Anda di halaman 1dari 18

PROPOSAL

KEGIATAN MAGANG MAHASISWA

MAGANG MAHASISWA
DI INDUSTRI MINUMAN INSTAN KOPI
PT. ANEKA COFFEE INDUSTRY

Jl. Raya Trosobo Km. 23, Bebekan, Taman, Sidoarjo


Jawa Timur 61212
Telp. (031) 8971073

DISUSUN OLEH :
Khairunnisya Nurul Izha H3117045
Lina Septiana H3117050
Nisa Indah Permatasari H3117057

PROGRAM STUDI DIII TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga kami dapat menyelesaikan
proposal ini sesuai yang diharapkan. Proposal ini disusun untuk mengajukan
permohonan izin kepada pihak terkait guna pelaksanaan kegiatan magang
mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta di PT Aneka Coffee.
Pada kesempatan ini kami tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada
pihak yang telah berperan dalam penyusunan proposal pengajuan kegiatan
magang di PT Aneka Coffee. Semoga Allah SWT senantiasa melindungi dan
meridhai segala usaha kita.
Pada penulisan dan penyusunan proposal permohonan kegiatan magang ini
kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan baik dalam penulisan isi
maupun informasi. Namun, kami berharap isi dan informasi yang disajikan dapat
tersampaikan dengan baik. Sehingga proposal permohonan kegiatan magang bisa
diterima dengan baik dan disetujui. Proposal ini berisi tentang latar belakang
permohonan magang, waktu pelaksanaan dan lain-lain yang mendukung
pelaksanaan program magang di PT Aneka Coffee. Untuk itu kami mengharap
kritik dan saran demi penyempurnaan proposal kegiatan magang.

Surakarta, Desember 2019

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

A. Nama Kegiatan
Kegiatan ini bernama Magang Mahasiswa/ Praktik Kerja Lapangan
Fakultas Pertanian Program Studi D-III Teknologi Hasil Pertanian
Universitas Sebelas Maret di PT. Aneka Coffee Industry.
B. LatarBelakang
Perguruan tinggi merupakan salah satu lembaga penyelenggara
pendidikan formal sekaligus pengembangan minat dan bakat mahasiswa
sehingga dihasilkan lulusan yang kompeten di bidangnya dan berkontribusi
bagi kemajuan bangsa Indonesia. Pembinaan mahasiswa pada dasarnya tidak
cukup diperoleh melalui pendidikan formal di kampus saja, melainkan
membutuhkan suatu kegiatan yang sifatnya aplikatif dari teori-teori yang
telah dipelajari selama berada di bangku perkuliahan yaitu melalui kegiatan
magang atau praktek kerja lapangan.
Magang merupakan salah satu bagian kurikulum pendidikan sarjana
program strata satu. Setiap mahasiswa wajib melaksanakan magang
sebagai syarat untuk meraih gelar kesarjanaan. Pelaksanaan magang ini
didasarkan pada mata kuliah wajib dan mata kuliah pilihan yang telah
diikuti. Adanya program magang secara langsung di industri pengolahan
bahan pangan dinilai sangat penting bagi mahasiswa program studi
Teknologi Hasil Pertanian, hal ini dikarenakan oleh perlunya sarana untuk
