Anda di halaman 1dari 7

Tugas Perancangan Pabrik Metalurgi Ekstraksi

Jawaban Pertanyaan

Nama : Naurizza Ratri Mumtaz

NIM : 116180044

Kelas : A

 Preparasi Permukaan Mineral

Naurizza 116180044 : Apakah media penggilingan dapat selain berbahan besi ? apakah
dapat digunakan bijih emas sendiri untuk menggerus bijihnya karena kekerasan batuan
cenderung tinggi.

Rifqi 116180015 : Disebutkan “penggerusan biasanya dilakukan menggunakan besi


sebagai media penggerusan”. Padahal selanjutnya disebutkan bahwa penggilingan dengan
media penggerus besi dapat terkontaminasi atau larutan dapat terlapisi dengan oksida besi.
Apakah ada media penggerus lain yang resiko atau dampak negative yang ditimbulkan
lebih minim? Seperti menggunakan media penggerus dengan bijih lain yang kekerasannya
lebih dari emas (autogeneous mill).

Jawab :
Media penggerusan atau penggilingan pada proses preparasi bijih emas menggunakan
bijih emas itu sendiri bisa dillakukan, dengan ukuran media penggerus yang tentunya
lebih besar. Kelebihan metode ini memerlukan biaya yang minim dan tidak memproduksi
slime sebanyak media grinding seperti ball atau rod mill.
Referensi : https://www.azomining.com/Article.aspx?ArticleID=1083

 Grinding In Leach
Naurizza 116180044 : Penambahan sianida ke dalam mesin grinding dapat mencapai >
80% sedangkan disebutkan juga kerugian-kerugian dari penggilingan sianida seperti tidak
dapat digunakan untuk bijih yang memerlukan pre-treatment oksidatif, dapat
meningkatkan jumlah kompleks besi dan besi sianida dalam larutan, dll. Apa saja
pertimbangan pemilihan jumlah penggunaan sianida ke dalam mesin grinding dilihat dari
kerugian yang ditimbulkan cukup banyak?

Amanda 116180042 : Mengapa penambahan sianida ke sirkuit penggilingan dapat


mengurangi penguncian emas kasar dalam peralatan penggilingan?

Louisa 116180045 : Mengapa penggilingan dalam larutan sianida tidak dapat


digunakan untuk bijih yang membutuhkan pre-treatment oksidatif?

Jawab :

Pre treatment oksidatif sebenarnya akan membantu meningkatkan perolehan emas,karena


untuk bijih emas yang mengandung sulfide bila bereaksi dengan sianida akan
menghambat perolehan emas. Maka apabila bijih yang harus dilakukan pre treatment
oksidatif tidak efektif bila di lakukan grinding in leach.

Apabila bijih emas berukuran terlalu kasar, waktu pelindianya akan menjadi lebih lama
Semakin stabil penggilingan semakin baik, penggilingan dalam pelindian dipengaruhi
oleh sejumlah parameter (waktu berjalan pabrik, kehalusan dan densitas). Semakin halus
bijihnya: semakin banyak yang dibebaskan, lebih sedikit sianida yang digunakan sehingga
menyebabkan recovery emas yang tinggi.

Referensi :
https://www.researchgate.net/publication/305635994
http://www.prospectorunited.com/pretreatment-sianidasi.html
 Klasifikasi
Naurizza 116180044 : Apa saja faktor yang mempengaruhi agar pemisahan adsorben
dengan klasifikasi dapat berlangsung efektif ?

Louisa 116180045 : Salah satu fungsi dari klasifikasi adalah memisahkan adsorben
dari slurry dan larutan, bagaimana proses pemisahan adsorben dengan cara klasifikasi
tersebut berjalan efektif?

Jawab :
Dalam proses adsorpsi didapatkan adsorben yang merupakan zat penyerap emas, bisa
berupa karbon aktif, dengan proses klasifikasi karbon dapat terpisah dari slurry ataupun
larutan sehingga proses selanjutnya dapat lebih efektif karena sudah tidak ada slurry atau
larutan yang tidak diperlukan.

 Pemisahan Padat- Cair


Naurizza 116180044 : Kesetimbangan kimiawi dapat diubah untuk mengoptimalkan
kinetika reaksi dan termodinamika. Apakah yang dimaksud dengan mengubah
kesetimbangan kimiawi dan bagaimana contohnya?

Jawab : Kesetimbangan kimiawi dapat dirubah dengan mengatur temperature,


tekanan maupun konsentrasinya, hal tersebut bisa berpengaruh terhadap perubahan
kinetika reaksi yang berhubungan dengan waktu yang perlukan sampai reaksi tersebut
setimbang.

 Modifikasi Ph
Naurizza 116180044 : Apa saja reagen pemodifikasi Ph yang sering digunakan
dilapangan untuk emas sulfide selain yang disebutkan ?

Louisa 116180045 : Pada proses pemisahan padat-cair, pH akan sangat mempengaruhi


keberlangsungan proses dan terbentuknya kerak. Apakah Ph yang dimodifikasi cenderung
asam atau basa untuk proses pemisahan pdat cair emas?
Jawab : reagen yang dapat digunakan untuk memodifikasi Ph larutan pelindian
untuk emas sulfide ada, Kalsium hidroksida dan Natrium Hidroksida yang bersuasana
basa. Kondisi Ph yang optimal sekita 10-10,5, Jika suasana Ph kurang dari 10 maka, gas
HCN yang dihasilkan semakin banyak namun tidak mempunyai kemampuan unutk
melarutkan emas, jika ph lebih dari 10,5 akan terbentuk gas H2O2 yang berpotensi
menurunkan recovery emas juga.

