Anda di halaman 1dari 17

Nama : Muh.

Ichsan Assalam
NPM : 2202240503.P
MK : Kapita Selekta Teknik Industri

“PROSES PRODUKSI PT SEMEN BATURAJA Tbk”

A. Konsep Operasi
PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk. adalah industri semen yang merupakan salah satu Badan
Usaha Milik Negera (BUMN), yang terletak di Kabupaten OKU dan lokasi pabrik di tempat
yang berbeda, yaitu pabrik Baturaja, pabrik Palembang, dan pabrik Panjang, Bandar Lampung
dengan sebuah kantor perwakilan yang berlokasi di Jakarta.
Proses pembuatan semen yang dilakukan pada PT. Semen Baturaja (Persero), Tbk ini
menggunakan proses kering (Dry process). Proses pembuatan semen ini dilakukan dengan
beberapa tahap, yaitu penyediaan bahan baku, penggilingan dan pengeringan bahan mentah,
pembakaran di Rotary kiln, pendinginan klinker dan penggilingan klinker di Cement Mill serta
pengantongan semen. Bahan baku yang digunakan berupa bahan utama yaitu batu kapur
(limestone) dan tanah liat (clay). Sedangkan bahan baku korektif yang digunakan adalah pasir
besi (iron sand) dan pasir silica (silica sand) serta bahan baku tambahan seperti gypsum. Batu
kapur dan tanah liat yang digunakan untuk proses pembuatan semen diperoleh dengan cara
penambangan, metode penambangan yang dilakukan di PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk. ini
bersifat tambang terbuka.
Produk yang dihasilkan dari proses pembuatan semen di PT. Semen Baturaja (Persero)
adalah Semen Portland Type I menurut standar Nasional Indonesia. Semen Portland Type I
adalah semen Portland untuk penggunaan umum yang tidak memerlukan persyaratan khusus
seperti yang disyaratkan pada jenis-jenis lain. Penggunaan semen Portland type I dapat dipakai
untuk seluruh bangunan seperti untuk jalan, jembatan, bangunan gedung dan lain-lain.

Didalam pengelolaan lingkungan, limbah yang keluar dari pabrik yang berupa debu akan
mendapatkan perlakuan khusus, yaitu dengan menggunakan peralatan Electrostatic Precipitator
(EP), Cyclone dan Dust Collector, sehingga limbah yang dihasilkan tidak akan mengganggu
lingkungan disekitar pabrik tersebut.
B. Sistem Operasi
Bahan baku yang digunakan untuk pembuatan semen adalah batuan alam yang
mengandung oksida – oksida kalsium, alumina, silika dan besi, yang secara implisit tersusunn
secara kimia sebagai persenyawaan mineral(mineral compounnd) semen portland. Bahan baku
tersebut terdiri dari tiga kelompok yaitu bahan baku utama, bahan baku penunjang (korektif) dan
bahan baku tambahan.
2.1.1 Bahan Baku Utama
Bahan baku utama merupakan bahan baku yang mengandung komposisi kimia oksida
– oksida kalsium, silika dan alumina. Bahan baku utama yang digunakan yaitu batu kapur
(Lime Stone) dan tanah liat (Clay).

a. Batu kapur (Lime Stone)


Batu kapur merupakan komponen yang banyak mengandung Kalsium Karbonat,
yang sangat banyak terdapat diberbagai tempat. Kalsium karbonat berasal dari
pembentukan geologis yang pada umumnya dapat dipakai untuk pembuatan semen
Portland sebagai sumber utama senyawa Ca. Batu kapur murni biasanya berupa Calspar
(kalsit) dan aragonite. Struktur kristal kalsit adalah hexagonal.

b. Tanah liat (Clay)


Tanah liat (Al2O3.K2O.6SiO2.2H2O) merupakan bahan baku salah satu bahan baku
utama semen sebagai sumber senyawa silikat dan aluminat dan sedikit senyawa besi.

2.1.2 Bahan Baku Penunjang (Korektif)


Bahan baku korektif adalah bahan tambahan pada bahan baku utama apabila pada
pencampuran bahan baku utama komposisi oksida – oksidanya belum memenuhi
persyaratan secara kualitatif dan kuantitatif.
Pada umumnya, bahan baku korektif yang digunakan mengandung oksida silika,
oksida alumina dan oksida besi yang diperoleh dari pasir silika (silica sand) dan pasir besi
(iron sand).