melihat, mengamati, memahami, dan sekaligus mengaplikasikan ilmu yang
telah didapatkan selama perkuliahan secara langsung di industri kerja,
selain itu kegiatan magang juga bertujuan untuk pengembangan softskills
mahasiswa dan media untuk bersosialisasi terhadap lingkungan kerja
nantinya.
PT. Aneka Coffee Industry merupakan sebuah perusahaan yang
bergerak di bidang pengolahan minuman yang hampir seluruh produknya
menguasai pasar di Indonesia. PT. Aneka Coffee Industry terus menerus
berinovasi untuk menciptakan produk-produk baru guna memenuhi
kebutuhan konsumennya dengan berbagai pilihan produk dengan cita rasa
yang tinggi dan bermanfaat untuk dikonsumsi. Salah satu produk di PT.
Aneka Coffee adalah minuman kopi instan.
Beberapa aspek yang dituju dalam kegiatan magang di PT. Aneka
Coffee Industry adalah mengenai proses produksi, pengendalian mutu serta
pengadaan bahan baku dalam produksi. Kegiatan magang secara langsung
dapat menjadi wadah bagi mahasiswa Teknologi Hasil Pertanian untuk
mengaplikasikan teori-teori yang dipelajari selama perkuliahan secara nyata
serta agar memiliki wawasan yang luas, aktif, kreatif, dan inovatif. Adapun
selama pelaksanaan magang terkadang terjadi ketidaksinkronan antara teori
dengan permasalahan yang terjadi di lapangan, sehingga perlu adanya
keluwesan dan pemahaman dalam penyelesaian masalah tersebut. Di sisi lain,
permasalahan yang timbul di lapangan secara langsung justru menjadi
pendorong pengembangan ilmu pengetahuan dan penggunaan modifikasi
teori yang telah ada. Oleh karena itu penyelenggaraan magang memiliki
tingkat urgensi yang tinggi khususnya bagi mahasiswa Teknologi Hasil
Pertanian. Luaran kegiatan ini akan memberikan dampak terhadap aspek-
aspek yang berkaitan dengan pengembangan sikap dan dapat melatih
kepekaan mengidentifikasi permasalahan serta mencari solusi alternatif guna
meningkatkan kemampuan intelektual mahasiswa.
Berdasarkan hal-hal diatas, maka penyusun memilih topik dalam
kegiatan magang ini tentang Quality Control dan proses produksi di PT
Aneka Coffee Industry. Dengan tujuan, untuk meningkatkan pemahaman
antara teori dan aplikasi lapangan mengenai pengadaan bahan baku, proses
pengongolahan, sanitasi, higine produk hingga pemasaran produk. Selain itu
juga untuk memperoleh keterampilan dan pengalaman kerjadalam
merumuskan dan memecahkan permasalahan yang ada di PT. Aneka Coffee
Industry, Sidoarjo, Jawa Timur.
C. Tujuan Kegiatan
Tujuan kegiatan magang mahasiswa di PT. Aneka Coffee Industry
adalah sebagai berikut:
a. Mengetahui proses produksi Kopi Instan di PT. Aneka Coffee Industry.
b. Mengetahui jenis mesin, spesifikasi mesin dan mekanisme kerja mesin
secara umum yang digunakan dalam proses pembuatan kopi instan di PT.
Aneka Coffee Industry.

