Disusun Oleh
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, kami
sebagai penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul MANAJEMEN
KEUANGAN INDUSTRI PANGAN PADA PT GARUDAFOOD PUTRA PUTRI JAYA
TBK dengan tepat waktu. Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Dasar
Manajemen Industri Pangan. Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang
manajemen keuangan pada industri pangan.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Mustaufik, S.P., M.P. selaku Dosen
Pengampu Mata Kuliah Dasar Manajemen Industri Pangan. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini. Penulis
menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang
membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah mengetahui bagaimana penerapan manajemen
keuangan industri pangan pada PT. Garudafood Putra Putri Jaya TBK.
1.4 Manfaat
Manfaat yang diharapkan bisa didapatkan dari makalah ini adalah dapat
memahami bagaimana penerapan manajemen keuangan industri pangan pada PT.
Garudafood Putra Putri Jaya TBK.
2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
3
2.3. Arti Penting Modal Kerja
Perusahaan yang baik harus melakukan pengelolaan modal kerja dengan tepat agar
efisien dan efektif dalam penggunaan modal kerja tersebut. kerja, perusahaan juga
dapat memaksimalkan perolehan labanya.
Pentingnya modal kerja menurut Djarwanto (2011) adalah sebagai berikut :
“Modal kerja sebaiknya tersedia dalam jumlah yang cukup agar memungkinkan
perusahaan untuk beroperasi secara ekonomis dan tidak mengalami kesulitan keuangan,
misalnya dapat menutup kerugian dan mengatasi keadaan krisis atau darurat tanpa
membahayakan keadaan keuangan perusahaan”.
4
sebagai bentuk pertanggungjawaban manajer keuangan. Laporan sumber dan
penggunaan modal kerja mengambarkan bagaimana perputaran modal kerja selama
periode tertentu. Dalam laporan sumber dan penggunaan modal kerja akan terlihat modal
kerja yang dimiliki perusahaan. Berikut ini laporan perubahan modal kerja
menurut Kasmir (2016) adalah:
1. Posisi modal kerja per periode
2. Perubahan modal kerja
3. Komposisi modal kerja
4. Jumlah modal kerja yang berasal dari penjualan saham
5. Jumlah modal kerja yang berasal dari utang jangka panjang
6. Jumlah modal kerja yang digunakan untuk aktiva tetap
7. Jumlah aktiva tetap yang telah dijual
8. Lainnya.
6
2.8. Total Keuangan Perusahaan
Aset Lancar
Aset lancar adalah kekayaan perusahaan yang mudah untuk diubah menjadi uang
tunai. Jenis aset ini dapat diukur secara pasti dengan satuan nilai mata uang. Biasanya,
aset lancar menjadi komponen dasar perusahaan dalam melaksanakan aktivitas
perusahaannya. Karena biaya operasional perusahaan berasal dari aset lancar yang
mudah untuk dicairkan sewaktu-waktu.
Liabilitas
Liabilitas adalah sebuah suatu kewajiban yang harus dibayar oleh sebuah perusahaan
pada pihak yang bersangkutan dengan cara mengeluarkan sejumlah dana atau sumber
daya ekonomi perusahaan tersebut. Umumnya, perusahaan akan mengambil liabilitas
guna mendukung segala kegiatan operasional yang ada di dalam bisnisnya.
Adapun pengertian lain dari liabilitas yang lebih sederhana yaitu suatu kewajiban
yang dihitung sama dengan nilai uang dan wajib dibayar oleh perusahaan kepada pihak
yang bersangkutan. Pihak yang dimaksud disini bisa berupa perusahaan, perorangan,
7
koperasi, bank, dan lembaga keuangannya yang lainnya. Intinya, jika menurut pada
catatan akuntansi, liabilitas adalah sebuah hutang. Dimana dalam persamaan akuntansi,
liabilitas diberi singkatan ALE oleh para akuntan.
Singkatan tersebut memiliki kepanjangan, Aset Liabilitas, dan Ekuitas. Ketiga hal
tersebut saling berkaitan satu sama lain. Dari hal itu, muncul persamaan mengenai
akuntansi yang menunjukkan bahwa aset berasal dari penjumlahan liabilitas dan juga
ekuitas. Mengapa suatu perusahaan sampai memiliki liabilitas? Hal itu berhubungan
dengan jumlah aset yang dimiliki oleh suatu perusahaan.
Jika semua perusahaan mempunyai aset yang tidak banyak. Maka sebaiknya
dianjurkan untuk mengambil liabilitas. Tujuan dari hal itu adalah sebagai upaya agar
perusahaan bisa berkembang secara maksimal. Sebab, saat bertahan dengan aset yang
seadanya, maka secara otomatis perusahaan akan sulit sekali untuk maju atau
berkembang.
