Anda di halaman 1dari 11

HIDROMETALURGI

KINETIKA PROSES PELINDIAN

1.1 Hidrometalurgi
Hidrometalurgi merupakan cabang tersendiri dari metalurgi. Secara harfiah
hidrometalurgi dapat diartikan sebagai cara pengolahan logam dari batuan atau
bijihnya dengan menggunakan pelarut berair (aqueous solution). Atau secara detilnya
proses Hydrometalurgi adalah suatu proses atau suatu pekerjaan dalam metalurgy,
dimana dilakukan pemakaian suatu zat kimia yang cair untuk dapat melarutkan suatu
partikel tertentu.
Hidrometalurgi dapat juga diartikan sebagai proses ekstraksi metal dengan
larutan reagen encer (< 1 gram/mol) dan pada suhu < 100 C. Reaksi kimia yang
dipilih biasanya yang sangat selektif. Artinya hanya metal yang diinginkan saja yang
akan bereaksi (larut) dan kemudian dipisahkan dari material yang tak diinginkan.
Peralatan yang dipergunakan adalah :
a. Electrolysis / electrolytic cell.
b. Bejana pelindian (leaching box).
Saat ini hidrometalurgi adalah teknik metalurgi yang paling banyak mendapat
perhatian peneliti. Hal ini terlihat dari banyaknya publikasi ilmiah semisal jurnal
kimia

berskala

internasional

yang

membahas

pereduksian

logam

secara

hidrometalurgi. Logam-logam yang banyak mendapat perhatian adalah nikel (Ni),


magnesium (Mg), besi (Fe) dan mangan (Mn).
Hidrometalurgi memberikan beberapa keuntungan:
1.

Bijih tidak harus dipekatkan, melainkan hanya harus dihancurkan menjadi bagianbagian yang lebih kecil.

2.

Pemakaian batubara dan kokas pada pemanggangan bijih dan sekaligus sebagai
reduktor dalam jumlah besar dapat dihilangkan.

3.

Polusi atmosfer oleh hasil samping pirometalurgi sebagai belerang dioksida, arsenik
(III) oksida, dan debu tungku dapat dihindarkan.

4.

Untuk bijih-bijih peringkat rendah (low grade), metode ini lebih efektif.

5.

Suhu prosesnya relatif lebih rendah.

6.

Reagen yang digunakan relatif murah dan mudah didapatkan.

7.

Produk yang dihasilkan memilki struktur nanometer dengan kemurnian yang tinggi.
Pada prinsipnya hidrometalurgi melewati beberapa proses yang dapat
disederhanakan tergantung pada logam yang ingin dimurnikan. Salah satu yang saat
ini banyak mendapat perhatian adalah logam mangan dikarenakan aplikasinya yang
terus berkembang terutama sebagai material sel katodik pada baterai isi ulang.
Baterial ion litium konvensional telah lama dikenal dan diketahui memiliki kapasitas
penyimpanan energi yang cukup besar. Namum jika katodanya dilapisi lagi dengan
logam mangan oksida maka kapasitas penyimpanan energi baterai tersebut menjadi
jauh lebih besar.
Kondisi yang baik untuk hidrometalurgi adalah :

1.

Metal yang diinginkan harus mudah larut dalam reagen yang murah.

2.

Metal yang larut tersebut harus dapat diambil dari larutannya dengan mudah dan
murah.

3.

Unsur atau metal lain yang ikut larut harus mudah dipisahkan pada proses
berikutnya.

4.

Mineral-mineral pengganggu (gangue minerals) jangan terlalu banyak menyerap


(bereaksi) dengan zat pelarut yang dipakai.

5.

Zat

pelarutnya

harus

dapat

diperoleh

kembali

untuk

didaur

ulang.

Zat yang diumpankan (yang dilarutkan) jangan banyak mengandung lempung (clay
minerals), karena akan sulit memisahkannya.
6.

Zat yang diumpankan harus porous atau punya permukaan kontak yang luas agar
mudah (cepat) bereaksi pada suhu rendah.

7.

Zat pelarutnya sebaiknya tidak korosif dan tidak beracun (non-corrosive and nontoxic), jadi tidak membahayakan alat dan operator.

Secara garis besar, proses hidrometalurgi terdiri dari tiga tahapan yaitu:
1.

Leaching atau pengikisan logam dari batuan dengan bantuan reduktan organik.

2.

Pemekatan larutan hasil leaching dan pemurniannya.

3.

Recovery yaitu pengambilan logam dari larutan hasil leaching.


