Anda di halaman 1dari 5

Zat warna mordan adalah zat warna yang dapat bersenyawa dengan oksidaoksida logam dengan membentuk suattu

senyawa berwarna yang tidak larut dalam air.


Zat-zat warna alam misalnya Alizarin, Logwood dan Fustic dapat dipakai untuk
mencelup serat-serat tekstil setelah serat-serat tersebut dikerjakan atau dimordan dengan
senyawa-senyawa hidroksi logam misalnya Cr, Sn atau Al.
Zat-zat warna ala mini dapat diganti dengan senyawa-senyawa sintetik yang ekivalen
terutama yang merupakan derivate-derivat dan trakinon.
Cara pengikatan zat warna mordan dengan serat-serat tekstil waktu pencelupan
disebabkan oleh sifat ion logam yang mempunyai fungsi sebagai penemerima elektron.
Jenis logam yang sering digunakan adalah krom yang mampu menerima enam buah
electron. Sedangkan gugus-gugus hidroksil karbonil dan azo yang pada umumnya
terdapat dalam senyawa zat warna yang mempunyai fungsi pemberi elektron.
Mekanisme pembentukan zat warna mordan pada serat tekstil dapat
digambarkan sebagai berikut :
Bila

pada

senyawa

orto-hidroksi-benzen-azo-beta-napthol

ditambahkan

garam

khronium khlorida yang dilarutkan dalam alcohol, maka akan terbentuk garam
kompleks zat warna khrom hidrat.

o-hidroksi-benzena azo-beta -naphtol

zat warna khrom hidrat

Dalam senyawa hidrat tersebut molekul-molekul air yang didalam dapat diganti dengan
senyawa pertama, sehingga akan memberikan senyawa khrom yang lebih kompleks.

Kompleks zat warna khrom

Kemudian kompleks zat warna khrom yang bermuatan negative ini masih dapat
bergabung dengan senyawa zat warna khrom hidrat yang bermuatan positif degan
melepas asam khlorida untuk membentuk suatu molekul yang jauh lebih kompleks lagi.
Maka zat warna mordan yang terikat pada serat tekstil akan mempunyai ketahanan cuci
yang baik. Zat warna golongan ini digunakan untuk mewarnai-mewarnai serat-serat
protein.
Zat Warna Mordan Alam
Pada waktu dulu orang mencelup warna merah terutama dengan zat warna alam
yang disebut madder. Warna merah madder yang baik berasal dari turki sehingga orang
sering menyebutnya Turkey red. Pada tahun 1868 Graebe dan Lieberman menemukan
struktur molekul alizarin yang tidak lain merupakan senyawa 1,2 dihidroksi antrakinon.

Alizarin

Senyawa lain yang merupakan dari zat warna madder adalah senyawa 1,2,4
trihidroksi-antrakinon yang disebut purpurin.

Purpurit

Senyawa ini akan mencelup serat wol dengan warna kebiru-biruan apabila dipergunakan
mordan alumunium.
Alizarin dan zat warna mordan lainnya mempunyai sifat poligenetik Karena zat
warna tersebut akan memberikan beraneka warna dengan jenis-jeis logam seperti
dibawah ini.
Mordan
Alumunium
Stannnun
Ferrum
Khromium
Cuprum

Warna
Merah
Merah muda
Coklat
Coklat
Coklat kekuning-kuningan

Pencelupan Zat Warna Mordan


Zat warna mordan terutma digunakan unutk mencelup serat protein dan serat
poliamida. Pada waktu dahulu pernah digunakan untuk mewarnai serat-serat selulosa.
Pencelupan dapat dilakukan menurut 3 cara:
1. Cara mordan pendahuluan (pre-mordanting)
2. Cara mordan simultan (meta-chrom, mono chrom)
3. Cara mordan akhir (after chrom)

