Anda di halaman 1dari 20

BAB 2

TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah dan Perkembangan PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang

Negara Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang,


dimana mata rantai kehidupan sebagian penduduknya masih bergantung pada
sektor pertanian. Jumlah daratan yang masih luas memungkinkan penduduknya
melakukan usaha pertanian sebagai sumber mata pencarian. Ini sesuai dengan
Pasal 33 Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 bahwa, Kekayaan alam yang
terkandung di bumi Indonesia akan dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk
kemakmuran rakyat Indonesia. Berdasarkan dalil tersebut dan melihat kenyataan
adanya kekayaan alam yang melimpah di bumi Indonesia, maka pemerintah
berupaya menggalinya dengan cara memajukan sektor pertanian yang merupakan
tulang punggung tata ekonomi Indonesia.
Ditinjau dari perlunya pupuk bagi pertanian Indonesia maka pemerintah
merasa perlu untuk mendirikan pabrik-pabrik pupuk antara lain pabrik yang telah
didirikan adalah PT Pupuk Sriwidjaja atau yang dikenal dengan sebutan PT Pusri.
Perusahaan ini merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang fokus di
bidang produksi dan marketing produk utama pupuk. PT. Pupuk Sriwidjaja resmi
dilegalisasi berdasarkan akta notaris Eliza Pondang bernomor 177 tertanggal 24
Desember 1959 dan diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik
Indonesia No. 46 tanggal 7 Juni 1960. Sedangkan Presiden Direktur pertama pada
waktu itu dipegang oleh Ir. Ibrahim Zahier, dan beliau menggandeng Ir. Salmon
Mustafa menjadi Direktur Utama.

PT. Pusri yang dalam pembangunannya menggunakan modal pertama


sebesar Rp. 10.000.000.000.000,- ini merupakan pabrik pupuk pertama yang
dibangun di Indonesia dan sekaligus pionir (aspek teknologi dan sumber daya
manusia) dalam industri pupuk di Indonesia. Pemancangan tiang pertama PT.
Pusri dilakukan oleh Presiden RI pertama Ir. Soekarno pada tanggal 14
Agustus1961 yang kemudian diresmikan oleh Wakil Perdana Menteri I Chaerul
Saleh atas nama Presiden RI pada tanggal 4 Juli 1964.
Jurusan Teknik Mesin Pupuk Sriwidjaja
Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya Palembang 5
6

Perusahaan pupuk pertama di Indonesia yang menempatkan pabriknya di


pinggiran Sungai Musi ini telah mengalami dua kali revisi bentuk badan usaha.
Revisi pertama yaitu berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 20 Tahun 1964
yang mengubah status dari Perseroan Terbatas (PT) menjadi Perusahaan Negara
(PN). Kemudian menurut Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 1969, statusnya
dikembalikan ke bentuk PT setelah aktenya ditandatangani oleh Soeleman
Ardjasasmita pada Januari 1970.

2.2. Profil Pabrik


PT. PUSRI Palembang mempunyai 4 (empat) unit pabrik,yaitu :
a. Pabrik IB
b. Pabrik II
c. Pabrik III
d. Pabrik IV
Dengan masing-masing pabrik terdiri atas 3 (tiga) bagian, yaitu :
a. Pabrik Offsite/Utilitas
b. Pabrik Ammonia
c. Pabrik Urea
Dimana setiap bagiannya akan dijelaskan lebih lanjut pada bab berikutnya.

Gambar 2.1 Diagram Overall Pabrik PT PUSRI Palembang


Sumber : PT Pupuk Sriwidjaja Palembang

Jurusan Teknik Mesin Pupuk Sriwidjaja


Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya Palembang
7

2.2.1. Pabrik IB
Pada tahun 1985, operasi pabrik Pusri-I dihentikan karena faktor usia
dan dinilai tidak efisien lagi. Pada tahun 1990 pabrik Pusri-I dirombak
menjadi pabrik Pusri-IB oleh PT Rekayasa Industri dengan menggunakan
teknologi Advanced Cost and Energy Savings (ACES). Pusri-IB diresmikan
pada tanggal 22 Desember 1994 oleh Presiden Soeharto. Pusri-IB
menggunakan sistem kendali komputer Disributed Control System. Pabrik
Pusri-IB ini dibangun dengan kapasitas terpasang 570,000 ton/tahun Urea.
Dalam rangka meningkatkan efisiensi pabrik pada tahun 1992 dilakukan
program Ammonia Optimization Project (AOP) dan Urea Optimization
Program (UOP) dalam upaya optimasi produksi pada Pusri-II, Pusri-III, dan
Pusri-IV. Program yang dilakukan Pusri telah dapat membuahkan hasil
dengan meningkatkan jumlah produksi Amoniak dan Urea dengan
mengurangi konsumsi energi yang dibutuhkan. Dengan keberadaan empat
pabrik yang dimiliki saat ini, PT Pusri telah menjadi produsen pupuk Urea
terbesar di Indonesia.

