram
Latihan
• Berapa Cu yang mengendap apabila arus sebesar 10 A
mengalir dalam larutan Cu2+ selama 30 menit?
• Berapa waktu yang dibutuhkan untuk mengahsilkan
endapan Ag 10,5 g dengan arus 5A
• Dua sel elektrolisis dihubungkan secara seri selama 3,75
jam. Sel elektrolisis berisi larutan AgNO3 dan sel yang
kedua berisi larutan CuCl2, selama reaksi tersebut
terbentuk 2 gram perak. berapa gram tembaga yang
tebentuk
• Arus listrik 1,26 A dihubungkan dengan sel elektrolisis
yang terdiri dari larutan asam sulfat selama 7,44 jam,
hitunglah volume gas yang terbentuk pada kondisi STP
Proses korosi

EOS

30
Korosi
Beberapa daerah logam berperan sebagai anoda dan daerah lain sebagai
katoda
Anoda : Besi berubah menjadi ion ferro (Fe2+)
Permukaan logam menjadi berlubang (kehilangan logam karena
oksidasi besi dan aliran ion logam ke katoda)
Katoda : Ion ferro yang terbentuk secara simultan pada anoda kemudian
bermigrasi ke katoda, dan selanjutnya dioksidasi oleh O2
membentuk karat (Fe2O3. xH2O)

Pencegahan korosi
•Pelapisan logam dengan cat atau plastik
•Pasivasi (pembentukkan lapisan tipis logam oksida di permukaanlogam)
•Proteksi katodik (besi dilindungi dengan logam yang memilki e reduksi
lebih kecil

Anda mungkin juga menyukai