Cara-cara tersebut diatas mempunyai beberapa keuntungan dan kerugian. Cara mordan
akhir pada umumnya memberikan tahan cuci yang baik tetapi sukar mengadakan
tandingan warna oelh Karena itu warna akhir akan timbul setelah pengerjaan mordan.
Sedangkan cara meta khrom lebih mudah dikerjakan tetapi sering mengahsilkan warna
yang tidak tahan gosok dan pula tidak semua jenis zat warna mordan dapat dikerjakan
dengan cara ini.
Pencelupan dengan Cara Mordan Pendahuluan
Serat wol dapat dikerjakan mordan dengan senyawa kalium bikhromat dan asam sulfat
yang memberikan warna yang memberikan warna kekuning-kuningan Karena terbentuk
asam khromat. Bahan setelah dimordan kemudian dicuci bersih dan baru dicelup. Zatzat warna yang dipergunakan jenis Alizarine, Anthracen, Collo, Chrome dan lainlainnya.
Pengerjaan mordan pendahuluan dilakukan dengan larutan yang mengandung 1-3%
natrium atau kalium bikhromat dengan penambahan asam sulfat, format atau asam
lainnya. Setelah dikerjakan selama 45 menit dalam keadaan mendidih, bahan dicuci dan
dicelup.
Untuk mencelup bahan yang telah dimordan sering perlu penambahan senyawa bisulfit
untuk membantu mereduksi unsur khrom yang telah terserap oleh serat. Untuk prosesproses tersebut pemanasan tidak boleh melebih 650C. Bahan dimasukkan kedalam
larutan celup yang bersuhu 40-500C dan suhu dinaikan sampai hamper mendidih selama
1 jam.
Untuk mencelup warna tua pada akhir pencelupan perlu ditambahkan 0,5% senyawa
bikhromat dan yang dikerjakan dalam bejana lain.
Pencelupan dengan Cara Mordan Simultan
Dalam pencelupan cara mordan simultan larutan celup terdiri dari zat warna dan zat-zat
mordan. Dalam keadaan dingin caampuran tersebut tidak akan memberikan pigmen zat
warna mordan. Senyawa mordan yang digunakan campuran senyawa khromat dan
garam-garam ammonium, misalnya ammonium sulfat atau asetat. Dengan pemanasan
waktu pencelupan senyawa khromat berubah menjadi bikhromat, maka perlu

penambahan ammonia untuk merubah menjadi bikhromat agar tidak terjadi


penggumpalan sebelum terjadi proses pencelupan.
Reaksi-reaksi yang terjadi sebagai berikut:
2 K2CrO4 + H2O
K2Cr2O7 + 2NH4OH

K2Cr2O7 + K2SO4 + H2O


K2CrO4 + (NH4)2CrO4 + H2O

Tandingan warna pada pencelupan ini lebih baik mudah dikerjakan tetapi tahan
gosoknya mungkin tidak sebaik dengan cara-cara yang lain.
Cara pencelupannya adalah sebagai berikut :
Pencelupan yang tidak rata sukar sekali diperbaiki, Karena tidak terjadi migrasi dari
pigmen zat warna mordan. Untuk melunturkannya perlu dikerjakan dengan larutan asam
kuat misalnya asam sulfat atau oksalat. Cara lain adalah menarik unsur-unsur logam
dalam pigmen zat warna dengan senyawa EDTA.
Pencelupan dengan Cara Mordan Akhir
Cara ini pada umumnya digunakan untuk warna-warna biru atau hitam.
Kesukaran cara ini adalah untuk mengadakan tandingan warna oleh Karena sering kali
warna akhir akan sangat berbeda dengan sebelum dikerjakan mordan. Untuk perbedaan
warna yang kecil dapat dikerjakan proses penumpangan dengan zat warna asam.
Keuntungan pencelupan dengan cara mordan akhir terletak pada pemakaian zat warna
yang lebih sedikit, Karena hampir semua zat warna yang terdapat dalam larutan celup
terserap seluruhnya.
Pencelupan dilakukan seperti pencelupan zat warna asam dengan penambahan asam dan
garam glauber. Kalua pada akhir pencelupan masih terdapat sisa zat warna, maka dapat
ditambahkan asam sulfat sehingga semua sisa semua zat warna terserap. Setelah

Anda mungkin juga menyukai