2.1.3 Bahan Baku Tambahan


Bahan baku tambahan adalah bahan baku yang ditambahkan pada terak atau klinker
untuk memperbaiki sifat – sifat tertentu dari semen yang dihasilkan. Bahan baku tambahan
yang biasa digunakan untuk mengatur waktu pengikatan semen adalah Gypsum.
Gypsum (CaSO4.2H2O) berfungsi sebagai retarder atau memperlambat proses
pengerasan dari semen. Hilangnya kristal air pada gipsum menyebabkan hilangnya atau
berkurangnya sifat gipsum sebagai retarder.

2.2 Proses Produksi


2.2.1 Proses Pembuatan Semen
Terdapat 2 macam proses pembuatan semen yaitu proses basah (wet process) dan
proses kering (dry process).
1. Proses Basah, proses yang pada dasarnya adalah: bahan dasar digiling dalam crush,
diayak, dimasukkan dalam ball mill dan dicampur air sehingga membentuk slurry,
dikenakan proses benifiksi, kemudian dilakukan pembakaran dalam rotary kiln.
2. Proses kering, bahan mentah digiling dan dicampur dalam keadaan kering, kemudian
dilakukan pembakaran dalam bentuk umpan tepung. Proses pembuatan semen yang
dilakukan pada PT. Semen Baturaja ini menggunakan proses kering (Dry process).
Proses produksi dimulai dari penyediaan bahan mentah, penggilingan bahan mentah,
pembakaran, pendinginan klinker, penggilingan klinker, dan pengantongan semen.
Adapun kelebihan dan kekurangan proses kering yaitu :
2.2.2 Peralatan Yang Digunakan
Peralatan yang digunakan dalam proses pembuatan semen di PT. Semen Baturaja
(Persero) dibedakan dalam dua kelompok, yaitu peralatan utama dan peralatan bantu.
A. Peralatan utama proses pembuatan semen
1. Crusher
a. Hammer crusher, digunakan untuk memecah batu kapur dengan kapasitas 600
ton batu kapur/jam (WB).
b. Roller crusher, digunakan untuk memecah tanah liat dengan kapasitas alat 500
ton tanah liat/jam (WB).
2. Raw mill ( Pada biro 1 ) , digunakan untuk menggiling dan mengeringkan bahan
mentah dengan kapasitas 360 ton/jam(DB).
3. Roller Mill ( Pada biro 2 ) , digunakan untuk menggiling dan mengeringkan semen
dengan kapasitas 150 ton/jam.
4. Preheater
a. Cyclone preheater, digunakan untuk pemanasan awal dengan kapasitas 1700
ton/hari.
b. Cyclone preheater dengan precalsiner (secondary burner), digunakan untuk
calsinasi raw meal dengan kapasitas 2500 ton/hari.
c. Rotary kiln, digunakan untuk proses klinkerisasi (pembakaran klinker) dengan
kapasitas 4300 ton klinker/hari.Panjang dengan bentuk sudut inklinasi 4o ke arah
outlet, di mana bagian outlet lebih rendah dari bagian inlet. Kiln pada umumnya
memiliki panjang 70 meter dengan diameter 4,5 meter.
5. Clinker cooler, digunakan untuk mendinginkan klinker dari hasil pembakaran di
kiln dengan kapasitas 4300 ton klinker/hari.
6. Coal mill, digunakan untuk menggiling dan mengeringkan batubara dengan
kapasitas 30 ton fine coal/jam.
7. Tube mill, digunakan untuk penggilingan terak dengan kapasitas 50 dan 75 ton
semen/jam.
8. Cement mill, digunakan untuk penggilingan klinker dengan kapasitas 50 dan 75 ton
semen/jam.
9. Packer, digunakan untuk proses pengantongan semen yang akan di pasarkan.