c. Mengetahui proses analisis dan pengendalian mutu produk kopi instan di


PT. Aneka Coffee Industry.
D. Tujuan Khusus Kegiatan Magang
Tujuan khusus kegiatan magang mahasiswa di PT. Aneka Coffee
Industry. adalah sebagai berikut:
a. Mengetahui kondisi umum PT. Aneka Coffee Industry.
b. Mengetahui setiap proses pengolahan dan produksi, serta penanganan
pada produk kopi instan di PT. Aneka Coffee Industry.
c. Memahami proses pengendalian mutu produk kopi instan dari
penyiapan bahan baku, proses produksi, hingga produk akhir.
E. Manfaat Kegiatan
Manfaat dari kegiatan magang mahasiswa ini di PT. Aneka Coffee
Industry.adalah sebagai berikut:
a. Meningkatkan pemahaman kepada mahasiswa mengenai hubungan
antara teori dan penerapannya serta faktor-faktor yang mempengaruhinya
sehingga dapat menjadi bekal bagi mahasiswa dalam terjun ke
masyarakat setelah lulus.
b. Mengenal dunia kerja dan persoalan-persoalan yang nyata di lapangan.
c. Mahasiswa memperoleh pengalaman dengan memahami kegiatan-
kegiatan di lapangan kerja yang ada di bidang teknologi pangan secara
luas.
d. Meningkatkan hubungan antara perguruan tinggi, pemerintah, instansi
swasta, perusahaan, dan masyarakat, sehingga dapat meningkatkan mutu
pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
e. Upaya penyelarasan antara status pembelajaran di kampus dengan
dinamika perkembangan kegiatan usaha di sektor pangan.
f. Sebagai strategi peningkatan kompetensi lulusan.
g. Mahasiswa dapat berbagi ilmu berupa saran dengan perusahaan terkait.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Kopi merupakan salah satu bahan penyegar yang disajikan dalam bentuk minuman dan
banyak digemari oleh masyarakat karena memiliki cita rasa yang khas. Saat ini, kopi masih
menjadi komoditi perkebunan yang potensial dan andalan sebagai komoditi penambah devisa
negara. Pada umumnya, kopi dikonsumsi oleh masyarakat dalam bentuk bubuk yang diseduh
menggunakan air panas. Pembuatan kopi bubuk banyak dilakukan oleh masyarakat baik di
industri kecil maupun besar yang dilakukan secara manual maupun mekanis. Produksi kopi
bubuk dimulai dari proses penyangraian dan diakhiri dengan pengecilan ukuran, dimana
penyangraian kopi bertujuan untuk mengembangkan rasa, aroma, warna, dan kadar air
(Syah dkk., 2013).
Tahapan pengolahan kopi dapat digolongkan menjadi dua yaitu pengolahan kopi primer dan
sekunder. Proses pengolahan kopi sekunder adalah proses penyangraian, pendinginan dan penggilingan.
Dalam tahap ini, penyangraian merupakan kunci dari proses produksi kopi bubuk. Jika dikomposisikan
perbandingan penentu citarasa kopi, 30% rasa kopi ditentukan melalui proses penyangraian, 60%
ditentukan oleh proses budidaya serta panen di kebun dan 10% ditentukan oleh barista saat penyajian
(Purnamayanti dkk., 2017).
Tahapan hilir pengolahan kopi bubuk adalah pengecilan ukuran, dimana proses ini
mengubah sifat fisik dari kopi karena mendapatkan gaya-gaya mekanis seperti gaya tekan, gaya
tumbuk, dan gaya geser, sehingga bentuk serta ukurannya berubah. Pengecilan ukuran untuk
skala industri biasanya menggunakan penggiling mekanis dengan tujuan meningkatkan
produktivitas dan efisiensi. Beberapa sifat fisik dari kopi banyak diperlukan untuk desain proses,
kemasan maupun peralatan pengolahan selanjutnya. Selain itu, sifat fisik digunakan untuk
mengontrol proses penggilingan agar ukuran bahan yang digiling sesuai dengan standar yang
ditetapkan (Syah dkk., 2013).
Proses produksi kopi tidak hanya dilakukan pada saat menghasilkan bubuk kopi tapi kegiatan ini
dimulai sejak pemilihan bibit, budidaya, panen dan pascapanen. Beberapa hal yang harus diperhatikan
agar bubuk kopi yang dihasilkan dapat berkualitas adalah proses selama panen dan pascapanen. Proses
panen harus memperhatikan umur panen dan cara panen, sedangkan pada proses pascapanen, untuk tiap
perlakuan harus memperhatikan teknik pengerjaannya, suhu dan kelembaban. Suhu dan lama
penyimpanan sebelum dilakukan penyangraian dapat mempengaruhi mutu kopi (Edowai dan Afia, 2018).
