Anda di halaman 1dari 4

BAB II

ISI
II.1.Dry Ore Storage (DOS)
Dry Ore Storage atau yang disingkat dengan DOS merupakan sebuah tempat pengumpulan
atau penyimpanan sementara ore setengah kering dengan persentase kandungan air sekitar 20%-
23%.Ore setengah kering yang berada di DOS PT.Guang Ching Nickel and Stainless Steel (GCNS)
merupakan produk dari proses pengeringan pada Rotary Dryer,PT.GCNS memiliki 2 DOS,dimana
setiap DOS memiliki 2 area mixing plan. DOS memiliki luas 300 m x 100 m dan dapat menampung
ore setengah kering hingga 30.000 Ton.Dalam1 tempat DOS terdapat 4 alat Loader dan 1 alat
Exavator yang digunkan untuk mengangkut dan juga menata ore yang masuk Per 12 jamnya,
ditugaskan 5 orang operator untuk mengoperasikan alat dan 1 orang pengawas.

Gambar I.1 Ore SetengahKering di dalam DOS

II.2.Mixing Plan
Mixing Plan merupakan proses pencampuran ore setengah kering dengan batu bara dan
silica (Terkadang) serta pasir besi jika ore kekurangan kadar besi, yang dikendalikanmelalui control
room mixing system. Pada area Mixing Plan terdapat 7 buah bin beltweigh feeder untuk menimbang
ore (umpan) ,7 hopper assembly dan 7 feed chute.Dimana 4 binbeltweigh feeder untuk ore setengah
kering, 2 binbeltweigh feeder untuk batubara,dan 1 binbeltweigh feeder untuk silica ataupun pasir
besi (dalam keadaan tertentu).Binbeltweigh Feeder merupakan alat yang dilengkapi sensor
berat.Hooper assembly merupakan tempat penampungan sementara ore kering yang terhubung
dengan feed chute.Feed Chute merupakan jalur keluarnya ore setengah kering menuju binbeltweigh
feeder. PT.GCNS sudah 5 tahun tidak menggunakan silica pada proses mixing di dalam DOS
dikarenakan silica tidak terlalu mempengaruhi produksi. Proses Mixing terjadi di atas conveyor yang
berjalan menuju feed Rotary Kiln. Prinsip kerjanya yaitu ore setengah kering pada binbeltweigh
feeder akan terjatuh keatas conveyor berjalan dengan siklus yang telah diatur oleh operator didalam
control room mixing system, begitu juga dengan batubara. Ore dan batu bara akan tercampur secara
bertumpukan diatas conveyor. Berdasarkan informasi dilapangan,persentase penggunaan batu bara
sebanyak 10-15% selebihnya adalah ore setengah kering. Ore setengah kering dan batubara yang
telahter campurakan diteruskan menuju feed rotary kiln dan akan mengalamai proses selanjutnya.
Gambar II.2 Control Room

Gambar II.4 Conveyor


Gambar II.3 Binbeltweigh Feeder

II.3.Rotary Kiln
Rotary Kiln merupakanalat yang digunakan sebagai tempat pengeringan ore setengah kering
dari DOS yang telah tercampur dengan batu bara pada area mixing plan. Produk ore yang dihasilkan
dari rotary kiln disebut dengan Calsine. Calsine merupakan ore dengan kadar air 0% - 0,3 %.
Calsinememilikisuhusekitar 700 oC -750 oC.Prinsipkerja rotary kiln yaitumenghilangkankadar air (air
Kristal) yang terkandung didalam ore dengan menggunakan energy panas yang tinggi yang berasal
dari burner (Ala tpembakar bahan bakar yang terletak di kepala rotary kiln) secara radial dan axial.
Energi panas yang di hasilkan oleh burner berasal dari hasil pembakaran serbuk batu bara atau
bahan bakar gas. Pembakaran serbuk batu bara pada burner dibantu oleh udara panas bertekanan
tinggi yang berasal dari PLTU. Dalam Rotary Kiln terdapat proses kalsinasi, transisi, dan sintering.
a. Kalsinasi adalah zona dimana pada proses ini ore yang baru masuk ke dalam kiln, ore
tersebut terkalsinasi dikarenakan mendapatkan panas yang lebih tinggi antara 250-350
derajat celcius sehingga mengakibatakan perubahan bentuk pada ore yang tadinya berupa
serbuk-serbuk padat menjadi serbuk-serbuk yang mudah meleleh.
b. Transisi adalah zona dimana pada proses ini ore tersebut mendapatkan pemanasan yang
lebih tinggi berkisar antara 400-500 derajat celcius dimana pada proses ini ore hampir
mendekati cair
c. Sintering adalah zona dimana pada proses ore benar-benar mendaptakan pemanasan secara
penuh dari kiln hingga ore mencair dengan suhu anatara 700-750 derajat celcius, ore tersebut
kemudian didinginkan dan hasilnya disebut dengan calsine.
Debu yang dihasilkan Dari kiln di teruskan ke ESP, sedangan Calsine dibawa ketempat
penampungan sementara yaitu surge bin dan selanjutnya dibawa ke transfercar untuk dibawa ke
area furnace.