B. Peralatan bantu proses pembuatan semen


Di PT. Semen Baturaja (Persero) terdapat alat penangkap debu yang terbagi menjadi :
1. Electrostatic precipitator, untuk menyaring debu secara elektrostatik pada proses
penggilingan bahan mentah dan proses pembakaran di pabrik Baturaja.
2. Dust collector, untuk menangkap atau menyaring debu pada proses pembuatan
semen.
3. Main Filter , untuk menyaring dan memisahkan udara panas dan produk semen
dengan menggunkan bag-bag yang ada dalam alat

C. Peralatan Transportasi Proses Pembuatan Semen


1. Dump truck, untuk transportasi pada hasil penambangan dengan kapasitas 20-35
ton.
2. Belt conveyor, untuk transportasi bahan mentah, semen, terak dan lainnya.
3. Air slide, untuk transportasi bahan kering dan halus seperti raw meal dan semen.
4. Chain conveyor/steel palte conveyor / drag chain, untuk transportasi material yang
panas atau material yang mudah lengket (clinker, rawmeal, batubara, tanah liat,
batu kapur, dll).
5. Screw conveyor, untuk material halus dari hopper.
6. Pneumatic lift, untuk transportasi raw meal atau semen dari bawah keatas, misal
raw meal atau semen akan dimasukkan kedalam silo.
7. Bucket elevator, untuk membawa material dengan arah vertikal. Alat ini untuk
mengangkut material yang berupa bubuk atau bulk dengan ukuran sampai dengan
50 mm dan temperatur sampai dengan 350 oC ke arah vertikal, kapasitasnya bisa
mencapai 1300 m3/jam dengan isian maksimal 75% dan ketinggian 60 m.
8. Drag Chain Conveyor, untuk mengangkut material bulk secara mendatar atau
sedikit miring (maksimal 20o). Alat ini bisa tahan sampai dengan temperatur 500 oC
karena semua bagiannya terdiri dari logam dengan kapasitas ± 500 ton/jam,
digunakan untuk mengangkut material klinker ke cement mill.

D. Peralatan Penyimpanan Produk


1. Lime stone storage (blending storage lime stone), merupakan tempat penyimpanan
tertutup batu kapur produk crusher dengan kapasitas 2 x 17000 ton batu kapur.
2. Clay storage, tempat tertutup yang digunakan untuk menyimpan atau menampung
tanah liat produk crucher dengan kapasitas 2 x 5000 ton tanah liat.
3. Cover storage clinker, merupakan tempat tertutup untuk menyimpan terak produk
dengan kapasitas 1 x 40000 ton terak.
4. Raw meal silo, untuk menyimpan atau menampung raw meal produk penggilingan
dan pengeringan bahan mentah dengan kapasitas 1 x 20000 ton raw meal.
5. Clinker silo, digunakan untuk menyimpan terak produksi kiln dengan kapasitas 2 x
8500 ton dan 1 x 40000 ton terak di PBR dan 1 x 5000 ton di PPG dan di PPJ.
E. Peralatan Bantu Lainnya yang digunakan pada Proses Pembuatan Semen
1. Kompresor adalah peralatan yang menghasilkan udara dengan tekanan tinggi .
2. Blower adalah peralatan yang menghasilkan udara yang bertekanan sedang.
3. Fan adalah peralatan yang menghasilkan udara dengan tekanan rendah dan
mempunyai volume yang tinggi.
4. Power stasion adalah unit pembangkit listrik yang disalurkan untuk menggerakkan
mesin/peralatan listrik, dan alat lainnya.
5. Water treatment adalah unit pengolah atau penjernih untuk keperluan pendinginan
mesin pabrik dan untuk keperluan rumah tangga.

2.2.3 Uraian Proses


Proses pembuatan semen yang dilakukan pada PT. Semen Baturaja ini menggunakan
proses kering (Dry process). Proses produksi ini dimulai dari penyediaan bahan mentah,
penggilingan bahan mentah, pembakaran, pendinginan klinker, penggilingan klinker, dan
pengantongan semen.
1. Penyediaan Bahan Mentah
Bahan mentah yang dibutuhkan dalam pembuatan semen antara lain batu kapur, tanah
liat , pasir silica dan pasir besi .
a. Penambangan Batu Kapur (Lime Stone)
Batu kapur didapat dan diperoleh dengan cara penambangan. Metode penambangan
yang dilakukan di PT. Semen Baturaja (Persero) bersifat tambang terbuka. Metode ini
dipakai karena deposit batu kapur di PT. Semen Baturaja (Persero) terletak pada daerah
yang mendatar, sehingga tempat kerjanya (front) digali kearah bawah sehingga
membuat cekungan (pit). Metode penambangan seperti ini disebut “Pit Type Quarry”.
Penambangan batu kapur berlokasi di daerah Desa Pusar yang terletak lebih kurang
1200 m kearah barat daya dari arah pabrik. Area penambangan dengan luas lebih kurang
51,5 ha ini memiliki ketebalan tanah penutup (Over Burden) rata – rata 4 meter.