Referensi : https://www.academia.edu/11136428/emas

 Konsentrasi
Naurizza 116180044 : Konsentrasi akan menghasilkan peningkatan kualitas dari bijih
lalu, Fraksi yang ditingkatkan kemudian diolah lebih lanjut dengan berbagai proses,
tergantung pada kualitas, kuantitas, mineralogi, dan sifat metalurgi, apakah yang
dimaksud dengan sifat metalurgi tersebut ? 

Jawab : sifat metalurgi yang dimaksud dapat berhubungan dengan sifat fisik dan kimia
fisika permukaan dari mineral berharga ataupun mineral pengotor dalam suatu bijih,
karena faktor tersebut merupkan penentu metode konsentrasi apa yang cocok dilakukan
pada bijih tersebut.

 Gravity konsentrasi
Naurizza 116180044 : Terdapat berbagai macam jenis konsentrasi gravitasi, Apakah
jenis Proses konsentrasi gravitasi yang paling sering digunakan untuk pemisahan mineral
berharga dan pengotornya pada bijih emas ?

Jawab : untuk konsentrasi gravitasi pada bijih emas yang terdapat hampir dalam keadaan
murni di alam (native gold), biasanya digunakan konsentrasi gravitasi dengan sluice box
atau panning secara sederhana dan biasanya dilakukan di pertambangan tradisional.
Sementara untuk jenis bijih lainya bisa menggunakan dense medium separation karena,
proses perekayasaannya menggunkaan penambahan media lain berdasarkan berat jenis,
sehingga dapat menyesuaikan kondisi bijih yang diolah.

Referensi:https://www.researchgate.net/publication/330024421_Benefisiasi_Bijih_Emas_
dan_Perak_Kadar_Rendah_Menggunakan_Palong_dan_Metode_Flotasi/link/5c2a620d45
8515a4c703a5bf/download

 Amalgamasi
Naurizza 116180044 : Apakah ada alternative lain yang sama efektifnya dengan
amalgamasi,mengingat bahaya dari efek proses amalgamasi yang menggunakan merkuri.

Jawab : terdapat banyak perkembangan proses perolehan emas menggunakan


reagen kimia lain, seperti sianida, thiosulfate, aqua regia, dan bahkan dengan bakteri atau
reagen bilogi lain atau yang disebut dengan bioleaching.

 Pemisahan Elektrostatis
Naurizza 116180044 : Apakah Pemisahan elektrostatis dapat dilakukan dalam keadaan
basah, apakah ada pengaruh terhadap keefektifan pemisahan ?

Jawab : proses pemisahan secara elektrostatis dapat digunakan di mineral dalam


keadaaan kering, karena pemisahanya melibatkan arus listrik. Jika dalam keadaan basah
pemisahan tidak efektif dan dapat membahayakan
Referensi : https://www.slideshare.net/mandez/makalah-pengolahan-mineral-electrostatic-
separation

 Pre Treatment Oksidasi


Naurizza 116180044 : Apa saja bakteri yang dapat digunakan  untuk oksidasi bilogis dan
untuk bijih emas jenis apa ?
Jawab : Dewasa ini telah dikembangkan metode praolahan bijih emas
refraktori dengan menggunakan bakteri Acidithiobacillus ferrooxidans (dulu dikenal
dengan Thiobacillus ferrooxidans), dan beberapa bakteri indigenos, yang disebut sebagai
biooksidasi atau pelindian bakteri untuk melarutkan mineral-mineral sulfida pembungkus
emas.
Referensi : Meybodi, S. M., Heydari, M. A., Nejad, I. G., Mobini, M. and Salehi, M.
(2013) “Facilitate of gold extracting from Moutech refractory gold ore using indigenous
bacteria,” International Journal of Bio-Inorganic Hybrid Nanomaterials, 2(2), pp. 365–
371. Available at: http://ijbihn.iauvaramin.ac.ir/article_4032.html.

 Refining dan Solution Concentration


Naurizza 116180044 : Mengapa mencari alternative resin penukar ion untuk
menggantikan karbon dalam proses pemurnian ?

Jawab : Salah satu sifat resin yang menguntungkan adalah mudah menyerap air
karena karakternya higroskopis. Dengan masuknya air dalam jumlah tertentu,
menyebabkan elusi dapat terjadi. Beberapa sifat lain dari resin adalah:

1. Ukuran partikel, yang menentukan permeabilitas resin sehingga mempengaruhi


kecepatan pertukaran ion.
2. Derajat cross-linking atau derajat hubungan silang dari monomer pada saat resin
dibuat, yang menentukan porositas dan kekerasan serta kemampuan menyerap air
(swelling)
3. Tipe gugus fungsi, yang menentukan jenis pertukaran ion
4. Kekuatan gugus fungsi, yang menentukan koefisien distribusi tiap senyawa analit.
5. Jumlah gugus fungsi, yang menentukan kapasitas resin

Referensi : http://destirumapea24.blogspot.com/2015/03/kromatografi-pertukaran-ion.html

Anda mungkin juga menyukai