Anda di halaman 1dari 22

HIDROMETALURGI

Penyusun:
Muh. Fiqri Chaikal R (201833025)
Nur An’Niza (201833026)
Sutomo Madani Armianto (201833027)
Kamsir (201833028)

JURUSAN/PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA MINERAL


POLTEKNIK INDUSTRI LOGAM MOROWALI
TAHUN AKADEMIK 2018/2019
BAB I. PENDAHULUAN

• LATAR BELAKANG

Di dalam dunia pertambangan, terdapat tiga bagian besar bahan galian atau
bahan tambang, antara lain bahan galian logam, bahan galian energi, dan bahan
galian industri.
Bahan galian yang termasuk ke dalam bahan galian logam antara lain emas,
perak, besi, nikel, dan lain lain. Bahan galian yang termasuk ke dalam bahan galian
energi antara lain batubara, minyak bumi, gas alam, dan lain – lain. Dan yang
terakhir bahan galian yang termasuk ke dalam bahan galian industri antara lain
pasir, batu – batu mulia, dan lain - lain.
Industri pengolahan bahan galian tambang saat ini diprediksi akan mengalami
peningkatan. Hal itu dikarenakan adanya Undang – Undang baru tentang
pertambangan dimana intinya menyatakan bahwa bahan tambang yang telah
ditambang wajib diolah dahulu di dalam negeri sebelum diekspor.Salah satu metode
pengolahan bahan tambang adalah metalurgi.
Metalurgi sesuai dengan namanya merupakan suatu proses pengolahan bahan
galian dimana hanya difokuskan untuk logam atau bijih saja. Secara umum metalurgi
terbagi atas beberapa bagian, diantaranya hidrometalurgi, pirometalurgi, dan lain-
lain.
• Rumusan Masalah • Maksud dan Tujuan
1. Maksud
1. Apa itu Hidrometalurgi ? Maksud dari pembuatan makalah ini
2. Bagaimana sejarah dari adalah selain untuk memenuhi salah
Hidrometalurgi ? satu tugas mata kuliah metalurgi
umum juga menambah pengetahuan
3. Peralatan apa saja yang khusus mengenai hidrometalurgi.
digunakan dalam proses
Hidrometalurgi ? 2. Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah
4. Bagaimana proses dari ini untuk mengetahui hidrometalurgi,
Hidrometalurgi ? sejarah perkembangannya, peralatan
5. Apa keuntungan dan yang digunakan, proses
pelaksanaanya, dan keuntungan serta
kekurangan dari kekurangan dari hidrometalurgi.
Hidrometalurgi ?
BAB II. PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN HIDROMETALURGI
Hidrometalurgi merupakan cabang tersendiri dari metalurgi.
Secara harfiah hidrometalurgi dapat diartikan sebagai cara untuk
mengekstraksi/memisahkan logam dari batuan atau bijihnya
dengan menggunakan pelarut berair / Reagen Encer ( < 1 gram
mol ) pada suhu dibawah 100o C. Atau secara detailnya
Hidrometalurgi adalah suatu proses yang menggunakan suatu zat
kimia yang cair untuk dapat melarutkan suatu partikel tertentu.
Reaksi kimia yang dipilih biasanya akan sangat selektif. Artinya
hanya metal yang diinginkan saja yang akan bereaksi (larut) dan
kemudian dipisahkan dari material yang tidak diinginkan.
Saat ini hidrometalurgi adalah teknik metalurgi yang paling
banyak mendapat perhatian peneliti. Logam-logam yang banyak
mendapat perhatian adalah nikel (Ni), magnesium (Mg), besi (Fe)
dan mangan (Mn).
B. SEJARAH HIDROMETALURGI
• Perkembangan proses hidrometalurgi sebenarnya sulit untuk
ditentukan kapan hidrometalurgi mulai dikenal dan
diaplikasikan. Karena yang kita tahu manusia purba sudah
mengenal logam sejak ribuan tahun yang lalu yang dikenal
sebagai logam purba seperti : Au, Ag, Fe, Hg, Sn, Cu, dan Pb.
• Tapi jika ditelusuri dapat dikatakan bahwa bidang
Hidrometalurgi mulai dikenal pada saat teknik sianida emas
mulai dirintis tahun 1887. Hal ini terjadi oleh karena jerih payah
Mac Arthur dan Forrest yang memanfaatkan pendapat dan
penelitian sebelumnya, yang bermula pada pendapat Scheele
pada tahun 1783 bahwa larutan alkali sianida dapat melarutkan
logam emas.
C. PERALATAN YANG DIGUNAKAN PADA
PROSES HIDROMETALURGI
• 1. Sel Elektrolisis (electrlycis cell)
Sel elektrolisis adalah sel elektrokimia dimana energi listrik
digunakan untuk menjalankan reaksi redoks tidak spontan.
Reaksi ini dapat didefinisikan sebagai reaksi penguraian zat
dengan menggunakan arus listrik. Prinsip kerja sle elektrolisis
yaitu menghubungkan kutub negatif dari sumber arus searah ke
katode dan kutub positif ke anode sehingga terjadi over potensial
yang menyebabkan reaksi reduksi dan oksidasi tidak spontan
dapat berlangsung. Elektron akan mengalir dari katode ke anode.
Ion-ion positif cenderung tertarik ke katode dan tereduksi,
sedangkan ion-ion negatif akana cenderung tertarik ke anode dan
teroksidasi.
• Gambar Sel Elektrolisis