b. Penambangan Tanah Liat (Clay)


Penambangan tanah liat yang berlokasi di Air Gading terletak lebih kurang 400
meter arah barat daya dari pabrik. Lapisan over burden berkisar antara 0,2 – 0,5 meter,
Luas lokasi penambangan lebih kurang 27,4 ha dengan system penggalian dari atas
bench.
Alat – alat yang digunakan pada penambangan tanah liat:
- Hydraullic Exavator / Back Hoe Hitachi dengan kapasitas 2,4 m3
- Rear Dump Truck

c. Penyediaan Pasir Silika


Pasir silika digunakan sebagai bahan koreksi pada bahan mentah utama yang
kekurangan SiO2. Jumlah yang dibutuhkan didasakan pada perhitungan otomatis oleh
program QCX di bagian pengendalian mutu. Pasir silika tersebut diperoleh dengan cara
membeli dari tambang rakyat. Sifat fisik pasir silika antara lain ada yang berwarna
kuning putih, hingga coklat kemerah-merahan tergantung dari lokasi tambang rakyat
tersebut. Bentuknya seperti pasir biasa, namun yang membedakan adalah warnanya
yang khas dan berkilat, serta ada juga yang masih dalam bentuk bongkahan atau
gumpalan-gumpalan sebesar kepalan tangan.

d. Penyediaan Pasir Besi / Bijih Besi


Berfungsi sebagai bahan koreksi adanya kekurangan komposisi Fe2O3. Di dapat
dengan cara membeli dari Larmpung dan rekanan - rekanan yang di tunjuk. Warnanya
kebanyakan hitam, warna gelap, kemerahan dan kecoklatan. Kekerasan 5,5 – 6,5 skala
Mohs. Bentuk butiran halus seperti pasir.

2. Penggilingan Bahan Mentah

Penggilingan bahan mentah adalah cara untuk memperkecil ukuran bahan mentah
menjadi lebih kecil atau membuat luas permukaan material menjadi lebih besar. Tujuan dari
penggilingan bahan mentah ini adalah untuk mendapatkan campuran bahan mentah yang
homogenik dan untuk mempermudah terjadinya reaksi kimia pada saat klinkerisasi. Selain
penggilingan, material juga mengalami pengeringan dengan media pengeringanya berupa gas
panas yang dapat berasal dari hot gas generator ataupun dari kiln exchaust gas.
Bahan  mentah  utama yang terdiri dari batu kapur dan tanah liat di garuk dengan
menggunakan reclaimer dari stock pile masing – masing , kemudian bahan koreksi yang
berupa pasir silika  dan pasir besi di campur dengan bahan mentah uatama dalam sebuah belt
conveyor untuk di umpankan ke dalam vertical mill. Di dalam vertical mill keempat bahan
mentah yang telah bercampur dengan proporsi tertentu  itu mengalami proses penggilingan
dan pengeringan. selanjunya, material yang telah halus di hisap dengan sebuah fan. Untuk
mendapatkan produk vertical mill tepung baku atau raw meal yang memiliki kehalusan
sesuai dengan standard , maka material yang terhisap harus melewati separator terlebih
dahulu dan selanjutnya di pisahkan dari gas panas dengan menggunakan 4 buah cyclone.
3. Proses Pemanasan Awal dan Proses Klinkeriasi
a. Proses pemanasan awal
Proses pemanasan awal adalah proses penguapan air dan proses calsinasi pada
umpan kiln raw meal pada temperatur 600 – 800 0C.
Proses ini terjadi pada Preheater , yang terdiri dari 2 unit (2 string), masing-masing
string terdiri dari 4 cyclone, salah satu string dilengkapi dengan burner precalsiner
(secondary Burner). Dengan adanya Preheater 2 string dan dilengkapi dengan Burner
Precalsiner, maka akan terjadi peningkatan / percepatan proses kalsinasi (sebagian
besar proses kalsinasi sudah terjadi di preheater) dan beban kalsinasi didalam kiln
menjadi lebih ringan atau berkurang.

