Anda di halaman 1dari 26

PT SEMEN BATURAJA (PERSERO)

Oleh Yulius Fernando

PROFIL PERUSAHAAN DAN SEJARAH SINGKAT


PT Semen Baturaja (Persero) adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak pada bidang industri semen di wilayah Sumatera Bagian Selatan. PT Semen Baturaja (Persero) didirikan 14 Nopember 1974 oleh PT Semen Gresik dan PT Semen Padang. Pada tanggal 9 Nopember 1979 status perusahaan berubah dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) menjadi Persero dengan saham Pemerintah Republik Indonesia 88%, PT Semen Padang 7% dan PT Semen Gresik 5%. Sejak tahun 1991-sekarang diambil alih secara keseluruhan oleh Pemerintah Republik Indonesia.

KONSUMSI DAN EKSPOR SEMEN


Tahun Konsumsi Nasional (dalam ton) 1997 27.940.000 Ekspor (dalam ton) 801.000

1998
1999 2000 2001

19.243.000
18.769.000 22.290.000 25.530.000

4.420.000
5.180.000 4.903.000 5.750.000

2002
2003 2004 2005

27.180.000
27.528.000 30.069.000 31.433.000

4.183.000
3.073.000 2.946.000 3.289.000 3.000.000 2.000.000*

2009
2010 2011 2012

38.400.000
41.500.000* 45.000.000 48.150.000*

Sumber: Untuk tahun 1991 sampai 2005 dari Departemen Perindustrian, Direkterat Agro dan Kimia tahun 2006 Keterangan = (*) : Prediksi

PERKEMBANGAN INDUSTRI SEMEN DI INDONESIA

Kebutuhan semen dalam negeri diperkirakan mengalami pertumbuhan sebesar 6,5 persen per tahun. Secara nasional, permintaan semen tahun 2015 diperkirakan mencapai 56 juta ton per tahun.

LOKASI DAN TATA LETAK PABRIK


Lokasi pabrik di Baturaja terletak di daerah Sukajadi, Kecamatan Baturaja Timur, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Provinsi Sumatera Selatan. Jarak antara pabrik Panjang (Bandar Lampung) ke pabrik Baturaja dapat ditempuh dengan jarak lebih kurang 270 Km, sedangkan jarak dari pabrik Baturaja ke pabrik Palembang lebih kurang 198Km. Untuk mempermudah komunikasi antara pemerintah pusat dengan pihak perusahaan, maka PT. Semen Baturaja (Persero) membuka kantor perwakilan di Jakarta.

LOKASI DAN TATA LETAK PABRIK


PT. Semen Baturaja terletak di kabupaten OKU dan berjarak 90 km dari kota Tanjung Enim, tempat terdapatnya tambang batubara, Bukit asam (PTBA). Bahan baku berupa batu kapur banyak tersedia dan terdapat cadangan batu kapur sebanyak 38.250.000 metrik ton dan tanah liat 2.650.000 metrik ton dilokasi Desa Pusar, yang terletak lebih kurang 3 km dari pusat kota Baturaja, sehingga diperkirakan dengan kapasitas produksi 550.000 ton semen per tahun bisa beroperasi selama 50 tahun.

LOKASI DAN TATA LETAK PABRIK


Lokasi unit-unit pabrik semen untuk pembuatan terak di Baturaja dengan kapasitas produksi 1.250.000 ton per tahun, penggilingan dan pengantongan semen di Baturaja dengen kapasitas produksi 550 ribu ton per tahun, penggilingan dan pengantongan semen di Kertapati, Palembang dengan kapasitas produksi 350 ribu ton semen per tahun. Selain di Baturaja dan Kertapati, penggilingan dan pengantongan juga dilakukan di Panjang, Bandar Lampung dengan kapasitas produksi 350 ribu ton per tahun.

TOPOGRAFI
Kabupaten Komering Ulu
daerah yang berbukit-bukit dengan ketinggian yang berbeda, umumnya berbukit rendah dengan ketinggian yang bervariasi antara 40 m sampai 60 m di atas permukaan air laut. Wilayah kuasa penambangan batu kapur yang dikelola oleh PT. Semen Baturaja (Persero), merupakan bekas ladang pertanian yang ditumbuhi semak belukar, terletak di Desa Pusar.