Pabrik Ammonia dan Urea menggunakan teknologi proses hemat


energi sebagai berikut :
i. Ammonia : menggunakan proses MW Kellog dengan pemakaian
energi sebesar 7,16 juta Kcal per ton.
ii. Urea : menggunakan proses Advanced Cost Energy Saving (ACES)
dari TEC dengan pemakian energi sebesar 0,772 Kcal per ton.
Dibandingkan dengan pabrik yang telah dibangun sebelumnya, pabrik
PUSRI IB merupakan pabrik yang paling efisien, dengan penerapan proses
hemat energi 30% lebih hemat dari pabrik-pabrik PUSRI yang ada.
Untuk mengontrol operasi pabrik sesuai dengan perkembangan
teknologi, dikendalikan dengan komputer yang disebut Distributed Control
System (DCS). Dengan sistem ini operator dapat melakukan pengontrolan
operasi pabrik dengan lebih mudah dan efektif.

Jurusan Teknik Mesin Pupuk Sriwidjaja


Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya Palembang
8

Gambar 2.2 Pabrik IB PT PUSRI Palembang


Sumber : PT Pupuk Sriwidjaja Palembang

2.2.2. Pabrik II
Karena kebutuhan pupuk yang semakin meningkat, maka dibangunlah
pabrik pupuk kedua sebagai realisasi Rencana Pembangunan Lima Tahun
1969-1974.Pabrik ini disebut PUSRI II, dipersiapkan pada pertengahan
tahun 1968. Feasibility study dilakukan oleh konsultan Amerika, John van
der Valk & Associates. Pabrik dengan luas areal sebesar 15 hektar ini mulai
beroperasi pada tanggal 6 Agustus 1974.Dua hari kemudian, pada tanggal 8
Agustus 1974 pabrik PUSRI II diresmikan oleh Presiden RI.

Gambar 2.3 Pabrik II PT PUSRI Palembang


Sumber : PT Pupuk Sriwidjaja Palembang

Pelaksanaan pembangunannya dilakukan oleh Kellog Overseas


Corporation dari Amerika sebagai kontraktor utama, perancang unit

Jurusan Teknik Mesin Pupuk Sriwidjaja


Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya Palembang
9

ammonia dan bertugas membangun pabrik ammonia serta unit-unit


pembantu. Sedangkan unit urea dikerjakan oleh sub-kontraktor Toyo
Engineering Corporation dari Jepang. Pembangunan tersebut dimulai pada
tanggal 7 Desember 1972 dan selesai pada bulan Juli 1974.
Biaya untuk pembangunan proyek PUSRI II ini diperoleh sebagian
besar dari (1) pinjaman jangka panjang Pemerintah Republik Indonesia
melalui Bank Bumi Daya dan (2) empat Lembaga Internasional yaitu : IDA
(International Development Association), Pemerintah Amerika Seriakt
melalui USAID (United States Agency for International Development),
ADB (Asian Development Bank) dan Pemerintah Jepang melalui OECF
(Overseas Economic Cooperation Fund). Disamping itu juga dikeluarkan
biaya oleh PUSRI sendiri dan penambahan modal dari Pemerintah.
PUSRI II mempunyai kapasitas produksi urea sebesar 380.000 metrik
ton per tahun. Pabrik ammonia yang terdiri dari satu deretan mempunyai
kapasitas produksi sebesar 660 metrik ton per hari, menggunakan proses
Kellog. Pabrik urea juga terdiri dari satu deretan, mempunyai kapasitas
produksi sebesar 1.150 ton perhari atau 380.000 metrik ton per tahun
(sebelum proyek optimalisasi urea).
Proses pembuatan urea menggunakan proses Mitsui Toatsu Recycle C
Improved. Gas alam untuk bahan baku ammonia disediakan oleh Pertamina
Unit II yang disalurkan dari Prabumulih dan (dulu) PT Stanvac Indonesia
dari lapangan Pendopo. Pertamina Unit II mendapat tugas dari pemerintah
untuk pengadaan dan penyediaan gas bumi 40,00 MMSCFD/MBTU untuk
jangka waktu 20 tahun.
PUSRI II didukung oleh fasilitas pembantu, yaitu :
1. Generator utama berdaya 15MW untuk kebutuhan listrik PUSRI I dan
PUSRI II, termasuk generator cadangan 2x1 MW dan generator darurat
berdaya 208KW
2. Unit penjernihan air untuk keperluan pabrik, air minum dan perumahan
3. Gudang penyimpanan pupuk curahan dengan daya tampung sebesar
15.000 ton yang lengkap dengan pengatur suhu dan kelembaban.