4. Pembakaran
Tepung baku (raw meal) yang telah dihomogenisasi di dalam CF Silo dikeluarkan dan
dengan menggunakan serangkaian peralatan transport, tepung baku di umpankan ke kiln.
Tepung baku yang di umpankan ke Kiln di sebut umpan baku atau umpan kiln (kiln feed) .
proses pembakaran yang terjadi meliputi pemanasan awal umpan baku di preheater
(pengeringan, dehidrasi dan dekomposisi) , pembakaran di kiln (klinkerisasi) dan
pendinginan di Grate cooler (quenching).

5. Penggilingan semen
Tujuan dari proses penggilingan semen adalah untuk memperluas permukaan butiran
klinker, sehingga dapat meningkatkan reaktifitas klinker saat bereaksi dengan air. Selain itu
pada proses penggilingan semen, klinker ditambahan gypsum yang berfungsi sebagai
retarder, yaitu mengontrol waktu pengikatan semen pada saat semen bereaksi dengan air.
Untuk tahap selanjutnya proses penggilingan semen di PT. Semen Baturaja ( Persero )
terbagi dari dua plant, yaitu sebagai berikut :
a. Cement Mill Plant 1 ( Tube Mill with Hydraulic Roller Press )
Material digiling dengan Hydraulic Roller Prass sebagai penggilingan tahap
pertama dengan memanfaatkan energi tekanan dan putaran roller untuk menggiling atau
menghancurkan dan mereduksi ukuran klinker, gypsum dan limestone menjadi butiran
yang lebih halus yang berbentuk lempengan.
Selanjutnya masuk grit separator yang berfungsi sebagai desagglomerator untuk
memecah material produk roller press yang masih berbentuk lempengan dan sebagai
classifier untuk memisahkan fine product (< 90µm) dengan coarse material(material
kasar). Kemudian dipisahkan di cyclone dan masuk ke finish mill sebagai finish
grinding, dimana material akan digiling dengan menggunakan grinding media berupa
ball mill yang saling bertumbukan satu sama lain dan dengan liner di dalam mill.
Kemudian masuk sepax separator sebagai classifier dimana memisahkan fine
product (< 45µm) dan coarse material (material kasar) yang merupakan produk regrind
mill. Setelah itu masuk jet pulse filtax untuk memisahkan gas dengan finish produk dari
outlet sepax separator melalui proses filtrasi dan bag cleaning. Finish produk berupa
semen yang terkumpul di hopper bottom filtax jet pulse filter, dialirkan kebagian tengah
hopper dengan menggunakan screw conveyor, dimana finish product berupa semen
akan ditransportasikan ke cement silo.
b. Cement Mill Plant 2( Vertical Roller Mill )
Material dari silo masing-masing di angkut ke Vertical Roller Mill kemudian
material masuk ke bagian tengah dari Vertikcal Roller Mill untuk digiling. Proses
penggilingan ini dilakukan dengan empat bola sebagai penggilingannya dan selama
proses penggilingan berlangsung terjadi juga proses pengeringan oleh udara panas.
Udara panas ini di hasilkan dari kiln dengan bantuan Mill Fan untuk mengalirkan udara
panas ke Vertical Roller Mill.
Material yang sudah halus akan terbawa oleh udara panas menuju Classifier untuk
proses pemisahan antara material yang halus dengan yang belum cukup halus. Material
yang halus akan lewat menuju alat Main Filter dan yang reject akan jatuh kebawa untuk
penggilingan lebih lanjut sampai benar-benar halus.
Material yang lewat dari Classifier dibawa menuju Main Filter untuk proses
pemisahan antara udara panas dengan produk (semen). Didalam Main Filter terdapat
kantung yang memisahkan antara udara panas dan produk. Produk akan tertinggal di
bag-bag dan udara panas melewati kantung menuju Vertical Roller Mill kembali dengan
bantuan Mill Fan dan sebagian ke lingkungan, sedangkan produk akan di bawa menuju
semen silo.
6. Pengantongan Semen
Semen dikeluarkan dari semen silo dan diangkut dengan menggunakan belt conveyor
masuk ke steel silo. Dengan alat pengantongan berupa Rotary Packer, semen dikantongi
dengan masing-masing kantong.
Berdasarkan kantongnya, semen yang diproduksi oleh PT. Semen Baturaja (Persero)
dapat dibagi menjadi 3 yaitu:
1. Semen sak adalah semen yang dibungkus berisikan 50 kg semen , kemudian di
bawa ke truk untuk dipasarkan ke tempat pemasarannya. Semen jenis ini biasa
digunakan oleh masyarakat umum.
2. Semen big bag adalah semen yang dibungkus dengan berisikan 1 ton semen. Semen