Bagian Selatan
mengalir Sungai Ogan yang memiliki ketinggian 30 m diatas permukaan air laut. Lokasi penambangan batu kapur dan tanah liat untuk kebutuhan pabrik terletak lebih kurang 1.500 meter dari lokasi pabrik PT. Semen Baturaja (Persero). Sedangkan lokasi Pabrik Baturaja terletak sekitar 2,5 Km dari pusat kota Baturaja dan berjarak 198 Km dari ibukota propinsi Sumatera Selatan (Palembang).

TOPOGRAFI
1. PERTIMBANGAN EKONOMI Lokasi pembuatan klinker di pabrik Baturaja yang dekat dengan lokasi penambangan bahan mentah, sedangkan Cement Mill Plant sekarang digunakan untuk pemerataan produksi dan pemasaran. Lokasi Grinding Plant dipilih di Panjang dan Palembang dengan pertimbangan sebagai berikut : Dekat dengan daerah pemasaran Memudahkan pemantauan konsumsi semen di pasaran sehingga produksi dapat dikontrol Dekat dengan pusat sarana transportasi, baik transportasi hasil produksi maupun untuk bahan baku

TOPOGRAFI
2. Pertimbangan Sosial
Meningkatkan taraf hidup masyarakat di sekitarnya. Memperluas lapangan kerja di sekitarnya dan mengembangkan industri lapangan kerja di sekitarnya dan mengembangkan industri angkutan dan perdagangan bahan bangunan.

PRODUK
Produk yang dihasilkan oleh PT Semen Baturaja (Persero) adalah Semen Portland Type I. Semen Portland type I diproduksi menurut Standard Nasional SNI No 15 - 2049 - 1994. Semen Portland Type I adalah semen Portland untuk penggunaan umum yang tidak memerlukan persyaratan khusus seperti yang disyaratkan pada jenis-jenis lain. Penggunaan semen Portland type I seperti:
untuk jalan Jembatan bangunan gedung lain-lain jenis konstruksi, terutama yang tidak ada kemungkinan mendapat serangan sulfat dari tanah dan timbulnya panas hidrasi yang tinggi.

PRODUK
Bahan baku
batuan alam yang mengandung oksida oksida kalsium, alumina, silika dan besi. Bahan baku tersebut terdiri dari tiga kelompok yaitu bahan baku utama, bahan baku penunjang (korektif) dan bahan baku tambahan.

PRODUK
Bahan Baku Utama
Bahan baku utama merupakan bahan baku yang mengandung komposisi kimia oksida oksida kalsium, silika dan alumina.

Bahan baku utama yang digunakan yaitu


Batu kapur (Lime Stone) Calsium carbonat (CaCO3) berasal dari pembentukan geologis yang pada umumnya dapat dipakai untuk pembuatan semen portlad sebagai sumber senyawa kapur (CaO). Tanah liat (Clay) Tanah liat (Al2O3.K2O.6SiO2.2H2O) merupakan bahan baku semen yang mempunyai smber utama senyawa silika, senyawa alumina, dan senyawa besi.

PRODUK
Bahan Baku Penunjang (Korektif)
Bahan baku korektif adalah bahan tambahan pada bahan baku utama apabila pada pencampuran bahan baku utama komposisi oksida oksidanya belum memenuhi persyaratan secara kualitatif dan kuantitatif. Pada umumnya, bahan baku korektif yang digunakan mengandung oksida silika, oksida alumina dan oksida besi yang diperoleh dari pasir silika (silica sand) dan pasir besi (iron sand).

Pasir silika (silica sand)


Pasir silika digunakan sebagai pengkoreksi kadar SiO2 dalam tanah liat yang rendah.

Pasir besi (iron sand)


Pasir besi digunakan sebagai pengkoreksi kadar Fe2O3 yang biasanya dalam bahan baku utama masih kurang.

