Anda di halaman 1dari 3

Nama : Rahardian M D

Nrp : 02511940000053

Mineral Dressing
Mineral dressing adalah suatu proses pemisahan biji mineral pada ore minerals dari zat
pengotornya secara mekanik, agar diperoleh concentrate yang mengandung mineral paling
banyak dan zat pengotor seminimal mungkin. Selain itu, proses ini dilakukan untuk mengolah
untuk mengolah bahan tambang agar dapat langsung dijual, atau diolah lebih lanjut pada bidang
industri. Contohnya, pada ‘The Dressing of Tin’. Tin (timah) adalah logam yang penggunaannya
cukup luas di dunia ini. Misalnya digunakan untuk membuat peluru, atau sebagai pelapis logam
lain untuk mencegah perkaratan karena sifatnya yang tidak mudah teroksidasi. Di alam, timah
diperoleh dari mineral kasiterit (SnO2), yaitu bentuk persenyawaan oksida timah. Untuk
memperoleh biji timah murni dari ore kasiterit ini, perlu dilakukan proses untuk memisahkan
biji mineral kasiterit yang diinginkan dengan zat pengotornya secara mekanik, kemudia
memisahkan timah dengan oksigen yang mengikatnya. Di sinilah proses mineral dressing
dilakukan.
Mineral dressing ini terdiri dari beberapa tahapan penting. Secara sederhana, dibagi
menjadi tahapan Comminution, Sizing, dan Concentration.

a. Comminution
 Comminution adalah proses pengolahan ore mineral yang awalnya berukuran
besar, kemudian diubah sampai jadi ukuran yang jauh lebih kecil
 Proses ini melibatkan tahapan crushing dan grinding.
 Crushing adalah proses penghancuran mineral berukuran besar. Crushing ini
dibagi lagi menjadi 3 tahapan, yaitu :
i. Primer (Coarse) : ore pada tahapan ini akan dihanccurkan
hingga berukuran 10 cm. Tahapan ini dilakukan di jaw / gyratory
crusher.
ii. Sekunder (Intermediet) : pada tahap ini, ore yang sebelumnya
berukuran 10 cm, dihancurkan lagi hingga berukuran 1 – 2 cm. tahapan
ini menggunakan roll crusher yang memakan lebih banyak tenaga
dibandingkan pada tahapan primer.
iii. Tersier (Fine crushing) : ore dari tahap kedua dihancurkan lagi hingga
berukuran kurang dari 0,5 cm. roll crusher atau hammer mills bisa
dipakai dalam proses ini.
 Setelah dari tahapan crushing, ore akan diolah lebih lanjut pada proses
grinding. Yaitu proses penggilingan ore hasil crushing, agar didapatkan biji
mineral dengan ukuran yang sesuai standar industri tersebut.
 Grinding ini bertujuan agar didapatkan derajat liberasi yang benar dalam
mineral dressing, dan meningkatkan luas area spesifik dari mineral berharga ini.
 Grinding dibagi lagi kedalam 2 tahapan, yaitu :
i. Coarse : pada proses ini, digunakan mesin rod mills. Alat ini mampu
membuat produk akhir berukuran 300 mikron.
ii. Fine : tahapan terakhir pada comminution ini dilakukan dengan
memakai bola baja sebagai media untuk menggiling. Pada tahapan ini,
bisa dihasilkan produk dengan ukuran kurang dari 100 mikron.

b. Sizing
 Terdapat 2 metode pada industrial sizing ini, yaitu :
i. Screening : biasanya dilakukan pada material yang relatif kasar.
Screening ini terbatas pada material yang ukurannya lebih dari 250
mikron.
ii. Classification : adalah metode pemisahan campuran partikel mineral
ke berbagai macam produk, berdasar pada kecepatan pengendapannya
pada air. Klasifikasi ini bisa digolongkan lagi berdasar penggolongnya,
yaitu hydraulic classifiers, mechanical classifiers, dan Cyclones.

c. Concentration (pemisahan)
 Operasi fundamental kedua dalam mineral dressing, setelah liberasi mineral
berharga dari mineral pengotor adalah concentration.
 Proses ini diselesaikan dengan memanfaatkan perbedaan spesifik pada sifat fisik
dari mineral tersebut dan pengotornya. (Physical Concentration Methods.
Seperti rapat jenis, sifat kemagnetan, konduktivitas elektrik, dan sifat radioaktif
suatu mineral.
 Pada akhir proses ini, akan didapatkan concentrate (mineral berharga), dan
tailing (dapat berupa limbah atau mineral tak berharga)

Setelah melewati proses concentration ini, mineral yang kita dapatkan belum siap untuk
digunakan. Masih ada proses yang perlu dilakukan, yaitu Pretreatment Processes. Proses ini
dilakukan untuk memisahkan mineral secara mekanik dari zat – zat yang tidak diinginkan yang
terikat pada mineral secara kimiawi, seperti air, karbonat, oksalat, dan gas lain.

a. Drying
 Adalah proses eliminasi air atau kelembaban yang terdapat pada concentrate.
 Biasanya dilakukan dengan oven, atau drying furnace, dengan tujuan melepas
air atau kelembaban sebagai uap air.
b. Kalsinasi
 Adalah perlakuan panas pada concentrate untuk mempengaruhi penguraian dan
eliminasi spesi volatil seperti karbonat, hidrat, oksalat, atau gas lain.
 Perbedaan kalsinasi dan drying terletak pada suhu pemanasannya yang jauh
lebih tinggi daripada drying. Biasanya kalsinasi ditargetkan untuk
menghilangkan karbonat ataupun oksalat. Hal tersebut dikarenakan karbonat
dan oksalat yang terikat secara kimiawi dengan metal akan dilepas sebagai
karbon dioksida pada suhu tinggi.

Anda mungkin juga menyukai