Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM

KIMIA ANALIS

DISUSUN OLEH :

NAMA :1.ISNA SYILMI Q (011900008)

2.MULANGSARI FADZIA UMARDI (011900017)

3.NADILA AFRA (011900018)

KELOMPOK :F

PROGRAM STUDI :TEKNOKIMIA NUKLIR

JURUSAN :D-IV TEKNOKIMIA NUKLIR

ACARA :DIKROMETRI

PEMBIMBING :HARIES HANDOYO, M.Eng

Tanggal Pengumpulan :19 MARET 2020

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR


BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
YOGYAKARTA
2020

I. Acara : DIKROMETRI
II. Tujuan Percobaan :

1. Memahami prinsip dasar titrasi Dikrometri


2. Menentukan Kadungan Fe 2+ dalam larutan

III. Dasar Teori :

Kalium dikromat bukanlah zat pengoksida yang begitu kuat seperti kalium permanganat,
tetapi ia mempunyai beberapa keuntungan. Ia dapat diperoleh murni, stabil sampai titik-
leburnya, dan karenanya merupakan suatu standar primer yang teramat baik. Larutan standar
dengan kekuatan yang diketahui tepat, dapat disiapkan dengan menimbang garam keringnya
yang murni, dan melarutkannya dalam volume air yang sesuai. Lebih jauh, larutannya dalam air
adalah stabil tanpa batas waktu jika dilindungi dengan memadai terhadap penguapan.

Kalium dikromat digunakan hanya dalam larutan asam, dan direduksi dengan cepat pada
temperatur biasa menjadi garam kromium (III) yang hijau. Ia tak direduksi oleh asam klorida
dingin, asalkan konsentrasi asam itu tak melampaui 1 atau 2 M. Larutan-larutan dikromat juga
kurang mudah direduksi oleh beban organik dibanding larutan-larutan permanganat, dan juga
stabil terhadap cahaya. Karena itu kalium dikromat berharga, khusus dalam penetapan besi
dalam bijih besi : biji itu biasanya dilarutkan dalam asam klorida, besi (III) direduksi menjadi besi
(II), dan larutan lalu dititrasi dengan larutan dikromat standar :

2+ + 3+ 3+
Cr 2 O 2− + 6Fe + 14H ↔ 2Cr + 6Fe + 7H 2 O
7

Dalam larutan asam, reduksi kalium dikromat dapat dinyatakan sebagai :

Cr 2 O 2− + 14H + + 6e ↔ 2Cr 3+ + 7H2 O


7

Warna hijau yang ditimbulkan oleh ion-ion Cr 3+ yang terbentuk oleh reduksi kalium
dikromat membuat tak mungkin untuk memastikan titik-titik suatu titrasi dengan dikromat hanya
dengan meneliti larutan secara visual, sehingga harus digunakan suatu indikator redoks yang
memberi perubahan warna yang kuat dan tak bisa disalah tafsirkan.

IV. Metode

Bahan:
1. K2Cr2O7
2. Asam sulfat 3N
3. Natrium Hidrogenkarbonat
4. Barium difenilaminasulfonat
5. FeCl2
6. Asam fosfat pekat

Alat:

1. Gelas beker 100 ml 2 buah


2. Gelas beker 250 ml
3. Erlenmeyer 250 ml 3 buah
4. Labu ukur 1000 ml 1 buah
5. Corong
6. Buret
7. Statif
8. Batang pengaduk
9. Botol semprot
10. Ball pipet
11. Pipet tetes
12. Kaca arloji
13. Kertas saring
14. Pipet volume 25 ml
15. Pipet Volume 15 ml
16. Pipet volume 5 ml
17. Pipet volume 3 ml

D. Cara Kerja:
1. Penyiapan kalium dikromat 0,1 N
2. Standarisasi larutan kalium dikromat

3. Penetapan besi (II)

Anda mungkin juga menyukai