Jurusan Teknik Mesin Pupuk Sriwidjaja


Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya Palembang
10

Untuk menunjang kinerja operasional jangka panjang, PT Pupuk


Sriwidjaja Palembang melakukan melakukan pembangunan pabrik Pusri-
IIB. Pabrik Pupuk Sriwidjaja (Pusri) II B yang sedang dibangun saat ini
akan menggantikan pabrik Pusri II yang beroperasi sejak 1974.. Pabrik
Pusri-IIB merupakan pabrik yang pertama kali dibangun atas nama PT.
Pupuk Sriwidjaja Palembang dan sengaja didesain ramah lingkungan serta
hemat energi. Diharapkan pabrik Pusri-IIB akan selesai dan mulai
beroperasi pada tahun 2016.

2.2.3. Pabrik III


Pada waktu meresmikan PUSRI II tanggal 8 Agustus 1974, Pemerintah
telah merencanakan untuk segera memulai PUSRI III.Keputusan ini diambil
Pemerintah untuk menanggulangi kebutuhan pupuk di dalam negeri yang
terus meningkat.
Sebagai tindak lanjut dari keputusan pemerintah in tepat pada tanggal
21 Mei 1975 Menteri Perindustrian M Jusuf telah meresmikan Pemancangan
Tiang Pertama pembangunan Pabrik PUSRI III.

Gambar 2.4 Pabrik III PT PUSRI Palembang


Sumber : PT Pupuk Sriwidjaja Palembang

Kapasitas Produksi :
1. Pabrik Ammonia PUSRI III terdiri dari satu deretan dengan kapasitas
produksi 1000 metrik ton per hari. Proses yang digunakan Proses Kellog
2. Pabrik Urea PUSRI III terdiri dari satu deretan dengan kapasitas
produksi 1.725 metrik ton sehari atau 570.000 metrik ton setahun. Proses

Jurusan Teknik Mesin Pupuk Sriwidjaja


Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya Palembang
11

yang digunakan adalah proses Mitsui Toatsu Total Recycle C -


Improved.

2.2.4. Pabrik IV
Presiden RI dengan Surat Keputusan No.17 tanggal 17 April 1975
telah menugaskan kepada Menteri Perindustrian untuk segera mengambil
langkah-langkah persiapan guna melaksanakan pembangunan pabrik PUSRI
IV.
Sebagai tindak lanjut dari SK Presiden RI itu, Menteri Perindustrian
dengan Surat Keputusannya No.SK-235/M/SK/4/1975 tanggal 24 April
1975 telah menetapkan pelaksanaan proyek perluasan pabrik Pupuk
Sriwidjaja beserta penanggungjawabnya yang kemudian dikenal dengan
nama Pembangunan Perluasan Pabrik PUSRI IV yang berlokasi
berdampingan dengan pabrik PUSRI III.

Gambar 2.5 Pabrik IV PT PUSRI Palembang


Sumber : PT Pupuk Sriwidjaja Palembang

Kapasitas produksi pabrik PUSRI IV adalah sama dengan pabrik


PUSRI III, yang terdiri dari :
1. Pabrik Ammonia yang memiliki satu deretan dengan kapasitas produksi
1000 metrik ton sehari, atau 330.000 metrik ton setahun. Proses yang
digunakan adalah proses MW Kellog
2. Pabrik Urea terdiri dari satu deretan dengan kapasitas produksi 1725
metrik ton sehari atau 570.000 metrik ton setahun. Proses yang
digunakan adalah Proses Mitsui Toatsu Total Recycle C Improved.

Jurusan Teknik Mesin Pupuk Sriwidjaja


Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya Palembang
12

PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang, Sumatera Selatan, pernah menjadi


Induk Perusahaan (Operating Holding) dengan membawahi 6 (enam) anak
perusahaan termasuk 2 (dua) anak perusahaan penyertaan langsung yaitu PT
Rekayasa Industri dan PT Mega Eltra, masing-masing perusahaan bergerak
dalam bidang usaha, sebagai berikut :

PT. Petrokimia Gresik (berdiri 31 Mei 1975), yang berkedudukan di


Gresik, Jawa Timur. Memproduksi dan memasarkan pupuk Urea, ZA, SP-
36/SP-18, Phonska, DAP, NPK, ZK, dan industri kimia lainnya serta
pupuk organik.

PT. Pupuk Kujang (berdiri 9 Juni 1975), yang berkedudukan di Cikampek,


Jawa Barat.

PT. Pupuk Kalimantan Timur (berdiri 7 Desember 1977), yang


berkedudukan di Bontang, Kalimantan Timur. Memproduksi dan
memasarkan pupuk Urea dan industri kimia lainnya.

PT. Pupuk Iskandar Muda (berdiri 24 Februari 1982), yang berkedudukan


di Lhokseumawe, Nanggroe Aceh Darussalam. Memproduksi dan
memasarkan pupuk.