ini biasa digunakan untuk proyek.
3. Semen curah adalah semen yang tidak mengalami proses pengantongan, karena
semen tersebut langsung dimasukkan ke dalam truck kapsul. Semen jenis ini juga
biasa digunakan untuk proyek-proyek.
2.3 Produk
Produk yang dihasilkan dari proses pembuatan semen di PT. Semen Baturaja (Persero)
adalah Semen Portland Type I. Menurut Standar Nasional Indonesia, semen Portland Type I
adalah semen Portland untuk penggunaan umum yang tidak memerlukan persyaratan khusus
seperti yang disyaratkan pada jenis-jenis lainnya. Penggunaan semen Portland type I dapat
dipakai untuk seluruh bangunan seperti untuk jalan, jembatan, bangunan gedung dan lain-lain
jenis konstruksi, terutama yang tidak ada kemungkinan mendapat serangan sulfat dari tanah dan
timbulnya panas hidrasi yang tinggi.
C. Struktur Organisasi dan Manajemen Perusahaan
1.3.1 Struktur Organisasi
Struktur organisasi Perseroan menerapkan struktur organisasi yang dinamis dan efektif
sesusai dengan fungsi-fungsi yang dibutuhkan dan selaras dengan strategi perusahaan serta
mampu mengkoordinir tuntutan pengembangan organisasi untuk mencapai kinerja yang
optimal.
Sebagai suatu Badan Umum Milik Negara, PT. Semen Baturaja (Persero), memiliki
suatu struktur organisasi yang merupakan bagian yang sangat penting untuk perusahaan,
sehingga nantinya masing – masing bagian mempunyai peran dan tanggung jawab yang
jelas. PT. Semen Baturaja (Persero) memiliki bentuk organisasi line dan staff, dimana
pimpinan tertinggi adalah Dewan Direksi yang terdiri dari Direksi Utama.
Direksi Utama membawahi Direktur Teknik, Direktur Produksi, Direktur Umum/SDM
dan Direktur Komersial. Tugas dan tanggung jawab direktur PT. Semen Baturaja (persero)
terdiri atas :
1. Direktur Utama, bertanggung jawab atas kegiatan perusahaan,
2. Direktur Teknik, Bertanggung jawab atas kegiatan perecanaan penelitian dan
pengembangan bidang engineering, pengembangan usaha sistem manajemen dari
logistik,
3. Direktur Produksi, bertanggung jawab atas keseluruhan kegiatan perencanaan dan
pengendalian seluruh operasional produksi semen diketiga site, yaitu
Palembang,Baturaja,Panjang,
4. Direktur Umum / SDM, bertanggung jawab atas kegiatan perencanaan pengembangan
Sumber Daya Manusia dan Umum,
5. Direktur Komersial, bertanggung jawab atas perencanaan dan pelaksanaan dan juga
pengendalian bidang keuangan,pemasaran.
Pembagian manajemen organisasi antara lain:
1. Direktur Utama membawahi, antara lain :
a. Direktur Teknik,
b. Direktur Produksi,
c. Diektur Umum/SDM,
d. Direktur Komersial,
2. Direktur Teknik membawahi, antara lain :
Departeman Penelitian dan Pengembangan, yaitu meliputi :
a. Penelitian BBPPO dan Jaminan  Mutu (QA),
b. Penembangan Usaha dan Sistem Manajemen,
c. K – 3,
e. Rancang Bangun dan Perekayasaan,
f. Perencanaan dan Penyediaan Material.
3. Direktur Produksi membawahi, antara lain :
Departemen operasi,meliputi :
a. Produksi PBR
b. PBM PBR,
c. Pemeliharan PBR,
d. Pabrik Palembang,
e. Pabrik Panjang.
4. Direktur Umum/SDM membawahi, antara lain :
a. Umum dan Personalia,
b. Perencanaan dan Pengembangan Personil (P-3),
c. Keamanan,
d. Perwakilan Jakarta.
5. Direktur Komersial membawahi, antara lain :
a. Departemen Keuangan, meliputi :
- Akuntansi,
- Pembendaharaan, Pajak dan Asuransi,
- Anggaran dan Analisa Keuangan
- Pengembangan system Komputerisasi
- Keuangan PBR
- Keuangan PPJ
b. Departemen Niaga meliputi :
- Pengadaan
- Pemasaran
c. KBL (Kemitraan Bina Lingkungan)
Kelompok jabatan dalam struktur PT. Semen Baturaja (Persero) dibagi dalam delapan
tingkatan,yaitu :
1. Departemen
2. Biro
3. Bagian
4. Seksi
5. Regu
6. Pelaksana I
7. Pelaksana II
8. Pelaksana III
Tingkatan seksi sampai dengan tingkat Departemen dinamakan Karyawan Staff,
sedangkan untuk  tingktan regu, Pelaksana I, Pelasana II, Pelaksana III, dinamakan
Karyawan non Staff. Setiap tingkatan dipimpin oleh seorang  kepala, dimana masing-masing
kepala dalam setiap tingkatan mempunyai tugas dan mempunyai wewenang masing-masing,
atau yang disebut  dengan uraian tugas jabatan (Job Discription).