8
BAB III
STUDI KASUS
9
Dari tabel diatas yang memperlihatkan pengenai tren perubahan perputaranmodal
kerja yang terus berkurang secara signifikan. Terutama dari tahun 2018 ke tahun
2020. Ini terus berlanjut di tahun 2020 dimana perputaran modal kerjanya bahkan
mendekati standar acuan ideal yaitu 6x.
Dari hasil perhitungan, maka dapat diketahui bahwa kebutuhan modal kerja yang harus
dimiliki oleh PT. Garudafood Putra Putri Jaya Tbk mengalami trend yang
menurun atas kebutuhan penambahan modal kerja per tahunnya.
PE R P UTARA N
15.00
10.00
5.00
0.00
2017 2018 2019 2020
Asset 4.97 5.23 4.73 3.58
Piutang 12.72 14.99 14.75 12.68
Persediaan 10.31 10.48 10.45 9.25 10
Berdasarkan grafik diatas dapat dilihat bahwa kemampuan PT. Garudafood Putra
Putri Jaya Tbk. dalam melakukan perputaran total aktiva (Total Asset Turnover) periode
2017-2020 berfluktuasi tiap tahunnya. Pada tahun 2017 total aktiva dalam menghasilkan
penjualan sebanyak 4,97 kali. Tahun 2018 total aktiva mengalami sedikit kenaikan
dalam menghasilkan penjualan yaitu sebanyak 5,23 kali. Kemudian pada tahun 2019 total
aktiva mengalami penurunan dalam menghasilkan penjualan sebanyak 4,73. Pada tahun
2020 total aktiva pun mengalami penurun dalam menghasilkan penjualan yaitu sebanyak
3,58. Hal tersebut masih tergolong baik, karena perubahan rasio dari tahun ketahun
mengalami fluktuasi. Kemudian, jika dibandingkan dengan rata-rata industri untuk total asset
turnover, yaitu 2 kali, berarti PT. Graudafood Putra Putri Jaya Tbk mampu
memaksimalkan aktiva yang dimiliki. Dapat dilihat bahwa kemampuan PT. Garudafood
Putra Putri Jaya Tbk. dalam melakukan perputaran piutang periode 2017-2020
mengalami fluktuasi tiap tahunnya. Perputaran piutang menunjukkan efisiensi perusahaan
dalam mengelola piutangnya.
Kemampuan PT. Garudafood Putra Putri Jaya Tbk. dalam melakukan perputaran
persediaan periode 2017-2020 mengalami penurunan tiap tahunnya. Penurunan ini
menandakan terjadinya lambatnya dalam perputaran persediaan.Menurut (Harahap, 2015)
Pertumbuhan laba adalah rasio yang dapat menggambarkan sejauh mana kemampuan
perusahaan dalam meningkatkan laba bersih dibandingkan tahun sebelumnya. Dengan
meningkatkan laba yang diperoleh, mencerminkan bahwa perusahaan memiliki kondisi
kinerja yang baik, kondisi ekonomi yang baik ummnya tingkat pertumbuhan perusahaan
tersebut juga bernilai baik dan menarik para investor menanamkan modalnya.
11
Pertumbuhan Laba Rugi
12
Berdasarkan tabel diatas tentang rasio keuangan yang telah ditentukan pada
penelitian ini yaitu rasio likuiditas, rasio solvabilitas dan rasio profitabilitas. Untuk rasio
likuiditas yang diukur dengan current ratio dan quick ratio menunjukkan peningkatan
kinerja rasio likuiditas selama 3 tahun terakhir yaitu dari tahun 2017 sampai tahun 2019
dimana current ratio memiliki rata-rata sebesar 123,67% dan quick ratio memiliki rata-
rata sebesar 66,79% dimana jumlah aktiva lancar selama 3 tahun terakhir lebih tinggi jika
dibandingkan hutang lancar sehingga rasio ini terus mengalami peningkatan kinerja
selama 3 tahun terakhir. Untuk rasio solvabilitas selama 3 tahun terakhir yang diukur
menggunakan debt to total assets dan debt to equity ratio mengalami peningkatan kinerja
meskipun angka persentase mengalami penurunan, karena pada rasio solvabilitas hasil
yang semakin kecil semakin baik. Dimana pada debt to total asset selama 3 tahun terakhir
memiliki nilai sebesar 50,34% yang berarti hasil ini masih terbilang aman karena masih
dibawah 100%.
Sedangkan untuk debt to equity ratio selama tiga tahun terakhir juga mengalami
peningkatan kinerja, dimana selama 3 tahun terakhir nilainya terus mengecil namun rasio
ini belum dikatakan aman bagi PT Garudafood karena masih memiliki rata-rata selama 3
tahun terakhir sebesar 111,78% yang berarti bahwa total hutang masih 1,1 kali jika
dibandingkan total modal.