PT. Rekayasa Industri (berdiri 11 Maret 1985), yang berkedudukan di


Jakarta. Bergerak dalam penyediaan jasa Engineering, Procurement &
Construction (EPC) guna membangun industri gas & minyak bumi,
pupuk, kimia dan petrokimia, pertambangan, pembangkit listrik (panas
bumi, batubara, microhydro, diesel).

PT. Mega Eltra (berdiri 1970), yang berkedudukan di Jakarta dengan


bidang usaha utamanya adalah perdagangan umum dan bergerak dalam
bidang layanan ekspor-impor, pemasok bahan kimia, distributor pupuk,
serta konstruksi.

Pada akhir kuartal 2010, PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang didirikan


berdasarkan Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H. No. 14 tanggal 12 November 2010.
Pendirian tersebut merupakan bagian dari mekanisme pemisahan tidak murni

Jurusan Teknik Mesin Pupuk Sriwidjaja


Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya Palembang
13

(spin off) sebagaimana tertuang didalam RUPS-LB tanggal 24 Desember 2010


yang berlaku efektif 1 Januari 2011 sebagaimana dituangkan dalam Perubahan
Anggaran Dasar PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang (berdasarkan akta notaris) yang
telah disahkan oleh Menteri Hukum dan HAM tanggal 13 Desember 2010 nomor
AHU-57993.AH.01.01 tahun 2010. PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang, yang tetap
disebut sebagai Pusri, menjadi anak perusahaan dan beroperasi efektif sejak 1
Januari 2011 sedangkan PT Pupuk Sriwidjaja (Persero) menjadi perusahaan
induk. Terhitung sejak tanggal 5 April 2012, PT. Pupuk Sriwidjaja (Persero)
kemudian secara resmi berganti nama menjadi PT Pupuk Indonesia (Persero) yang
disebut juga sebagai Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC). Setelah
diresmikan, perusahaan induk mulai melakukan restrukturisasi dengan
memisahkan aktiva dan pasiva perusahaan. PIHC berkedudukan di Jakarta dan
membawahi 6 anak perusahaan. Salah satunya adalah PT. Rekayasa Industri yang
merupakan anak perusahaan penyertaan langsung dan bergerak di bidang
Engineering, Procurement & Construction (EPC).

2.3 Logo dan Makna


Abad ke-7 menyaksikan bangkitnya sebuah kerajaan Indonesia pertama
yang besar, Sriwidjaja. Kerajaan ini adalah kerajaan Hindu yang terletak di
Sumatera Selatan. Pada masa keemasannya, kerajaan Bahari ini amat berkuasa
dan berpengaruh yang dipimpin oleh raja-raja keturunan dinasti Syailendra.

Nama sriwidjaja diabadikan pada perusahaan yang baru tumbuh ini, untuk
mengenang kembali kejayaan kerajaan Indonesia pertama yang telah termasyhur
di segala penjuru dunia. Di samping itu penggunaan nama Sriwidjaja merupakan
penghormatan bangsa Indonesia kepada leluhurnya yang pernah membawa
Nusantara ini ke puncak kegemilangan pada sekitar abad ke tujuh yang silam.
Dengan demikian pendirian pabrik pupuk yang dikaitkan dengan
keluhuran "Sriwidjaja" mempunyai relevansi bagi kebesaran cita-cita khususnya
dalam kesatuan dan ketahanan wawasan nusantara.

Sedang perahu Kajang yang merupakan legenda rakyat di sepanjang


Sungai Musi diangkat menjadi merk dagang PT. Pupuk Sriwidjaja.

Jurusan Teknik Mesin Pupuk Sriwidjaja


Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya Palembang
14

Gambar 2.6 Logo PT. PUSRI

Sumber : PT Pupuk Sriwidjaja Palembang

Lambang Pusri yang berbentuk huruf U melambangkan


singkatan Urea, lambang ini telah terdaftar di Ditjen Haki Dep
Kehakiman & HAM No.021391.

Setangkai padi dengan jumlah butiran 24 melambangkan tanggal


akte pendirian PT. Pusri.

Butiran-butiran urea berwarna putih sejumlah 12, melambangkan


bulan Desember pendirian PT. Pusri.

Setangkai kapas yang mekar dari kelopaknya, butir kapas yang


mekar berjumlah 5 buah kelopak yang pecah berbentuk 9 retakan
ini melambangkan angka 59 sebagai tahun pendirian PT Pusri.

Perahu Kajang merupakan ciri khas kota Palembang yang


terletak di tepian Sungai Musi.

Jurusan Teknik Mesin Pupuk Sriwidjaja


Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya Palembang
15

Kuncup teratai yang akan mekar, merupakan imajinasi pencipta


akan prospek perusahaan dimasa datang.