1.3.2 Manajemen Perusahaan


Jumlah pegawai PT.Semen Baturaja (Persero) ini berjumlah sebanyak 750 orang yang
terdiri 394 orang di Pabrik Baturaja, 155 orang di Pabrik Panjang, 201 orang di Pabrik
Palembang.
Peraturan kerja yang berlaku di PT. Semen Baturaja (Persero) berdasarkan
kesepakatan kerja bersama antara serikat karyawan semen Baturaja dengan pihak
manajemen PT. Semen Baturaja (Persero) yang disahkan oleh Menteri Tenaga Kerja dengan
surat keputusan No.Kep.357/BW/PKPP/2002. Adapun peraturan kerja yang berlaku  PT.
Semen Baturaja (Persero) antara lain :
1. Untuk Kerja non Shift
- Menggunakan sistem kerja yaitu dari senin sampai jumat
- Jam kerja : 07.30-16.30
- Jam istirahat hari senin sampai hari kamis : 12.00- 12.45
- Jam istirahat hari jumat : 11.30-13.30
2. Untuk jam kerja shift
- Hari minggu dan hari besar lainnya adalah hari kerja
- Shift I : 07.30-15.30
- Shift II : 15.30-23.30
- Shift III : 23.30-07.30
Sistem kerja yang digunakan oleh PT. Semen Baturaja (Persero) adalah sistem kerja
non shift dan shift. Pekerja non shift meliputi para karyawan administrasi perusahaan kepala 
bagian, kepala seksi serta para manajer, sedangkan karyawan shift meliputi operator, satpam
dan karyawan pembantu.
Sistem penggajian karyawan meliputi dua jenis, yaitu fix salary atau gaji tetap dan
variable salary meliputi lembur, shift dan pegawai call out.
Selain gaji yang diberikan oleh perusahaan, karyawan juga diberi tunjangan, berupa
tunjangan shift, tunjangan proporsional, tunjangan cuti, tunjangan tahunan dan tunjangan
pengobatan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi sistem penggajian antara lain :
1. Indeks yaitu ketetapan berdasarkan golongan karyawan
2. Gradasi atau grade yaitu tingkatan golongan
3. Senioritas yaitu lamanya kerja
4. Performance meliputi kepatuhan, keefektifitasan dan kreativitas.
Adapun fasilitas yang disedakan untuk para karyawan PT. Semen Baturaja (Persero)
antara lain :
1.    Rumah Dinas,
2.    Rumah Sakit,
3.    Tempat Peribadatan,
4.    Sarana Olahraga ( lapangan tennis dan kolam renang),
5.    Transportasi,
6.    Rekreasi.
1.3.3 Peraturan Perusahaan
Peraturan perusahaan adalah sesuatu yang memuat berbagai kebijaksanaan, prosedur,
serta pelaksanaan yang ditertibkan oleh perusahaan yang kemudian disahkan oleh
Departemen Tenaga Kerja yang berlaku di RI.
Beberapa peraturan umum yang ditetapkan oleh PT. Semen Baturaja (Persero) adalah:
1. Dalam memasuki area pabrik, karyawan harus menunjukan tanda pangenal dan
menggunakan helm serta sepatu safety,
2. Memakai seragam yang disediakan oleh PT. Semen Baturaja,
3. Jumlah cuti tahuhan adalah 12 hari bagi setiap karyawan,
4. Setiap orang berkewajiban melaksanakan tugas dengan baik dan membersikan tempat
pekerjaan,
5. Dilarang membawa obat-obatan terlarang ke dalam wilayah perusahaan dan dilarang
meminum minuman yang mengandung alkohol selama jam kerja,
6. Setiap karyawan wajib masuk dan pulang kerja tepat pada waktunya.