Leaching adalah proses pelarutan selektif dimana hanya logam-logam tertentu
yang dapat larut. Pemilihan metode pelindian tergantung pada kandungan logam
berharga dalam bijih dan karakteristik bijih khususnya mudah tidaknya bijih dilindi
oleh reagen kimia tertentu. Secara hidrometalurgi terdapat beberapa jenis leaching,
yaitu :
1. Leaching in Place (In-situ Leaching)
2. Heap Leaching
3. Vat Leaching /Percolation Leaching
4. Agitation Leaching
5. Autoclaving
Reduktan organik adalah hal yang sangat penting dalam proses ini. Reduktan
yang dipilih diusahakan tidak berbahaya bagi lingkungan, baik reduktan itu sendiri
maupun produk hasil oksidasinya. Kebanyakan reduktan yang digunakan adalah
kelompok monomer karbohidrat, turunan aldehid dan keton karena punya gugus
fungsi yang mudah teroksidasi. Contohnya adalah proses reduksi mangan dengan
adanya glukosa sebagai reduktan:
C6H12O6 + 12MnO2 + 24H+ = 6CO2 + 12Mn2+ + 18H2O

Larutan hasil leaching tersebut kemudian dipekatkan dan dimurnikan. Ada


tiga proses pemurnian yang umum digunakan yaitu evaporasi, ekstraksi pelarut dan

presipitasi (pengendapan). Di antara ketiganya, presipitasi adalah yang paling mudah


dilakukan, juga lebih cepat. Namun cara ini kurang efektif untuk metalurgi adalah :
Pada PBG :
bijih / mineral
tetap mineral
kadar logam rendah
kadar logam tinggi
sifat-sifat fisik dan kimia
tak berubah
Pada ekstraktif metalurgi :
bijih / mineral
jadi logam (metal)
sifat-sifat fisik dan kimia
berubah
Kominusi atau pengecilan ukuran merupakan tahap awal dalam proses PBG
yang bertujuan untuk :
a.

Membebaskan / meliberasi mineral berharga dari material pengotornya.

b. Menghasilkan ukuran dan bentuk partikel yang sesuai dengan kebutuhan pada proses
berikutnya.
c.

Memperluas permukaan partikel agar dapat mempercepat kontak dengan zat lain,
misalnya reagen flotasi.
Tahapan proses (process aims) pada metalurgi ekstraktif adalah :

a.

Pemisahan (separation), yaitu pembuangan unsur, campuran atau material yang tidak
diinginkan dari bijih (sumber metal )

b.

Pembentukan campuran (compound foramtion), yaitu cara memproduksi material


yang secara struktur dan sifat-sifat kimianya berbeda dari bijihnya (sumbernya).

c.

Pengambilan/produksi metal (metal production), yaitu cara-cara memperoleh metal


yang belum murni.

d.

Pemurnian metal (metal purification), yaitu pembersihan, metal yang belum murni
(membuang unsur-unsur pengotor dari metal yang belum murni), sehingga diperoleh
metal murni.

Lingkup proses hidrometalurgi

1.2 Kinetika proses pelindian


a. Pengertian Pelindian
Pelindian adalah proses untuk mengambil senyawa logam terlarut dari bijih
dengan melarutkan secara selektif senyawa tersebut ke dalam suatu pelarut seperti
air, asam sulfat dan asam klorida atau larutan sianida. Logam yang diingginkan
kemudian diambil dari larutan tersebut dengan pengendapan kimiawi atau bahan
kimia yang lainatau proses elektrokimia. Metode pelindian dapat berbentuk
timbunan, heap atau tangki. Metode pelindian head, leaching banyak digunakan
untuk pertambangan emas sedangkan pelindian dengan timbunan banyak
digunakan untuk pertambangan tembaga.
b. Kinetika proses pelindian
Faktor yg mempengaruhi:
a. Partikel lebih halus, maka kecepatan pelindian juga naik
b. Agitasi/ pengadukan semakin baik mk kec reaksi juga naik
c. T naik maka kecepatan reaksi naik
d. Konsentrasi pelarut naik, kec juga naik
e. Penurunan Pulp density (%solid) kec reaksi naik
f. Bila terbtk produk reaksi yg tdk larut kec tergantung sifat produk, porous tidak
terpengaruhi.