Pada rasio profitabilitas perusahaan PT Garuda food selama 3 tahun terakhir yang
diukur dengan net profit margin dan return on equity menunjukkan bahwa pada net profit
13
margin selama 3 tahun terakhir hanya memiliki rata-rata 4,97% meskipun memiliki nilai
yang positif nilai ini terbilang cukup kecil bagi ukuran perusahaan publik yang hanya
memiliki NPM tersebut. Sedangkan untuk return on equity selama 3 tahun terakhir
memiliki ratarata sebesar 22,28% diaman ROE tersebut mengalami penururunan kinerja
selama 3 tahun terakhir dan hanya memiliki rata-rata sebesar itu. Dapat dikatakan bahwa
rasio profitabilitas PT Garudafood belum dalam kondisi baik karena standar dari rasio
profitabiltas perusahaan industri minimal 40%.
Berdasarkan tabel diatas, keuangan PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk pada tahun
2017-2019 berasal dari asset lancar, asset tidak lancar, liabilitas jangka pendek, dan liabilitas
jangka panjang. Jumlah asset lancar dari tahun 2017-2019 terus meningkat, begitu juga
dengan asset tidak lancar ikut meningkat. Sedangkan jumlah liabilitas jangka pendek dari
tahun 2017-2019 mengalami penurunan, sedangkan liabilitas jangka panjangnya mengalami
penurunan pada tahun 2018, namun pada tahun 2019 liabilitas jangka panjang kembali
meningkat.
14
Berdasarkan tabel, total asset perusahaan dari tahun 2017-2019 mengalami
peningkatan. Sementara itu, total liabilitas pada tahun 2018 mengalami penurunan dan pada
tahun 2019 mengalami peningkatan. Total ekuitas perusahaan dari tahun 2017-2019 terus
mengalami kenaikan.
BAB IV
PEMBAHASAN
5. Rasio Keuangan
Berdasarkan analisis rasio keuangan dengan menggunakan rasio likuiditas, rasio
solvabilitas, dan rasio profitabilitas pada tahun 2017 - 2019 didapatkan hasil, yaitu pada rasio
likuiditas mengalami peningkatan selama 3 tahun dan lebih tinggi dibanding hutang lancar.
Untuk rasio solvadibilitas mengalami peningkatan dengan angka presentase yang menurun.
Hal ini normal karena semakin kecil nilai rasio solvadibilitas maka semakin baik. Selain itu,
rasio profitabilitas perusahaan juga mengalami kenaikan, tetapi masih tergolong cukup kecil
untuk perusahaan publik sejenis PT. Garudafood Putra Putri Jaya Tbk.
6. Total Keuangan
Total keuangan PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk berasal dari asset lancar, asset
tidak lancar, liabilitas jangka pendek, dan liabilitas jangka panjang yang pada tahun 2017-
2019 didapatkan hasil, yaitu total asset perusahaan dari tahun 2017-2019 mengalami
peningkatan. Sementara itu, total liabilitas pada tahun 2018 mengalami penurunan dan pada
tahun 2019 mengalami peningkatan. Total ekuitas perusahaan dari tahun 2017-2019 terus
mengalami kenaikan.
16
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
PT GarudaFood memiliki manajemen keuangan yang kurang baik. Penggunaan modal
kerja kurang efektif dalam penciptaan laba perusahaan, serta perputaran dan kebutuhan modal
kerja pun terus berkurang secara signifikan. Kemampuan perputaran persediaan PT
GarudaFood periode 2017-2020 mengalami penurunan tiap tahunnya yang menandakan
lambatnya perputaran persediaan. Modal kerja yang digunakan kurang efektif dalam
penciptaan laba perusahaan. Jika tren ini terus berlanjut makan akan mengancam dari
operasional perusahaan, bahkan mungkin akan memunculkan potensi terjadinya Corporate
Financial Distress Akan tetapi, rasio keuangan PT GarudaFood cukup baik mesikupun rasio
profitabilitas belum sesuai dengan standar dari rasio profitabiltas perusahaan industri.
Sedangkan pada total asset perusahaan terus mengalami peningkatan, namun pada total
liabilitas terus mengalami penurunan, meskipun begitu total ekuitas mampu mengalami
kenaikan dari tahun 2017-2019.
17
DAFTAR PUSTAKA
Baiti,Ina. 2019. Analisis Kinerja Keuangan PT. Garuda Food Tbk periode 2017-2019.
Universitas Bina Darma.
Gie. 2020. Aset Lancar dan Tidak Lancar: Pengertian, Perbedaan, dan Jenisnya. Accurate
PT Cipta Piranti Sejahtera. Diambil dari sumber https://accurate.id/akuntansi/aset-lancar-
dan-tidak-lancar/
18
PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk. 2019. Mindfulness-Based Company Perusahaan
Berbasis Nilai-Nilai Mindfulness. PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk.
19