Bubuk kopi dihasilkan melalui suatu tahapan yang bersifat sederhana dengan skala rumah tangga.
Prosesnya dimulai dengan panen, proses pelepasan kulit dan pengeringan, sangrai, penghancuran dan
pengemasan. Kualitas bubuk kopi dapat dilihat dari sifat fisik dan kimianya. Sifat fisik diantaranya adalah
tekstur, warna, aroma dan rasa sedangkan yang termasuk dalam sifat kimia yang menjadi ciri khas dari
kopi bubuk adalah, kadar air, keasaman (pH) dan kandungan kimia dalam bubuk kopi tersebut. Unsur-
unsur tersebut harus sesuai dengan standar mutu (SNI), agar dapat diterima oleh konsumen. Pengolahan
kopi sangat berperan penting dalam menentukan kualitas dan cita rasa kopi (Edowai dan Afia, 2018).
Proses budidaya dimulai dengan membersihkan lahan, membuat jarak tanam, kemudian pembibitan dan
penanaman. Hal penting yang harus diperhatikan adalah penyiangan dan pemangkasan. Penyiangan dan
pemangkasan harus diperhatikan agar tanaman kopi dapat berbuah dengan baik (Edowai dan Afia, 2018).
Pascapanen Kopi
Proses panen dan pascapanen kopi mempengaruhi mutu kopi. Setiap rangkain proses
saling mempengaruhi dan merupakan factor penentu mutu kopi. Mutu kopi dapat diukur dengan
melihat sifat fisik dan kimia bubuk kopi. Penanganan pascapanen kopi pada umumnya (Edowai dan
Afia, 2018). Menurut Bambang P, (2010), terdiri dari : Panen Pilih → Sortasi Buah → Pengupasan kulit
buah merah → Fermentasi + pencucian lendir → Penjemuran 1-2 hari, hingga Kadar Air mencapai ± 40%
→ Pengupasan kulit cangkang → Penjemuran biji sampai Kadar air 11 - 13% → Sortasi dan pengemasan
→ Penyimpanan dan penggudangan. Selanjutnya, biji kopi disangrai dan dijadikan bubuk kopi.
Panen dan Pelepasan kulit buah
Kopi dipanen ketika sudah benar-benar masak. Masaknya buah kopi dapat dilihat dari
warna buah kopi yang berubah dari hijau menjadi merah. Buah matang ditandai oleh perubahan
warna kulit buah.Kulit buah berwarna hijau tua adalah buah muda, berwarna kuning adalah
setengah masak dan jika berwarna merah maka buah kopi sudah masak penuh dan menjadi
kehitam-hitaman setelah masak penuh terlampaui (over ripe). Waktu panen sangat
mempengaruhi proses dan hasilnya. Jika dipanen dalam keadaan tidak masak penuh (buah
berwarna merah) maka, rasa dan aroma kopi akan berkurang dan akan mengakibatkan penurunan
kualitas produk akhir kopi (Edowai dan Afia, 2018).
Buah tanaman kopi terdiri atas daging buah dan biji.Daging buah terdiri atas tiga lapisan, yaitu
kulit luar (eksokarp), lapisan daging (mesokarp) dan lapisan kulit tanduk (endokarp) yang tipis tapi keras.
Buah kopi umumnya mengandung dua butir biji, tetapi kadang – kadang hanya mengandung satu butir
atau bahkan tidak berbiji (hampa) sama sekali. Biji kopi terdiri atas kulit biji dan lembaga.Lembaga atau
sering disebut endosperm merupakan bagian yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan untuk membuat kopi.
Lapisan kulit buah kopi harus dikeluarkan untuk mendapatkan biji kopi, dan selanjutnya adalah
mengeluarkan lapisan kulit pada biji kopi. Ketika dirasa bahwa kulit bagian luar telah terlepas, lalu
dibersihkan (dicuci) dan kemudian dijemur (proses pengeringan) (Edowai dan Afia, 2018).
Pengeringan
Proses pengeringan dalam penanganan pascapanen kopi manjadi sangat penting untuk
proses selanjutnya. Proses pengeringan biji kopi bertujuan untuk memisahkan biji bagian dalam
dengan kulit dan juga untuk mengeluarkan kadar air pada biji kopi sehingga dapat disimpan
sebelum disangrai. Biji Kopi dikeringkan hingga kadar airnya mencapai 10-13%. Hal ini
dilakukan agar biji kopi yang disimpan tidak mudah terserang penyakit. Proses yang terakhir
adalah pengeringan dan pembersihan lapisan yang menyerupai selaput pada biji kopi. Biji kopi dikatakan
telah kering ketika dirasa sudah tidak lembab dan kulit ari sudah mulai terlepas dari biji kopi
(Edowai dan Afia, 2018).
Setelah proses pengeringan dilanjutkan dengan proses sangrai yang juga dilakukan pada suhu
yang tinggi. Proses selanjutnya adalah sortasi dan sangrai. Proses sangrai yang tepat akan menghasilkan