Rotary Kiln
komponen alat :
1. Store Chamber, alat untuk menampung panas
2. Thermocouple, alat untuk mengukur suhu dinding luar kiln
3. Motor utama adalah alat untuk memutar kiln
4. Crush Roller, alat untuk membantu kiln berputar dan menahan kiln agar tidak meluncur
5. Tyre roller adalah alat untuk menjaga posisi kiln dan juga membantu kiln berputar
6. Surge bin adalah alat penampungan calsine sementara sebelum ke transfercar.

Control Room

BAB III
Permasalahan dan AnalisisMasalah
IV.1. Dryer Ore Storage
Permasalahan :
1) Potensi terkena air (Ore lembab)karena ruangan penyimpanan terbuka atau atap bocor
2) Kerusakan alat
AnalisisMasalah :
1) Kadar air ore yang bertambah(Ore lembab)
a. Mencari tau keberadaan sumber air
b. Memanggil mekanik/petugas untuk menutup sumber air
2) Kerusakanalat
a. Menghubungi mekanik
b. Mengganti alat
IV.2. Mixing Plan
Permasalahan :
1) Muatan ore pada Hooper Assembly yang berlebihan yang menyebabkan alat tersumbat
dan rusak
2) Feed Chute tersumbat dikarenakan ukuran ore yang masihbesar
Analisis Masalah:
1) Muatan ore pada Hooper Assembly yang berlebihan yang menyebabkan ala ttersumbat
dan rusak
a. Menghubungi operator DOS untukmengurangi feed yang masuk
b. Menggetarkan hopper assembly denganmenekantombolgetarpada panel control
hinggakeluaran ore ataubatubarulancar
c. Menghubungi mekanik
2) Feed Chute tersumbat dikarenakanukuran ore yang masihbesar
a. Mematikan alat dan memanggil kru untuk membersihkan saluran yang tersumbat
b. Menggetarkan hopper assembly dengan menekan tombolgetar pada panel control
hingga keluaran ore atau batu bara lancar
IV.3. Rotary Kiln
Permasalahan :
1) Castable rusak atau retak karena terkikis oleh ore
2) Muatan yang berlebihan yang menyebabkan kinerja alat tidak maksimal Terbentuk chang
atau gumpalan ore yang menyebabkan produksi tidak maksimal
3) Suhu Calcine tidak sesuai dengan yang diinginkan
AnalisisMasalah ;
1) Castable rusak atau retak karena terkikis oleh ore
a. Mematikan alat,kemudian tunggu hingga suhu rotary normal
b. Memanggil kru untuk menutup kembal retak atau lubang yang terkikis dengan
castable yang baru
2) Muatan yang berlebihan yang menyebabkan kinerja alat tidak maksimal
a. Memutar rotary kiln berlawanan arah dari arahsebelumnya
b. Menghubungi Cntrol room untuk menginformasikan operator bagian mixin plan
untuk mengontrol feed yang masuk
3) Suhu Calcine tidak sesuai dengan yang diinginkan
a. Menghubungi control room untuk mengstabilkan putaran rotary kiln
b. Menghubungi control room untuk mengstabilkan arus yang masuk

Anda mungkin juga menyukai