KIMIA ANALIS
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK :F
ACARA :DIKROMETRI
I. Acara : DIKROMETRI
II. Tujuan Percobaan :
Kalium dikromat bukanlah zat pengoksida yang begitu kuat seperti kalium permanganat,
tetapi ia mempunyai beberapa keuntungan. Ia dapat diperoleh murni, stabil sampai titik-
leburnya, dan karenanya merupakan suatu standar primer yang teramat baik. Larutan standar
dengan kekuatan yang diketahui tepat, dapat disiapkan dengan menimbang garam keringnya
yang murni, dan melarutkannya dalam volume air yang sesuai. Lebih jauh, larutannya dalam air
adalah stabil tanpa batas waktu jika dilindungi dengan memadai terhadap penguapan.
Kalium dikromat digunakan hanya dalam larutan asam, dan direduksi dengan cepat pada
temperatur biasa menjadi garam kromium (III) yang hijau. Ia tak direduksi oleh asam klorida
dingin, asalkan konsentrasi asam itu tak melampaui 1 atau 2 M. Larutan-larutan dikromat juga
kurang mudah direduksi oleh beban organik dibanding larutan-larutan permanganat, dan juga
stabil terhadap cahaya. Karena itu kalium dikromat berharga, khusus dalam penetapan besi
dalam bijih besi : biji itu biasanya dilarutkan dalam asam klorida, besi (III) direduksi menjadi besi
(II), dan larutan lalu dititrasi dengan larutan dikromat standar :
2+ + 3+ 3+
Cr 2 O 2− + 6Fe + 14H ↔ 2Cr + 6Fe + 7H 2 O
7
Warna hijau yang ditimbulkan oleh ion-ion Cr 3+ yang terbentuk oleh reduksi kalium
dikromat membuat tak mungkin untuk memastikan titik-titik suatu titrasi dengan dikromat hanya
dengan meneliti larutan secara visual, sehingga harus digunakan suatu indikator redoks yang
memberi perubahan warna yang kuat dan tak bisa disalah tafsirkan.
IV. Metode
Bahan:
1. K2Cr2O7
2. Asam sulfat 3N
3. Natrium Hidrogenkarbonat
4. Barium difenilaminasulfonat
5. FeCl2
6. Asam fosfat pekat
Alat:
D. Cara Kerja:
1. Penyiapan kalium dikromat 0,1 N
2. Standarisasi larutan kalium dikromat