Komposisi warna lambang kuning dan biru benhur dengan


dibatasi garis-garis hitam tipis (untuk lebih menjelaskan gambar)
yang melambangkan keagungan, kebebasan cita-cita, serta
kesuburan, ketenangan, dan ketabahan dalam mengejar dan
mewujudkan cita-cita itu.

2.4 Visi, Misi, dan Makna Perusahaan


Berdasarkan SK Direktur PT Pupuk Sriwidjaja Palembang
No.SK/DIR/207/2012 tanggal 11 Juni 2012, Visi dan Misi PT. Pupuk Sriwidjaja
adalah sebagai berikut :
Visi : "Menjadi Perusahaan Pupuk Terkemuka Tingkat Regional"
Misi : "Memproduksi serta memasarkan pupuk dan produk agribisnis secara
efisien, berkualitas prima dan memuaskan pelanggan."
Makna : Pusri untuk Kemandirian Pangan dan Kehidupan yang Lebih Baik

2.5 Lokasi dan Tata Letak Pabrik


Letak geografis provinsi Sumatera Selatan yang memiliki sumber daya
alam berupa gas alam sebagai bahan baku pembuatan pupuk urea menjadi salah
satu faktor penting mengapa PT. PUSRI Palembang didirikan di provinsi ini.
Hasil studi kelayakan oleh konsultan Gas and Bell Association dari Amerika
Serikat pada tahun 1959 merekomendasikan pembangunan pabrik pupuk urea di
kota Palembang tepatnya di tepi sungai Musi di daerah Sungai Selayur sekitar 7
kilometer dari pusat Palembang.
Keadaan air sungai Musi yang tidak pernah surut sepanjang tahun
merupakan salah satu faktor penunjang utama bahan baku pembuat steam dan
keperluan utilitas serta transportasi hasil produksi.
Pabrik pupuk ini juga berdekatan lokasinya dengan operasi pertambangan
dan perkilangan minyak bumi Pertamina dan PT. Stanvac, sehingga bahan
bakumudah diperoleh, distribusi hasil produksi mudah diangkut dengan adanya
pelabuhan dan sarana lain yang menunjang pengangkutan. Pabrik PT. PUSRI

Jurusan Teknik Mesin Pupuk Sriwidjaja


Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya Palembang
16

Palembang dibangun diatas areal seluas kurang lebih 21 ha dan lokasi perumahan
karyawan dan sarana lainnya seluas kurang lebih 27 ha.
PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang terletak di tepi Sungai Musi kira-kira 7
km dari pusat kota Palembang, di Jl. May Zen, Kecamatan Ilir Timur II,
Palembang. Luas tanah yang digunakan untuk lokasi pabrik adalah 20,4732
hektar, ditambah untuk lokasi perumahan karyawan seluas 26,7965 hektar. Di
samping itu sebagai lokasi cadangan disiapkan tanah seluas 41,7965 hektar yang
dimaksudkan untuk persediaan perluasan komplek pabrik dan perumahan
karyawan bila diperlukan di kemudian hari. Berlokasi kurang lebih 7 km dari
pusat kota dan tepat di tepi Sungai Musi.

2.6 Struktur Organisasi dan Manajemen Perusahaan

PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang merupakan Badan Usaha Milik Negara


(BUMN) yang menggunakan sistem line and staff organization dengan bentuk
perseroan terbatas (PT) dalam pengelolaannya dan modal pengelolaan pabrik
berasal dari pemerintah. Proses manajemen PT Pupuk Sriwidjaja berdasarkan
Total Quality Control Management (TQCM) yang melibatkan seluruh pimpinan
dan karyawan dalam rangka peningkatan mutu secara kontinyu.

Organisasi PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang dipimpin oleh direktur utama


dan dibantu oleh empat orang direksi. Dalam kegiatan operasionalnya, direksi
dibantu oleh staf dan kepala departemen. Direksi bertanggung jawab kepada
Dewan Komisaris, dimana Dewan Komisaris terdiri dari wakil-wakil pemegang
saham yang bertugas menentukan kebijaksanaan umum yang harus dilaksanakan
oleh direksi, juga bertindak sebagai pengawas atas semua kegiatan dan pekerjaan
yang telah dilakukan oleh Dewan Direksi. Dewan Komisaris terdiri dari wakil-
wakil pemerintah, yaitu :

1. Kementrian Pertanian
2. Kementrian Keuangan Direktorat Jenderal Moneter Dalam Negeri
3. Kementrian Perindustrian Direktorat Jenderal Industri Kimia Dasar
4. Kementrian Energi danSumberDaya Mineral.