2. Bejana Pelindinan
D. PROSES HIDROMETALURGI
Pada prinsipnya hidrometalurgi melewati beberapa proses yang dapat disederhanakan
tergantung pada logam yang ingin dimurnikan. Namun sebelum masuk kedalam
prosesnya perlu diketahui Kondisi yang baik untuk hidrometalurgi sebagai berikut :
1. Metal yang diinginkan harus mudah larut dalam reagen yang murah.
2. Metal yang larut tersebut harus dapat “diambil” dari larutannya dengan mudah.
3. Unsur atau metal lain yang ikut larut harus mudah dipisahkan pada proses berikutnya.
4. Mineral-mineral pengganggu (gangue minerals) jangan terlalu banyak menyerap
(bereaksi) dengan zat pelarut yang dipakai.
5. Zat pelarutnya harus dapat “diperoleh kembali” untuk didaur ulang.
6. Zat yang diumpankan (yang dilarutkan) jangan banyak mengandung lempung (clay
mineral), karena akan sulit memisahkannya.
7. Zat yang diumpankan harus porous atau punya permukaan kontak yang luas agar
mudah (cepat) bereaksi pada suhu rendah.
8. Zat pelarutnya sebaiknya tidak korosif dan tidak beracun (non-corrosive and non-toxic),
jadi tidak membahayakan alat dan operator.
D. PROSES HIDROMETALURGI
• Secara garis besar, proses hidrometalurgi
terdiri dari tiga tahapan yaitu:
• a. Leaching atau pengikisan logam dari batuan
dengan bantuan reduktan organik.
• b. Pemekatan larutan hasil leaching dan
pemurniannya
• c. Recovery yaitu pengambilan logam dari
larutan hasil leaching.
D. PROSES HIDROMETALURGI
Secara keseluruhan proses hidrometalurgi sebagai berikut :
1. Leaching
Leaching adalah proses pelarutan selektif dimana hanya logam-logam tertentu yang
dapat larut. Pemilihan metode pelindian tergantung pada kandungan logam berharga dalam
bijih dan karakteristik bijih khususnya mudah tidaknya bijih dilindi oleh reagen kimia
tertentu. Secara hidrometalurgi terdapat beberapa jenis leaching, yaitu :
a. Leaching in Place (In-situ Leaching)
b. Heap Leaching
c. Vat Leaching /Percolation Leaching
d. Agitation Leaching
e. Autoclaving
Reduktan organik adalah hal yang sangat penting dalam proses ini. Reduktan yang dipilih
diusahakan tidak berbahaya bagi lingkungan, baik reduktan itu sendiri maupun produk hasil
oksidasinya. Kebanyakan reduktan yang digunakan adalah kelompok monomer karbohidrat,
turunan aldehid dan keton karena punya gugus fungsi yang mudah teroksidasi.
D. PROSES HIDROMETALURGI
Larutan hasil leaching tersebut kemudian dipekatkan dan dimurnikan.
Ada tiga proses pemurnian yang umum digunakan yaitu evaporasi, ekstraksi
pelarut dan presipitasi (pengendapan). Di antara ketiganya, presipitasi
adalah yang paling mudah dilakukan, juga lebih cepat. Namun cara ini
kurang efektif untuk metalurgi.
Pencucian melibatkan penggunaan solusi berair yang mengandung
lixiviant yang dibawa ke dalam kontak dengan bahan yang mengandung
logam berharga.Para lixiviant dalam larutan asam atau mungkin dasar di
alam. Jenis dan konsentrasi lixiviant ini biasanya dikendalikan untuk
memungkinkan beberapa derajat selektivitas untuk logam atau logam yang
akan dipulihkan. Dalam proses pencucian, potensi oksidasi, suhu,
dan pH larutan adalah parameter penting, dan sering dimanipulasi untuk
mengoptimalkan pembubaran komponen logam yang diinginkan ke dalam
fase berair.
Proses Leaching
D. PROSES HIDROMETALURGI
2. In-situ pencucian (in – situ Leach)
In-situ pencucian juga disebut "solusiPertambangan.adalah suatu proses dalam
pertambangan yang digunakan untuk memulihkan mineral seperti tembaga dan
uranium melalui lubang bor Kedalam deposit in situ." Proses ini awalnyamelibatkan
pengeboran lubang ke deposit bijih. Bahan tanah peledak atau
patahanhidrolik digunakan untuk membuat jalur ke dalam hingga membuat kontak
dengan bijih . Larutan tersebut kemudian dikumpulkan dan diproses.Deposit
uranium Beverley adalah contoh in-situ pencucian.
3. Heap pencucian ( Heap Leach)
Dalam proses pencucian tumpukan, hancur bijih ditumpuk di tumpukan
yang berjajar dengan lapisan kedap air.Leach solusi disemprotkan dari atas
tumpukan, dan dibiarkan meresap ke bawahmelalui tumpukan. Desain
tumpukan genangan air biasanya menggabungkankoleksi yang memungkinkan
penuh" solusi resapan (yaitu solusi dengan logamberharga terlarut) harus dipompa
untuk diproses lebih lanjut.
D. PROSES HIDROMETALURGI
4. Pencucian Dump ( Dump Leach)
Pencucian Dump menggabungkan karakteristik
pencucian tumpukan danin-situ pencucian.Di tempat
pembuangan resapan, lapisan kedap mungkin
atautidak dapat digunakan tergantung pada lokasi
pembuangan.Bijih dibuang untukmemungkinkan
pengolahan yang mirip dengan pencucian
tumpukan, tetapikarakteristik fisik dari lokasi
memungkinkan untuk sebuah lembah atau
lubanguntuk bertindak sebagai bah tersebut.
D. PROSES HIDROMETALURGI
5. Pemulihan Logam
Pemulihan logam adalah langkah akhir dalam
proses Hidrometalurgi. Pada proses inilah
diproduksi logam yang cocok sebagai bahan
baku. Jenis utama dari proses pemulihan logam
yaitu elektrolisis, reduksi gas, dan curah hujan.
D. PROSES HIDROMETALURGI
6. Elektrolisa
Elektrowinning dan electrorefining masing-
masing melibatkan pemulihan dan pemurnian
logam menggunakan elektrodeposisi logam
pada katoda, dan baik pembubaran logam atau
reaksi oksidasi pada anoda bersaing.
D. PROSES HIDROMETALURGI
7. Pengendapan
Curah hujan di hidrometalurgi melibatkan pengendapan kimia dan
senyawa logam baik mereka atau dari kontaminan dari larutan berair. Air
hujan akan dilanjutkan ketika, melalui penambahan reagen, penguapan,
perubahan pH atau suhu manipulasi, setiap spesies tertentu yang
melebihi batas kelarutan. Dalam rangka meningkatkan efisiensi dalam
proses hilir, pembenihan untuk memulai kristalisasi sering digunakan.
8. Link Eksternal
Elektrowinning dan electrorefining masing-masing melibatkan
pemulihan dan pemurnian logam menggunakan elektrodeposisi logam
pada katoda, dan baik pembubaran logam atau reaksi oksidasi pada
anoda bersaing
Feed / ROM