bubuk kopi yang memiliki aroma dan rasa yang terbaik (Edowai dan Afia, 2018).
Sortirasi dan Grading
Sortasi adalah kegiatan yang dilakukan untuk memisahkan kotoran/benda asing dari
suatu produk, sedangkan grading adalah kegiatan setelah sortasi yang dilakukan untuk
mengelompokkan produk sesuai dengan bentuk, warna atau jenis yang dimiliki. Setelah proses
pengeringan biji kopi, selanjutnya dilakukan kegiatan sortasi dan grading. Sortasi dan grading
dilakukan pada tempat dengan cahaya atau penerangan yang cukup (Edowai dan Afia, 2018).
Basic adalah kopi yang bentuknya tidak sempurna, biji terbelah dan agak keras,
sedangkan yang termasuk classic adalah biji kopi yang utuh tetapi ukurannya lebih tipis.Pada
klasifikasi premium, biji kopi bentuknya utuh dan tebal dibandingkan classic
(Edowai dan Afia, 2018).
Sangrai
Penyangraian merupakan operasi kesatuan sangat penting untuk mengembangkan sifat
organoleptik spesifik (aroma, rasa dan warna) yang mendasari kualitas kopi. Namun demikian,
proses ini sangat kompleks, karena jumlah panas yang dipindahkan ke biji sangat penting. Proses
sangrai biji kopi dilakukan di ruangan yang berbeda dengan sortasi dan proses lainya. Suhu dan
kelembaban ruangan sangrai adalah 25 oC dengan kelembaban 75% (Edowai dan Afia, 2018).
Penyangraian dengan suhu rendah (160°C) menghasilkan biji kopi yang belum tersangrai selama
12 menit dilihat dari perubahan warna dan bau yang ditimbulkan. Penyangraian pada suhu 200°C selama
10 menit menghasilkan biji kopi yang tersangrai dengan baik. Proses sangrai tidak boleh lebih lama atau
lebih cepat, karena selain suhu, waktu sangrai mempengaruhi mutu, jika terlalu cepat aroma kopi belum
terasa dan jika terlalu lama maka akan berpengaruh pada rasa kopi (Edowai dan Afia, 2018).
Suhu sangrai yang umum adalah sebagai berikut:
1. Light Roast (Sangrai cukupan, suhu 190-195°C)
2. Medium Roast (Sangrai sedang, suhu 200-205°C)
3. Dark Roast (Sangrai hitam, suhu diatas 205°C) (Edowai dan Afia, 2018).
Waktu penyangraian bervariasi dari 7 sampai 30 menit tergantung pada jenis alat dan mutu kopi
bubuk.Penyangraian diakhiri saat aroma dan citarasa kopi yang diiginkan telah tercapai yang
diindikasikan dari perubahan warna biji yang semulaberwarna kehijauan menjadi cokelat tua, cokelat-
kehitaman dan hitam. Penyangraian kopi dengan berbagai variasi suhu akan menyebabkan terjadinya
perubahan sifat fisik pada biji kopi tersebut, yaitu penurunan kadar air yang lebih cepat, peningkatan
kerapuhan dan mempercepat perubahan warna kegelapan (Edowai dan Afia, 2018).
Penggilingan
Setelah proses sangrai (Roasting), biji kopi kemudian didinginkan. Setelah dingin biji
kopi dapat digiling menggunakan mesin penggiling. Mesin yang digunakan bertenaga motor
bakar dengan tegangan 220V. Tujuan penggilingan adalah untuk mengecilkan ukuran biji kopi.
Pengecilan ukuran dilakukan untuk memudahkan dalam mengkonsumsi kopi. Secara umum
semakin kecil ukurannya maka rasa dan aromanya semakin baik. Hal ini dikarenakan sebagian
besar bahan yang terdapat di dalam bahan kopi dapat larut dalam air ketika diseduh. Proses
selanjutnya setelah penggilingan adalah pengemasan (Edowai dan Afia, 2018).
Pengemasan
Proses pengemasan dilakukan dengan mengisi bubuk kopi yang sudah digiling pada kemasan
yang sudah tersedia. Pengemasan bertujuan untuk mempertahankan kualitas, meminimalkan
kerusakan, memudahkan dalam proses distribusi, meningkatkan nilai jual dan sebagai sarana
informasi tentang produk yang dikemas. Pada kemasan sudah tertera beberapa informasi terkait
produk yang dikemas. Informasi tersebut antara lain nama produk, komposisi (100% Coffeee), lokasi
produksi, dan berat isi dari prodak yang dikemas. Penerimaan konsumen juga tidak terlepas dari proses
pengemasan dan penyimpanan kopi. Kemasan yang digunakan dapat mempengaruhi kualitas bubuk kopi.
Pengaruh yang diberikan diantaranya memebrikan daya tarik bagi konsumen untuk dapat membeli kopi
bubuk tersebut (Edowai dan Afia, 2018).
BAB III
TATA PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Waktu dan TempatPelaksanaanMagang