Jurusan Teknik Mesin Pupuk Sriwidjaja


Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya Palembang
17

Struktur Organisai PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang berdasarkan Surat


Keputusan Dirksi No. SK/DIR/109/1988, tanggal 01 September 1998 adalah
sebagai berikut:

1. Direktur Utama
2. Diektur Produksi
3. Direktur Komersil
4. Direktur Teknik dan Pengembangan
5. Direktur SDM dan Umum
Berdasarkan No. SK/DIR/240/2011, tanggal 5 September 2011 direktur
produksi sebagai salah satu bagian penting di dalam perusahaan yang membawahi
beberapa divisi yaitu Divisi Operasi, Divisi Pengendalian Pabrik, Keselamatan
Kerja dan Lingkungan (P2K2L) dan Divisi Pemeliharaan. Masingmasing divisi
dikepalai oleh seorang general manager yang bertanggungjawab kepada
direkturproduksi.Berikut adalah bagan struktur utama PT. Pupuk Sriwijaya
Palembang beserta nama-nama pemegang jabatan di dalamnya.

2.6.1 Direktorat Teknik dan Pengembangan

Dalam Direktorat Teknik dan Pengembangan terdapat beberapa


departemen, yaitu Departemen Rancang Bangun & Perekayasaan (RBP),
Departemen Pengembangan usaha dan teknolgi, Departmen jasa-jasa pabrik,
departemen pengadaan, departemen perencanaan dan sistem manajemen dan
departemen teknologi informasi berada dibawah kompartemen/divisi masin-
masing yang dikepalai oleh seorang general manager yang bertanggung jawab
kepada direktur teknik dan pengembangan.

2.6.1.1 Departemen Rancang Bangun & Perekayasaan

Departemen Rancang Bangun dan Perekayasaan (RBP) adalah salah satu


unit kerja yang berada di bawah Direktorat Teknik dan Pengembangan. Ruang
lingkup pekerjaan di Departemen (RBP) antara lain mencakup pekerjaan
Engineering, Procurement dan Construction (EPC). Departemen. RBP

Jurusan Teknik Mesin Pupuk Sriwidjaja


Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya Palembang
18

memberikan Jasa Rancang Bangun untuk pekerjaan kajian, konsulatasi teknik,


perancangan teknik, modifikasi dan pergantian peralatan. Adapun untuk
pelaksanaan Proyek dapat merupakan Paket Pekerjaan EPC dengan lingkup
pekerjaan mulai dari Engineering (perancangan/desain), Procurement (pengadaan
material) dan Construction (pelaksanaan konstruksi) semua fasilitas milik PT
Pupuk Sriwidjaja Palembang Palembang di seluruh Indonesia.

Pelayanan Pekerjaan dikelompokan sebagai berikut :

A. Permintaan Order kerja (WO/POK) yang berasal dari unit kerja Internal PT
Pusri, adapun pekerjaan tersebut meliputi :
1. Pembuatan dan/atau revisi gambar, spesifikasi peralatan pabrik termasuk
bangunan.
2. Kajian Teknik: (modifikasi, estimasi biaya, kelayakan teknis).
3. Rancangan (desain) peralatan Pabrik.
4. Evaluasi Teknis dan Approval drawing untuk pembelian equipment.

B. Proyek Internal :
Adapun yang dimaksud dengan Proyek Internal yaitu pekerjaan dari Unit
Kerja Internal PT Pusri yang melimpahkan pekerjaan EPC sepenuhnya kepada
Departemen RBP, dengan catatan anggaran sudah tersedia. Adapun pekerjaan
tersebut meliputi
1. Pembuatan dokumen tender
2. Pembuatan detail drawing
3. Pembuatan RAB untuk pembelian equipment dan material
4. Evaluasi teknik dan Quality Control equipment dan material
5. Supervisi konstruksi proyek
6. Supervisi start up proyek

C. Proyek Eksternal :
Adapun yang dimaksud dengan Proyek External yaitu merupakan
pekerjaan yang diperoleh dari luar PT Pusri, dengan kata lain Departemen
RBP disini berfungsi sebagai SBU.

Jurusan Teknik Mesin Pupuk Sriwidjaja


Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya Palembang
19

Sesuai dengan pengelompokan di atas, maka untuk kelancaran, tertib administrasi,


terkontrolnya pelayanan pekerjaan, serta dapat dipertanggungjawabkan maka
prosedur diatur sebagai berikut:

A. Kelompok Permintaan Order Kerja (WO/POK)


1. Surat permintaan Kerja/ WO/ POK/ Kajian: Penanggungjawab (pjw) user.
Unit Kerja Internal (User) membuat surat permintaan kerja, WO/POK
kepada Departemen RBP atau Supervisor Perencanaan Pengendalian dan
Manajemen Proyek (PP & MP) untuk pekerjaan Rancang Bangun / yang
bersifat Engineering.
2. Penanggungjawab Administrasi : Supervisor PP dan MP
Manager meneruskan Order Kerja/ Kajian ke Supervisor PP & MP
untuk diproses.
Supervisor PP & MP menerima Order Kerja/ Kajian dan
dilanjutkan dengan pembuatan Job Number, dientri ke sistem,
dituangkan dalam Form POK, Form Disposisi/ Distribusi sebagai
dasar pelaksanaan kerja oleh disiplin ilmu terkait.
3. Distribusi Order Kerja. Penanggungjawab: Supervisor PP & MP.
Manager meneruskan Order Kerja sebagai bahan pendistribusian
Supervisor PP & MP mendistribusikan order kerja ke Group
Leader yang sesuai dengan disiplin keahliannya.
Supervisor PP & MP menentukan koordinator kelompok kerja
bilamana pekerjaan tersebut harus dilaksanakan dengan multi
disiplin.
4. Pelaksanaan Order Kerja. Pjw Engineering Group Leader (EGL).
Engineering Group Leader menerima Order Kerja dan menugaskan ke
anggotanya untuk estimasi dan melaksanakan order kerja yang telah
dilampiri Form WO/POK dan Job Number.
Engineer pelaksana order kerja mengisi form estimasi Man Hour,
biaya dan selanjutnya WO/POK berserta lampirannya dikirimkan
ke user via dinas PP & MP untuk mendapatkan persetujuan User
Engineer pelaksana order kerja mempersiapkan dan melaksanakan
order kerja.

Jurusan Teknik Mesin Pupuk Sriwidjaja


Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya Palembang
20

5. Engineer pelaksana bila memerlukan drawing dan perlu tambahan tenaga


kerja maka dapat meminta bantuan Supervisor Penujang Teknik (untuk
drawing).
6. Permintaan Persetujuan Biaya/Manhour ke User :pjw Supervisor PP & MP
WO/POK yang telah diisi biaya & manhour dicatat oleh Kadis PP
& MP, selanjutnya dikiring ke User untuk mendapatkan
persetujuan.
WO/POK yang telah mendapatkan persetujuan dari User
dikembalikan ke pelaksana order kerja, sebagai pegangan untuk
penyelesaian pekerjaannya.
7. Appoval Engineering Product .pjw EGL
Engineering Product/ Hasil Kajian yang diselesaikan oleh setiap
Engineer hars mendapat Approve dari EGL masing-masing disiplin
dan diteruskan ke Group Leader Koordinator pekerjaan.
Engineering Product/ Hasil Kajian setelah diperiksa dan di
Approve oleh EGL koordinator pekerjaan, diserahkan ke
Supervisor PP & MP bersama-sama dengan surat pengantar,
WO/POK dan Form POS yang telah diisi untuk diteruskan ke User
dan Unit kerja terkait.
8. Pengiriman Produk Engineering/ hasil kajian. Pjw Supervisor PP & MP
Supervisor PP & MP menerima Produk Engineering / hasil kajian
dari EGL/ Koordinator pekerjaan lengkap dengan Surat Pengantar,
WO/POK dan Form POS yang telah diisi. Data tersebut dientrikan
ke sistem informasi.
Supervisor PP & MP meneruskan bundelan Produk Engineering/
Hasil Kajian ke User dan unit keja terkait.
9. Persetujuan Permintaan Order Kerja/ hasil Kerja.
User harus mengembalikan POS ke Supervisor PP & MP maksimal
saru minggu terhitung mulai tanggal Produk Engineering/ Hasil
Kajian diterima.
Satu minggu waktu yang diberikan merupakan kesempatan bagi
user untuk mereview dan komplain

Jurusan Teknik Mesin Pupuk Sriwidjaja


Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya Palembang
21

Bila mana setelah satu minggu User belum/ tidak mengembalikan


POS maka Produk Engineering/ Hasil Kajian dinyatakan selesai.
10. Agenda dan Perhitungan pendapatan. pjw Supervisor PP & MP.
Supervisor PP & MP mengagendakan POS yang telah disetujui
oleh User.
Supervisor PP & MP menginformasikan POS ke Supervisor AUK
Tekja sebagai data pemdapatan Kompartemen Teknik & Jasa.
Selanjutnya dimasukkan ke dalam laporan bulanan Departemen
RBP.