PRODUK
Bahan Baku Tambahan
Bahan baku tambahan adalah bahan baku yang ditambahkan pada terak atau klinker untuk memperbaiki sifat sifat tertentu dari semen yang dihasilkan. Bahan baku tambahan yang biasa digunakan untuk mengatur waktu pengikatan semen adalah Gypsum.

PROSES PRODUKSI
Proses pembuatan semen yang dilakukan pada PT. Semen Baturaja ini menggunakan proses kering (Dry process). Proses produksi ini dimulai dari: 1. penyediaan bahan mentah 2. penggilingan bahan mentah 3. Pembakaran 4. pendinginan klinker 5. penggilingan klinker 6. pengantongan semen.

PROSES PRODUKSI
1. Penyediaan Bahan Mentah
Bahan mentah yang dibutuhkan dalam pembuatan semen antara lain batu kapur, tanah liat , pasir silica dan pasir besi . Proses

1. 2. 3. 4.

Penambangan Batu Kapur (Lime Stone) Penambangan Tanah Liat (Clay) Penyediaan Pasir Silika Penyediaan Pasir Besi / Bijih Besi

PROSES PRODUKSI
2. Penggilingan Bahan Mentah
Penggilingan bahan mentah adalah cara untuk memperkecil ukuran bahan mentah menjadi lebih kecil atau membuat luas permukaan material menjadi lebih besar. Tujuan dari penggilingan bahan mentah ini adalah untuk mendapatkan campuran bahan mentah yang homogenik dan untuk mempermudah terjadinya reaksi kimia pada saat klinkerisasi. Proses 1) Penggilingan Batubara 2) Penggilingan Raw Coal 3) Pengumpanan coal ke kiln dan kalsiner

PROSES PRODUKSI
3. Proses Pemanasan Awal dan Proses Klinkeriasi
1. Proses pemanasan awal Proses pemanasan awal adalah proses penguapan air dan proses calsinasi pada umpan kiln raw meal pada temperatur 600 800 0C.

PROSES PRODUKSI
4. Pembakaran
Tepung baku (raw meal) yang telah dihomogenisasi di dalam CF Silo dikeluarkan dan dengan menggunakan serangkaian peralatan transport, tepung baku di umpankan ke kiln. Proses 1. Pengeringan 2. Dehidrasi 3. Dekomposisi dan kalsinasi 4. Klinkerisasi 5. Quenching

PROSES PRODUKSI
5. Penggilingan Semen Dengan menggunakan sebuah fan , material yang telah halus dihisap dan dipisahkan dari udara pembawanya dengan menggunakan beberapa perangkat pemisah debu. Hasil penggilingan ini disimpan dalan semen silo yang kedap udara. Semen yang dihasilkan harus memenuhi syarat mutu fisik semen dengan kehalusan minimal 3000 cm2/g (SNI mempersyaratkan min. 2800 cm2/g).

PROSES PRODUKSI
6. Pengantongan Semen Semen dikeluarkan dari semen silo dan diangkut dengan menggunakan belt conveyor masuk ke steel silo. Dengan alat pengantongan berupa Rotary Packer, semen dikantongi dengan setiap 1 sak berisi 50 kg semen , kemudian di bawa ke truk untuk dipasarkan.

PROSES PRODUKSI

PROSES PRODUKSI

Pengolahan Lingkungan
1. Pembangunan fisik:
Pemasangan alat-alat pengukur debu seperti electrostatic presipatator (EP), dust collector, cyclone sehingga debu dapat ditekan sampai dibawah ambang batas. memberikan beasiswa kepada siswa yang berprestasi dari kalangan yang tidak mampu. memberikan pelayanan berobat gratis kepada masyarakat di daerah sekitar pabrik secara periodik. Melaksanakan sunatan massal untuk anak-anak yang tidak mampu disekitar lingkungan pabrik.

2. 3.

Bidang Sumber Daya Manusia:


Peningkatan Kesehatan dan Lingkungan:

4.

Peningkatan Ekonomi Masyarakat:


Memberikan bantuan kepada usaha usaha masyarakat dan koperasi yang ada di sekitar lingkungan pabrik melalui Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi (PUKK).

Anda mungkin juga menyukai