Kegiatan magang mahasiswa ini dilaksanakan mulai tanggal 20 Januari 2020
sampai 20 Februari 2020 di PT. Aneka Coffee Industry yang beralamatkan di Jalan Raya
Gilang 159, Sidoarjo, Jawa Timur Indonesia.
B. Metode Pelaksanaan Magang
Pelaksanaan kegiatan magang mahasiswa yang dilaksanakan di PT. Aneka Coffee
Industry ini menggunakan metode sebagai berikut:
a. Metode Interview
Metode ini dilakukan dengan melaksanakan wawancara langsung dengan pihak
perusahaan yang meliputi manager, karyawan ataupun tenaga-tenaga lain yang terkait
untuk memperoleh data yang diperlukan.
b. Metode Observasi
Metode ini dilakukan dengan melaksanakan pengamatan langsung terhadap obyek
yang dipelajari.
c. Metode Pengambilan Data secara Langsung
Metode ini dilakukan dengan cara ikut terjun langsung dalam setiap proses produksi.
d. Studi Pustaka
Metode ini dilakukan untuk memperoleh informasi yang diperlukan. Adapun studi
pustaka menggunakan referensi berupa buku literature, buku pedoman perusahaan,
jurnal ilmiah, serta materi kuliah yang berkaitan dengan proses produksi.
C. Pelaksanaan Program Kegiatan Magang
1. Nama : Khairunnisya Nurul Izha
NIM : H3117045
Prodi : D3 Teknologi Hasil Pertanian
Fakultas : Pertanian
Alamat : Kepunton RT/RW 008/003, Tegalharjo, Kecamatan Jebres,
Surakarta, Jawa Tengah.
Nomor HP : 082334337445
Email : nkhairunnisya@gmail.com
Bidang Sasaran : Quality Control proses produksi
2. Nama : Lina Septiana
NIM : H3117050
Prodi : D3 Teknologi Hasil Pertanian
Fakultas : Pertanian
Alamat : Plosorejo RT/RW 001/011, Jatimarto,
Kecamatan Ngadirejo, Wonogiri, Jawa Tengah.
Nomor HP : 082242934525
Email : lina.septianaa16@gmail.com
Bidang Sasaran : Proses Produksi
3. Nama : Nisa Indah Permatasari
NIM : H3117057
Prodi : D3 Teknologi Hasil Pertanian
Fakultas : Pertanian
Alamat : Jalan Rajawali No 915 RT 06/RW 02 Kelurahan
Maospati, Kecamatan Maospati, Kabupaten
Magetan, Jawa Timur
Nomor HP : 081244854981
Email : nisa.indah966@gmail.com
Bidang Sasaran : Quality Control produk akhir
D. Aspek Kajian Magang
1. Keadaan Umum Perusahaan
a. Sejarah Umum Perusahaan
b. Latar belakang dan tujuan pendirian pabrik
c. Lokasi pabrik
 Letak geografis
 Transportasi
 Topografi
 Bahan mentah
 Tenaga kerja
 Utilitas
d. Keadaan Alam
e. Tata letak bangunan
2. Manajemen Perusahaan
a. Struktur dan sistem organisasi
b. Hak dan kewajiban karyawan
c. Kesejahteraan karyawan
d. Ketenagakerjaan
3. Penyediaan Bahan Dasar
a. Sumber bahan dasar dan pembantu
b. Jumlah dan penyediaannya
c. Spesifikasi bahan dasar
d. Penanganan bahan dasar dan pembantu
e. Pengendalian mutu bahan dasar dan pembantu
f. Penyimpanan dan pengangkutan