TEKNIK / METODA PELINDIAN


1.Leaching in Place/ Insitu/ Pelarutan Setempat
Untuk melarutkan bijih tembaga kadar sangat rendah, shg tidak mungkin dilakukan
penambangan maupun ditranspor. Pelindian dilakukan di ta dgn membuat terowongan
maupun saluran2 utk mengalirkan pelarut.
2.Heap Leaching
Utk bijih berkadar rendah. Bijih yg berbongkah2 ditumpuk pd suatu tempat dgn dasar
agak miring. Tinggi tumpukan sekitar 6-9 m. Air ta / reagen pelarut asam sulfat encer

disemprotkan dr atas dan pelarut yg sudah mjd larutan kaya ditampung di dasar,
proses ini dilakukan berulang2 agar kadar logam berharganya relatif tinggi. Agar
distribusi pelarut rata dan sirkulasi udara baik mk di tengah2 tumpukan dipasang pipa
berlubang scr vertical.
3. Percolation/Vat Leaching/ Sand Leaching
Cocok utk material berukuran pasir dan distribusinya scr homogen dan keadaannya
porous. Proses ini dlm tangki yg dasarnya berlubang dan dilapisi sebuah filter. Pelarut
ditambahkan dr atas yg akhirnya turun melalui material yg dilarutkan. Tangki dpt
disusun scr seri dan proses pelindian scr counter current.
Keuntungan : penggunaan pelarut minimalis, dpt diperoleh larutan kaya kadar tinggi
dan tidak memerlukan thickener maupun filter khusus.
4. Pulp/ Slime Leaching
Material hrs dihaluskan, Proses pelarutan scr kontinue dilakukan pengadukan dan
pemberian pelarut juga kontinue. Tempat pelarutan digunakan agiator yg dilengkapi
dgn air lift maupun rake sbg pengaduk
5.Pressure Leaching
Gas oksigen maupun hydrogen dimasukkan dgn menggunakan tekanan tinggi. Jml
gas yg terlarut tergantung akan P gas.
2NiS+8FeS+14O2+20NH3+8H2o 2Ni(NH3)6SO4+4(NH4)2S2O3
Ni(NH3)2SO4+H2Ni+(NH4)2SO4
Keuntungan :
Kec reaksi dpt dipercepat dan proses dpt dilakukan pd T di atas ttk ddh normal.,
Pemakaian pelarut lebih efisien krn kelarutan gas akan naik dgn kenaikan dr tekanan.
6.Hot Digestion
Dilakukan dlm sebuah vessel yg dipanaskan dr luar. Biasanya digunakan utk
mengerjakan material dgn pelarut konsentrasi tinggi dlm keadaan panas/ mendekati
ttk didih dan diperlukan pengadukan yg efektif. Proses scr batch tdk kontinue seperti
pelindian thdilmenit/ monasit dgn menggunakan asam sulfat.
7.Acid Curing

dilakukan thd mat halus yg di+ dgn air sebanyak kurang lebih 10% dan di+ dgn asam
sulfat pekat secukupnya. Material tsb dibiarkan dlm bin kmd dipanggang. Dibuat pulp
kembali dgn menambahkan air shg didptklan larutan kaya yg dipisahkan dgn padatan
dgn cara filtrasi / counter current decantation.
PROSES HYDROMETALLURGY
I.Pengecilan uk butir melalui peremukan dan penggilingan. Berkaitan dgn kominusi
biasanya juga diiringi dgn sizing yakni pengayakan/ klasifikasi. Bijih yg tlh direduksi
dilakukan pengkondisian dgn mengatur pH baru dilakukan pelindian dgn me+
pelarut/reagen kimia. Kmd pemisahan antara larutan kaya dgn residu dgn
menggunakan thickener/ filtrasi, baru logam diambil dr larutan kaya dgn cara2 ttu.
PROSES PELINDIAN
Dasarnya pelarutan kimiawi scr selektif thd logam berharga dr min bijih.
a. Pelindian Logam
Logam berharga yg berbtk logam di alam hanya dikenal utk bbrp logam mulia spt
emas (Au), perak (Ag) dan platinum (Pt).
2Au+4NaCN+O2+H2O=====
2NaAu(CN)2 + NaOH+H2O21
2Ag+4NaCN+O2+H2O======
2NaAg(CN)2+NaOH+H2O2.2
b. Pelindian Oksida
-Oksida Tembaga
Tenorit : CuO+H2SO4=CuSO4+H2O.3
Cuprit: CuSO4+2H2SO4+0,5O2 = 2CuSO4 + 2H2O.4
Pd reaksi 4 diperlukan oksigen sbg oksidator
-Oksida Uranium
c. Pelindian Sulfida
-Sulfida tembaga

