Anda di halaman 1dari 2

Nama: Fawaid Syamsul Arifin (180332616516)

Zikri Maulana (180332616523)


Moh. Febby Setyawan (180332616552)

Tugas 8:
a. Jelaskan bagaimana menentukan porositas padatan pengemban yang sesuai dengan reaksi
yang diharapkan.
Jawab
a. Dalam menentukan porositas padatan pengemban yang sesuai dengan reaksi yang
diharapkan dapat digunakan pengukuran distribusi ukuran pori dan volume pori. Pada
beberapa reaksi, pengemban katalis harus mempunyai luas permukaan dan porositas yang
besar, tahan terhadap suhu tinggi dan jika memungkinkan padatan tersebut dapat juga
bersifat katalis untuk proses yang diinginkan. Material mesopori lebih diarahkan pada
pembentukan mesostruktur agar memiliki luas permukaan yang besar sehingga
memungkinkan terjadinya difusi dan adsorpsi molekul besar ke dalam sistem pori, serta
dapat digunakan dalam berbagai aplikasi. Karakterisasi luas permukaan, volume pori, dan
distribusi pori didasarkan pada data adsorpsi-desorpsi isoterm gas N2.
Pada contoh Sintesis Katalis NiMo secara Sequential Deposition (impregnasi
berurutan) dan Codeposition (koimpregnasi) pada Silika Mesopori yang digunakan untuk
reaksi HDS di industri minyak bumi. Pada reaksi HDS di industri minyak bumi biasanya
menggunakan katalis NiMo/Al2O3 dan CoMo/Al2O3. Namun begitu, menurut Steiner,
P., (2002) katalis NiMo/ Al2O3 memberikan aktivitas katalitik HDS dan ketahanan
terhadap peracunan sulfur lebih baik daripada CoMo/ Al2O3. Disisi lain, reaksi
menggunakan kedua jenis katalis mempunyai kelemahan bahwa reaksinya hanya spesifik
untuk jenis reaksi HDS. Hal tersebut karena Al2O3 yang digunakan sebagai pengemban
bersifat inert dalam arti tidak ikut menyumbangkan situs aktif dalam reaksi katalitiknya.
Penggantian Al2O3 dengan silika mesopori sebagai pengemban akan memberikan sifat
katalitik yang lebih kompleks. Situs asam dan ukuran pori yang cukup besar dari silika
mesopori berfungsi sebagai situs aktif bagi reaksi-reaksi hidrogenasi dan dehidrogenasi,
sehingga gabungan antara logam NiMo dengan pengemban silika mesopori akan
menghasilkan katalis yang bersifat multifungsional. Dengan katalis multifungsional ini
maka berbagai jenis reaksi katalitik yang terpisah dapat digabungkan sehingga akan
mengefisiensikan proses produksi.
Silika mesopori yang dihasilkan mempunyai rerata diameter pori 7,98 nm,
kemudian Volume pori dari silika mesopori tersebut ditentukan dengan adsorpsi nitrogen
pada tekanan relatif (P/Po) 0,977, sehingga diperoleh volume pori silika mesopori sebesar
1,10 cm3 /g. logam Ni yang teremban pada katalis lebih sedikit, Hal ini dimungkinkan
karena logam Mo menutup pori pengemban sehingga logam Ni kurang terdistribusi ke
dalam pori pengemban dan Jumlah logam Mo juga menunjukkan nilai yang lebih besar
dari logam Ni untuk kedua katalis. luas permukaan meningkat, hal ini dikarena jumlah
logam yang terdistribusi ke permukaan silika meningkat. diameter pori mengalami
peningkatan ukuran yang lebih besar dari silika. Besarnya diameter pori diduga karena
terjadinya pembukaan pori silika pada proses oksidasi dan reduksi dan volume pori
mengalami penurunan, hal ini dimungkinkan terjadi karena logam terdistribusi kedalam
pori pengemban sehingga yang terhitung adalah sisa ruang pori. Oleh karena itu dalam
menentukan porositas pengemban perlu diperhatikan ukuran dan volume pori setelah
logam katalis menempel, bila perlu dilakukan perlakuan modifikasi agar diperoleh
pengemban yang siap digunakan dalam proses katalisis yang diharapkan.

Anda mungkin juga menyukai