4. Proses Pengolahan Produksi


a. Tahap dan proses yang dikerjakan
b. Diagram alir proses (kualitatif dan kuantitatif)
c. Kondisi yang dipersyaratkan oleh masing-masing proses
d. Fase kritis proses pengolahan
e. Pengendalian proses
f. Sifat fisik produk akhir yang diharapkan
g. Sifat organolepik produk akhir yang diharapkan
5. Mesin dan Peralatan yang Digunakan
a Mesin dan peralatan proses
1. Nama dan jenis alat
2. Fungsi dari tiap jenis alat
3. Jumlah alat
4. Spesifikasi alat
b Skema dan prinsip kerja alat
c Kapasitas alat dan kapasitas pabrik
a. Tata letak mesin dan peralatan
6. Produk Akhir
a. Spesifikasi produk akhir
 Jenis produk akhir
 Jumlah produk akhir
 Standar kualitas produk akhir
 Pengendalian mutu produk akhir
b. Penanganan produk akhir
 Pengemasan
 Penyimpanan
7. Energi
a Sumber energi dan cara pengadaannya
b Kapasitas penyediaan
c Penggunaan
8. Air
a Sumber air dan cara pengadaannya
b Kuantitas dan kualitas air yang tersedia
c Penggunaan
9. Sanitasi Industri
a. Sanitasi bangunan (konstruksi bangunan dan bahan bangunan)
b. Sanitasi pekerja
c. Sanitasi mesin dan peralatan
d. Sanitasi selama proses produksi
e. Sanitasi lingkungan di sekitar industri
f. Pengelolaan limbah industri
10. Pemasaran Produk
a. Metode pemasaran produk
b. Cara distribusi (pengangkutan)
c. Perkiraan biaya produksi
d. Harga jual produk
e. Lokasi pemasaran
11. Layout
12. Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
13. Manajamen Halal Perusahaan
BAB IV
PERENCANAAN AKTIVITAS MAGANG

Minggu ke
No Macam Kegiatan 1 2 3 4
1 Perkenalan dan penyelesaian administrasi
2 Pembagian kerja
3 Mengamati serta mempelajari bahan baku yang
digunakandalam proses pengolahan
4 Pengenalan alat dan mesin pengolahan
5 Pengamatan dalam proses produksi
6 Proses Pengendalian Mutu Produk
7 Evaluasi data hasil kegiatan di lapangan
8 Penyusun hasil akhir kegiatan lapangan
Keterangan : Jadwal ini dapat dimungkinkan berubah sesuai dengan kebijakan
dari perusahaan dan perjanjian sebelumnya dengan pelaksanaan
magang.
BAB V
PENUTUP

Demikian proposal kegiatan magang ini kami susun. Besar harapan kami
agar plaksanaan kegiatan magang ini mendapatkan persetujuan dari pihak PT
Aneka Coffee industry. Kami juga berharap setelah melaksanakan kegiatan
magang ini, dapat memberikan manfaat bagi perusahaan, sehingga terdapat
keuntungan timbal balik antara kedua belah pihak dan juga dapat terjalin
kerjasama yang baik serta berkelanjutan antara pihak Universitas Sebelas Maret
Surakarta dengan pihak PT Aneka Coffee Industry serta masyarakat pada
umumnya.
Proposal ini masih bersifat fleksibel, segala hal dan ketentuan yang
belum ada dan tercakup dalam proposal ini, dapat direncanakan dan disusun
kemudian berdasarkan kesepakatan bersama sesuai dengan kegiatan yang akan
dilaksanakan diinstansi/ lembaga/ perusahaan, situasi dan kondisi yang terjadi
baik di universitas maupun di instansi/ lembaga/ perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA

Bambang, P. 2010. Budidaya dan Pascapanen Kopi. Jakarta: Eska Media


Bekerjasama dengan Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan.
Edowai, Desi Natalia dan Afia E Tahoba. 2018. Proses Produksi Dan Uji Mutu Bubuk
Kopi Arabika (Coffeea Arabica L) Asal Kabupaten Dogiyai, Papua.
Agriovet, 1 (1): 1-18.
Purnamayanti, Ni Putu Ayu., Ida Bagus Putu Gunadnya., Gede Arda. 2017.
Pengaruh Suhu dan Lama Penyangraian terhadap Karakteristik Fisik dan
Mutu Sensori Kopi Arabika (Coffeea arabica L). Jurnal BETA (Biosistem
dan Teknik Pertanian), 5 (2): 39-48.
Syah, Hendri., Yusmanizar., Dan Oki Maulana. 2013. Karakteristik Fisik Bubuk
Kopi Arabika Hasil Penggilingan Mekanis Dengan Penambahan Jagung
Dan Beras Ketan. Jurnal Teknologi dan Industri Pertanian Indonesia, 5 (1):
32-37.

Anda mungkin juga menyukai