B. Kelompok Proyek Internal


1. Surat Pelimpahan Pekerjaan. pjw User.
Unit Kerja Internal (User) menyampaikan Surat Pelimpahan Pekerjaan
kepada Manager RBP
2. Usulan Tim Pelaksana Pekerjaan Pelimpahan /Tim Proyek. pjw Supervisor
PP & MP
Manager RBP menerima surat pelimpahan pekerjaan dan
meneruskan ke Supervisor PP & MP, untuk dipelajari dan
menyiapkan / menyusun Tim Pelaksana pekerjaan pelimpahan /
Tim Proyek.
Supervisor PP & MP mempelajari lingkup pelimpahan pekerjaan
serta melengkapi data yang diperlukan dan koordinasi dengan
disiplin yang terkait, susunan Tim Proyek diusulkan ke Manager
RBP.
Wewenang penunjukkan Tim Proyek diatur sebagai berikut:
Untuk pelaksanaan pekerjaa EPC yang sepenuhnya
dilimpahkan ke Dep. RBP dan pelaksanaan Konstruksi
dilaksanakan oleh pihak ketiga maka penunjukan tim
dilakukan oleh Manager RBP sesuai tingkat otorisasi.
Untuk pelaksanaan pekerjaan EPC yang sepenuhnya
dilimpahkan ke Dep. RBP, dimana pelaksanaan Konstruksi
dilakukan secara swakelola beserta Procurement (pengadaan

Jurusan Teknik Mesin Pupuk Sriwidjaja


Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya Palembang
22

Barang dan Jasa), maka penunjukkan Tim dilakukan oleh


Direktur Teknik & Pengembangan, dengan penanggungjawab
Proyek Kakom Teknik & Jasa atau Manager RBP.
Untuk pelaksanaan pekerjaan EPC yang memerlukan
koordinasi antar unit kerja lain di luar Dep. RBP, maka
penunjukkan Tim dilakukan oleh Direktur Teknik &
Pengembangan dan Penanggungjawab Proyek adalah Kakom
Teknik & Jasa.
3. Operasional Tim Pelaksana Pekerjaan Pelimpahan/Proyek. (pjw Tim
Proyek yang ditunjuk)
Tim Proyek yang ditunjuk oleh Manager RBP:
Menyusun Engineering Estimate yang berlaku saat itu, jika
diperlukan bisa digunakan sebagai bahan koreksi anggaran yang
disediakan User.
Proses tender pengadaan jasa Teknik, mulai dari menyusun
Daftar Rekanan sampai dengan penunjukkan kontraktor
pelaksana.
Mengawasi pelaksanaan konstruksi, sampai diakukan serah
terima ke User.
Membuat Laporan Bulanan & Close Out Report.
Tugas-tugas Tim yang ditunjuk oleh Direktur Teknik &
Pengembangan :
Menyusun Rencana Anggaran Biaya Proyek. (RABP) dan
dimintakan persetujuan ke Direktur Teknik & Pengembangan
dan Direktur Keuangan.
RABP yang disetujui Direksi dimintakan konfirmasi
anggarannya ke Supervisor Anggaran.
Tim Proyek merencanakan pola kerja proyek guna mendapatkan
efisiensi, ketepatan waktu dan mutu.
Tim Proyek menyusun laporan proyek/Close Out Report.

Jurusan Teknik Mesin Pupuk Sriwidjaja


Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya Palembang
23

C. Kelompok Proyek Eksternal


1. Surat pelimpahan/penunjukan.
Manager RBP menerima surat pelimpahan pekerjaan untuk pelaksanaan
Proyek dari Kakom Teknik & Jasa, Supervisor Pemasaran Teknik.
2. Pembentukan Tim Proyek.
Manager RBP menerima pelimpahan pekerjaan proyek,
selanjutnya membentuk Tim Proyek untuk diusulkan ke Direktur
Pembina guna mendapat persetujuan.
Jika diperlukan secara paralel Tim Proyek dapat bekerja sambil
menunggu persetujuan Tim dari Direktur Pembina sesuai Prioritas.
3. Operasional Tim Proyek.
Menyusun Rencana Anggaran Biaya Proyek. (RABP) dan meminta
persetujuan ke Direktur Teknik & Pengembangan dan Direktur
Keuangan.
Melakukan konfirmasi anggaran ke Supervisor Anggaran untuk
RABP yang disetujui Direksi.
Tim Proyek Merencanakan pola kerja guna mendapatka efisiensi,
ketepatan waktu dan mutu.
Tim Proyek menyusun laporan akhir proyek/Close Out Report.

Jurusan Teknik Mesin Pupuk Sriwidjaja


Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya Palembang
24

Struktur organisasi Departemen RBP adalah sebagai berikut:

Gambar 2.7 Bagan Struktur Organisasi Departemen RBP


Sumber : PT Pupuk Sriwidjaja Palembang

Terdapat tujuh Unit Keahlian/Fungsional Engineering di Departemen RBP,


masing-masing memilki kompetensi di bidang engineering sesuai dengan bidang
keahliannya antara lain :
1. Kelompok Process & System Engineering
2. Kelompok Rotating MachinaryEnginering
3. Kelompok Static Equipment Engineering
4. Kelompok Piping Engineering
5. Kelompok Electrical Engineering
6. Kelompok Electronic Instrument Engineering
7. Kelompok Civil & Architecture Engineering

Jurusan Teknik Mesin Pupuk Sriwidjaja


Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya Palembang

Anda mungkin juga menyukai