Tahap Preparasi

Konsentrat

LEACHING

SOLID - LIQUID SEPARATION

Filtrat

RECOVERY

Logam

Bagan Diagram Alir Hidrometalurgi


Keuntungan Hidrometalurgi
• Bijih tidak harus dipekatkan Melainkan hanya harus
Dihancurkan menjadi bagian bagian Yang lebih kecil.
• Pemakaian batubara Dan kokas pada Pemanggangan bijih Dan
sekaligus sebagai reduktor Dalam jumlah besar dapat
dihilangkan
• Polusi atmosfer Oleh hasil pirometalurgi Sebagai belerang
Dioksida, arsenik oksida dan Debu tungku dapat dihindarkan
• Untuk biji – biji Peringkat rendah ( low grade), metode ini lebih
efektif
• Suhu prosesnya Relatif lebih rendah
• Reagen yang digunakan relatif murah dan mudah didapatkan
• Produk yang dihasilkan memiliki struktur nanometer dengan
kemurnian yang tinggi
Kekurangan Hidrometalurgi
• Membutuhkan banyak larutan encer (zat
pelarut)
• Menghasilkan banyak limbah cair
KESIMPULAN
Metalurgi ekstraksi terdiri dari pirometalurgi dan
hidrometalurgi. Proses pyrometallurgy adalah
proses ini menggunakan temperatur tinggi yang
diperoleh dari pembakaran bahan bakar. Dimana
bahan bakar berupa api tersebut digunakan untuk
mengeringkan dan meleburkan logam. Sedangkan
untuk hidrometalurgi merupakan proses
pengolahan logam dari batuan atau bijihnya dengan
menggunakan pelarut berair (aqueous solution).

Anda mungkin juga menyukai