1.3.4 Pelayanan dan Kesejahteraan Sosial


Manajemen berkeyakinan bahwa untuk mendapatkan kerja yang bermutu dan
mempunyai tingkat produktivitas yang tinggi, maka jaminan kesejahteraan dan kebutuhan
sosial mereka perlu diperhatikan. Disamping memberikan imbalan kerja yang memadai
kebutuhan-kebutuhan sosial dan aspirasi lainnya juga mendapatkan perhatian dengan
disediakannya fasilitas sarana penunjang berupa :
1. Balai pengobatan untuk karyawan dan fasilitas dan rawat inap dirumah sakit yang
ditunjuk perusahaan,
2. Perpustakaan yang dapat digunakan waktu istirahat/waktu senggang oleh karyawan untuk
membaca,
3. Perumahan karyawan yang disediakan bagi karyawan tingkat staff dan non staff,
4. Mess/wisma untuk karyawan yang sedang berdinas dimasing – masing lokasi pabrik
untuk tamu perusahaan yang berkunjung ke pabrik,
5. Sarana olahraga seperti lapangan tenis, sepakbola, bulutangkis, basket, kolam renang,
meja billiard, sarana kesenian dan alat musik.

1.3.5 Kepersonaliaan
Biro Personalia PT.Semen Baturaja (Persero) mempunyai tanggung jawab yang besar
terhadap kelancaran dan kelangsungan serta maju mundurnya perusahaan. Tugas dan
tanggung jawab Biro Personalia mengenai:
a. Penerimaan tenaga kerja untuk mendapatkan tenaga kerja yang baik juga berkualitas,
b. Penempatan tenaga kerja sesuai skill dan keahlian,
c. Melakukan pemutusan hubungan kerja,
d. Memberikan nilai terhadap prestasi karyawan,
e. Mengeluarkan peraturan kepegawaian bagai karyawan.

1.3.6 Sistem Penggajian


Sistem penggajian yang diberikan oleh perusahaan terhadap seluruh karyawan terdiri
dari:
1. Gaji Tetap
Gaji tetap tergantung pada standar golongan dan merupakan fungsi daripada jabatan.
2. Gaji Variabel
Gaji variabel ditentukan kepada prestasi kerja karyawan dan prestasi dari perusahaan.

Berdasarkan pembagian karyawan staff dan non staff maka sistem pengajiannya
dapat dilihat pada Tabel 2. di bawah ini :
Tabel 2. Sistem Penggajian Karyawan
Karyawan staff Karyawan non staff
Gaji tetap a.       Gaji tetap
1.      Gaji Pokok 1.      Gaji Pokok
2.      Tunjangan-tunjangan 2.      Tunjangan-tunjangan
a)      Pengabdian a)      Pengabdian
b)      Jabatan b)      Jabatan
c)      Keluarga c)      Keluarga
d)     Lokasi d)     Lokasi
e)      Sewa Rumah e)      Sewa Rumah
f)       Pengobatan -
a.       Gaji Variabel b.      Gaji Variabel
b.              - 1.      Tunjangan shiff
1.      Call out 2.      -
2.      Bonus 3.      Bonus
3.      – 4.      Tunjangan kehadiran
4.      – 5.      Lembur
Sumber : Bagian Personalia PT. Semen Baturaja (Persero)

1.1 Pemasaran
Pemasaran semen  tidak secara langsung dilakukan oleh PT. Semen Baturaja (Persero),
melainkan melalui distributor–distributor atau penyalur –penyalur yang tersebar diwilayah
pemasaran PT. Semen Baturaja (Persero).
PT. Semen Baturaja (Persero) mempunyai wilayah pemasaran antara lain :
1.    Banten,
2.    Bengkulu,
3.    Jawa Barat/DKI Jakarta,
4.    Jambi,
5.    Lampung,
6.    Sumatera Selatan.

Anda mungkin juga menyukai