Anda di halaman 1dari 10

PENETAPAN Cu SECARA

ELEKTROGRAVIMETRI
DENGAN PROSES
ELEKTROLISIS CEPAT

Praktikum Analisis Elektrokima


Dasar Teori

� Elektrogravimetri adalah suatu metoda analisis kuantitatif berdasarkan pengendapan atau


pendepositan logam tersebut pada elektroda dengan bantuan arus listrik, dapat digunakan untuk
menentukan kadar suatu logam tertentu dalam larutannya.
� Alat elektrogravimetri ini bekerja berdasarkan prinsip elektrolisis, dimana pemberian arus listrik
menyebabkan reaksi reduksi komponen pada katoda dan sebaliknya proses oksidasi pada
anodanya.
� Endapan dibentuk secara elektrokimia, dengan kata lain analit dielektrolisis sehingga terjadi
logam sebagai endapan dikenal dengan Elektrogravimetri.
� Pada umumnya elektrogravimetri melibatkan pelapisan atau pengendapan suatu logam pada
katoda yang telah diketahui beratnya, kemudian ditimbang kembali untuk mengetahui kuantitas
logam yang melapisinya.
� Elektrolisis cepat digunakan untuk analisis elektrogravimetri dengan gangguan matriks
yang rendah dan proses sintesis senyawaan (terutama senyawa organik)
� Elektrolisis adalah penguraian suatu elektrolit oleh arus listrik. Pada sel elektrolisis,
reaksi kimia akan terjadi jika arus listrik dialirkan melalui larutan elektrolit, yaitu
energi listrik (arus listrik) di ubah menjadi energi kimia (reaksi redoks).
� Elektrolisis cepat dilaksanakan pada kecepatan reaksi relatif tinggi dengan kerapatan
arus sekitar 2 hingga 3 ampere/cm2. Dengan demikian dibutuhkan sumber arus dc
berdaya relatif besar.
� Pada analisis ini, unsur tembaga diendapkan secara kuantitatif pada katoda yang inner
berupa sangkar platina. Pertambahan masa endapan dijadikan dasar pada penentuan
kandungan Cu2+ yang mengalami proses reduksi menjadi logam Cu pada permukaan
katodanya. Proses pengendapan ini harus mencapai kesempurnaan, dilakukan dalam
suasana asam kuat serta dengan bantuan pengadukan stirrer.
Bahan dan Alat

� Eberbach Elektrogravimetri � CuSO4 1%


� Gelas piala � HNO3 4N
� Gelas ukur � Aquadest
� Labu semprot
� Sepasang Elektrode Platina (pt)
� Magnetik stirrer
� Capsul stirrer
� Neraca analitik
Cara Kerja

1. Elektrode Pt dibersihkan dengan mencelupkannya ke dalam HNO3 4N teknis, kemudian dibilas


dengan air kran dilanjutkan dengan air suling.
2. Elektrode Pt (katoda) dikeringkan dengan menggunakan hair dryer, kemudian di timbang teliti
sampai 4-desimal. Setelah proses penimbangan ini, elektrode tidak boleh di pegang langsung
untuk menjaga kebersihan dari lemak, dll.
3. Jepitkan kedua elektrode pada masing-masing terminal ke Eberbach Elektrogravimetri.
4. Siapkan 50 mL larutan CuSO4 1% dalam piala gelas. Tambahkan air suling agar volume cairan
cukup untuk merendam elektrode.
5. Perhatikan arah gerakan saklar pada alat Eberbach karena akan menentukan posisi katoda dan
anoda. Elektrode Pt yang menerima pengendapan Cu harus berpotensial negatif (katoda).
6. Posisi larutan elektrolit dinaikkan hingga sekitar 50% elektrode tercelup.
7. Potensial alat Eberbach diatur pada 5 volt dan atur kembali ketinggian posisi larutan
elektrolit agar elektroda yang tercelup menghasilkan kuat arus sekitar 2-3 ampere.
Biarkan elektrolisis terjadi selama kurang lebih 1 jam.
8. Wadah larutan diturunkan sampai elektrode keluar sempurna, setelah itu alat eberbach
dimatikan. Alat Eberbach jangan dimatikan ketika elektrode masih tercelup,
karena analit yang telah mengendap dapat larut kembali.
9. Katode dilepas dan dikeringkan dengan hair dryer, kemudian di timbang kembali.
Pertambahan elektrode di anggap sebagai tembaga (Cu).
Pengolahan Data

� Pertambahan massa katode selama proses elektrolisis disebsbkan oleh logam Cu yang
mngendap. Kadar Cu dalam sampel dapat dihitung dengan membagi bobot endapan
dengan bobot atau volume sampel yang digunakan.

� Kadar Cu = Bobot endapan Cu (gr) x 100%


Volume sampel (mL)

� Hasil praktikum bandingkan dengan hasil teoritis


Elektroda Pt (anode) Elektroda Pt (katoda)
Alat Eberbach Elektrogravimetri
Proses awal Elektrolisis Cepat Proses elektrolisis cepat selesai

Anda mungkin juga menyukai