-sulfida seng
PURIFIKASI LARUTAN
a. Purifikasi thd Gas
Dlm proses sianidasi Au n Ag dlm tahapan pelindian scr sengaja dilarutkan O2 utk
membantu berlangsungnya proses, ttp dlm proses recovery scr sementari dgn serbuk
seng, O2 yg terlerut ini tdk diinginkan, mk perlu dihilangkan dr larutan. Cara yg
digunakan adl proses deaerasi dlm suatu tangki bertekananrendah dimana lar
dipercikkan mjd tetesan shg mpy permukaan cair gas yg> shg gas dpt dipisahkan dr
cairan.
b. Purifikasi thd ion pengganggu.
Penghilangan ion tembaga dr lar ZnSO4 yg akan diambil sengnya dgn elektrolisa ion
Cu2+ dihilangkan dgn sementasi oleh serbuk seng
Cu2+ +Zn Cu +Zn2+
c. Purifikasi thd partikel padatan
Purifikasi thd partikel padatan yg msh ada dlm larutan biasanya dilakukan dgn cara
filtrasi dan dibantu dgn floculasi utk mempercepat dan memperbaiki proses filtrasi.
PENGAMBILAN LOGAM DR LARUTAN
a. Cara Kristalisasi
Digunakan bila logam berharga dlm larutan dpt diendapkan sbg kristal senyawa
logam tsb dgn pengaturan T shg dpt dimanfaatkan sifat kelarutan ttu.
b. Cara Presipitasi ionic
Memanfaatkan sifat kelarutan suatu senyawa dr logam berharga yg akan diambil.
Senyawa tsb dibentuk dlm larutan dgn me+ ion2 ttu.
2LiCl+Na2CO3Li2CO3+2NaCl
PtCl4+2NH4Cl(NH4)2+(PtCl)
MgCl2+Ca(OH)2Mg(OH)2+CaCl2
2(UO2)SO4+3MgOMgU2O7+2MgSO4

c.Cara Adsorbsi
Memanfaatkan kemampuan arang kayu (charcoal) yg dpt mengadsorbsi garam ttu dr
larutannya.
d.Cara Presipitasi oleh Gas
Gas ttu dpt mendesak logam ttu dr senyawanya dlm larutan dgn pengaturan tek gas,
T, pH larutan dan konsentrasi ion logam dlm larutan. Gas yg digunakan H2S, SO2,
CO, H2
e.Cara Flotasi ion dan Flotasi Presipitat
F. Sebka 1959. Dgn cara ini dpt direcovery ion logam dr lar dgn menggunakan agent
pengatif permukaan baik cationic maupun anionic.
f. Cara Ion Excange
-Sorption : lar yg mengandung logam berharga dilewatkan melalui tumpukan resin
shg ion logam berharga tsb terikat dlm fasa resin
-Elution: pd fasa resin dilewatkan sejml kecil vol lar ttu yg sanggup mengambil
kembali ion logam berharga dr fasa resin.
g. Cara Solvent Extraction
Mendasarkan atas kemampuan senyawa organic ttu yg dpt mengekstraksi senyawa
ion logam berharga tertentu.
Tahapnya:
Tahap Ekstraksi : dimana lar ion logam berharganya yg ada dlm fasa aquaeous
dikontakan dgn solvent organic ttu yg sesuai sedemikian rupa shg ion logam
berharganya terlarutkan dlm fasa organic
Tahap Stripping: dimana ion logam berharga yg ada dlm fasa organic kembali
dikontakan dgn pelarut aquaeous ttu yg sesuai dgn vol yg relatif kecil.
Solvent yg digunakan:
Ethers : di ethyl ether utk berbagai ion
Alcohol: 1-Octanol utk memisahkan Co-Ni
Aldehydes : Furfural utk pemurnian myk pelumas
Ketenes : Hexone
Organic Acid

Phenols : Pokol utk boron


Esters : D2EHPA, DDPA, TBP
Syarat Extractant yg baik :
-Selectivitas tinggi
-kapasitas ekstraksi besar
-mudah distripped
-mudah dipisahkan dr air krn : beda BJ yg nyata, viscositas rendah, teg perm besar
-Aman dlm penanganannya : tdk beracun, tdk mudah terbakar, tdk mudah
menguap/terbang
h. Cara electrolisa
Menggunakan energi listrik. Suatu arus searah dgn teg ttu yg dihub pd anoda dan
katoda yg tercelup didlm suatu lar ion logam berharga. Logam berharga akan
mengendap pd katoda krn mengalami proses reduksi.
Katoda : Cu2+ + 2eCu
Anoda: H2O 0,5O2 + 2H+ +2e

Anda mungkin juga menyukai